Professional Documents
Culture Documents
KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Hipoparatiroid)
2012
WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.COM
Anatomi Fisiologi
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak
tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan
dua di kutub inferiornya. Namun, letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya
dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid kadang-kadang ditemukan di
mediastinum.
Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter,
dan tebalnya 2 millimeter serta memiliki berat 50 miligram dan memiliki gambaran
makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid orang dewasa terutama
terutama mengandung sel utama (chief cell) yang mengandung apparatus Golgi
yang mencolok plus retikulum endoplasma dan granula sekretorik yang mensintesis
dan mensekresi hormon paratiroid (PTH). Sel oksifil yang lebih sedikit namun lebih
besar mengandung granula oksifil dan sejumlah besar mitokondria dalam
sitoplasmanya Pada manusia, sebelum pubertas hanya sedikit dijumpai, dan setelah
itu jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian besar binatang dan
manusia muda, sel oksifil ini tidak ditemukan.Fungsi sel oksifil masih belum jelas,
sel-sel ini mungkin merupakan modifikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi
mensekresi sejumlah hormon.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 2
kelenjar paratiroid dibagian kranial. Kelenjar yang berasal dari sulcus pharyngeus
ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan
kutub bawah tiroid. Akan tetapi, sering kali posisinya sangat bervariasi. Kelenjar
paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada posterolateral kutub bawah kelenjar
tiroid, atau didalam timus, bahkan berada dimediastinum. Kelenjar paratiroid
kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid
mengeluarkan hormon paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang bersama-sama
dengan Vit D3, dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH
dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar
kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang
reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus
halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari
tulang. Jadi PTH akan aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam
mengendalikan homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus. (R.
Sjamsuhidayat, Wim de Jong, 2004, 695)
Definisi
Hipoparatiroid adalah kombinasi dari gejala karena produksi hormon paratiroid
(PTH) tidak memadai (Hypo-paratiroid-isme). Hipoparatiroidisme adalah penurunan
fungsi dari kelenjar paratiroid , yang mengarah ke tingkat penurunan hormon
paratiroid (PTH). Konsekuensi hipokalsemia adalah kondisi medis serius. (
www.wikipedia.com )
Hipoparatiroidisme adalah suatu gangguan pada kelenjar paratiroid yang
disebabkan karena hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid
(Hotma Rumahorbo, 1999: 81). Hipoparatiroid terjadi akibat hipofungsi paratiroid
atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid sehingga menyebabkan gangguan
metabolisme kalsium dan fosfor. Serum kalsium menurun (bisa sampai 5 mg %),
serum fosfor meningkat (9,5-12,5 mg%). Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan
umumnya sering disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid
pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya
kelenjar paratiroid (secara congenital).
Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang
tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering sering
disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi
paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar
paratiroid (secara congenital). Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat
diketahui. ( www.endocrine.com )
Klasifikasi
Dalam hal ini hipoparatiroid dapat berupa:
1. Hipoparatiroid Neonatal
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 3
Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang sedang menderita hiperparatiroid. Aktivitas paratiroid fetus sewaktu dalam
uterus ditekan oleh maternal hiperkalsemia.
2. Simple Idiopatik Hipoparatiroid
Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa.
Terjadinya sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada hubungannya dengan
antibodi terhadap paratiroid, ovarium, jaringan lambung dan adrenal. Timbulnya
gangguan ini dapat disebabkan karena menderita hipoadrenalisme,
hipotiroidisme, diabetes mellitus, anemia pernisiosa, kegagalan ovarium primer,
hepatitis, alopesia dan kandidiasis.
3. Hipoparatiroid Pascabedah
Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid
atau sesudah operasi radikal karsinoma faring atau esofagus. Kerusakan yang
terjadi sewaktu operasi tiroid, biasanya sebagai akibat putusnya aliran darah
untuk kelenjar paratiroidisme karena pengikatan arteri tiroid inferior.
