C/ BID
Loot
ONS
PERANAN AUKSIN DAN PEMANASAN TERHADAP PERTUMBUHAN
STEK TANAMAN MAWAR
RATNA NILAWATI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002ABSTRAK
RATNA NILAWATI. Peranan Auksin dan Pemanasan terhadap Pertumbuban Stek Tanaman
Mawar. Dibimbing oleh TRIADIATI dan YOYO SULYO.
‘Tanaman mawar dapat diperbanyak sccara generatif yaitu melalui biji, dan secara vegetatif
dengan cara stek, okulasi, okulasi mata berkayu, penyambungan, cangkok, dan perbanyaken in vitro,
Perbanyakan tanaman melalui stck memberikan arti yang sangat penting sebab dengan material yang
sedikit dapat dihasilkan sejumlah bibit tanaman yang seragam. Stek merupakan suatu metade
perbanyakan penyediaan batang bawah untuk proses okulasi.
enelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung dengan ketinggien
1100 m dpl, dengan tujuan untuk mengetahui peranan auksin dan faktor pemanasan terhadap
pertumbuhan’'stek tanaman mawar. Pada penelitian ini digunakan alat sistem pengkabutan periodik.
Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan petak terbagi dua faktor dalam
rancangan acak kelompok, diulang empet kali. Petak utama terdiri dari perlakuan pemanasan (subu
‘medium dipertahankan + 28 °C) dan tanpa pemanasan (suf media tanam 18-23 °C). Sedangkan anak
petaknya adalah perlakuan auksin. Auksin yang digunakan adaleh IBA, NAA*IAA, Rootone-F dan
{anpa auksin.
Hosil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemanasen tidak berpengaruh nyata
{ethadep pertumbuhan akar dan tunas stek tanaman mawar. Perlakwan tanpa pemanasan memberikan
hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan pemanasan. Faktor auksin menunjukkan perlekuan
NAAGIAA memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tunas dan akar stek tanaman
‘mawar. Selain itu perlekuan Rootone-F dapat digunakan sebagai altematif untuk memacu
pertumbuhan stek tanaman mawer.
ABSTRACT
RATNA NILAWATL The Role of Auxin and Heating to the Growth of Cutting Roses.
Supervised by TRIADIATI and YOYO SULYO.
Propagated of roses can be done in two ways, generative propegation by seeds and vegetative
propagation by cutting, oculation, chip budding oculation, grafting, layering and in vitro, Generally,
vegetative propagated by cutting make significant role in roses propagation. This method has
numerous advantages, such as many new plants can be started in a limited space from a few stock
plants. Cutting is also a propagation metiod of rootstock for oculation.
‘A research was conducted at Segunung Horticultural Research Station on 1100 m asl, The
objective of this research was to finding out the role of auxin and heating factor {0 the growth of
cutting roses. Intermitten misting aparatus were used in this research. The design of this research was a
split plot design in randomized block design with four replications. Main plot is divided into two
levels, heating (temperature were maintain at + 28 °C) and without heating (medium temperature at
18-23 °C). The sub plot were auxin treatment. This treatment was divided into four levels, which were
adgited of IBA, NAAIAA, Rootone-F and without auxin,
‘The result showed that heating treatment is not significant through shoot and root growth. In
‘other condition non heating get a better result than heating. Mean while auxin treatment gave @
significant result for shoot and root growth. On the other hand, Rootone-F also can be used as an
altemative method to stimulating shoot and root growth.Perera eran eRe ee oo oe
et ce a clear cc en ec ce oe eam
Peete rican hes cl a
Perea amy Clara a0 cian ee oC
Cincher aa crcueian to-do eC Eee LD
Po rentee nice ie (ae 2.0) eRe
foun
(QS. Ae= inar ; 21)
rang yang
BSG re a St arena
rar ee nr Gc. ca a
pe Rete ue nies ices
Siar ores te rare
orang yarg mempuingal pikiran”
(QS, Az> Aimar ¢ 9)
GKarya kecil ini kupersembahkam untuk oratig-orang yang paling
kusayangi, Mama, Papa, “ea, Aldi dam Abang Adit.PERANAN AUKSIN DAN PEMANASAN TERHADAP PERTUMBUHAN
STEK TANAMAN MAWAR
RATNA NILAWATI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Program Studi Biologi
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002Judul + Peranan Auksin dan Pemanasan terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Mawar
Nama Ratna Nilawati
NIM = G04498049
Program studi: Biologi
Menyetujui,
Pembimbing Tl
Tenggal Loss Qo NFRIWAYAT HIDUP
Penulis ditahirkan di Cianjur pada tanggal 5 Juni 1980 sebagai anak sulung dari tiga bersaudara,
anak dari pasangan Ronny Neeroni Yusuf dan Lela R.
