Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Lion Saiful Mukminin
NIM: 105082002761
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/ 2010 M
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Lion Saiful Mukminin
NIM : 105082002761
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Hari ini Jumat Tanggal 29 Januari Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan ujian
komprehensif atas nama Lion Saiful Mukminin NIM : 105082002761 dengan
judul PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON
KEUANGAN
DENGAN
AUDIT
ATAS
PERSEDIAAN
SEBAGAI
Rahmawati, SE, MM
Ketua
Hari ini Rabu Tanggal 17 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Lion Saiful Mukminin NIM: 105082002761 dengan
judul Skripsi Pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan
Dengan Audit Atas Persediaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang). Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
I.
IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
3.
Alamat
E2/12,
Kutajaya, Pasar Kemis, Tangerang
4. Telepon
: 085711176074
1994
1999
2. SMP Muhammadiyah 04 Lamongan
1999 2002
2002 2005
2005 2010
2006 - 2007
2006
2007
4. Kord.Lab.Musik RIAK
2007 - 2008
2009
: Marhaban Mashur
2. Ibu
: Maesaroh
3. Alamat
4. Telepon
: 085711176074
ABSTRACT
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh audit
operasional terhadap kinerja non keuangan secara langsung maupun melalui audit
atas persediaan, dan juga untuk mengetahui secara simultan pengaruh audit
operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja non keuangan. Objek dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Tangerang. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja non keuangan sebagai variabel
dependen, audit atas persediaan sebagai variabel intervening dan audit operasional
sebagai variabel independen.
Jumlah sampel yang dikirimkan adalah 100 kuesioner kepada 17 perusahaan
manufaktur di Tangerang, sedangkan yang kembali dan dapat diolah sebanyak 70
kuesioner dari 13 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling/judgement sampling, sedangkan metode analisis data
menggunakan metode analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit operasional secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kinerja non keuangan, sedangkan melalui audit atas
persediaan berpengaruh terhadap kinerja non keuangan. Dan menurut hasil
penelitian yang diperoleh dalam Uji F (simultan), audit operasional dan audit atas
persediaan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja non keuangan.
Kata Kunci: Audit Operasional, Audit Atas Persediaan, Kinerja Non Keuangan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Pengaruh
7. Nurul Fitriani, makasi atas semua dorongan dan motivasinya, tetep semangat
yah neng...Saranghyeoo.
8. Temanteman terbaikku, Iskandar Baha, Rika Amalia, Iin Maryunani, Azharul
Fikri aphiek, Nugrahaeni ai, Oktaviani opi, Ryan , Fandi, Andrew
gondrong dan Irfan. Thanks banget brader2 n sista2 tetep semangat.
9. Kosan Green Castle, Marcos, Uyet (special Thanks wat komputernya), Zonk,
Gatsu, Jodi, Ambon, Chiekal, Fikrom, Ibenk, Olan, dan Habieb Nouva.
10. Brader-brader Dakosta, Beser, Buchenk, Amung, Linglung, Q-bleh (master of
black and white Magic), Ancha, Adi faqdhi, Syarif, Samsoel, dan semuanya
yang tak terabsen hehe.
11. Teman sepaerjuangan, Tajir, reza, Uti, Ara, Romi, Opung, Ribut, Polo,Ucup
Tile, dan Penjol.thanks sob!!
12. KMM RIAK : Bang Ahmed, Bang Igo, Bang Ochiem, Bang Cmol, Progeni 7
Irek, Rvan, kahfi,Erza, Iip jablay, PaulAngga, Ncek, Heru, Evi, Zaura,
Chaca superstar, teman2 Deras, Fortuna band dan Blueshine, abang2 The Red
Molotov dan The Needles, dan semua teman-teman progeni 8.
