You are on page 1of 12

KONSEP DOKTER KELUARGA

Tugas Dokter Keluarga


Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna
penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan ; Mendiagnosis secara cepat dan
memberikan terapi secara cepat dan tepat ; Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif
kepada pasien pada saat sehat dan sakit ; Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu
dan keluarganya ; Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan
taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi ; Menangani penyakit akut
dan kronik ; Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS ; Tetap
bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS;
Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan ; Bertindak sebagai mitra,
penasihat dan konsultan bagi pasiennya ; Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan
untuk kepentingan pasien ; Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar ;
Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu
kedokteran keluarga secara khusus.
Program perencanaan kerja dokter keluarga yang akan disusun yaitu, akan
dibentuknya sebuah klinik bersama dokter keluarga, yang dimana di dalamnya terdiri dari
beberapa orang dokter umum, tenaga apoteker, dan beberapa unit pembantu lainnya.
Konsep pelayanan yang akan dibentuk untuk menunjang tugas dan wewenang dokter
keluarga diperlukan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga yang terdiri atas komponen :
a. Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan primer di klinik Dokter
Keluarga (KDK)
b. Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter
Spesialis (KDSp)
c. Rumah sakit rujukan
d. Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan, e) Seperangkat peraturan penunjang.

Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di KDK yang
selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan sekunder jika
dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang disepakati. Pasca pelayanan sekunder,
pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih lanjut. Tata selenggarapelayanan
seperti ini akan diperkuat oleh ketentuan yang diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.
Kompetensi Dokter Keluarga
Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang
lulusan fakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan
melalui program perlatihan ini. Yang dicantumkan disini hanyalah kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap Dokter Keluarga secara garis besar. Rincian memgenai kompetensi ini,
yang dijabarkan dalam bentuk tujuan pelatihan, akan tercantum dibawah judul setiap modul
pelatihan yang terpisah dalam berkas tersendiri karena akan lebih sering disesuaikan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
a) Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga
b) Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam
pelayanan kedokteran keluarga
c) Menguasai ketrampilan berkomunikasi, menyelenggarakan hubungan profesional
dokter- pasien untuk :
(a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga
dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga
(b) Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana
menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan
dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko
kesehatan keluarga
(c) Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada
penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.
A. Memiliki keterampilan manajemen pelayanan kliniks.

a) Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan memperhitungkan potensi


yang dimiliki pengguna jasa pelayanan untuk menyelesaikan masalahnya
b) Menyelenggarakan pelayan kedokteran keluarga yang bermutu sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
B. Memberikan pelayanan kedokteran berdasarkan etika moral dan spritual.
C. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang pengelolaan pelayanan kesehatan
termasuk sistem pembiayaan (Asuransi Kesehatan/JPKM).

Visi
Melayani dari hati menuju keluarga sehat
Misi

Menjalin hubungan yang baik antara dokter pasien pada penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dokter keluarga


Melayani dengan sepenuh hati
Mengobati dengan maksimal dengan harga terjangkau
Dapat memberi kepuasan terhadap pasien
Menciptakan hidup sehat dan bahagia

Moto Dokter Keluarga


Healthy, the most important thing
Klinik Dokter Keluarga
o
o
o
o

Lokasi
: Jln panjitilar regency blok C 4
Luas
: 6 are
Jumlah ruangan : 6 ruangan + toilet
Perlengkapan ruang praktek :
- Tempat tidur pasien 25
- Wastafel
- Lemari obat

- Timbangan
- Kursi dan meja
- Tempat sampah
- Jam dinding
- Telpon dan fax
- Poster kesehatan
- Ac (air condicioner)
- Lemari rekam medis
- Aquarium
o Perlengkapan ruang tunggu :
- Sofa
- Televisi

Standar pelayanan Dokter Keluarga


1. Standar Pelayanan Kesehatan di Klinik (Standards of Comprehensive of Care)

Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Deteksi dini

Kuratif medis

Rehabilitasi medis dan sosial

Kemampuan sosial keluarga

Etik medikolega

2. Standar Pelayanan Medis (Standard of Medical Care)

Anamnesis

Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Penegakan diagnosis dan diagnosis banding

Prognosis

Konseling

Konsultasi

Rujukan

Tindak lanjut

Tindakan

Pengobatan rasional

Pembinaan keluarga

3. Standar Pelayanan Menyeluruh (Standard of Holistic of Care)

Pasien adalah manusia seutuhnya

Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

4. Standar Pelayanan Terpadu (Standard of Integration of Care)

Koordinator penatalaksanaan pasien

Mitra dokter pasien

Mitra lintas sektoral medis

Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

5. Standar Pelayanan Bersinambungan (Standard of Continuum Care)

Pelayanan proaktif

Rekam medis bersinambungan

Pelayanan efektif efisien

Pendampingan

Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behavior in Practice)

1. Standar Perilaku terhadap Pasien (Patient Physician relationship Standard)

Informasi memperoleh pelayanan

Masa konsultasi

Informasi medis menyeluruh

Konsultasi efektif

Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

2. Standar

Perilaku

dengan

Mitra

Kerja

di

Klinik

(Standard

of

PartnersRelationship in Practice)

Hubungan profesional dalam klinik

Bekerja dalam tim

Pemimpin klinik

3. Standar Perilaku dengan Sejawat (Standard of Working with Colleagues)

Hubungan profesional antarprofesi

Hubungan baik sesama dokter

.Perkumpulan profesi

4. Standar

Pengembangan

Ilmu

dan

Keterampilan

Praktik

(Standard

of Knowledge and Skill Development)

Mengikuti kegiatan ilmiah

Program jaga mutu

Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

Penelitian dalam praktik

Penulisan ilmiah

5. Standar Partisipasi dalam Kegiatan masyarakat di Bidang kesehatan(Standard


as Community leader)

Menjadi anggota perkumpulan sosial

Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management)


1. Standar Sumber Daya Manusia (standard of Human Resources)

Dokter keluarga

Perawat

Bidan

Administrator klinik

2. Standar Manajemen Keuangan (Standard of Finance Management)

Pencatatan keuangan

Jenis sistem pembiayaan praktik

3. Standar Manajemen Klinik (Standard Management of Clinic for Practice)

Pembagian kerja.