Tahun 1998 penulis lulus dari SMU Negeri I Cianjur dan pada tahun yang sama ulus seleksi
masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
mu Pengetahuan Alam,
Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi asisten mata kuliah Mikrobiologi Dasar pada tahun
2000/2001 dan 2001/2002, dan Taksonomi Tumbulian Rendah pada tahun ajaran 2000/2001.PRAKATA.
Pyji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya schingga karya
ilmigh ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah propagasi vegetatif
tanaman dengan judul Peranan Auksin dan Pemanasan terhadap Perturnbuban Stek Tanaman Mawar.
Pada kesempatan ini, penolis menyampeikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada:
1, Dra Triadiati 'M, Si selaku dosen Pembimbing I, dan Ir Yoyo Sulyo MS — selaku
pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan, kritk, dan saran yang
2. Dra Hilda Akmal selaku wakil dari Komisi Pendidikan Jurusan Biolog’.
3. Mame, Papa, Nenek dan Kakek atas segala pengorbanan, cinta, Kesabaran dan perjuangannya
yang tulus, sehinggs penulis dapat menyclesaikan karya ilmiah ini, Adikku Ica dan Aldi yang
telah memberikan kasih sayang dan semangat kepada penulis selama ini.
4. M. Aditya Sagitra atas dukungan dan semua bantuannya,
5. Seluruh staf dan pegawai BALITHI, Teh Fitri, Teh Emi, Teh Leli, Bapak Budi, Bapak Yono,
Bapak Be, Bapak Sadimin, Bapek Dede, Bapak Budi, Mba Ema (sabar ya!) dan Heay.
6. Seluruh staf dan pegawai Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi, Ibu Wita, Ibu
Glenny, Ibu Anis, Pa Kus,
7. Bagian Administrasi Surasan Biolog
japak Jonny, Bapak Agus dan Bapak Eddy.
8, Teman sepesjuangan: Ane (fangan patah semangar, yakin bisa dilewati!), Mey, Indah W.
Neli, lea my sweetest friend ever, Sari, Ina (makasih banyak wejangarnya), Tesa, Lidi, Oon
(vou're the best), Indah F (athirnya tutus bareng...) Eka (¥etep semangat yall, team Safari
Rhamadan 2000 (Atiek, Milkha, Marita, Annisa, Iféal, Rerry bawel, Mada), Maryam, Um,
Faigoh, Aji, Amsi, Icha, Mora, Mumut, Iwan, Nurul, Sity, Apang, Ika, Dina, dan selurah
jogi Angkatan 35 ates canda, kebersamaan, suka dan duka selama ini (J wont forget You
all guysi),
9. Biolog angkatan 36; Sri ‘Cie? Wahyuni , Rusma, Evy (makasih bukurya...).
10, Keluarga besar Bapak Asikin Natasasmita, Mba Yanti dan keluarga besar MIB atas
semangatnya yang diberikan kepada penulis selama in
11, Tim Cheers M16 dan Mi8: Teh Dewi (makasih banyak buat markasnya), Mba Lisa atas
segala sarannya, Teh Resda (turnulun pisan pidoana), Dela Miss Jayus, Abang Liza, Alun,
Ceuceu, Ntul, Nenek Riri, Feri, Nia mbo de, Teh Ambar Dubbah , Teh Lilien, Wanti, Moa
Titi, Buddy kuncen sidang (makasih banget), Dewi Kuntet, Muety, Riza ‘isah si bungsu”
Anggy my culte baby sitter atas semangatnya selarna ini.