13. Seluruh teman2 akuntansi E 2005 dan temen2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
serta teman seperjuangan yang tak bisa disebut satu persatu. Matur suwun
sanget geh cah-cah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Dengan segala Kerendahan hati penulis memohon maaf dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis dan
bermanfaat bagi semua.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
DAFTAR ISI
................................................................................. i
................................................................................................................ v
Abstrak
................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
3.1
4.1
4.2
4.3
4.4
4.8
4.9
4.10
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
3.1
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Scatterplot ................................................................................................. 60
4.6
4.7
4.8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya suatu perusahaan menuntut pula perkembangan
di bidang pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya pemeriksaan
keuangan saja tetapi juga pemeriksaan yang menekankan penilaian sistematis
dan objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan
tentang keefektifan dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa. Pimpinan perusahaan memerlukan audit operasional
yang menyajikan informasi mengenai aktivitas operasional perusahaan dan
tidak terbatas pada informasi keuangan dan akuntansi saja. Suatu organisasi
yang dikendalikan dengan efektif terletak pada sikap manajemen. Manajemen
adalah pihak yang mengelola serta mengendalikan perusahaan.
Audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan operasional
perusahaan sedangkan sasarannya adalah untuk menilai apakah pelaksanaan
kegiatan operasional telah dilaksanakan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Apabila
belum dilaksanakan
seperti
seharusnya,
maka
auditor
akan
memberikan rekomendasi atau saran agar pada masa yang akan datang menjadi
lebih baik, yakni dapat memperbaiki kinerja serta pengendalian intern dan
meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Salah satu faktor dilakukannya audit operasional adalah untuk menilai
efektifitas, efisiensi dan keekonomisan dalam operasional dan pengendalian
1
atau
menyusun,
mengumpulkan
dan
mengikhtisarkan
menunjang
jalannya
aktivitas
pemasaran
perusahaan.
Dengan
mengantisipasi
kemungkinan
terjadinya
kecurangan
dan
sistem
akuntansi
potensi
risiko
(Impact
dan Likelihood),
keandalan
perusahaan
hanya
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional terhadap
kinerja non keuangan?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional terhadap
kinerja non keuangan melaui audit atas persediaan?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional dan
audit atas persediaan terhadap kinerja non kauangan secara simultan.
audit
atas persediaan,
pengendalian
internal,
penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat
sebagai
wahana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit
1. Pengertian Audit
Auditing adalah sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh
seseorang yang memiliki kompetensi dan independensi, mengenai perolehan
dan penilaian
atas bukti
secara objektif
yang dilakukan
dengan
hasil-hasilnya
kepada
pihak-pihak
yang
pemerintah,
persekutuan
komenditer
(CV),
koperasi,
waktu yang diaudit umumnya satu tahun, tetapi ada pula yang satu bulan,
satu kuartal atau beberapa tahun.
c. Pengumpulan dan pengevaluasian bukti, adanya bukti-bukti yang
memadai baik dari segi jumlah maupun dari segi menu sangat diperlukan
untuk menentukan kegiatan audit. Bahan bukti dapat terdiri dari
bermacam bentuk yang berbeda termasuk peringatan lisan dari pihak
yang diaudit (klien). Komunitas dengan pihak ketiga dan hasil
pengamatan auditor.
d. Auditor harus independen dan kompeten, independen berarti bebas dari
pengaruh-pengaruh hingga batas-batas tertentu. Sedangkan kompeten
berarti auditor harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang
cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang dipergunakan.
e. Pelaporan, Pelaporan hasil audit harus mampu memberikan informasi
mengenai kesesuaian informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
2. Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton, Johnson, Kell (2003 : 490) ada tiga jenis audit, yaitu:
a. Audit laporan keuangan (financial audit)
Audit laporan keuangan
merupakan proses
yang mencakup
10
untuk
memperbaiki
operasional
perusahaan.
Dalam
11
B. Audit Operasional
1. Pengertian Audit Operasional
Audit operasional seringkali diartikan sama dengan audit manajemen.
Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu
organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi
sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai
efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas
perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk
melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan
rekomendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa karena
pemeriksaan manajemen dilakukan saat manajemen beroperasi.
Menurut Agoes (2008:173) mendefinisikan:
Audit operasional adalah pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasional
yang telah ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan
operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis.
