You are on page 1of 9

Makalah Teknologi Minyak Atsiri, Rempah, Dan Fitofarmaka

KANDUNGAN, MANFAAT, DAN PRODUK OLAHAN BAYAM MERAH


(Alternanthera amoena Voss)

Oleh :
Ita Nurkhosiyah
F34110021

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjaga kesehatan tubuh menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh
setiap orang agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang kapan saja bisa
datang. Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh
tersebut di tengah rutinitas harian yang semakin padat. Salah satunya adalah dari
makanan yang kita konsumsi tiap harinya. Makanan tersebut harus mengandung
berbagai kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tidak
harus mahal, misalnya saja bayam merah. Bayam merah memiliki berbagai macam
kandungan gizi antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang
sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain memiliki banyak kandungan gizi, ternyata
dengan mengkonsumsi bayam merah juga dapat meningkatkan kerja ginjal dan
melancarkan pencernaan. Pengolahan bayam merah menjadi makanan yang layak
konsumsi juga mudah, cepat, dan tidak memerlukan banya bahan tambahan. Oleh
karenanya bayam merah menjadi bahan makanan yang layak diperhitungkan untuk
dikonsumsi guna menjaga kesehatan tubuh.
B. Tujuan
Pembuatan makalah ini ditujukan untuk menginformasikan kandungan gizi
yang ada di dalam bayam, mengenal manfaat dari bayam merah bagi kesehatan, serta
mengetahui berbagai olahan yang berbahan dasar baam merah.

II. ISI
A. Deskripsi Umum

Gambar 1. Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)


Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Hamamelidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus
: Alternanthera
Spesies
: Alternanthera amoena Voss
Bayam merah memiliki nama yang berbeda beda sesuai dengan darah dimana
tanaman ini tumbuh, seperti di Jakarta bayam merah sering disebut bayam glatik atau
bayam putih. Di daerah Jawa, bayam merah disebut dengan bayem abrit, bayem
lemah, bayem ringgit, bayem sekul atau bayem siti. Berbeda dengan daerah lain, di
Maluku bayam merah dinamakan jawa lufife, tona ma gaahu, hohoru itoka tokara,
baya roriha atau loda kohori.
Bayam merah tumbuh menyerupai semak dengan batang tegak dan massif
setinggi sekitar 50 cm. Batang bayam merah beralur, memiliki percabangan
monopodial, dan berwarna hijau kemerahan. Daunnya tunggal, berseling, berbentuk
lonjong dengan ujung dan pangkal meruncing serta tepiannya rata. Panjang daun
bayam merah 7-24 cm, lebar 4-12 cm, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau

kemerahan. Bayam merah juga memiliki bunga sebagai bagian vegetatifnya. Bunga
bayam merah majemuk, berkelamin dua, berada di ketiak daun, berbentuk bongkol
dengan panjang tangkai 2 cm, dan berwarna berwarna hijau kemerahan. Kelopak
bunganya berbentuk corong dengan benang sari kecil, tangkai putik berwarna kuning,
kepala putik berbentuk bulat, mahkota bunga berwarna merah atau merah kecoklatan.
Biji bayam merah memiliki ciri ciri berbentuk bulat, kecil, dan berwarna hitam.
Akar bayam merah adalah akar tunggang dengan warna putih kecoklatan (Humaidi
2012).
B. Budidaya Bayam Merah
Bayam merah berasal dari daerah Amerika Tropis. Dalam perkembangannya
dari Amerika Latin, bayam dipromosikan sebagai tanaman pangan sumber protein
terutama bagi negara-negara berkembang. Tanaman bayam merah diduga masuk ke
Indonesia pada abad ke-19 ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke
wilayah Indonesia.
Bayam merah mudah tumbuh baik di daerah tropis maupun sub tropis, di
daerah yang beriklim panas maupun dingin. Di Indonesia budidaya bayam merah
dapat dilakukan sepanjang tahun dan banyak ditemukan di daerah yang mempunyai
ketinggian 5-2000 mdpl. Namun demikian tanaman bayam lebih subur jika ditanam
pada dataran rendah dan lahan terbuka dengan udara yang agak panas. Bayam merah
dapat dipanen pada umur 20-30 hari setelah benih disebar, dengan produksi 14-16
ton/ha.
Agar dapat berbunga dan menghasilkan biji, bayam merah harus dibiarkan
sampai usia 45-50 hari. Lahan untuk menanam bayam dicangkul sedalam 20 cm
hingga 30 cm supaya gembur, dan lahan diusahakan mendapatkan cahaya matahari
penuh. Tiga hari sebelum biji ditanam, lahan ditebar pupuk kandang. Pembibitan
bisa dilakukan dengan menebar biji langsung di atas tanah atau bisa juga disemai
dulu di atas polibeg. Setelah tiga minggu, bibit akan muncul dan siap dipindahkan
ke lahan yang lebih luas. Bibit bayam ditanam dengan jarak tanam 50 cm x 30 cm.
Agar tahan hama, pemupukan organik dan penyiraman harus teratur dilakukan.
Setelah tiga atau empat minggu, bayam merah sudah bisa dipanen dan dijual. Bila
budidaya bayam merah dilakukan secara terus-menerus, sayuran ini bisa dipanen
setiap hari. Harga jual bayam merah sekitar 3000 rupiah, namun bila ditanam
secara organik harganya dapat mencapai 20.000 rupiah. Harga bibit bayam merah
mencapai Rp. 39.000/100 gram. Selain harga jual lumayan, budidaya bayam merah
ini juga murah dan mudah. Terlebih, masa tanam bayam merah juga pendek
(Noverius 2012).

