Professional Documents
Culture Documents
Mengenal
ER Mapper 5.5
1.1
1.2
Menu bar
Toolbars
Menu bar (baris menu), berisi barisan perintah berupa menu seperti
menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows
dan Help.
Toolbars (baris toolbar), berisi tombol-tombol yang digunakan
untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah,
terutama untuk perintah-perintah yang sering Anda gunakan.
Sizing Button (tombol ukuran) yang terdiri dari:
o
Minimize
Button
(tombol
minimize),
untuk
Maximize
Button
(tombol
maximize),
untuk
1.3
yang kita pilih ke dalam Image Window. Pada saat kita memilih
menu File-Open akan muncul dialog box seperti gambar
berikut :
buat.
Save As atau tombol
, untuk menampilkan
citra.
o Zoom Out atau tombol
, untuk memperkecil
tampilan citra.
o Zoom to All Dataset atau tombol
, untuk
Deviation
Summary
Report,
untuk
Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan
dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol
untuk
10
Unsupervised
Classification,
untuk
11
dataset,
cropping,
merging
dataset
dll.
Untuk
12
13
2. Mengenal Format
Data ER Mapper
2.1
14
2.2
15
Isikan text box Import File/Device Name untuk data citra yang
akan diimpor. (pastikan data sudah masuk dalam harddisk anda)
Isikan Output Dataset text box untuk nama file hasil impor.
Isikan Geodetic Datum text box untuk datum citra yang
diimpor. (misalnya WGS84).
Isikan Map Projection text box untuk proyeksi citra yang
diimpor.
(misalnya UTM;SUTM48)
Kemudian klik OK untuk memulai proses.
16
2.3
17
untuk memilih
2.4
data
dilakukan
untuk
memfokuskan
areal
18
Isikan Start Cell dan Start Line untuk menentukan titik awal
pemotongan. Ini bisa dilihat pada Cell Coordinates.(bisa
dilihat pada dataset X,Y)
Isikan End Cell dan End Line untuk menentukan titik akhir
pemotongan, seperti pada langkah sebelumnya.
Klik OK untuk memulai proses.
19
3. Algoritma dan
Statistik
3.1
Algoritma
Algoritma merupakan elemen dasar dari program ER Mapper
gambar berikut :
Color mode
Layer mode
Duplicate
Band Chooser
Dataset Chooser
Surface
Filter
Edit Formula
Go
Edit Transform Limit
20
dialog box.
Klik kanan Color Mode, lalu pilih Red Green Blue atau klik
icon
21
Layer mode
Histogram
Radiometrik Enhancement Button
Pilih Radiometric Enhancement Button pada tiap-tiap layer
mode.
Klik GO.
22
3.1.4 Formula
Formula diperlukan untuk melakukan analisa citra seperti band
rasio, PCA, Tasseled Cap, Masking, dll. Tahapan dalam melakukan
analisis menggunakan formula adalah sebagai berikut :
Tampilkan citra yang akan dianalisis.
Tampilkan Algorithm Dialog Box.
Klik Edit Formula, lalu akan muncul dialog box berikut :
23
3.2
Statistik
Statistik pada ERMapper dilakukan untuk menghitung nilai
Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan
dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol
untuk
sebelum Klasifikasi
Terbimbing.
Penjelasan
mengenai
25
4. Koreksi Geometrik
Citra satelit biasanya mengandung distorsi geometris. Salah satu
cara untuk mengkoreksi distorsi geometris ini adalah dengan
menggunakan
titik-titik
kontrol
lapangan
(Ground
Control
Point/GCP). GCP adalah suatu titik pada permukaan bumi yang sudah
diketahui koordinatnya.
Syarat pemilihan titik-titik kontrol lapangan/GCP adalah :
1. Tersebar merata di seluruh citra.
2. Relatif permanent, tidak berubah dalam kurun waktu yang pendek.
Koreksi geometris ini terdiri koreksi geometris citra ke citra
(image to image rectification) dan koreksi geometris citra ke peta
(image to map rectification).
4.1
adalah citra baik yang akan dikoreksi ataupun yang dijadikan dasar
harus disimpan dalam format Algorithm File (.alg).
26
27
yang sesuai.
Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk
koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat
Lintang/Bujur.
Pada text box Type of rectification pilih Polynomial.
Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear.
Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.
28
Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from
Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu
dataset tertentu dengan cara menekan tombol
Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from
Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text
file tertentu dengan cara menekan tombol
Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text
File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke
dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan tombol
.
Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan
window image seperti berikut ini :
29
Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan
direktifikasi, dengan cara menekan icon
filenya.
Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru
untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan icon
dan
30
4.2
31
yang sesuai.
Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk
koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat
Lintang/Bujur.
Pada text box Type of rectification pilih Polynomial.
Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear.
Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.
32
Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from
Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu
dataset tertentu dengan cara menekan icon
Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from
Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text
file tertentu dengan cara menekan icon
Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text
File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke
dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan icon
Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan
window image seperti berikut ini :
33
Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan
direktifikasi, dengan cara menekan icon
filenya.
34
Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru
untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan tombol
dan ketik nama filenya.
Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi
selesai dilakukan.
35
5. Koreksi
Radiometrik
Setelah citra satelit dikoreksi Geometrik, maka langkah
selanjutnya adalah koreksi radiometrik. Adapun tahapan dalam
koreksi radiometrik ini adalah sebagai berikut :
1. Tampilkan citra dalam bentuk Pseudocolor sesuai dengan tahapan
yang dijelaskan pada bab 3. Tampilkan Algorithm Dialog Box pilih
menu View dan klik Algorithm atau klik tombol
2. Perbanyak warna pseudo sesuai dengan jumlah band masingmasing citra (untuk citra Landsat TM ada 6, hal ini karena
umumnya band 6/band thermal tidak diikutkan) dengan cara
menekan tombol Duplicate
36
37
6. Klasifikasi Tak
Terbimbing
Klasifikasi
tak
terbimbing
(unsupervised
classification)
38
39
Isi nama kelas dan pilih warna kelas yang kita inginkan.
Klik Save pada dialog box setelah kita menentukan warna dan
nama kelas.
untuk
memilih
file
citra
terklasifikasi
40
7. Klasifikasi
Terbimbing
Klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) dilakukan
ketika kita sudah melakukan survey lapangan. Artinya kita sudah
mengetahui landcover dari training area yang kita buat. Training area
merupakan sampel kelas yang sudah kita ketahui di lapangan.
Metode ini sering digunakan untuk meningkatkan hasil
klasifikasi. Dibandingkan dengan metode sebelumnya, metode ini
lebih akurat.
Prosedur yang perlu dilakukan pada metode ini adalah sebagai
berikut:
1. Pembuatan Training Area.
Buka file yang akan dibuat training area.
Training area dibuat dengan memilih Edit/Create Region pada
menu Edit. Kemudian akan muncul dialog box berikut :
41
o Tombol Polygon
bentuk poligon.
o Tombol Rectangle
adalah untuk
menunjuk region.
o Tombol Delete Object
42
adalah
43
44
Daftar Pustaka
ER Mapper. 1995. ER Mapper 5.0 Reference. Earth Resource
Mapping Pty. Ltd. Perth.
45