Menurut William P. Leonard dalam Tunggal (2008 : 11):
Audit manajemen sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dan
konstruktif dari struktur organisasi suatu perusahaan, lembaga, atau
cabang dari Pemerintah, atau setiap komponen dari padanya, seperti
12
dalam
standar kinerja
(performance
standars)
yang
memfokus pada masa yang akan dengan prinsip datang, ini berlawanan
langsung dengan audit keuangan yang memepunyai fokus historis.
d. Penerima yang tepat dari laporan audit operasional adalah manajemen
atau individu yang meminta diadakannya audit. Kecuali jika diminta oleh
pihak ketiga, pembagian laporan tetap dalam entitas. Dalam kebanyakan
hal, dewan komisaris atau panitia audit menerima copy laporan audit
operasional.
e. Tidak seperti audit laporan keuangan, suatu audit operasional tidak
berakhir dengan laporan atas temuan. Audit operasional memperluas
dengan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Dalam kenyataannya,
mengembangkan rekomendasi merupakan salah satu aspek yang peling
menantang dalam audit operasional.
2. Jenis- jenis Audit Operasional
Menurut Arens, Elder, Beasley (2004) pada dasarnya audit operasional
teebagi menjadi tiga jenis yaitu: fungsional, organisasi, dan penugasan
khusus. Ketiga jenis audit operasional itu dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Fungsional
Audit fungsional berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebih dalam
suatu organisasi. Ini dapat berhubungan misalnya dengan fungsi
penggajian suatu divisi atau untuk perusahaan secara keseluruhan.
Keunggulan audit fungsional adalah memungkinkan adanya spesialiasasi
oleh auditor, kekurangan audit operasional adalah tidak dievaluasinya
fungsi yang saling berkaitan.
14
b. Organisasi
Audit operasional tata suatu organisasi menyangkut keseluruhan unit
organisasi, seperti departemen cabang atau anak perusahaan. Penekanan
dana suatu organisasi adalah seberapa efisien fungsi-fungsi saling
berinteraksi.
Cara
organisasi
dan
metode-metode
untuk
15
audit sementara
menjadi
tujuan audit
yang
17
pekerjaan tertentu
operasional perusahaan.
e. Evaluasi
Evaluasi
adalah
pemeriksaan
setiap
akhir
kerja
untuk
18
tujuan
apabila
manajemen
organisasi
sendiri kurang
19
20
beberapa
pengertian
persediaan
diatas
penulis
dapat
pengendalian intern, maka metode perpetual lebih baik, karena setiap saat
persediaan diikuti ada kemungkinan secara berkala dilakukan pencatatan
antara saldo gudang dengan saldo menurut buku, bila terdapat selisih
maka dapat dilakukan tindakan secepatnya.
4. Metode Penilaian Persediaan
Menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 456), ada empat metode
penilaian persediaan, yaitu:
a. Metode identifikasi khusus (Spectif Identification)
Metode ini memerlukan pengidentifikasian biaya historis dari
masing-masing unit persediaan sampai saat penggunaan dengan metode
identifikasi khusus. Arus biaya yang selalu dibandingkan dengan arus
biaya barang. Metode identifikasi khusus merupakan suatu pendekatan
yang sangat objektif untuk membandingkan biaya historis dengan
pendapatan. Biasanya prosedur identifikasi khusus menggunakan bantuan
sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan peralatan yang mampu
membaca laba persediaan. Tetapi prosedur ini biasanya terlalu mahal dan
memakan banyak waktu.
23
terakhir
sehingga
telah
mencerminkan keadaan
sebenarnya.
d. Metode harga pokok rata-rata (Average Cost Method)
Metode ini akan selalu menghitung kembali nilai rata-rata dari
persediaan setiap kali ada pembelian. Harga rata-rata persediaan dihitung
dengan membagi jumlah harga dengan jumlah unit bersangkutan.