C. Kandungan Gizi Bayam Merah


Bayam merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan
dengan bayam hijau. Tanaman ini banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat,
amarantin, rutin, purin dan vitamin. Bayam merah memiliki kandungan vitamin A
yang berguna untuk kesehatan mata, vitamin B1, B2, B3, dan vitamin C. Bayam
merah juga mengandung beberapa mineral seperti zat besi, kalsium, mangan, dan
fosfor yang memiliki peranan masing masing dalam tubuh. Zat besi yang berguna
untuk transportasi oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Kalsium untuk menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Sedangkan mangan berfungsi sebagai antioksidan,
membantu metabolism tubuh, dan penyembuh luka. Fosfor berperan penting dalam
tubuh yaitu sumber energi metabolisme lemak dan karbohidrat juga kesehatan gigi
dan gusi. Selain zat - zat tersebut, bayam juga kaya serat yang berfungsi membantu
melancarkan pencernaan sehingga dapat menghindarkan kita dari sembelit.
Setiap bagian dari bayam merah mengandung berbagai macam zat penting,
seperti pada daun merah yang mengandung karoten yaitu salah satu pigmen yang
terdapat pada kloroplas. Meskipun berwarna merah, namun bayam merah juga
menggandung klorofil. Zat lain yang terkandung dalam daun bayam adalah saponin.
Pada batang bayam merah dapat ditemukan adanya alkaloid, yaitu salah satu
golongan senyawa basa pada tumbuhan. Flavonoid yang terkandung dalam batang
terdiri dari beberapa atom karbon yang menyebar dan zat kimia polifenol Bagian
Bayam Merah yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 71 %. Menurut Humaidi
(2012), perbandingan gizi (food weigh) bayam merah per 100 gram adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Perbandingan gizi bayam merah per 100 gram
Jumlah
Energi
51 kkal
Protein
4,6 g
Lemak
0,5 g
Karbohidrat
10 g
Kalsium
368 g
Fosfor
111 mg
Zat besi
2 mg
Vitamin A
5800 IU
Vitamin B1
0,08 mg
Vitamin C
80 mg

1.

2.

3.

4.

5.

D. Manfaat Bayam Merah


Khasiat bayam merah : antipiretik, sudorifik, diuretik. Diuretik adalah obat
yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Secara umum tanaman ini dapat
meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Daun bayam merah dapat
digunakan dalam perawatan setelah melahirkan, memperkuat akar rambut, mengobati
tekanan darah rendah, mengobati kurang darah (anemia) dan mengobati penyakit
gagal ginjal. Akar dari bayam merah dapat dimanfaatkan untuk untuk pengobatan
disentri. Bayam merah juga dapat digunakan untuk membantu melancarkan proses
buang air besar karena kandungan seratnya cukup banyak.
Beberapa cara mengolah bayam merah untuk mengatasi berbagai macam
penyakit antara lain sebagai berikut :
Bayam merah untuk mengatasi anemia
Untuk mengobati anemia, 2 genggam daun bayam merah (60 gram) dicuci kemudian
ditumbuk hingga halus dan tambahkan 1 sdm air jeruk nipis lalu disaring. Kemudian
tambahkan 1 sdm madu dan sebutir telur ayam kampung, aduk hingga rata atau dapat
dilakukan dengan merebus bayam merah dengan air secukupnya dan ditambahkan 1
kuning telur ayam kampung. Ramuan ini diminum sekali dalam sehari selama
seminggu. Selanjutnya pengobatan dapat dilakukan 2 kali seminggu hingga penyakit
sembuh (Humaidi 2012).
Bayam merah untuk mengatasi disentri.
Sepuluh batang akar bayam merah dicuci sampai bersih, lalu ditumbuk hingga halus.
Setelah halus, ditambahkan garam halus seujung sendok teh dan diaduk rata dan
disaring. Air saringan harus diminum sekaligus.
Bayam merah untuk mengatasi memperkuat akar rambut.
Dengan meminum air saringan tumbukan bayam merah yang dicampur dengan
seujung sendok teh sambil diaduk rata selama 2-3 kali seminggu, dapat memperkuat
akar rambut.
Bayam merah untuk mengatasi Meningkatkan kerja organ ginjal dan membantu
membantu membersihkan darah setelah persalinan dengan mengkonsumsi bayam
merah sebagai hidangan/makanan dalam bentuk sayur bening.
Bayam merah untuk mengobati luka luar akibat gigitan ular berbisa
Untuk pemakaian luar, giling daun bayam segar sampai halus lalu tempelkan pada
luka akibat gigitan binatang berbisa.

