You are on page 1of 9

V.

PANEN

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sayur merupakan kebutuhan pangan yang sampai sekarang masih
penting, banyak dicari dan dibutuhkan manusia sebagai pendamping nasi.
Sayur sendiri merupakan tanaman atau bagian dari tanaman yang dapat
dimakan secara langsung atau harus dimasak terebih dahulu. Sayur bukan
merupakan tanaman pokok karena sayur dapat dimakan sendiri tanpa nasi
dan hanya sebagai makanan pelengkap nasi yang sebagai bahan makanan
pokok. Bagian dari sayur ang dapat dimakan adalah batang, umbi, buah,
polong ataupun bunga dari sayuran tersebut. Hal yang perlu diperhatikan
ketika bertanam adalah bagaimana cara bertanam yang baik, bagaimana
pemeliharaan tanaman yang baik serta bagaimana cara mengolah
tanaman ketika panen.
Panen merupakan kegiatan pengambilan hasil dari tanaman yang
telah ditanam dan melewati beberapa proses pemeliharaan dan akhirnya
mengeluarkan hasil. Kegiatan menandai berakhirnya kegiatan di lahan.
Mengetahui kapan waktu panen sangat penting bagi petani karena bagi
petani menentukan kapan waktu panen dapat mengantisipasi kapan
tanaman tersebut memerlukan perawatan ketika sudah mncul bunga atau
buah. Tanaman pada dasarnya dipanen ketika sudah menunjukkan
beberapa tanda harus dipanen, diantaranya dalah berdasarkan warna,
bentuk dan berat dari tanaman tersebut.
Pemanenan biasanya dilakukan ketika tanaman berumur 3 sampai
4 bulan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang
telah berkembang pada zaman ini. Peralatan pemanenan ini sangat
membantu petani karena menghemat waktu dan tenaga ketika panen
karena biasanya petani memiliki areal tanama yang cukup luas
membutuhkan beberapa orang petani untuk memanennya. Selain itu
penggunaan alat panen yang baik digunakan untuk memanen komoditi
komoditi yang akan diolah lebih lanjut. Sedangkan untuk komoditi yang

ditunjukan untuk pasar segar dan beberapa jenis sayuran memiliki organ
pemanenan yang berkembang biak tidak seragam atau gradual. Pada
komoditas jenis ini biasanya dilakukan dengan sistem panen tradisional
yaitu dengan menggunakan cara panen manual atau hand harvesting.
Kailan merupakan sebuah sayuran yang populer di daerah China
terutama wilayah Kanton, sehingga wajar jika akhirnya sayuran ini juga
sering disebut dengan nama brokoli Cina atau kale Cina. Kailan memiliki
bentuk daun yang tebal, warna yang hijau, berbatang tebal dan
mempunyai bunga berukuran kecil pada bagian atasnya seperti yang
sering ditemukan pada brokoli. Jika diklasifikasikan secara jenis sayuran
ini masih termasuk ke dalam keluarga Brassica oleracea bersama dengan
jenis sayuran lainnya seperti brokoli dan kembang kol.
Penanaman dilakukan setelah umur bibit 3-4 minggu dari awal
disemaikan, Waktu ideal untuk penanaman kailan adalah sore hari.
Sementara akhir musim penghujan adalah waktu yang cocok untuk
menanam kailan karena sayuran ini tidak suka dengan banyak air yang
tergenang seperti saat musim penghujan. Kailan umumnya sudah bisa
dipanen saat umur tanaman 7 sampai dengan 8 minggu dari waktu tanam.
Cara memanennya dengan mencabut tanaman dengan akarnya dan
kemudian dibersihkan dengan air. Kailan yang sudah dipanen jangan
terlalu lama ditaruh diladang karena iklim diladang mungkin tidak selalu
cocok untuk kalian. Kailan sesudah panen harus ditempatkan pada
tempat dengan suhu yang relatif dingin agar kailan tidak layu.
2. Tujuan Praktikum
a. Mengenal dan mepelajari cara pemanenan.
b. Mengenal berbagai jenis sayuran hasil budidaya dari berbagai
kriteria panen.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Panen Tanaman Sayuran ini dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 5 Juni 2014. Bertempat di lahan belakang gedung D.
Fakutas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan Pustaka
Dalam kaitannya dengan variasi iklim terutama di daerah tropis, dalam
hal pemanenan telah diteliti bagaimana untuk menjaga agar hasilnya tetap

