Professional Documents
Culture Documents
fajar
Disebabkan
ditandai
oleh
dgn
Human
immunodeficiency
berbagai
gejala
virus
klinik,
(HIV),
termasuk
Diagnosis
AIDS
bila
seseorang
mengalami
infeksi
-1-
Insiden :
Kecenderungan berkembang pada masa datang
Terjadinya mutasi sel yang dipengaruhi oleh virus
Mulai berkembang pada tahun 1981
Dilaporkan
AS
1994
terdpt
270.870
kematian
Faktor resiko :
Pria dgn homoseksual
Pria dgn biseksual
Pengguna IV drug
Transfuse darah
Pasangan heteroseksual dgn pasien infeksi HIV
Anak yang lahir dgn ibu yang terinfeksi
Diketahui bahwa virus dibawa dlm limfosit yang terdapat
pd sperma
-2-
Pathofisiologi:
menjadi
aktif
dan
dimulailah
siklus
reproduksi.
-3-
-4-
Manifestasi Klinis :
Manifestasi klinis AIDS menyebar luas dan pada
dasarnya mengenai setiap sistem organ.
Pneumonia disebabkan o/ protozoa pneumocystis carini
(paling sering ditemukan pd AIDS) sangat jarang
mempengaruhi org sehat. Gejala: sesak nafas, batukbatuk, nyeri dada, demam tdk teratasi dapat gagal
-5-
-6-
Pemeriksaan diagnostic :
SErologis : skrining HIV dengan ELISA, Tes western
blot, limfosit T
Pemriksaan darah rutin
Pemeriksaan neurologist
Tes fungsi paru, broskoscopi
-7-
Penatalaksanaan:
Belum ada penyembuhan bagi AIDS, sehingga
pencegahan infeksi HIV perlu dilakukan. Pencegahan
berarti tdk kontak dgn cairan tubuh yang tercemar
HIV.
Pengobatan pd infeksi umum
Penatalaksanaan diare
Penatalaksanaan nutrisi yang adekuat
Penanganan keganasan
Terapi antiretrovirus
Terapi alternative : terapi spiritual, terapi nutrisi,
terapi obat tradisional, terapi tenaga fisik dan
akupungtur, yoga, terapi massage, terapi sentuhan.
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian :
1. Aktifitas /istirahat :
Mudah lelah, berkurangnya tolerangsi terhdp aktifitas,
kelelahan yang progresif
Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon
fisiologi terhdp aktifitas
-8-
2. Sirkulasi
Proses penyembuhan lika yang lambat, perdarahan lama
bila cedera
takikardia, perubahan tekanan darah postural, volume
nadi periver menurun, pengisian kapiler memanjang
3. Integritas ego
Faktor stress yang berhubungan dgn kehilangan:
dukungan keluarga, hubungan dgn org lain, pengahsilan
dan gaya hidup tertentu
Menguatirkan penampilan: alopesia, lesi , cacat,
menurunnya berat badan
Merasa tdk berdaya, putus asa, rsa bersalah,
kehilangan control diri, dan depresi
Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri,
marah, menangis, kontak mata kurang
4. Eliminasi.
Diare, nyeri pinggul, rasa terbakar saat berkemih
Faeces encer disertai mucus atau darah
-9-
5. Makanan/cairan :
Tidak ada nafsu makan, mual, muntah
Penurunan BB yang cepat
Bising usus yang hiperaktif
Turgor kulit jelek, lesi pada rongga mulut, adanya
selaput putih/perubahan warna mucosa mulut
Adanya gigi yang tanggal. Edema
6. Hygiene
Tidak dapat menyelesaikan ADL, memepeliahtkan
penampilan yang tdk rapi.
7. Neurosensorik
Pusing,sakit kepala.
Perubahan status mental, kerusakan mental, kerusakan
sensasi
Kelemahan otot, tremor, penurunan visus.
Bebal,kesemutan pada ekstrimitas.
Gayaberjalan ataksia.
- 10 -
8. Nyeri/kenyamanan
Nyeri umum/local, sakit, rasaterbakar pada kaki.
Sakit kepala, nyeri dada pleuritis.
Pembengkakan pada sendi, nyeri kelenjar, nyeri tekan,
penurunan ROM, pincang.
9. Pernapasan
Terjadi ISPA, napas pendek yang progresif, batuk
produktif/non,
sesak pada dada, takipnou, bunyi napas tambahan,
sputum kuning.
10. Keamanan
Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, lauka lambat proses
penyembuhan
Demam berulang
11. Seksualitas
Riwayat perilaku seksual resiko tinggi, penurunan libido,
penggunaan kondom yang tdk konsisten, lesi pd
genitalia, keputihan.
