Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cara Pembukaan lahan kelapa sawit merupakan dasar
dari keberhasilan penanaman kelapa sawit,dimana kelapa sawit adalah
suatu tumbuhan di tempat yang harus memiliki air yang mencukupi dan
memenuhi syarat sebagai sarana penanaman kelapa sawit. Banyak
diantara petani sawit yang menanam tumbuhan yang dapat menghasilkan
minyak ini tanpa memperhatikan area yang akan menjadi sarana
penanamannya,selain hasil penanaman yang memuaskan dengan syarat
penanaman ini juga maka lingkungan tidak akan menjadi rusak karna ulah
dari perlakuan yang dilakukan saat pembukaan lahan. Oleh karna itu saya
membuat makalah yang berjudul Cara Pembukaan lahan kelapa sawit
agar orang mengerti cara pembukaan lahan yang tidak merusak
lingkungan dan memperoleh hasil yang memuaskan.
1.2 Rumusan masalah
Banyaknya orang melanggar syarat pembukaan lahan
sawit
Membakar hutan untuk membuka lahan sawit
Penanaman sawit dengan tidak memperhatikan
penanaman sawit,dengan menanam kurang dari ukuran
minimal.
1.3 Tujuan
Agar orang mengetahui syarat pembukaan lahan yang
benar
Kelapa sawit dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, seperti tanah podsolik,
latosol, hidromorfik kelabu, regosol, andosol, dan alluvial. Tanah gambut
juga dapat di tanami kelapa sawit asalkan ketebalan gambutnya tidak lebih
dari satu metter dan sudah tua (saphrik). Sifat tanah yang perlu di
perhatikan untuk budi daya kelapa sawit adalah sebagai berikut1. Sifat
Fisik TanahTanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik di tanah yang
bertekstur lempung berpasir, tanah liat berat, tanah gambut memiliki
ketebalan tanah lebih dari 75 cm; dan berstruktur kuat.
2.1.5 Sifat Kimia Tanah
Tanaman kelapa sawit membutuhkan unsure hara dalam jumlah besar
untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Untuk mendapatkan produksi yang
tinggi dibutuhkan kandungan unsure hara yang tinggi juga. Selain itu, pH tanah
sebaiknya bereaksi dengan asam dengan kisaran nilai 4,0-6,0 dan ber pH
optimum_5,0-5,5.
2.1.6 Keadaan_Iklim
Keadaan iklim sangat mempengaruhi proses fisiologio tanaman, seperti
proses asimilasi, pembentukan bunga, dan pembuahan. Sinar matahari dan
hujjan dapat menstimulasi pembentukan bunga kelapasawit.Jumlah curah hujan
dan lamanya penyinaran matahari memiliki korelasi dengan fluktuasi produksi
kelapa sawit. Curah hujan ideal untuk tanaman kelapa sawit adalah 2.000-2.500
mm per tahun dan tersebar merata sepanjang tahun. Jumlah penyinaran rata rata
sebaiknya tidak kurang dari 6 jam per hari. Temperature sebaiknya 22-23O.
2.2 Pembakarn Hutan Untuk Lahan Sawit
2.2.1 Alasan Membakar Hutan
a. mempercepat pembersihan
Cara pembukaan lahan hutan dengan membakar yaitu setelah pohon ditebang sisa-sisa tebangan
akan dibakar. Secara ekonomis kegiatan ini memberikan keuntungan karena waktu
pelaksanaannya relatif cepat dan biayanya relatif murah, akan tetapi ditinjau dari aspek
lingkungan sangat merugikan. Pembukaan lahan dengan cara membakar menyebabkan hal-hal
sebagai berikut :
Gangguan asap, yang merugikan kesehatan dan kegiatan penebangan.
Tanah menjadi kering dan unsur-unsur mikro organisme didalam tanah mati
Pemborosan sumberdaya alam, yang dalam hal ini adalah kayu
Untuk kondisi tertentu apabila tidak dilakukan dengan hati-hati dapat menyebabkan kebakaran
yang tak terkendali dan meluas.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan cara penanaman yang baik dan penggunaan syarat pengunaannya