You are on page 1of 7
di Abdurrachman ~ Proyelsi Penawaran dan Perminiaan Beras 2007 - 2019 PROYEKSI PENAWARAN DAN PERMINTAAN BERAS 2007-2010 Edi Abdurachman Faculty Binus Business School, Jakarta JI, Hang Lekir I No. 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120 edia@binus.ac.id Abstract ‘Rice isa staple food for more than 90% Indonesian. It is noted that from year to year rice provuc- tion has been increased. However, the population has grown faster than that of rice praductio. Therefore, an analysis comparing rice suply and demand and its projections are needed. From this result, policy maker can have some references to make decision on rice policy, Rice suply projection is done indirectly trough areal and productivity projection using price elasticity obtained from areal and productivity fuention estimates. Demand projection i done trough developing simutaneous demand model of a group of food crops using AIDS. Keywords: Projections, Suply, Demand, Rice. Pendahuluan Sampai saat ini, sub sektor tanaman pa- ngan masih memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sub sektor tanaman pangan tidak hanya berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan nesional namun juga dalam mewujudkan pemba-ngunan wilayah, pengentasan keriskinan, penyerapan tenaga kerja, penyedia bahan baku industri, penghematan dan penerimaan devisa serta. menjadi penarik bagi pertumbukan industri hulu dan pendorong per- tumbuhan untuk industri hillr yang memberikan kontribusi_cukup besar terhadap _pertumbuhan ekonomi (Departemen Pertanian, 2004). Beras merupakan kebutuhan pangan pokok bagi lebih dari 90% penduduk Indonesia. Konsums! beras per kapita mempunyai_kecenderungan mengalami penurunan yakni dari 116,58 ka/kapita/ tahun pada tahun 1987 menjadi 96,15 kg/kapita/ tahun pada tahun 2005 (Susenas, 1987 dan 2005, BPS). Produksi beras dalam negeri dari tahun ke tahun terus meningkat, walaupun mempunyai kecenderungan laju pertumbuhannya melandai, Disisi lain, pertumbuhan penduduk Indonesia me- laju dengan cepat, yakni 1,35 % per tahun pada periode tahun 1990-2000 (Statistik Indonesia 2000, BPS). Kenyataan ini menyebabkan produksi dalam negeri hanya cukup untuk pemenuhan konsumsi beras domestik, bahkan untuk cadangan nasional setiap tahun selalu ada realisasi impor beras dari luar negeri. “Tulisan ini menyajtkan hasil analisis proyek- si penawaran dan permintaan padi beras di Indonesia selama beberapa tahun ke depan - ber- dasarkan data yang diolah dari hasil publikasi Ba- dan Pusat Statistik (BPS) dan serta sumber lainnya. Vol. 13 No. 1, Mei 2008 186 Penyajian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengguna dan penentu. kebijakan sebagai bahan atau informasi dalam melakukan penyusunan kebijakan dan program pengembangan produksi beras. Metode Penelitian Sumber Data dan Informasi Analisis dan proyeksi disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh baik dari data primer maupun sekunder yang bersumber dari dae- rah maupun instansi terkait di lingkup Departemen Pertanian dan di luar Departemen Pertanian seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Selain itu data dan infor- masi yang diperiukan juga diperoleh dari sumber lain seperti FAO dan USDA. Metode Analisis Analisis Penawaran Berdasarkan hasil permodelan yang kan oleh Syafaat, et.all. (2005), dalam melakukan erencanaan produksi (penawaran), seorang produ sen dapat menempuh dua tahapan pengambilan keputusan, yaitu: (1) Luas areal yang akan ditanami dan (2) Perolehan hasil (produktivitas) per satuan las tanaman yang diusahakan. Fungsi Penawaran Dalam analisis ini, model penawaran komo- ditas padi menggunakan pendekatan dua tahap, yaitu melalui pendugaan fungsi areal tanam dan fungsi produktivitas. Model umum yang digunakan cukup sederhana, dimana areal tanam merupakan, fungsi dari harga sendiri komoditas tersebut, harga komoditas pesaing dan dummy krisis. Bentuk fungsi yang digunakan adalah fungsi Cobb-Douglas, di- mana koefisien_regresi sekaligus merupakan_elas- tisitas dari peubah tidak bebas terhadap peubah bebas (Syafeat, etall., 2005), Fungsi Respon Luas Areal Tanam Secara umum, fungs! areal tanam dapat diformulasikan sebagat berikut: w= (1) at MP #2,D," WW fo ta I0P,, + Untuk komoditas padi, pendugaan fungsi areal tanam diformulasikan sebagai berikut: WW Apy = Copy +2 ypy IN Purea +c; thn dimana: = Areal tanam padi pada tahun t Pyes =Harga Urea dideflasi dengan IHK (harga ril urea) 1a = Parameter estimasi untuk harga rill urea Gop arameter estimasi untuk tahun thn ren tahunan Fungsi Respon Produktivitas Secara umum, fungsi respon produktivitas. dirumuskan sebagai berikut: waren Aik SAR, apser smo) Untuk komoditas padi, pendugaan —_fungsi produktivitas diformulasikan sebagai berikut In py = Bopa + Bra 19 Payee + Bayt iarga Urea dideflasi dengan IHK (harga rill urea) Bios arameter