Hipoparatiroid yang terjadi bersifat sementara atau permanen. Karena itu kadar
kalsium serum harus diperiksa sesudah melakukan operasi-operasi tersebut, tiga
bulan kemudian dan sewaktu-waktu bila ada kelainan klinis walaupun tak khas
yang menjurus pada diagnosis hipoparatiroid.
Etiologi
Penyebab hipoparatiroidisme paling sering terjadi adalah sekresi hormon
paratiroid yang kurang adekuat. Penyebab paling umum dari hipoparatiroidisme
adalah luka pada kelenjar-kelenjar paratiroid hilangnya jaringan paratiroid. Terdapat
tiga penyebab yang paling utama dari pasien dengan hipoparatiroid.
1. Kekurangan sekresi hormon paratiroid (PTH) (> 99% dari semua kasus)
Lebih dari 99% dari semua pasien dengan hipoparatiroid disebabkan karena
sekresi hormon paratiroid yang kurang adekuat. Pasien yang menderita
hipoparatiroid dengan kondisi ini hanya memiliki jaringan paratiroid yang
terlalu sedikit (atau tidak lengkap), sehingga hormon paratiroid dihasilkan tidak
memadai. Ini hampir atau selalu karena komplikasi operasi tiroid atau paratiroid
(tiroidektomi, paratiroidektomi, atau diseksi radikal leher). Hipoparatiroidisme
yang terjadi selama operasi leher mungkin bersifat sementara atau permanen
tergantung pada tingkat cedera kelenjar paratiroid.
Ada dua penyebab utama kekurangan hormone paratiroid:
Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi
Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat konginetal atau didapat
(acquired)
2. Ketidakmampuan untuk membuat bentuk aktif dari hormon paratiroid.
Kekurangan sekresi PTH tanpa alasan yang pasti disebut
hipoparatiroidisme idiopatik. Penyakit ini jarang dan dapat dikarenakan bawaan
atau diperoleh. Ini adalah bentuk penyakit yang sangat jarang ditemui.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 4
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 5
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 6
depan telinga dengan mulut pasien yang sedikit terbuka menyebabkan kontraksi
dari otot-otot wajah. Menunjukkan hasil positif apabila pengetukan yang
dilakukan secara tiba-tiba di daerah nervus fasialis tepat di depan kelenjar
parotis dan disebelah anterior telinga menyebabkan spasmeatau gerakan kedutan
pada mulut, hidung, dan mata.
3. Trousseaus sign
Jika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset (lebih dari tekanan
sistolik) maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagaipada spasme
carpopedal. Trousseaus sign dianggap positif apabila terjadi spasme karpopedal
yang ditimbulkan akibat penyumbatan aliran darah jke lengan selama 3 menit
dengan manset tensi meter.
4. Peroneal sign
Dengan mengetok bagian lateral fibula di bawah kepalanya akan terjadi
dorsofleksi dan adduksi dari kaki
Diagnosis sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas, seperti rasa
nyeri dan pegal-pegal. Oleh sebab itu, pemeriksaan akan membantu. Tetanus terjadi
pada kadar kalsium yang berkisar dari 5 hingga 6 mg/dl (1,2 hingga 1,5 mmol/L)
atau lebih rendah lagi. Kadar fosfat dalam serum meningkat, dan hasil pemeriksaan
sinar-x tulang akan memperlihatkan peningkatan densitas. Kalsifikasi akan terlihat
pada foto rontgen yang dilakukan terhadap jaringan subkutan atau basla ganglia otak
Diagnosa sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas seperti rasa
nyeri dan pegal-pegal, oleh sebab itu pemeriksaan laboratorium akan membantu.
Biasanya hasil laboratorium yang ditunjukkan, yaitu:
1. Kalsium serum rendah. Tetanus terjadi pada kadar kalsium serum yang
berkisar dari 5-6 mg/dl (1,2 - 1,5mmol/L) atau lebih rendah lagi.