24
meliputi penentuan
dengan saldo yang ada di dalam buku besar. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menyelidiki jurnal persediaan atau dengan penyesuaian
catatan perpectual dengan skedul persediaan.
b. Prosedur Analisis
Prosedur analisis rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan rasio sebelumnya, anggaran, dan data persediaan rata-rata, yakni
membandingkan persediaan dan penjualan, selain itu juga melihat
hubungan persediaan, produksi, dan penjualan.
c. Detil Transaksi
Detail transaksi merupakan prosedur untuk menelusuri dan mengusut
data-data
persediaan
untuk
mendapatkan
bukti-bukti
mengenai
yang
ada
didalam
daftar
persediaan
dan
memverifikasi
Penilaian kinerja
perusahaan,
(2)
meningkatnya
produktivitas
dan
cost
scorecard , yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Balance scorecard tetap menggunakan perspektif keuangan karena
ukuran keuangan sangat penting bagi perusahaan. Ukuran keuangan
memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan
pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan
laba perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan pengukuran secara
financial, maka hal pertama yang dilakukan adalah mendeteksi
kebenaran industri yang dimilikinya, apakah dalam tahap perkembangan
27
tersembunyi, kemudian
Proses
inovasi
dibagi
menjadi
dua
bagian
yaitu
motivasi
untuk bertindak
selaras
dengan
tujuan
30
perspektif proses
perspektif
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu pernah dilakukan
diantaranya
efisiensi, dan
kefektifan kinerja
manajemen.
Hal demikian tidak berbeda jauh dengan yang diutarakan Hakim (2003)
yang meneliti tentang peranan sistem serta prosedur pencatatan persediaan
barang pada perusahaan dalam pelaksanaan pengendalian intern. Hasilnya
menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pencatatan persediaan sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan pengendalian intern.
Dalam penelitian Iriyadi (2004) tentang evaluasi pemeriksaan operasional
dalam meningkatkat efektifitas pengendalian intern penjualan. Hasilnya
menunjukkan bahwa dengan adanya pemeriksaan operasional, pengendalian
intern penjualan dapat berjalan secara efektif.
Hal serupa pernah diteliti oleh Hendarty tentang audit sistem informasi
persediaan, Hasil yang dicapai dari proses audit berfokus pada kelemahankelemahan yang ada pada sistem dimana kelemahan-kelemahan tersebut
disajikan dalam bentuk matriks risiko dan pengendalian yang terdiri dari
temuan masalah,
potensi
risiko
(Impact
dan Likelihood),
keandalan
F. Kerangka Penelitian
Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka pemikiran yang
akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel intervening
Variabel Independen
Variabel Dependen
Audit atas
Persediaan
Audit Operasional
Kinerja Non
Keuangan
33
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas agar sesuai dengan tujuan
penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang diuji
adalah sebagai berikut:
H a1: Terdapat pengaruh
keuangan.
H a2: Terdapat pengaruh
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
non keuangan
melalui variabel
Judgement
Sampling,
yakni teknik
yang
dilakukan
37
mendekati 1.
Untuk
mengetahui
ada
atau
tidaknya
39
40
koefisien
41
dependen. Untuk
= koefisien variabel X1 ke Y
P2
= koefisien variabel X1 ke X2
42
P3
= koefisien jalur X2 ke Y
Pada uji hipotesis persamaan (1) memberikan nilai p2 pada audit
Gambar 3.1:
Hubungan Struktural X1 , X2 , dan Y
P2
Audit Operasional
P3
43
Berikut ini disajikan cara perhitungan total pengaruh (korelasi antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan adanya variabel intervening:
Pengaruh langsung independen ke dependen
= p1
= p2 x p3
= p1 +(p2 x p3)
b. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah adanya rangkaian yang menyeluruh untuk
perencanaan,koordinasi, dan pengendalian operasi.
44
c. Tanggung jawab
Tanggung
jawab
merupakan
keberhasilan
pengendalian
dalam
45
b. Prosedur analisis
Prosedur analisis rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
rasio sebelumnya, anggaran, dan data persediaan rata-rata.
c. Detail transaksi
Detail transaksi merupakan prosedur untuk menelusuri dan mengusut
data-data
persediaan
untuk
mendapatkan
bukti-bukti
mengenai
pemrosesan transaksi.
d. Perhitungan fisik
Perhitungan fisik merupakan prosedur untuk memperoleh keyakinan
mengenai efektifitas perhitungan persediaan, dan mengukur reliabilitas
representasi klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan.
e. Keakuratan persediaan
Keakuratan persediaan merupakan perhitungan kembali keseluruhan
item
yang ada
didalam
daftar
persediaan
dan
memverifikasi
keakuratannya.