maksimum. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil panen adalah


temperature, ketersediaan air, dan dalam beberapa wilayah, lamanya waktu
pemanenan hingga intensitas cahaya. Faktor ini mungkin digunakan sebagai
acuan umum untuk menentukan tanah yang baik untuk pertumbuhan sayursayuran. Komposisi yang alami dan asli dari tanah tersebut digunakan untuk
penanaman sayur-sayuran serta buah ( Tindall 2005).
Tanaman kailan menghasilkan hasil yang tinggi dari daun dan akar.
Nilai gizi tinggi pada tanaman kailan ini mendongkrak daya beli masyarakat,
yang pertama di pertengahan musim panas dan yang kedua di akhir musim
gugur ke musim dingin awal. Kailan bermanfaat untuk memberi pasokan
antioksidan betakaroten dan vitamin C untuk melawan penyakit degeneratif
dan penuaan. Tubuh akan mengubah betakaroten menjadi vitamin A yang
baik untuk penglihatan, kulit yang sehat, dan daya tahan tubuh melawan
infeksi. Cukup 100 gram kailan mampu memenuhi 1/3 asupan vitamin A yang
dibutuhkan tubuh. Kandungan karotenoid atau zat pigmennya menjadikan
sayuran berdaun hijau ini sebagai makanan yang paling ampuh untuk
melawan kanker, selain sumber zat besi yang baik (Sincik 2007).
Menanam kalian tidak rumit, langkah pertama menyiapkan lahan dan
mengolah lahan dengan mencangkul, lalu membuat bedengan dan
memberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang. Bibit yang telah disemai
ditanam dalam bedengan. Bibit harus memiliki kualitas yang baik. Proses
perawatan juga tidak terlalu rumit. Kailan membutuhkan air yang cukup, pagi
dan sore harus disiram. Pemupukan dan mencabut gulma atau rumput-rumput
yang tumbuh di sekitar sayur kalian dilakukan secara rutin. Sedangkan cara
panen kailan ada dua macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya
dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah
dengan pisau tajam (Noggle 2009).
Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran daun . Tanaman kailan
dalah sejenis tanaman sawi namun sedikit berbeda pada daunnya, dimana
rasanya enak serta mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh
manusia, seperti protein, mineral dan vitamin. Kandungan gizi serta rasanya
yang enak, membuat kailan menjadi salah satu produk pertanian yang

diminati masyarakat, sehingga mempunyai potensi serta nilai komersial tinggi


karena masa panen kailan yang tidak terlalu lama. Tanaman kailan ini
biasanya dimakan beserta dengan makanan pokok (Sunarjono 2008).
Waktu panennya relatif pendek berkisar 30-40 HST. Sehingga mudah
di temui di pasaran. Kailan yang di panen pada pagi hari sebelum matahari
terbit rasanya lebih renyah dan mengandung banyak air. Sayuran kailan
lazim di tumis dengan bumbu jahe dan bawang putih atau di rebus dan
dihidangkan saus tiram. Daun maupun batang kailan dapat dimakan biasanya
dipotong-potong kecil sebelum dimasak dari segi aroma dan rasa kailan tidak
berbeda jauh dengan brokoli meskipun keduanya tidak Indetik. Kailan
memiliki rasa yang lebih manis dari pada brokoli. Untuk penyimpanan dalam
lemari pendingin suhunya 2-5 C (Lama penyimpanan 21 hari) suhu 5-10
C (Lama penyimpanan 7-14 hari) (Karyaku 2011).
Cara panen yang sebaiknya dilakukan