estimasi untuk harga ril urea Bays arameter estimasi untuk tahun thn ren TAHUN Produksi Secara matematis, produksi_merupakan perkalian luas panen dengan produktivitas: OS, = 4, *¥, 3) dimana: Areal tanam padi pada tahun t Produktivitas padi pada tahun t Produksi/penawaran padi Persamaan Proyeksi Penawaran Komodi- tas Pangan Proyeksi penawaran menggunakan pen- dekatan tidak langsung, yaitu melalui proyeksi areal cli Abdurrachman ~ Proyeksi Penawaran dan Permintaan Beras 2007 - 2010 dan proyeksi produktivitas dengan menggunakan elastistas harga yang diperoleh dari estimasi fungsi areal dan fungsi produktivitas, serta pertumbuhan dari masing-masing variabel harga. Proyeksi areal tanam dan produktivitas dirumuskan pada persa- maan (4) untuk areal tanam dan persamaan (5) untuk produktivitas. Sebagai tahun dasar adalah tahun 2005. 10g, +3, *8, J Anal aeflenees Selanjutnya proyeksi produksi pada tahun t adalah: OS, = A, *Y,.. - (6) dimana: royeksi areal komoditas pada tahun t ‘Areal tanam padi pada tahun dasar (2003) lastisitas areal tanam terhadap harga sendiri jastistas areal tanam terhadap _harga komoditas pesaing ke-j 9, =Pertumbuhan harga sendiri per tahun Gy =Pertumbuhan harga komoditas pesaing ke-/ per tahun Y; = Proyeksi produktivitas padi pada tahun t Yo =Produktivitas komoditas pada tahun dasar (2003) w lastisitas produktivitas terhadap harga sen- 4 —Elastisitas produktivitas terhadap harga input ke-x ertumbuhan harga input ke-x per tahun royeksi produksi/penawaran komoditas ke-/ tahun tsetelh tahun dasar. Analisis Permintaan Dalam analisis permodelan yang dilakukan dalam kajian ini yang dimaksud dengan analisis per- mintaan adalah analisis permintaan _langsung masyarakat terhadap padi/beras yang dikonsumsi langsung oleh rumah tangga konsumen balk dalam bentuk tanpa diolah maupun telah diolah, Fungsi Permintaan Fungsi permintaan dapat diduga untuk sua~ tu komoditas secara terpisah atau untuk sekelom- pok komoditas secara bersama-sama (simultan). Pendugaan untuk suatu komoditas sudah barang tentu lebih praktis dan mudah, namun_berbagal sifat-sifat teoritis fungsi permintaan tidak dapat diterapkan. Dari segi estimasi, penanganan dengan Vol. 13 No. 1, Mei 2008 187 Edi Abdurrachman~ Proyeksi Penawaran dan Permintaan Beras 2007 - 2010 satu komoditas tidak efisien dibandingkan dengan penanganan simuttan (Syafaat, et.all., 2005). Permintaan Untuk Satu Komoditas Model fungsi permintaan untuk satu komo- ditas yang paling sering digunakan adalah model double fog dengan spesifkasi sebagai berikut: dimana: q. = tingkat konsumsi komoditas ke-i per kapita (kg/tahun) P, = harga komoditas ke-i (Rp/kg) P, = harga komoditas-komoditas substitust dan atau komplemen bagi komoditas ke-i (Rp/kg) Y = tingkat pendapatan per kapita (Rp/tahun) co, B, 8, dan A = parameter-parameter dugaan Dari persamaan (7) dapat diturunkan elastisitas harga sendiri, elastisitas harga silang, dan elas- tisitas pendapatan sebagal berikut: (2) Elastisitas permintzan komoditas ke-i terhadap harga sendiri (Elastisitas harga sendiri): Ey = Alog q/Alog Pi = B (b) Elastisitas permintaan komoditas ke-i terhadap harga komoditas substitusinya/komplemennya (Elastisitas harga silang): Ey = Alog q/Alog P, = 5; (©) Elastisitas permintaan komoditas ke-i terhadap pendapatan (Elastisitas pendapatan): Ey = log q/alog Y= 2 Fungsi Permintaan Untuk Sekelompok Komoditas Model fungsi permintaan untuk sekelompok komoditas yang paling sering digunakan adalah model AIDS (Almost Ideal Demand System) dengan spesifikasi sebagai berikut: 2% +37, nF, + B,ln" 1P")+6,InZ (8) diana: wi = pangs pengeluaran komoditas ke-i dimana komoditas ke-i merupakan_ salah satu bahan pangan dalam kelompok pangan tertentu indeks harga Stone, dimana: InP’ = ow, InP YF = pengeluaran untuk kelompok pangan tertentu Z = ukuran rumah tangga P, =harga komoditi ke-j @, B, 7, 8 = parameter-pameter dugaan Dari persamaan (8) dapat diturunkan elastisitas harga sendir, elastisitas harga silang, dan elastisitas pendapaten sebagai berikut: (a) Elastistas harga sendiri: Ey = Ga-Biw)/ m= 2 (b) Elastisitas harga silang: Ey = Cry-Biwy/ (c) Elastistas pendapatan: Ey= 1+ By, Persamaan Proyeksi Permintaan Proyeksi Konsumsi Per Kapita Untuk melakukan proyeksi tingkat konsur: per kapita dipergunakan formula sebagai berikut: (9) Ge= + [Eo + ¥4)') Ay] Qo - dimana: q =tingkat konsumsi per kapita pada tahun ke-t (kg/tahun) qo =tingkat konsumsi per kapita pada tahun dasar (ka/tahun) Eye =elastisites pendapatan pada tahun dasar vy =laju perubahan —elastisitas —pendapatan, (%/tahun) 4, =laju_perubahan tingkat pendapatan ril_ per kapita (%/tahun) t= deret waktu proyekst Berdasarkan persamaan (9), data yang dibutuhkan untuk melakukan proyeksi_tingkat konsumsi per kapita adalah : (a) tingkat konsumst per kapita pada tahun dasar, (b) elastisitas pendapatan pada tahun

You might also like