3. Kinerja Non Keuangan(Y)
Kinerja adalah pencapaian suatu tujuan dari suatu kegiatan atau
pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan
standar.
untuk mengetahui
Dimensi:
a. Perspektif proses bisnis internal
Perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi
berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh
perusahaan. Proses ini memungkinkan unit bisnis untuk memberikan
preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahan
pelanggan dalam segmen pasar sasaran, dan memenuhi harapan
keuntungan finansial yang tinggi para pemegang saham.
b. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infra
struktur
yang
harus
dibangun
perusahaan
dalam
menciptakan
ini memiliki
tiga
tujua utama:
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
47
Audit
operasional
(X1)
Operasi
manajemen
Struktur
organisasi
Tanggung
jawab
Kinerja
Evaluasi
Audit atas
persediaan
(X2)
Prosedur
inisial
Prosedur
analitas
Detil
transaksi
Perhitungan
fisik
Kinerja Non
Keuangan(Y)
1. Keputusan operasi
manajemen.
2. Penyesuaian laporan
keuangan.
3. Tugas dan tanggung jawab
organisasi.
4. Prosedur struktur organisasi.
5. Pelaporan dibuat dan
dipertanggungjawabkan.
6. Resiko bisnis dimonitor dan
dipertimbangkan.
7. Program kinerja manajemen.
8. Pembagian tugas sesuai
dengan posisi.
9. Pemeriksaan laporan
keuangan secara berkala.
10. Memperbaiki kinerja.
Likert
1. Menyelidiki jurnal
persediaan.
2. Penyesuaian catatan
perpectual dengan skedul
persediaan.
3. Hubungan persediaan,
produksi, dan penjualan.
4. Membandingkan persediaan
dan penjualan.
5. Memeriksa penyelesaian
produksi dan penjualan.
6. Pergerakan barang dan
produksi.
7. Perhitungan kecukupan
persediaan.
Likert
Keakuratan
persediaan
8. Meneliti pergerakan
produksi.
9. Penghitungan kartu
persediaan.
10. Mengusut perhitungan
persediaan.
Perspektif
Proses Bisnis
Internal
1. Proses inovasi
2. Proses operasional
3. Waktu siklus dan velositas
Likert
48
Perspektif
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
4. Kemampuan pegawai
5. Motivasi, pemberdayaan,
dan pensenjajaran
6. Kemempuan sistem
informasi
TS
STS
49
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan manufaktur yang
berada di wilayah Tangerang. Perusahaan yang diberi kuesioner sebanyak
17 perusahaan, tetapi yang kuesioner yang kembali sebanyak 13 perusahaan.
Berikut data dari kantor tersebut:
Tabel 4.1
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur
No
1.
Nama Perusahaan
Manufaktur
PT Cipta Kemas Abadi
2.
PT Jembo Indonesia
3.
PT Alkan Packaging
Flexiback
PT Panca Prima Eka
Brothers
4.
5.
PT Pan Brothers
6.
PT Jabatek
7.
PT Starnesia Nusantara
Garment
PT OSRAM
8.
Alamat
Jl. Raya Serang KM.11 Bitung Jaya,
Cikupa, Tangerang
Jl. Padjajaran Kec.Gandasari,
Jatiuwung, Tangerang
Jl.Gatot Subroto KM.54, Jatake,
Tangerang
Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa
Gembor, Jatiuwung,Tangerang
15133
Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa
Gembor, Jatiuwung,Tangerang
15133
Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa
Gembor, Jatiuwung,Tangerang
15133
Jl.Gatot Subroto KM.32, Jatake,
Tangerang
Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa
Gembor, Jatiuwung,Tangerang
15133
50
9.
