You are on page 1of 2

Bed Occupancy Ratio (BOR)

11/2/2014
12 Comments
Bed Occupancy Ratio (BOR) merupakan angka yang menunjukkan persentase penggunaan tempat tidur (TT) di
unit
rawat
inap
(bangsal).
BOR sering disebut juga :

Percent of Occupancy

Occupancy Percent

Occupancy Ratio

Beberapa

Batasan

Dalam

Penghitungan

BOR

Umumnya, hal-hal yang berkaitan dengan bayi baru lahir (perinatal) akan dicatat; dihitung; dan dilaporkan secara
terpisah.
Jadi, jumlah TT dalam rumus BOR tidak termasuk TT bayi baru lahir (bassinet) dan jumlah hari perawatan (HP)
dalam
rumus
BOR
juga
tidak
termasuk
HP
bayi
baru
lahir.
Apabila menggunakan data dari lembar laporan RL-1, maka jumlah HP diambil dibaris SUB TOTAL (yaitu baris
sebelum
ditambah
perinatologi),
bukan
baris
TOTAL.
Periode penghitungan BOR ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, bisa bulanan, tribulan, semester, atau
bahkan
tahunan.
Lingkup penghitungan BOR juga ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, misalnya BOR per bangsal atau
BOR
untuk
lingkup
rumah
sakit
(seluruh
bangsal).

Rumus

BOR

BOR dihitung dengan cara membandingkan jumlah TT yang terpakai (O) dengan jumlah TT yang tersedia (A).
Perbandingan
ini
ditunjukkan
dalam
bentuk
persentase
(%).
Jadi,

rumus

dasar

untuk

menghitung

BOR

yaitu:

BOR

(O/A)

100%

rerata jumlah TT terpakai dalam suatu periode (O) sama dengan jumlah HP dalam periode tersebut dibagi
dengan jumlah hari dalam periode yang bersangkutan (t), atau O = (jumlah HP) / t
maka, misalnya BOR untuk bulan Januari 2014 dapat dihitung : BOR = ((jumlah HP Januari) / (A x t)) x 100%
Misalnya dalam bulan Januari 2014 tersedia 10 TT dan tercatat total HP periode Januari 2014 = 23.436, maka
BOR
periode
Januari
2014
=
(23.436
/
(10x31))
x
100%=
75,6
%

BOR

Dengan

Perubahan

Jumlah

TT

Jika terjadi perubahan jumlah TT dalam periode yang akan dihitung BOR-nya, maka BOR dapat dihitung dengan
cara
seperti
contoh
berikut
ini
:
misalnya, RS.Mahindra memiliki TT tersedia 50. Pada tanggal 25 Januari 2014 terjadi penambahan 5 TT. Jumlah
total HP hingga akhir periode Januari 2014 = 1250. Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2014 yaitu :
(1.250
/
((50x24)+(55x7)))
x
100%
=
78,9
%

BOR

Untuk

Perinatologi

Cara menghitung BOR kelompok bayi baru lahir (perinatologi) pada prinsipnya sama dengan rumus BOR diatas,
hanya saja yang digunakan adalah angka perinatologi. Jadi, jumlah TT yang tersedia adalah jumlah TT
perinatologi
(bassinet)
dan
jumlah
HP
adalah
HP
dari
kelompok
perinatologi.

Nilai

Ideal

BOR

Semakin tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula penggunaan TT yang ada untuk perawatan pasien. Namun
perlu diperhatikan bahwa semakin banyak pasien yang dilayani berarti semakin sibuk dan semakin berat pula
beban
kerja
petugas
di
unit
tersebut.
Akibatnya, pasien bisa kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan (kepuasan pasien menurun) dan
kemungkinan
infeksi
nosokomial
juga
meningkat.

Disisi lain, semakin rendah BOR berarti semakin sedikit TT yang digunakan untuk merawat pasien dibandingkan
dengan TT yang telah disediakan. Jumlah pasien yang sedikit ini bisa menimbulkan kesulitan pendapatan
ekonomi
bagi
pihak
RS.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka perlu adanya suatu nilai ideal yang menyeimbangkan
kualitas medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien, dan aspek pendapatan ekonomi bagi pihak RS.
Nilai ideal untuk BOR yang disarankan adalah 75% - 85%. Angka ini sebenarnya tidak bisa langsung digunakan
begitu saja untuk semua jenis RS. RS penyakit khusus tentu beda polanya dengan RSU. Begitu pula RS disuatu
daerah tentu beda penilaian tingkat kesuksesan BOR-nya dengan daerah lain. Hal ini bisa dimungkinkan
karena perbedaan sosial budaya dan ekonomi setempat.

You might also like