2. anorganik dalam serum tinggi
3. Fosfatase alkali normal atau rendah
Foto Rontgen:
1. Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada ganglion basalis di tengkorak
2. Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum dan pleksus koroid
3. Density dari tulang bisa bertambah
4. EKG: biasanya QT-interval lebih panjang
Penatalaksanaan
Tujuannya adalah untuk menaikkan kadar kalsium serum sampai 9-10 mg/dl
(2,2-2,5 mmol/L) dan menghilangkan gejala hipoparatiroidisme serta hipokalsemia.
Dan penatalaksanaan Hipokalsemia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
penatalaksanaan pada kondisi akut dan kronis. Pada kondisi akut, dimana pasien
datang dengan kejang, penurunan kesadaran, spasme otot. Walaupun Apabila terjadi
hipokalsemia yang terjadi bersifat ringan (7-8 mg/dl) maka penatalaksanaan
hipokalsemia harus dilakuakan secara agresif dengan kalsium glukonas intravena.
Kalsium glukonas intravena diberikan sebagai berikut, 1 sampai 2 ampul (90 180
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 7
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 8
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 9
WOC
Ibu hamil dalam
keadaan
hiperparatiroid
Paratiroiditis auto
imun
Tiroidektomi
(pengangkatan total
tiroid)
Imun menyerang
kelenjar paratiroid
Hilangnya kelenjar
paratiroid
Kalsium tinggi
Penurunan sekresi
hormone paratiroid
Kelenjar paratiroid
rusak
Operasi pasca
bedah
Radikal karsinoma
faring atau esofagus
Pengangkatan
kelenjar paratiroid
Putusnya aliran
darah untuk kelenjar
paratiroid
Penurunan fungsi
Kelenjar paratiroid
Penurunan sekresi
hormone paratiroid
Penurunan fungsi
Kelenjar paratiroid
Hipoparatiroid
Pasca Bedah
Penurunan sekresi
hormone paratiroid
Hipoparatiroid
Idiopatik
Hipoparatiroid
Neonatal
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 10
Hipoparatiroid
Ca dalam serum
Fosfor dalam serum
Jantung kekurangan
kalsium
Iritabilitas sistem
neuromuskuler
Tetanus (hipertoni otot
yang menyeluruh)
Aritmia Jantung
Penurunan curah
jantung
Bronkospasme
Dan spasme
laring
Sesak nafas
Suara nafas wheezing
Gagal nafas
Disfagia
Kejang dengan
penurunan kesadaran
Intake nutrisi
kurang
MK: resiko
Cidera
MK: Intoleransi
Aktivitas
MK: Kebutuhan
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
MK: Pola
Nafas Tidak
Efektif
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 11
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
3.1.1. Contoh Kasus:
Tn. X usia 58 tahun datang ke rumah sakit pada tangggal 9 Mei 2012 dengan
keluhan sering mengalami kejang 1 bulan terakhir. Saat pengukuran TTV
didapatkan TD : 90/80 mmHg, suhu : 370C, nadi : 88x/menit, RR :
20x/menit dan suara nafas stridor. Hasil uji laboratorium menunjukan
kalsium 3-5 mg/dL (normalnya 8.510.5 mg/dl), kadar fosfat 6.0 mg/dL
(normalnya 2.5-4.5 mg/dL). Keluarga pasien mengatakan bahwa saat di
rumah pasien sering mengeluh sakit kepala, sulit nafas saat kejang,
kejang/kekakuan dirasakan pada muka, terkadang pada tangan dan kaki, dan
akhir-akhir ini pasien tidak mau makan dikarenakan susah menelan. Rambut
pasien terlihat tumbuh jarang dan kulit kering / bersisik. Terdapat Tanda
Chvosteks atau Trousseaus positif pada pasien. Pasien mengatakan pernah
mengalami operasi bedah leher 2 bulan yang lalu.
3.1.2. Riwayat Penyakit Dahulu: Pernah melakukan operasi pembedahan pada
leher
3.1.3. Riwayat Penyakit Sekarang: Tn. X sering mengalami kejang 1 bulan
terakhir.