Program pelatihan

Program kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)

Pembahasan administrasi klinik

Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)


1. Standar Fasilitas Praktik (Standard of Practice Facilities)

Fasilitas untuk praktik

Kerahasiaan dan privasi

Bangunan dan interior

Alat komunikasi

Papan namaa.

2. Standar Peralatan Klinik (Standard of Practice Equipments)

Peralatan medis

Peralatan penunjang medis

. Peralatan nonmedis b.

3. Standar Proses proses Penunjang Praktik (Standard of Clinical


SupportsProcess)

Pengelolaan rekam medis

Pengelolaan rantai dingin

Pengelolaan pencegahan infeksi

Pengelolaan limbah

Pengelolaan air bersih

Pelayanan Yang Dilakukan


o Konsultasi
o Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan.
Pada bentuk ini, pelayanan yangdiselenggarakan pada praktek dokter
keluarga hanya pelayanan rawat jalan saja. Dokter yang enyelenggarakan
praktek dokter keluarga tersebut tidak melakukan pelayanan kunjungan dan
perawatan pasien di rumah atau pelayanan rawat inap di rumah sakit. Semua
pasien yang membutuhkan pertolongan diharuskan datang ke tempat praktek
dokter keluarga.jika kebetulan pasien tersebut memerlukan pelayanan rawat
inap, pasien tersebut dirujuk ke rumahsakit.
o Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatanpasien
dirumah.
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter
keluarga mencakup pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan
dan perawatan pasien di rumah. Pelayanan bentuk ini lazimnya dilaksanakan
olehdokter keluarga yang tidak mempunyai akses dengan rumah sakit
o Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatanpasien di
rumah, serta pelayanan rawat inap di rumah sakit
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter
keluarga telahmencakup pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan
pasien di rumah,serta perawatan rawat inap di rumah sakit. Pelayanan bentuk
ini lazimnyadiselenggarakan oleh dokter keluarga yang telah berhasil menjalin
kerja samadengan rumah sakit terdekat dan rumah sakit tersebut memberi
kesempatankepada dokter keluarga untuk merawat sendiri pasiennya di rumah
sakit.
Jenis pelayanan Dokter Keluarga :
1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
2. Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter

3.
4.
5.
6.
7.

Tindakan medis kecil (ringan)


Pemeriksaan penunjang laboratorium sederhana
Pemeriksaan ibu hamil, nifas dan ibu menyusui, bayi dan anak balita
Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontraseps
Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas

indikasi medis
8. Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus
yangtidak dapat ditangani Dokter Keluarga
Skema pemeriksaan dokter keluarga
a. Anamnesis
b.

Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

c.

Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

d.

Prognosis

e.

Konseling, membantu pasien (dan keluarga) untuk menentukan pilihan terbaik


penatalaksanaan untuk pasien sendiri.

f.

Konsultasi, jika diperlukan, dokter keluarga dapat melakukan konsultasi ke dokter


lain (dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas
kesehatan) yang dianggap lebih berpengalaman.

g.

Rujukan

h. Tindak lanjut
i.

Tindakan

j.

Pengobatan rasional

k.

Pembinaan keluarga dilakukan bila dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan


lebih baik jika adanya partisipasi keluarga.

Sistem Administrasi
Keuangan dalam praktik DOGA tercatat secara seksama dengan cara yang umum dan
bersifat transparansi. Manajemen keuangannya dapat mengikuti sistem pembiayaan praupaya
maupun sistem pembiayaan fee for service.
o
o
o
o

Kunjungan berobat + konsultasi + rawat jalan = bebas biaya (pengguna askes)


Kunjungan berobat + konsultasi = Rp. 50.000 (bukan pengguna askes)
Tindakan (heating, debridement, dll) = bebas biaya + Rp.25.000 (pengguna askes)
Tindakan (heating, debridement, dll) = Rp. 50.000 + Rp.25.000 (bukan pengguna
askes)

Target :

Jumlah Pasien ASKES 150 orang


Pasien Newmon 200 orang
Asuransi lainnya 130 orang

KONSEP DOKTER KELUARGA


Nama Kelompok:

FRIZCA DEVIRANI
BAIQ WILLIA I.
M. KAZUANI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2011-2012

(09.06.0035)
(09.06.0041)
(07.06.00 )

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal hasil
diskusi kami dengan judul KONSEP DOKTER KELUARGA. Dimana dalam
penyusunan proposal ini bertujuan agar mahasiswa Kedokteran Unizar dapat memahami isi
dari proposal ini sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa.
Tidak lupa juga kami mengucapakan terima kasih kepada para dosen yang
membimbing kami, juga teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal kami ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan hasil yang
memuaskan bagi kami.
Dalam penyusunan proposal ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangannya
sehingga kami menginginkan saran dan kritik yang membangun dalam menyempurnakan
proposal ini.

Mataram,16 Maret 2012

Tim Penyusun

You might also like