PT Fumakilla
13. PT Tifico
telah
disebar kepada 17
perusahaan
Jumlah
100
Persentase
100%
51
70
30
70
70%
30%
80
70
60
50
40
Kembali
Tidak Ke mba li
30
20
10
0
Pre se nt ase penge m balian
52
3. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah staff akutansi dan manager
terkait yang bekerja di perusahaan manufaktur di Tangerang. Sebanyak 100
kuesioner telah disebar kepada 17 perusahaan dan yang kembali 13
perusahaan. Tabel 4.3 menyajikan
Tabel 4.3
Data Statistik Responden
No Keterangan
1
Jenis Kelamin
1) Laki-laki
2) Perempuan
Usia
1) 20-25 tahun
2) 26-30 tahun
3) >30 tahun
Jumlah
Persentase
32
38
70
45%
55%
100%
15
22
33
70
21%
31%
43%
100%
53
Pendidikan Terakhir
1) D3
2) S1
3) S2
7
47
16
70
10%
67%
33%
100%
Jenis Kelamin
Lakilaki
44%
56%
manager
terkait, dengan usia antara 20 tahun sampai 30 tahun lebih. Pie chart pada
Gambar 4.3 akan mengilustrasikan persentasenya.
Gambar 4.3
Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia
54
Usia
18%
20-25 tahun
26-30 tahun
56%
26%
>30 tahun
Pendidikan
D3
87%
S1
8%
S2
8%
5%
B. Penemuan
55
1. Statistik Deskriptif
Berdasarkan data yang diperoleh maka didapatkan hasil statistik
deskriptif sebagai berikut:
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
Statistik
AuditOp
Persediaan
Kinerja
Valid
70
70
70
Missing
Mean
38.8143
41.0286
53.2286
.76147
.75070
.90870
Median
40.0000
42.0000
53.5000
Mode
43.00
40.00
Std. Deviation
6.37089
6.28080
7.60277
Variance
40.588
39.448
57.802
Skewness
-1.485
-1.621
-.518
.287
.287
.287
Kurtosis
5.446
5.552
2.290
.566
.566
.566
Range
40.00
38.00
46.00
Minimum
10.00
12.00
29.00
Maximum
50.00
50.00
75.00
55.00
56
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.875
.894
10
57
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.909
.909
10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.864
.868
15
validitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
Uji Validitas
Audit Operasional
Pertanyaan
Sig.
Audit Op 1
Audit Op 2
Audit Op 3
Audit Op 4
Audit Op 5
Audit Op 6
Audit Op 7
Audit Op 8
Audit Op 9
Audit Op 10
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Pearson
Correlation
0.473
0.606
0.750
0.744
0.719
0.808
0.752
0.731
0.740
0.802
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.6-2
Uji Validitas
Audit atas persediaan
Pertanyaan
Sig.
Peng. Persediaan 1
Peng. Persediaan 2
Peng. Persediaan 3
Peng. Persediaan 4
Peng. Persediaan 5
Peng. Persediaan 6
Peng. Persediaan 7
Peng. Persediaan 8
Peng. Persediaan 9
Peng. Persediaan 10
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Pearson
Correlation
0.720
0.716
0.795
0.775
0.859
0.862
0.460
0.668
0.727
0.830
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
60
Tabel 4.6-3
Uji Validitas
Kinerja Non Keuangan
Pertanyaan
Sig.
0.000
0.000
0.000
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
Pearson
Correlation
0.428
0.537
0.566
0.463
0.383
0.516
0.715
0.668
0.694
0.723
0.734
0.393
0.524
0.787
0.759
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.7
Uji Multikolineritas
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Std.
Error
(Constant)
25.079
5.512
Audit
.234
.164
.196
persediaan
.465
.166
.384
4.7,
hasil
Model
Beta
Collinearity
Statistics
Sig.
Tolerance
VIF
1.425 .159
.564
1.772
2.794 .007
.564
1.772
4.550 .000
Berdasarkan
tabel
perhitungan
nilai
tolerance
tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan VIF juga
menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen
yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat multikolinearitas dan dapat digunakan dalam
penelitian.
b. Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.5
Scatterplot
63
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
tidak
terjadi
Gambar 4.6
Normal Plot
Gambar 4.7
Grafik Histogram
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Keofisien Determinasi
66
Model Summary
Adjusted
Model
.534
R Std.
Error
R Square
Square
Estimate
.285
.264
6.52295
of
the
H
Sumber:
Data Primer Diolah
disesuaikan
(Adjusted R Square). Dan Standar Error (SE). Pada tabel diatas terlihat
bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square)
sebesar 0.264 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada
variabel Y (kinerja non keuangan) adalah 26.4% ditentukan oleh variabel
audit operasional dan audit atas persediaan, dan selebihnya
sebesar
73.6% (100% - 26,4%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak diketahui
dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.
