Jarak antar level rapat → baik untuk kepentingan prospeksi,

biaya pembuatan dan pemeliharaan tinggi.

Tidak setiap level digunakan sebagai jalan angkut, diselingi
2 atau 3 level, agar kerja hoisting plant efisien.
Metode penambangan:
1. Retreating system → stoping dimulai dari
batas yang boleh ditambang, mundur ke
main shaft. Ongkos pemeliharaan besar
berkaitan dengan lamanya bukaan
tersebut.
2. Advancing system → stoping dimulai dari
main shaft ke batas deposit. Karena
biaya pemeliharaan tiap level cukup
rendah, maka level dapat dibuat rapat-
rapat.
 Dip dari badan bijih
Dip 400 – 450 → broken ore bisa dijatuhkan dengan
andalkan gaya gravitasi
Dip < 400 → gunakan alat bantu untuk mengangkut
broken ore
raise dan winze
dibuat untuk hubungkan level satu dengan level
lainnya.
Winze → lubang bukaan dibuat mengarah ke
bawah
Raise → lubang bukaan dibuat mengarah ke atas
 level

winze
raise

level
Dalam pelaksanaan : pembuatan raise lebih mudah, karena
dapat diikuti arah penyebaran depositnya
Fungsi raise/winze :
1. Penyedia jalan masuk ke tempat penggalian bijih
2. Mempermudah dan memperlancar handling ore
3. Mempermudah dan memperlancar waste untuk filling
4. Mempermudah dan memperlancar supplies
• Station→ tempat pertemuan antara level dengan shaft.
• Ukurannya tergantung dari macam pekerjaan di level itu
• Crosscut → untuk kepentingan prospeksi dan jalan
angkut menghubungkan level dengan shaft

ore

station crosscut drift

Penentuan jumlah lubang bukaan:
1. Ventilasi dan safety
2. Output/produksi yang diinginkan
3. Bentuk badan bijih/deposit
4. Macam pengangkutan dalam tambang

Bentuk penampang shaft

bulat Persegi empat Elip/oval

• Ukuran shaft :
1. maksud/kegunaan shaft
2. Jumlah produksi, manusia, mane suplies yang
melewati shaft
3. Jumlah udara yang akan dialirkan ke dalam
tambang
4. Macam transportasi ang melewati shaft
5. Jumlah air yang akan dikeluarkan dari
tambang
6. Sifat fisik batuannya
7. Tersedianya modal
8. Biaya-biaya pemeliharaan
Macam shaft berdasakan maksudnya :
1. Prospect shaft
2. Air shaft
3. Working shaft