Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING:
dr. Petty Purwanita, SpM
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
posterior kelopak
mata dan melekat erat
ke tarsus.
Konjungtiva bulbaris
melekat longgar ke
septum orbital di
forniks dan melipat
berkali-kali
Konjungtiva forniks
tempat peralihan
antara konjungtiva
tarsal & konjungtiva
bulbar
Etiologi:
Konjungtivitis alergi merupakan
manifestasi reaksi alergi terhadap debu,
serbuk sari dan bulu binatang ataupun
iritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi
udara serta pemakaian lensa kontak
terutama dalam jangka panjang.
KLASIFIKASI
Seasonal dan perennial allergic
conjunctivitis (SAC/PAC)
SAC
disebabkan o/ serbuk sari pada
musim semi dan musim panas dan
mereda pada musim dingin.
PAC
bulu binatang, debu, kutu ataupun
allergen lainnya yang berada
dilingkungan.
Sepanjang tahun
Keratokonjungtivitis vernal
inflamasi konjungtiva yang rekuren, bilateral, interstitial dan self-limiting
suatu hiperplasi dan hialinisasi jaringan ikat disertai proliferasi sel epitel dan sebukan
sel limfosit, sel plasma dan eosinofil
Bentuk palpebra,
terutama konjungtiva tarsal superior.
Terdapat Coble stone yang diliputi
sekret yang mukoid. Konjungtiva tarsal
inferior hiperemi, edema terdapat papil
halus dengan kelainan kornea lebih
berat disbanding bentuk limbal. Papil
besar (tonjolan polygonal) permukaan
rata &dengan kapiler di tengahnya.
Bentuk limbal
terdapat hipertrofi papil pada limbus
superior ,dapat membentuk jaringan
hiperplastik gelatin, dengan bintik-bintik
putih (Horner-Trantas dots) yang
merupakan degenerasi epitel kornea
atau eosinofil di bagian epitel limbus
kornea.
Keratokonjungtivitis atopik
inflamasi konjungtiva bilateral dan juga kelopak mata yang berhubungan
erat dengan dermatitis atopi
Biasanya ada riwayat alergi (demam jerami, asma, atau eczema) pada
pasien atau keluarganya.
Gejala keratokonjungtivitis atopik berupa sensasi terbakar, sekret gelatin
yang berisi eosinofil, merah, dan fotofobia
tepi palpebra tampak eritemosa, dan konjungtiva tampak putih seperti
susu. Terdapat papilla halus
TATALAKSANA
Seasonal allergic conjunctivitis (SAC) dan
Keratokonjungtivitis vernal
Terapi lokal
Steroid topikal, (setiap 4 jam) selama 2 hari dan dilanjutkan dengan
terapi maintainance 3-4 kali sehari selama 2 minggu.
fluorometholon, medrysone, betamethasone, dan
dexamethasone.
Mast cell stabilizer seperti sodium cromoglycate 2%
Antihistamin topical
Acetyl cysteine 0,5%
Siklosporin topical 1%
Terapi sistemik
Anti histamine oral untuk mengurangi gatal
Steroid oral untuk kasus berat dan non responsive
Keratokonjungtivitis atopik
PROGNOSIS
Pada dasarnya konjungtivitis adalah penyakit
KESIMPULAN
Konjungtiva merupakan membran yang tipis dan transparan yang melapisi
bagian anterior dari bola mata (konjungtiva bulbi), serta melapisi bagian
posterior dari palpebra (konjungtiva palpebrae). Oleh karena letaknya yang
paling luar itulah sehingga konjungtiva sering terpapar terhadap banyak
mikroorganisme dan faktor lingkungan lain yang mengganggu. Salah satu
penyakit konjungtiva yang paling sering adalah konjungtivitis.
Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian
putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Adapun, salah satu penyebab
dari konjungtivitis adalah alergi. Dikenal beberapa macam bentuk
konjungtivitis alergi seperti seasonal dan perennial conjunctiv,
konjungtivitis vernal, konjungtivitis atopi dan giant papillary conjunctivitis.
Penanganan yang diberikan berupa steroid dan antihistamin topikal serta
yang sistemik. Biasanya konjungtivitis alergi dapat sembuh sendiri, namun
bila terlalu berat perlu diberi pengobatan secara benar. Jika penanganan
tidak baik, maka akan timbul suatu komplikasi. Oleh karena itu, perlu
pencegahan sebelum terjadi konjungtivitis alergi berupa hindari dari
penyebab alergen tersebut.
TERIMA KASIH