12, Keluarga Besar FISIKOM (erimakasih atas bantuannya selama ini, maaf selalu
‘merepatkan)..
13, Keluarga Cikampek: Bapak, Mamah, Isal, Aa, Neng Nia Yuliana my beawifil roommate
(Thanks for your big shoulder fo cry on}.
14, Nia, Teh Dimmy, A Fani, Tandi atas segala batusn nya selama
‘Semoga karya ilmia ini bermantaat.
Bogor, Oktober 2002
Raina NilewatiDAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR LAMPIRAN... viii
PENDALULUAN
Latar Belakang,
Tujuan...
‘Manfaat Penelitian
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan den Alat..
Metode Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waiktu Inisiasi Tunas...
Panjang Tunas..
Bobot Basah dan Bobot Kering Tunas
Jumlah Akar primer.
Panjang Akar Primer...
Bobot Basah dan Bobot Kering Akar.
Persentase HidUp neuter
KESIMPULAN..
SARAN wn. a in
DAFTAR PUSTAKA..
LAMPIRAN . cn._ Hasil analisissidik ragam terhadap parameter persentase hidup,
DAFTAR GAMBAR
Pengaruh auksin dan pemanasan teshadap waktu inisiasi tuna.
Pengaruh auksin dan pemanasan teshadap panjang tunas.
Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap bobot basth tunas.
Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap bobot Kering tuna...
Pengaruh auksin dan pemanasan techadap jumlah akar primer on.cocunneann
Pengaruh auksin dan pemanasan teshadap panjang akar primer.
Pengaruh auksin dan pemanasan tethadap bobot basah akar
Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap bobot kering akar.
Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap persentase hidup
DAFTAR LAMPIRAN
Rancangan alat mist propagating beds yang digunakan...
Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap parameter-parameter penelitian stek
tanaman mawar...
Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter waktu inisiasi tunas ..
Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter panjang tunas .
‘Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot basah tunas,
Hasil analisis sidik ragara terhadap parameter bobot kering tunas,
Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter jumlah akar primer,
Hisil analisissidik ragam terhadap parameter panjang akar primer ..
Hsil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot basah akar
Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot kering akar
Halaman
10
HalamanPENDAHULUAN
Latar Belakang
Mawar kini menjadi salah satu flora
komersil yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
‘Mawar juga merupakan salah satu komoditas
fanaman—hias yang —_lprioritaska
pengembangannya di Indonesia. Selain nilai
estetikanya, jenis tanaman hortikultura ini
banyak — dibudidayakan sebagai sumber
pendapatan petani. Ditinjau dari kegunaannya
mawar dapat’ digunakan sebagai bahan
Kosmetik, mawar tabur, mawar taman dan bunga
potong. Permintaan bunga potong mawar
dikota-kota besar di Indonesia cukup tinggi
dibandingkan jenis bunga potong leinnya.
Volume penjualan yang mencerminkan tingkat
petmintaan konsumen selalu meningkat setiap
tahunnya. Dalam rangka mememuhi peningkatan
permintean konsumen, telsh —diupayakan
peningkatan produksi mawar di dalam negeri
melalui pembinaan usaha tani, bioteknologi
modem, perbaikan sistem produksi serta
penyiapan teknologi pasca panen dan pemasaran
(Sjaifullah ef al. 1995).
Salah satu cara perbaikan sistem produkst
adalah perbaikan dalam teknik perbanyakan dan
pembibitan. ‘Teknik ini diharapkan dapat
meningkatkan produk dengan kualitas dan
kuantites yang mampu bersaing secara komersil
an terjamin kesinambungan produksinya.