6. Bayam merah untuk sebagai obat sakit kepala/pening.


Sebanyak 15 gram daun bayam merah segar dicuci, direbus dengan dua gelas air
selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Penderita kadar asam urat darah yang cukup tinggi dan rematik tidak
dianjurkan mengkonsumsi bayam terlalu banyak karena di dalam bayam merah

terkandung purin yang cukup tinggi. Di dalam tubuh, purin akan dimetabolisir
menjadi asam urat, yang akhirnya akumulasi asam urat dalam tubuh akan semakin
meningkat (Eddy 2013).
E. Produk Olahan Dari Bayam Merah
Bayam merah dapat dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun olahan kering.
Bayam dalam bentuk segar dapat disajikan misalnya dengan disayur bening, dibuat
gado gado, pecal atau direbus untuk lalap. Produk olahan bayam merah yang sudah
tersedia saat ini adalah rempek daun bayam merah. Bayam merah mengandung
pigmen betalain yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Pigmen yang ada
pada bayam merah aman digunakan. Ekstrak zat warna daun bayam ini dapat
digunakan sebagai. Pembuatan zat ekstrak dari daun bayam merah menggunakan
metode maserasi dengan menggunakan alkohol 70% kemudian dikering-bekukan
sampai diperoleh ekstrak kental (Pratiwi 2014).
Bayam kaya akan zat besi, tapi bisa bersifat toksik jika hasil olahannya
dipanaskan kembali atau disimpan dalam waktu lama di udara terbuka. Jika terlalu
lama didiamkan zat besi yang terkandung di dalamnya akan terurai dan teroksidasi.
Selain itu, senyawa nitrat pada bayam akan teroksidasi menjadi nitrit yang beracun.
Oleh karenanya sayur bayam merah sebaiknya dikonsumsi sebelum didiamkan
selama 4-5 jam.

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bayam merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk menunjang
kesehatan tubuh. Bayam merah tidak membutuhkan pengolahan yang rumit untuk
dapat dikonsumsi. Akan tetapi setelah diolah, bayam merah harus segera dikonsumsi
karena jika hasil olahannya dipanaskan kembali atau disimpan dalam waktu lama
bayam merah bisa beracun akibat zat besinya terurai dan teroksidasi. Penderita asam
urat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi terlalu banyak bayam merah karena
bayam merah mengandung purin yang akan dimetabolisme oleh tubuh membentuk
asam urat, yang menyebabkan kandungan asam urat dalam darah meningkat. Selama
ini pemanfaatan bayam merah belum optimal, bayam merah hanya dikonsumsi untuk
makanan olahan langsung komsumsi seperti dijadikan sayur atau lauk pauk.
B. SARAN
Pemanfaatan bayam merah harus lebih dioptimalkan, baik untuk obat atau
sebagai bahan baku olahan makanan. Agar pemanfaatan meningkat, produksi nya
juga harus lebih ditingkatkan.

DAFTRA PUSTAKA

Eddy. 2013. Manfaat Bayam Merah [terhubung berkala].


http://www.tipscaraterbaik.com/manfaat-bayam-merah.html.
[22
Maret 2014]

Humaidi. 2012. Manfaat Bayam Merah [terhubung berkala].


http://akbidibrahimy.ac.id/halkomentar-146-manfaat-bayam-2.html.
[22 Maret 2014]

Noverius Laoli . 2012. Budidaya Bayam Merah [terhubung berkala].


http://peluangusaha.kontan.co.id/news/bayam-merah-masa-tanam-pendek-2. [22
Maret 2014]
Pratiwi Dwinda. 2014. Penggunaan Ekstrak Daun Bayam (Amaranthus
Tricolor) Sebagai Pewarna Alami Dalam Formulasi Bedak Kompak [terhubung
berkala]. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/40091SP-Pharmacology. [28
Maret 2014]

You might also like