Professional Documents
Culture Documents
Mikroorganism
e:
b. Oncom
Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur
Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye
yang merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase,
lipase protease yang aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat
c. Roti
Roti juga termasuk makanan produk bioteknologi yang bergizi tinggi. Roti
dibuat dengan cara fermentasi oleh ragi atau yeast. Dalam pembuatan roti, produk
fermentasi yang diperlukan hanyalah karbon dioksida. Karbon dioksida membentuk
gelembung-gelembung udara dalam adonan roti. Gelembung-gelembung udara
tersebut menjadi roti bertekstur ringan atau berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas
campuran tepung terigu, garam, lemak, air dan yeast. Yeast tidak memiliki enzim
untuk memecah amilum yang terdapat didalam tepung, tetapi penambahan air
mengaktifkan enzim amilase yang ada didalam tepung terigu. Selanjutnya, enzim
amylase memecah amilum menjadi gula dan gula difermentasi menjadi alcohol serta
karbon dioksida oleh yeast. Dalam pembuatan kue, pada adonan tepung ditambahkan
ragi ke dalam adonan tersebut dan dibiarkan beberapa saat. Di dalam ragi terdapat
jamur Saccharomyces cereviceae. Jamur ini akan berkembang biak dengan cepat
dalam substrat tepung dan memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses
fermentasi ini dihasilkan gelembung-gelembung gas karbon dioksida. Keluarnya gas
inilah yang menyebabkan adonan kue atau roti dapat mengembang.
d. Nata
Nata
de
de
coco
coco
merupakan
produk
fermentasi air
kelapa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Nata sebenarnya adalah polisakarida
(selulosa) yang disintesis bakteri tersebut selama proses fermentasi berlangsung.
Biosintesis selulosa ini menggunakan sumber gula yang berasal dari medium air
kelapa, yaitu glukosa dan fruktosa.
Mikroorganis
me:
Mikroorganism
e:
senyawa aromatik organik yang terdapat didalam sari buah anggur dan proses
fermentasi. Minuman anggur umumnya mengandung alkohol dengan kadar 10-15%.
Mikrooraganism
b. Keju
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri,
yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah
gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu
pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar
berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim
yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan,
yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas
dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan
mencerna protein dan lemak menjadi asam amino. Keju menjadi keras apabila
kelembabannya kecil dan pemampatannya besar. Jika masa inkubasinya semakin
lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam.
Pembuatan keju memerlukan air dadih yang dibuat dari protein susu yang disebut
kasein. Beberapa jenis keju difermentasikan oleh bakteri Propionibacterium. Jamur
lain juga dapat digunakan untuk membuat keju, misalnya beberapa spesies dari
genus Penicillium untuk membuat keju yang berwarna hijau kebiruan.
Mikroorganism
e:
c. Terasi
Terasi merupakan produk fermentasi dari udang atau ikaan menjadi bentuk pasta
berwarna merah kecokelatan dan beraroma khas. Mikroorganisme yang terlibat
dalam fermentasi terasi, antara lain Bacillus, Pediococcus, Lactobacillus,
Brevibacterium, danCorynebacterium.
d. Cuka
Cuka merupakan bahan penyedap hasil oksidasi etanol oleh bakteri Acetobacter.
C2H5OH + O2
CH3COOH + H2O + Energi
Etanol
Oksigen
Asam cuka
Air
Etanol itu sendiri dapat berasal dari bir, anggur, atau sari buah apel. Cuka bersifat
sangat asam sehingga sebelum digunakan harus diencerkan dulu dengan air.