You are on page 1of 4

Sungai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Kebanyakan pinggir sungai di Jepang dipakai untuk tempat bermain, rekreasi dan pesta akhir
pekan
Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai
yang lain.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum
menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan
yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.
Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya
berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan.
Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul
dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara
tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan
sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Perlu juga dikemukakan bahwa sodetan sungai kini telah tergolong sebagai alternatif yang
primitif jika ditinjau dari konsep ekohidrologi, serta tidak selaras dengan kesepakatan dunia pada
KTT Bumi (Earth Summit) di Johannesburg bulan September 2002 yang mengklasifikasikan
sodetan sungai (river diversion) sebagai pembangunan yang tidak berkelanjutan.

Daftar isi

1 Jenis sungai

2 Manajemen Sungai

3 Referensi

4 Lihat pula

5 Nama-nama daerah

Jenis sungai
Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
1. sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh
sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan.
Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
2. sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan
pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa
misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan
sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
3. sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya
kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai
Kalada di pulau Sumba.
4. sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada
hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim
hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Sungai menurut genetiknya dibedakan :
1. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
2. sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
3. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan
sungai konsekwen

4. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
5. sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai
konsekwen

Manajemen Sungai
Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak
negatifnya terhadap kegiatan manusia.
1. Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau
menghasilkan energi.
2. Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
3. Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun
navigasi
4. Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk
meningkatkan rerata aliran.
Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk
mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali
mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan
bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya.
Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila dibandingkan dengan
biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang
bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung
dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir
dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali
makan korban jiwa.
Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai
termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya
tambak, burung-burung, serta beberapa jenis mamalia.

Referensi
Lihat pula

Daftar sungai di Indonesia

Nama-nama daerah

Sungai disebut dalam beragam istilah di Indonesia:

Krueng (Bahasa Aceh)

Binanga (Bahasa Batak)

Aek, Air, Aie, Batang, atau Sei (Bahasa Melayu)

Way (bahasa Lampung)

Batang Banyu (Bahasa Banjar)

Batang, Danum (Bahasa Ngaju)

Walungan, Susukan (Bahasa Sunda)

Bengawan, Kali (Bahasa Jawa)

Tukad (dibaca /ukad/, Bahasa Bali)

Kokok (Bahasa Sasak)

Salo/Salu (Bahasa Bugis-Makassar)

You might also like