3.1.4. Pemeriksaan Fisik
B1 (Sistem Pernafasan): Sulit napas (Bronkospasme/spasme laring), suara
napas stridor.
B2 (Sistem Kardiovaskuler): Hipotensi 90/80 mmHg
B3 (Sistem Persyarafan): Sakit Kepala
B4 (Sistem Perkemihan): hiperfosfatemia 6,0 mg/dl
B5 (Sistem Pencernaan): Sulit menelan, disfagia
B6(Sistem Integumen dan Muskuloskeletal): Kejang otot di muka, tangan
dan kaki, Tanda Chvosteks atau Trousseaus, kulit kering atau bersisik,
rambut jarang-jarang, kaku pada ekstremitas.
3.1.5. Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium : kalsium dalam serum rendah yaitu -5 mg/dL (normalnya
8.510.5 mg/dl). Kadar fosfat dalam darah ), kadar fosfat 6.0 mg/dL
(normalnya 2.5-4.5 mg/dL).
Analisa Data
12
Data
Data Subjektif:
Mengeluh beberapa kali
sulit bernafas saat terjadi
kejang.
Etiologi
Penurunan kalsium dalam
darah
Masalah Keperawatan
MK: Pola napas tidak
efektif
Iritabilitas neuromuscular
Kejang otot pada bronkus
atau laring
Sulit bernafas
Data Subjektif:
Mengeluh sulit menelan,
tidak bias makan
Data Subjektif:
Mengeluh kaku pada
tangan dan kaki
Ekstremitas kaku
Intoleransi Aktivitas
Data Subjektif:
Mengeluh kejang di otot
tangan dan kaki.
Defisiensi Parathormon
13
Risiko cedera
Diagnosa
1. pola nafas tidak efektif b/d spasme laring akibat aktivitas kejang.
2. Tetani otot yang b/d penurunan kadar kalsium serum (K)
3. Ketidakseimbangan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b/d intake nutrisi
inadekuat.
4. Intoleransi aktivitas b.d. kekakuan ekstremitas
5. Resiko cedera b/d resiko kejang atau tetani yang diakibatkan oleh
hipokalsemia.
Intervensi
Diagnosa: pola nafas tidak efektif b/d spasme laring akibat aktivitas kejang.
Tujuan: Pola nafas kembali efektif.
Kriteria Hasil:
1. Pola nafas efektif.
2. RR 16-20 kali permenit
3. TTV dalam batas normal.
4. Ekspansi paru mengembang.
Intervensi
Rasional
Kaji upaya pernapasan dan kualitas Pengkajian yang berulang kali sangat
suara setiap 2 jam
penting karena mungkin kondisi pasien
berubah secara drastic.
Suara stridor laring dan diam
Auskultasi untuk mendengarkan stridor menggambarkan spasme laring parsial
laring tiap 4 jam
sampai total. Dilakukan agar dapat
segera diberikan tindakan yang tepat
Baringkan
pasien
untuk Posisi yang benar akan mendorong
mengoptimalkan bersihan jalan napas ventilasi pada lobus paru bagian bawah
pertahankan dalam posisi alamiah
Dapat
meningkatkan/
banyaknya
Dorong/bantu pasien dalam nafas dan sputum dimana gangguan ventilasi dan
latihan batuk
ditambah ketidak nyaman upaya
bernafas
Memaksimalkan
bernafas
dan
Berikan oksigen tambahan sesuai menurunkan kerja nafas, memberikan
dengan kebutuhan.(kolaborasi)
kelembaban pada membran mukosa
dan membantu pengenceran sekret
14
15
5. Dorong masukan
tinggi kalsium
makanan
16
Evaluasi
Dx 1 : Pola nafas efektif.
RR 16-20 kali permenit
TTV dalam batas normal.