adalah

dengan

mencabut baby kailan bersama akar-akarnya. Panen ini dianjurkan dimulai


pukul 15.00. dengan demikian baby kailan menjadi tetap segar selama
pengangkutan. Kalaupun menjadi layu cukup dilakukan pencelupan akarakarnya ke dalam air. Sekejap kemudian tanaman akan segar kembali dan
menarik untuk dipajang dan dijual. Sedangkan bila baby kailan dipanen
dengan cara dipotong batangnya, maka selama pengangkutan dan selama
dipajang kemungkinan untuk segera layu sangat besar. Akibatnya ia tidak
laku dijual dan tidak menarik lagi (Nahjoy 2014) .
Pada kegiatan panen hal yang sering dijumpai adalah hasil panen yang
menurun, stabil atau meningkat. Kehilangan hasil kailan biasanya akibat
serangan hama. Pada serangan hama ulat 10-90 persen kerusakan tanaman
kailan. Ulat daun kalian bersama dengan ulat jantung kubis mampu
menyebabkan kerusakan berat dan dapat menurunkan produksi kailan sebesar
70 persen. Kondisi seperti ini tentu saja merugikan petani sebagai produsen
kailan. Petani pada umumnya mengatasi gangguan ulat dengan menggunakan
insektisida kimia sintetik. Ditinjau dari segi penekanan populasi hama,
pengendalian secara kimiawi dengan insektisida memang cepat dirasakan
hasilnya, terutama pada areal yang luas. Penggunaan insektisida yang

serampangan atau tidak bijaksana dapat menimbulkan dampak yang tidak


diinginkan (Marwoto 2005).
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Pisau atau gunting.
b. Tempat sayur.
c. Cangkul atau cetok (bagian yang dipanen berupa daun).
d. Timbangan.
e. Meteran.
2. Bahan
a. Kailan (Brasica oleracea)
3. Cara Kerja
a. Tanaman sayuran yang akan dipanen diamati sesuai kriteria
pemanenan dari jenis sayurannya.
b. Dilakukan pemanenan dengan cara bagian sayur tadi dipetik
menggunakan pisau atau gunting. Apabila bagian yang dipanen ada
dalam tanah, alat yang digunakan adalah cetok atau cangkul.
c. Setelah tanaman dipetik kemudian dibersihkan dan diamati berat,
ukuran dari bagian tanaman tadi dengan menggunakan timbangan
dan meteran.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan

1 / 5 Juni 2014

Tabel 5.1 Panen Pada Komoditas Kaylan (Brasica oleracea)


Minggu Ke- /
Berat Kailan
Berat Kailan
Tanggal
Sampel
Kel. 3 (Gram)
Kel. 7 (Gram)
Pengamatan
1
1,5 gr
gr
2
1,9 gr
gr
3
2,1 gr
2,1 gr
4
- gr
5
1,5 gr
1,5 gr
6
2,0 gr
2,0 gr
7
2,2 gr
2,2 gr
8
2,3 gr
2,3 gr

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

2,7 gr
2,8 gr
2,0 gr
2,2 gr
3,3 gr
3,2 gr
2,7 gr
4,7 gr
3,6 gr
3,9 gr
2,0 gr

2,7 gr
2,8 gr
2,0 gr
2,2 gr
3,3 gr
3,2 gr
2,7 gr
4,7 gr
3,6 gr
-g gr
3,9 gr
2,0 gr

Sumber : Log Book


2. Pembahasan
Panen adalah kegiatan mengumpulkan hasil usaha tani yang telah
cukup umur dan sudah saatnya diambil hasilnya dari lahan budidaya.
Istilah ini paling umum dipakai dalam kegiatan bercocok tanam dan
menandai berakhirnya kegiatan di lahan yang telah melewati serangkaian
kegiatan dilahan. Panen harus benar benar memperhatikan kondisi
tanaman yang telah siap panen sehingga panen tidak melewati masa panen
dan tanaman tidak terlalu tua atau terlalu muda untuk dipanen. Biasanya
tanaman tersebut siap panen warnanya mulai pekat dan beratnya mulai
ideal. Untuk tanaman kailan biasanya dipanen ketika tinggi tanaman
mencapai 25 cm 30 cm.
Cara panen yang

