You are on page 1of 2

Saat ini semakin banyak anggota masyarakat yang tanpa sadar

mengkonsumsi obat palsu untuk mengobati penyakit yang mereka derita.


Akibatnya bertentangan dengan hasil yang diharapkan, karena obat palsu
tidak hanya dapat memperburuk kondisi kesehatan yang mengkonsumsinya,
namun bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Peredaran obat palsu merupakan masalah serius yang saat ini dihadapi oleh
setiap negara di dunia, termasuk Indonesia. Edukasi kepada masyarakat luas
untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya obat palsu sangat diperlukan
agar mata rantai peredaran obat palsu dapat diputus.
Kami menyadari bahwa upaya untuk menyelesaikan masalah obat palsu harus
dilakukan melalui kerjasama terpadu antara pembuat kebijakan, lembaga
pelayanan kesehatan, industri obat, penegak hukum, media dan masyarakat.

Tentang Obat Palsu


Produk farmasi yang dipalsukan atau tidak terdaftar sangat mudah ditemukan di Indonesia dan
merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Keuntungan perdagangan obat palsu
diperkirakan mencapai 10% dari total pasar obat-obatan, atau sekitar US$200 juta.
Himpitan ekonomi dan masalah politik serta kurangnya koordinasi di antara badan otoritas terkait
mengakibatkan lemah dan kurangnya upaya pemberantasan obat palsu. Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) telah melakukan berbagai macam upaya. Namun demikian hasil kerja keras
tersebut tidak berbuah karena hukum dan peraturan yang berlaku menerapkan hukuman yang
terlalu ringan bagi pelanggar hukum sehingga tidak tercipta efek jera.
Pelaku pemalsuan, misalnya, hanya dikenakan enam bulan hukuman penjara. Masyarakat
Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), Uni Eropa dan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat
Fakultas Ekonomi UI (LPEM-UI) membuat studi bersama yang hasilnya merekomendasikan
pemerintah untuk menunjukkan komitmen yang lebih kuat untuk menanggulangi masalah
pemalsuan obat.
Penerapan hukum yang lemah dan terus meningkatnya tren pemalsuan obat merupakan kendala
utama bagi IPMG. Obat palsu juga merupakan masalah yang dihadapi banyak negara lain, dan
IPMG tetap optimis akan prospek kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk
menangani masalah ini melalui upaya yang transparan dan seirama serta hubungan kerja yang
bersifat kemitraan dan konsultatif.

Definisi Obat Palsu


Menurut Kepmenkes No. 1010/2008:
Obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau produksi obat dengan penandaan yang meniru identitas
obat lain yang telah memiliki izin edar.

Menurut WHO:
Obat-obatan yang secara sengaja pendanaannya dipalsukan, baik identitasnya maupun
sumbernya.

WHO mengelompokkan obat palsu ke dalam lima kategori:

Produk tanpa zat aktif (API);

Ciri-ciri obat palsu

Agar tidak tertipu oleh obat palsu dan ilegal, berikut ada beberapa ciri-ciri dari obat ilegal
seperti dilansir dari data BPOM:
1. Tidak memiliki izin edar
Setiap produk obat-obatan yang sudah mendapat izin edar selalu terdapat kode BPOM di
kemasannya. Kode tersebut bisa dicek keasliannya melalui situs resmi BPOM. Baca juga:
Cara Mengecek Keaslian Kode BPOM.
2. Tampilan kemasan berbeda
Setiap kali membeli obat, cobalah untuk membandingkan kemasan obat yang baru Anda beli
dengan yang lama. Jika terdapat perbedaan, segera periksa keaslian dari obat tersebut.
Jangan terima jika kemasan sudah rusak.
3. Logo pada kemasan
Kemasan obat asli selalu terdapat sejumlah logo sesuai dengan jenis obatnya. Misalnya, logo
obat keras, obat terbatas, dan obat bebas. Kalau pemalsunya dari luar negeri, logo itu tidak
ada, kata Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik & NAPZA, Dra. Retno.
4. Nama produsen tidak jelas
Semua produk obat akan selalu menyertakan nama produsen atau pembuatnya. Jika nama
produsennya tidak jelas atau berbeda, ada kemungkinan obat tersebut palsu. Jadi perhatikan
lagi kemasannya.
Agar terhindar dari obat-obatan palsu dan ilegal itu, sebaiknya Anda membeli obat di
apotek yang sudah terpercaya. Jangan mudah tertipu dengan harga murah maupun iklan
yang menawarkan kesembuhan secara cepat.

You might also like