Variabel-variabel lain yang mempengaruhi variabel kinerja non
keuangan menurut Kaplan, Norton (2000) adalah variabel pengendalian
intern perusahaan, tujuan dan kebijakan
bersangkutan.
Selain
itu dalam
suatu
organisasi
penelitian Pratolo
yang
(2007) juga
good
pertanggungjawaban,
corporate
yang
governance,
akuntabilitas,
kewajaran,
meliputi
transparansi,
dan
audit
atas persediaan
secara
bersama-sama
atau simultan
Tabel 4.9
Uji Statistik F
ANOVA
Model
Sum of Squares Df
Mean Square
Sig.
Regression
1137.572
568.786
13.368
.000
Residual
2850.771
67
42.549
Total
3988.343
69
68
Ta
Tabel 4.9 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar
13.368 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh karena tingkat signifikansi
tersebut lebih kecil daripada 0.05, maka variabel audit operasional dan
audit atas persediaan secara simultan atau secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja non
keuangan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Pratolo (2007) bahwa variabel audit
manajemen, pengendalian intern, dan penerapan prinsip-prinsip good
corporate governance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Begitu pula dalam teori Arens, Elder,
Beasley (2006) yang menyatakan bahwa tujuan utama dari audit
operasional adalah membantu manajemen dari organisasi yang diaudit
untuk memperbaiki effectiveness, efficiency, dan economy dari suatu
operasi. Apabila operasional perusahaan sudah dapat dikatakan efektif,
efesien, dan ekonomis, maka dapat dikatakan kinerja perusahaan sudah
berjalan dengan baik dan semestinya sesuai dengan tujuan organisasi atau
perusahaan.
c. Uji Statistik t
69
Tabel 4.10
Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
a.
Standardized
Coefficients
Sig.
(Constant)
25.079
5.512
4.550
.000
Audit operasional
.234
.164
.196
1.425
.159
.465
.166
.384
2.794
.007
Gambar 4.8
Hubungan Struktural X1 , X2 , dan Y
0.534
Audit Operasional
0.384
kinerja BUMN di
71
perspektif
proses
bisnis
internal,
dan
perspektif
72
prosedur
inisial,
prosedur
analitis,
detil
transaksi,
penelitiannya
menunjukkan bahwa
sistem
operasional,
sedangkan
pengelolaan
persediaan
berpengaruh
lainnya.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris akan adanya
pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan dengan Audit
atas Persediaan Sebagai Variabel Intervening. Berdasarkan data yang diperoleh
dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai
pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan dengan Audit
atas Persediaan sebagai Variabel Intervening.
1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda melalui uji t variabel Audit
Operasional secara parsial atau langsung tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Non Keuangan.
2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda melalui uji t variabel Audit
Operasional melalui Audit Atas Persediaan berpengaruh terhadap Kinerja
Non Keuangan
3. Berdasarkan hasil uji regresi berganda melalui uji F variabel Audit
Operasional dan Audit Atas Persediaan secara simultan berpengaruh
terhadap Kinerja Non Keuangan.
4. Untuk menentukan besar variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen diperoleh hasil bahwa Adjusted R Square sebesar 0.264 atau 26%.
Hal diatas menjelaskan bahwa variabel Audit Operasional dan variabel
Audit atas Persediaan mampu menjelaskan variable kinerja non kauangan
75
mampu
76
jawaban, atau jawaban yang diberikan tidak jujur baik karena disengaja
maupun karena salah menafsirkan pertanyaan.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur diwilayah
Tangerang saja melalui sistem random, sehingga tidak cukup untuk
menggambarkan data untuk menggambarkan seluruh audit operasional dan
audit atas persediaan pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
D. Saran
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan informasi yang
penting dalam perusahaan, dengan adanya penelitian ini diharapkan
perusahaan dapat lebih cermat memilih pengendalian intern perusahaan
khususnya pada
pengelolaan persediaan
ekonomis. Selain itu pula perusahaan hendaknya memberikan pelatihanpelatihan yang nantinya dapat maningkatkan kinerja perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas populasi atau sampel
penelitian atau menambah jumlah responden. Selain itu disarankan pula
untuk menambahkan pengukuran kinerja perusahaan, bukan hanya dari non
keuangan tapi juga keuangan, yang nantinya dapat menghasilkan hasil
penelitian yang berbeda, labih lengkap dan lebih baik. Selain itu peneliti
selanjutnya dapat menambahkan variabel lain untuk melihat kinerja, yakni
good corporate governance, ataupun pengendalian intern perusahaan
bersangkutan.