sebaiknya

dilakukan

adalah

dengan

mencabut kailan bersama akar-akarnya. Panen ini dianjurkan dimulai


pukul 15.00. Tanaman kailan dilakukan dengan sangat hati hati agar akar
tanaman kailan tidak rusak. Pada kelompok kami pemanenan dilakukan
dengan cara membasahi lahan tanaman kailan tersebut lebih dahulu agar
tanaman mudah dicabut. Setelah tanah cukup basah, tanaman kailan
dicabut dengan perlahan agar tidak patah dan batang masih bagus. Karena
pemanenan pada kelompok kami belum saatnya panen. Jadi tanaman
kailan yang dipanen masih terlalu kecil batangnya. Setelah dicabut tanah
pada akar tanaman kailan dibersihkan dengan menggunakan air. Dengan
dibasuh air makan berat tanaman yang diperoleh akan cukup valid.

Klasifikasi tanaman kailan ( Brassica oleracea ) adalah sebagai


berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio

: SpermatoPHyta

Sudivisio

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Papavorales

Family

: Crucifirae (Brassicaceae)

Genus

: Brassica

Spesies

: Brassica oleracea
Tanaman kailan dapat di pungut hasilnya setelah berumur 3-4

minggu setelah semai. Cara panen dilakukan dengan memotong bagian


dekat batas dekat tanah ,dapat pula dengan mencabut tanaman beserta
kemudian baru di potong akarnya. Pada kelompok kami pemanenan
tanaman kailan dipanen pada minggu ke 4 sehingga tanaman kailan masih
belum tumbuh dengan tinggi dan berat yang sempurna. Namun warna
daun pada tanaman kailan sudah terlihat lebih hijau dari pengamatan
minggu lalu.
Kondisi fisik akhir tanaman kailan pada kelompok 3 cukup bagus.
Berat tanaman terberat setelah panen adalah 4,7 gram yakni pada sample
ke-16. Kondisi fisik tergolong masih kecil. Batang tanaman tampak kecil
namun pada daunnya terlihat segar dan hijau. Daun tanaman terbanyak
pada kelompok 3 adalah 8 lembar yakni pada sample ke-11. Kondisi fisik
akhir tanaman sample ada yang mati sebanyak 2 buah tanaman.

E. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan data diatas dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
a. Pemanenan tanaman kailan harus dilakukan secara hati hati agar
batang tidak patah karena masih terlalu kecil.
b. Pemanenan dilakukan ketika tanaman telah berumur 3 4 minggu
setelah transplanting.
c. Pemanenan dicabut dengan hati hati dan disertakan akar.
d. Tanah pada akar kailan dibilas dengan air agar berat tanaman
tersebut valid ketika ditimbang.
2. Saran
Pemanenan harus dilakukan secara hati hati agar tanaman tidak
rusak. Agar lebih mudah dipanen lahan dibasahi terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA
Karyaku 2011. Text Pembibitan Kailan Sampai Masa Panen Dan Pasca Panen.
http://www.scribd.com. Diunduh pada hari Minggu pada pukul 12.22
WIB
Marwoto 2005. Pengendalian Hama dan Presentase Kerugian Serta Keuntungan
Dari Penanaman Baby Kailan Di Daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Yogyakarta. Jurnal Hortikultura. No 8 (4): 1270 - 1277.
Nahjoy 2014. Bertanam Kailan, Sawi dan Caisin. http://www.nahjoy.com. Diakses
pada hari Sabtu pada pukul 18.32 WIB
Noggle 2006. Introductor Plant Physiology. New Delhi ; Mall of India Private
Ilmited.
Rukmana 2008. Kubis Bungan & Broccoli. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sincik 2007. Efek Cara Pemanenan Pada Hasil Tanaman Hijau Dan Genotipe
Lobak. Spanish Journal of Agricultural Research. No 5(4), 510-516.
Sunarjono 2008. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya ; Jakarta.
Tindal, H.D 2005. Vegetables In The Tropics. Mac Millan Press ; London.

You might also like