You are on page 1of 2

NTSC adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya,

termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National Television
System(s) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya. NTSC dikembangkan
pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal
setiap 1/30 detik.

PAL vs NTSC
PAL ma NTSC tuh standar format video ato broadcasting ato penyiaran yang beredar di dunia,
meski jarang kedengeran tapi ada format laen juga yang sempet dikembangin (dan digunakan oleh minoritas
banget negara) kaya SECAM.
Standart format video setiap negara mungkin aja berbeda. Entah kebetulan ato nggak, Indonesia pake sistem
PAL beda dengan Jepang yang pake NTSC
(itulah sebabnya kalo kita ngimpor perangkat video game dari Jepang kita kudu rubah dulu setingannya jadi
PAL).
Perbedaan paling mencolok terlihat di kualitas, ukuran file dan tentu keperluan penggunaannya.
- National Television Standards Commission (NTSC)
NTSC lahir sekitaran taun 1950 dimana Amerika, Jepang, Taiwan dan beberapa negara Asia timur laen
merupakan pemakai standar ini. (ada di post sblmnya)
NTSC secara teknis punya kecepatan tampilan gambar sebesar 29.97 frame per second (fps),
settingan oke untuk NTSC adalah aspect ratio sebesar 0.9 untuk ukuran frame video sebesar 720480 pixel atau
720486 pixel,
bila yang digunakan adalah NTSC Widescreen (pake format 16:9 atau layar lebar)
maka sebaiknya gunakan pixel aspect ratio sebesar 1.2 dan dapat mendefinisikan standar video
yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal setiap 1/30 detik. (Mudah2 dapat dimengerti)
Phase Alternating Line (PAL)
PAL bisa dibilang lebih eksis karena lebih banyak dipake oleh negara2 di seluruh dunia (ada di post sblmnya)
meski lebih lemot,
PAL memiliki kecepatan tampilan gambar sebesar 25 frame per second (fps). Ini berarti jika dilihat dari sisi
kecepatan tampilan gambar,
NTSC memiliki kualitas gambar lebih baik dengan selisih tampilan sekitar 4.97 frame setiap detiknya walaupun
sepertinya kurang terasa bedanya.
PAL dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali
diperkenalkan pada 1967.
Setting pixel aspect ratio yang tepat untuk PAL adalah sebesar 1.0666 dengan ukuran frame 720576
dan frame aspect ratio 4:3 Jika menggunakan PAL Widescreen okenya pake pixel aspect ratio sebesar 1.4222.
[Hanya user terdaftar yang bisa melihat LinksKlik di sini untuk registrasi]
1.Perbedaanya adalah pada jumlah garis ,cara pengkodeaan , pemecahan warna dan penyatuan warna pada
systim warna di TV. osilator atau clocknya berbeda frekwensi kristalnya.
2.Indonesia mengikuti standart CCIR utk distribusi frekwensi.
3.Indonesia mengikuti standartPAL utk pengkodean warna/systim warna.
4.Untuk systim suara/IF suara memakai BG bukan DK atau I
5.Bila berbeda systim warna maka akan menyebabkan tdk berwarna.
6.Bila berbeda systim suara akan menyebabkan pecah2 atau bisu.

7.Bila berbeda systim frekwensinya/band nya maka tdk akan dapat menerima apapun.
8.Kualitas ntsc lebih halus daripada pal tetapi perangkat pemancarnya mahal sehinga rata2 stasiun tv memakai
yg tdk terlalu mahal tetapi hasilnya lumayan/tdk terlalu jelek.
9.Selain itu model eropa lebih mewarnai indonesia daripada systim amerika.Mungkin kita masih sangat
tergantung dgn eropa dan sekutunya.

You might also like