77
DAFTAR PUSTAKA
A. Dienhofer, Martime, H. Scheiner, James dan A. Sawyer, Lawrence B.
Sawyers Internal Auditing, Edisi ke-5, Jilid 1,Terj, Desi, Adhariani,
Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Agoes, Sukrisno. Auditing: Pemeriksaan Akuntansi oleh Kantor Akuntan
Publik, Jilid 1, Cetakan ke-4, Lembaga Penerbit FE Universitas
Indonesia, Jakarta, 2008.
Arens, Alvin A, Rendal J Elder, Mark S. Beasley. Auditing and Assurance
Service: An Integrated Approach, Edisi ke-9, PT Indeks kelompok
Gramedia, Jakarta, 2004.
Arens, Alvin A, Rendal J Elder, Mark S. Beasley. Auditing dan Pelayanan
Verifikasi Pendekatan Terpadu, Edisi ke-9, Jilid 2, PT Indeks kelompok
Gramedia, Jakarta, 2006.
Bayangkara, IBK. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi Management
Audit, Salemba Empat, Jakarta, 2008.
Boynton, Johnson, Kell. Modern Auditing, Edisi Ketujuh Jilid 2, Erlangga,
Jakarta, 2003.
F. Messier, William. Jr. Dkk. Auditing and Assurance Service a Systematic
Approach, Buku dua, Edisi ke-4, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Guy, Alderman, Winter. Auditing, Edisi ke-5, Erlangga, Jakarta, 2002.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang, 2005.
Hakim, Luqman. Peranan Sistem dan Prosedur Pencatatan Persediaan Barang
Pada Perusahaan dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern, Jurnal
Arthavidya Vol.4, No.1, Januari, 2003.
Halim, Abdul. Auditing, Edisi Ketiga (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan
Jilid 1), unit penerbit dan percetakan akademi manajemen perusahaan
YKPN, Jakarta, 2003.
Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi, Jakarta, 2007.
Hansen, Don.R, Mowen, Maryanne M. Management Accounting, Salemba
Empat, Jakarta, 2006.
Hendarty, Henny, dkk. Audit Sistem Informasi Persediaan, Jurnal Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, 2007.
78
Hendriksen, E.S, Breda, M.F. Accounting Theory, Rivhard D Irwin inc, Boston,
2001.
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan , IAI,
Jakarta, 2007.
Iriyadi. Evaluasi Atas Prosedur Pemeriksaan Operasional dalam Meningkatkan
Efektifitas Pengendalian Intern Penjualan, Jurnal Ilmiah Ranggading
Vol.4, No.1, April, hlm 15-20, 2004
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, BPFE. Yogyakarta, 2006.
Kaplan, Robert S, Norton David P.Balance Scorecard: Menerapkan Strategi
Menjadi Aksi, Erlangga, Jakarta, 2000.
Kieso, Donald E, Jerry J, Weygandt, Terry D, Warfield.Akuntansi Intermediate
Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2007..
Mudricah. Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada PT SINAR LENDOH
TERANG AMBARAWA, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2005.
Mulyadi. Auditing, Edisi ke-6, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Pratolo, Suryo. Good Coorporate Gorvenance dan Kinerja BUMN di Indonesia:
Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel
Eksogen serta Tinjauannya pada Jenis Perusahaan, Simposium
Nasional Akuntansi 10 Makasar, 2006.
Purwono, Edi, Aspek-Aspek EDP Audit Pengendalian
Komputerisasi, ANDI, Yogyakarta, 2004.
Intern
pada
79