- 11 -
Diagnosa keperawatan:
NDX 1: Resiko terjadinya infeksi b/d depresi system imun,
aktifitas
Tujuan :
Klien akan menunjukkan tanpa adanya tanda-tanda infeksi
(tdk ada demam, sekresi tdk purulent)
Tindakan :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dgn pasin
R/. Resiko cros infeksi dpt melalui prosedur yang
dilakukan
2. Ciptakan lingkungan yang bersih dan ventilasi yang
cukup
R/. Lingkungan yang kotor akan mneingkatkan
pertumbuhan kuman pathogen
3. Informasikan perlunya tindakan isolasi
R/. Penurunan daya tahan tubuh memudahkan
berkembangbiaknya kuman pathogen. Tindakan isolasi
- 12 -
- 13 -
- 14 -
6.
saluran
gastrointestinal
akan
- 15 -
6. rencanakan
Barikan
makan
makan
bersama
sesuai
keluarga/org
keinginannya
terdekat.
(bila
tdk
ada
kontraindidkasi)
7. sajikan makanan yang hangat dan berikan dalam volume
sedikit
8. dorong klien untuk duduk saat makan.
klien
akan
mmempertahankan
pola
nafas
yang
efektif
Tindakan:
1. auskultasi bunyi nafas tambahan
bunyi nafas tambahan menunjukkan adanya infeksi jalan
nafas/peningkatan sekresi.
2. catat
kemungkinan
adanya
sianosis,
perubahan
- 16 -
- 17 -
OLEH
fajar
Pendahuluan
Suhu tubuh diatur seluruhnya oleh mekanisme
persarapan umpan balik semua mekanisme
terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang
terletak pada hypothalamus
- 18 -
panas
1.
Vasodilatasi
vasodilatasi
penuh
akan
Berkeringat
peningkatan
kecepatan
berkeringat.
Peningkatan
1derajat
pembentux
panas
berlebihan
ereksi
rangsangan
- 19 -
- 20 -
meningkatkan
pemecahan lemak glukosa meningatkan
produksi panas
Saat gula darah turun merangsang saraf
simpatis
merangsang
epinefrin
dan
norephinefrin meningkatkan produksi panas
Suhu tubuh hilang melalui empat cara, dan
gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan
terjadinya hipertermia.
Suhu hilang melalui proses radiasi
Dimana perpindahan panas dari permukaan
suatu obyek ke obyek lain tanpa ada kontak
langsung
Suhu hilang melalui konduksi
Perpindahan panas dari suatu obyek dengan
dara kontak langsung
Suhu hilang akibat proses konveksi
Udara tubuh sekitar kulit mengalir ke udara
yang lebih dingin
- 21 -
- 22 -
Latihan
Variasi diurnal
Stress
Lingkungan
Tingkat hormonal
Tekanan imunologi
usia
Latihan
berat
akan
meningkatkan
suhu
tubuh, karena dehidrasi
bisa terjadi
Tergantung pada suhu
lingkungan,
aktifitas
harian seseorang, pola
suhu tubuh.
Stress
fisik
atau
emosional
dapat
meningkatn suhu tubuh
Suhu
ekstrem
lingkungan
dapat
menaikkan
dan
menurunkan suhu tubuh
Variasi hormonal pada
wanita
selama
mesntruasi
dan
menopause
Suhu tidak meningkat
bila
immune
tubuh
individunya baik, bila
terjadi infeksi
DEMAM (HIPERTERMIA)
Demam adalah suhu tubuh lebih dari 100,4 F
(38
C)
dalam
keadaan
istirahat.
Yang
mengakibatkan gangguan pada titik pengaturan
hypothalamus. Pirogen seperti bakteri, virus dan
antigen tertentu dapat meningkatkan shu tubuh
dengan meningkatkan set point di hypothalamus.
Pathofisiologi demam akibat demam :
Infeksi atau peradangan fagositosis oleh netrofil
mengeluarkan
zat
pyrogen
endogen
- 23 -
- 24 -
- 25 -
dengan
- 26 -
tirai
atau
pintu
- 27 -
Renin
megaktifkan
angiotensin
Angitensin
II
menyebabkan
lepasnya
Diproduksi
di
hypothalamus,
yang
- 28 -
kel.
Pituitari anterior
secresi
ADH
ACTH
Retensi cairan
Secresi
aldosteron
Pembentukan urine
Reabsorbsi
air dan Na
Retensi cairan dan Na + di tubulus ginjal
3.
- 29 -
tekanan
yang
optimal,
ferfusi
ginjal
adekuat
- Valume drh meningkat, CO meningkat tek.
Arteri meningkat, shg meningkatkan urine
out put dan sebaliknya
- Tekanan
arteri
mneingkat
hingga
imfuls
utk
system
saraf
simpatik
- Refleks imfus saraf simpatik menyebabkan
dilatasi arteriole ginjal hingga urine out put
meningkat
- Factor
natriuretik
atrial
(ANF)
adalah
ANF
pd
ginjal
meningkatkan
enzimatik
dan
hormonal,
mekanisme
dimana
saluran
cerna
- 30 -
- Awal
pencenaan,
cairan,
air
dan
secresi
elektrolit
rectum
dan
sebelum
anus
bergerak
yang
akan
- Jumlah
IWL
bervariasi
tergantung
- 31 -