Ekspansi paru mengembang
Dx 2 : Kadar kalsium dalam serum kembali normal (8.5 to 10.5 mg per deciliter)
Frekuensi pernapasan kembali normal
Gas-gas dalam darah dalam batas normal
Dx 3: Nutrisi adekuat, masukan makanan dan cairan adekuat, energi adekuat
BB normal
Dx 4 : Mampu makan sendiri Memakai pakaian sendiri Mandi, jalan dan duduk
Dx 5 : reflek normal,tanda vital stabil
17
PENUTUP
Kesimpulan
Hipoparatiroid adalah penurunan produksi hormone paratiroid akibat
hipofungsi kelenjar paratiroid. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
hipoparatiroid ini diantaranya adalah paratiroiditis autoimun dan juga karena
tindakan pembedahan yang menyebabkan kelenjar paratiroid mengalami
kerusakan. Sehingga terjadi kekurangan hormone paratiroid. Dan hal ini
menyebabkan terrjadinya hipokalsemia dan juga hiperfosfatemia. Karena fungsi
kelenjar paratiroid adalah menyeimbangkan produksi kalsium dan juga fosfat. Efek
dari hipokalsemia ini diantaranya terjadinya tetanus atau peningkatan tonus otot
yang menyeluruh sehingga muncul kejang, kram otot, spasme laring dan
bronkospasme yang bisa mengakibatkan pasien sesak dan muncul masalah
keperawatan pola nafas tidak efektif. kemudian efek kejang tadi bisa menyebabkan
resiko tinggi cidera karena pasien tidak sadar. Ada beberapa penatalaksanaan yang
bisa dilakukan yaitu dengan menangani hipokalsemia dan hipoparatiroidnya.
Untuk Hipokalsemia akut bisa diatasi dengan pemberian kalsium glukonas
intravena. Kalsium glukonas intravena diberikan sebagai berikut, 1 sampai 2 ampul
(90 180 elemental calcium) dilarutkan dalam 50 100 mL larutan dextrose 5%
yang kemudian diberikan dalam 10 menit. Sedangkan hipokalsemia kronik dengan
diberikan preparat kalsium vitamin D per oral.
Untuk gejala hipoparatiroid bisa dengan terapi ideal yaitu mengganti hormon
tersebut. Auto dan Xenotranplantasi jaringan kelenjar paratiroid telah dikerjakan
pada saat paratiroidektomi untuk mempertahankan fungsinya. Metode tersebut
memberikan tingkat kesuksesan yang bervariasi. Preparat hormon PTH (1-34 PTH
teriparatide) juga telah dicoba sebagai terapi pengganti.dalam beberapa penelitian
termasuk uji klinis terbatas selam 3 tahun dosis PTH sekali sampai dua kali sehari
subkutan mampu menormalkan konsentrasi kalsium serum setara kalsitriol, tetapi
mempunyai kelebihan ekskresi kalsium urin normal.
Saran
Kelenjar paratiroid adalah suatu organ dalam sistem endokrin yang berfungsi
mensekresi parathormon (PTH), senyawa tersebut
membantu memelihara
keseimbangan dari kalsium dan phosphorus dalam tubuh. Oleh karena itu hormon
paratiroid penting sekali dalam pengaturan kadar kalsium dalam tubuh seseorang.
Oleh karena begitu pentingnya fungsi hormon paratiroid itu, penanganan medis
yang tepat, serta asuhan keperawatan yang segera sangat dibutuhkan untuk
menangani pasien dengan kelaiana hipoparatiroid. Karena efek penundaan
penanganan dapat berakibat buruknya prognosis dan kemungkinan berkembangnya
berbagai komplikasi
18
DAFTAR PUSTAKA
Ganong.1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Rumahorbor, Hotma.1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Endokrin.Jakarta:EGC
Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Ed.8.Jakarta: EGC.
Thirta. Hipoparatiroid.http://www.scribd.com/doc/52114878/Hipoparatiroid.
Diakses tanggal 2 mei 2012
Norsaid,andry. Asuhan keperawatan hipoparatiroid.
http://www.scribd.com/doc/24155731/kel-5-hipoparatiroid.diakses tanggal 2 mei
2012
19