Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Ita Nurkhosiyah
F34110021
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjaga kesehatan tubuh menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh
setiap orang agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang kapan saja bisa
datang. Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh
tersebut di tengah rutinitas harian yang semakin padat. Salah satunya adalah dari
makanan yang kita konsumsi tiap harinya. Makanan tersebut harus mengandung
berbagai kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tidak
harus mahal, misalnya saja bayam merah. Bayam merah memiliki berbagai macam
kandungan gizi antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang
sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain memiliki banyak kandungan gizi, ternyata
dengan mengkonsumsi bayam merah juga dapat meningkatkan kerja ginjal dan
melancarkan pencernaan. Pengolahan bayam merah menjadi makanan yang layak
konsumsi juga mudah, cepat, dan tidak memerlukan banya bahan tambahan. Oleh
karenanya bayam merah menjadi bahan makanan yang layak diperhitungkan untuk
dikonsumsi guna menjaga kesehatan tubuh.
B. Tujuan
Pembuatan makalah ini ditujukan untuk menginformasikan kandungan gizi
yang ada di dalam bayam, mengenal manfaat dari bayam merah bagi kesehatan, serta
mengetahui berbagai olahan yang berbahan dasar baam merah.
II. ISI
A. Deskripsi Umum
kemerahan. Bayam merah juga memiliki bunga sebagai bagian vegetatifnya. Bunga
bayam merah majemuk, berkelamin dua, berada di ketiak daun, berbentuk bongkol
dengan panjang tangkai 2 cm, dan berwarna berwarna hijau kemerahan. Kelopak
bunganya berbentuk corong dengan benang sari kecil, tangkai putik berwarna kuning,
kepala putik berbentuk bulat, mahkota bunga berwarna merah atau merah kecoklatan.
Biji bayam merah memiliki ciri ciri berbentuk bulat, kecil, dan berwarna hitam.
Akar bayam merah adalah akar tunggang dengan warna putih kecoklatan (Humaidi
2012).
B. Budidaya Bayam Merah
Bayam merah berasal dari daerah Amerika Tropis. Dalam perkembangannya
dari Amerika Latin, bayam dipromosikan sebagai tanaman pangan sumber protein
terutama bagi negara-negara berkembang. Tanaman bayam merah diduga masuk ke
Indonesia pada abad ke-19 ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke
wilayah Indonesia.
Bayam merah mudah tumbuh baik di daerah tropis maupun sub tropis, di
daerah yang beriklim panas maupun dingin. Di Indonesia budidaya bayam merah
dapat dilakukan sepanjang tahun dan banyak ditemukan di daerah yang mempunyai
ketinggian 5-2000 mdpl. Namun demikian tanaman bayam lebih subur jika ditanam
pada dataran rendah dan lahan terbuka dengan udara yang agak panas. Bayam merah
dapat dipanen pada umur 20-30 hari setelah benih disebar, dengan produksi 14-16
ton/ha.
Agar dapat berbunga dan menghasilkan biji, bayam merah harus dibiarkan
sampai usia 45-50 hari. Lahan untuk menanam bayam dicangkul sedalam 20 cm
hingga 30 cm supaya gembur, dan lahan diusahakan mendapatkan cahaya matahari
penuh. Tiga hari sebelum biji ditanam, lahan ditebar pupuk kandang. Pembibitan
bisa dilakukan dengan menebar biji langsung di atas tanah atau bisa juga disemai
dulu di atas polibeg. Setelah tiga minggu, bibit akan muncul dan siap dipindahkan
ke lahan yang lebih luas. Bibit bayam ditanam dengan jarak tanam 50 cm x 30 cm.
Agar tahan hama, pemupukan organik dan penyiraman harus teratur dilakukan.
Setelah tiga atau empat minggu, bayam merah sudah bisa dipanen dan dijual. Bila
budidaya bayam merah dilakukan secara terus-menerus, sayuran ini bisa dipanen
setiap hari. Harga jual bayam merah sekitar 3000 rupiah, namun bila ditanam
secara organik harganya dapat mencapai 20.000 rupiah. Harga bibit bayam merah
mencapai Rp. 39.000/100 gram. Selain harga jual lumayan, budidaya bayam merah
ini juga murah dan mudah. Terlebih, masa tanam bayam merah juga pendek
(Noverius 2012).
1.
2.
3.
4.
5.
terkandung purin yang cukup tinggi. Di dalam tubuh, purin akan dimetabolisir
menjadi asam urat, yang akhirnya akumulasi asam urat dalam tubuh akan semakin
meningkat (Eddy 2013).
E. Produk Olahan Dari Bayam Merah
Bayam merah dapat dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun olahan kering.
Bayam dalam bentuk segar dapat disajikan misalnya dengan disayur bening, dibuat
gado gado, pecal atau direbus untuk lalap. Produk olahan bayam merah yang sudah
tersedia saat ini adalah rempek daun bayam merah. Bayam merah mengandung
pigmen betalain yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Pigmen yang ada
pada bayam merah aman digunakan. Ekstrak zat warna daun bayam ini dapat
digunakan sebagai. Pembuatan zat ekstrak dari daun bayam merah menggunakan
metode maserasi dengan menggunakan alkohol 70% kemudian dikering-bekukan
sampai diperoleh ekstrak kental (Pratiwi 2014).
Bayam kaya akan zat besi, tapi bisa bersifat toksik jika hasil olahannya
dipanaskan kembali atau disimpan dalam waktu lama di udara terbuka. Jika terlalu
lama didiamkan zat besi yang terkandung di dalamnya akan terurai dan teroksidasi.
Selain itu, senyawa nitrat pada bayam akan teroksidasi menjadi nitrit yang beracun.
Oleh karenanya sayur bayam merah sebaiknya dikonsumsi sebelum didiamkan
selama 4-5 jam.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bayam merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk menunjang
kesehatan tubuh. Bayam merah tidak membutuhkan pengolahan yang rumit untuk
dapat dikonsumsi. Akan tetapi setelah diolah, bayam merah harus segera dikonsumsi
karena jika hasil olahannya dipanaskan kembali atau disimpan dalam waktu lama
bayam merah bisa beracun akibat zat besinya terurai dan teroksidasi. Penderita asam
urat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi terlalu banyak bayam merah karena
bayam merah mengandung purin yang akan dimetabolisme oleh tubuh membentuk
asam urat, yang menyebabkan kandungan asam urat dalam darah meningkat. Selama
ini pemanfaatan bayam merah belum optimal, bayam merah hanya dikonsumsi untuk
makanan olahan langsung komsumsi seperti dijadikan sayur atau lauk pauk.
B. SARAN
Pemanfaatan bayam merah harus lebih dioptimalkan, baik untuk obat atau
sebagai bahan baku olahan makanan. Agar pemanfaatan meningkat, produksi nya
juga harus lebih ditingkatkan.
DAFTRA PUSTAKA