Menurut Sanjaya & Syafni (1995) tanaman
mavar dapat diperbanyak secara gener
‘melalui biji, dan secara vegetatif dengan cara
stek, okulasi, okulasi mata berkayu (chip
budding), penyembungan, —cangkok, dan
perbanyaken int vitro, Pada umumnya varietas-
varietas mawar penghasil bunga potong tidak
dapat diperbanyak dengan stek, Karena sukar
berakar. Walaupun mampu berakar, persentase
keberhasilanya rendah. Guna mendapatkan
bibit datam jumlah banyak, okulasi merupakan
suatu teknik perbanyaken yang paling tepat.
Perbanyakan mawar dengan cara oktvlasi harus
didukung oleh stek batang bawah yang
pertumbuhannya balk, sehingga akan
meningkatkan keberhasilan okulasi.
Wudianto 2001) secara lebih terinei
y menyatakan tanaman yang baik untuk batang
bawah mempunyai sifat sebagai berikut: 1)
mempunyai daya adaptasi scluas “mungkin,
artinya tanaman itu Koropatibel dengan berbagai
varietas, 2) mempunyai perakaran yang kuat dan
tohan terhadap serangan hama dan penys
yang ada di dalam tanah, 3) kecepatan
tumbubnya sesuai dengan batang atas yang
digunakan, 4) tidak mempunyai pengaruh
terhadap batang atas, 5) mempunyai batang
yang ku.
Tanaman_mawar (Rosa_sp.)-merupaken
tanaman yang termasuk famili Rosaceae dan
termasuk tanaman tahunan (perennial) yang
mei struktur—batang berkayukeras,
berduri, bercabang banyak, menghasilkan bunga
pada bagian terminal dengan wamanya. yang
menawan (Westphal & Jansen 1989). Salah satu
tanaman mawar yang digunakan sebagai betang
bbawah adalah mawar pagar (Rosa multiffora),
biasanya diperbanyak dalam jumlah besar
sebagai hard cutting atau stek “mata berkayu
(Sanjaya & Syaini 1995). Darliah e/ al. (1999)
menyatakan bahwa R. muirfora merupakan
salah satu betang bawah yang memberikan hasil
‘yang baik dalam pertmbuhannya dibandingkan
Jenis tanaman Iain yang biasa digunakan sebagai
batang bawah, Perbanyakan vegetatif melalui
sick dapat menghasilkan bibit tanamen yang
sempurma dengan akar, daun, batang dalam
Junnlah banyak dan relatif seragem dalam umur,
ukuran, tinggi, ketahanan terhedap tama dan
penyakit, sera bersifat serupa dengan induknya
(Rochiman & Harjadi 1973).
Tanaman batang awah _berdasarkan
perbanyakannya terbagi Kedalam dua kelompok,
yaitu dari biji dan dari klon, Tanaman batang
‘bawah yang berasal dari kion telah digunakan
secara meluas, karena dapat diperoteh batang
bawah yang berkualites baik secara genetik,
dapat menghasiikan pertumbuhan tajuk menjadi
seragam, dan untuk memudahkan — serta
mempercepat perbanyakan tanaman (Sanjaya &
Syafai 1995),
Perbanyakan batang bawah melalui stek
yang umum dilakukan membutuhkan wektu 3-4
bbulan. Jengka waktu ini dapat diperpendek
dengan menggunakan zat pengatur tumbuh
@PT) pada metode —perbanyakan dan
rmemodifikasilingkungan tempat tumbub stek
Keberhasilan perbanyakan melalui stek
sntukan oleh tumbuhaya _akar. Menurut
Rochiman & Harjadi (1973) faktor yang
mempengaruhipenyetekan adalah: faktor
tanaman, faktor fingkungan dan faktor
pelaksanaan, Faktor tanamen yang juga
berpengaruh adalah bahan stek. Bahan stek yang
baik adalah batang yang telah produktifberbunga, berkayu cukup keras, berdiameter
sebesar pensil, tumbuh baik dan sehat (Rukmena
1995). Salah satu faktor pelaksanaan yang
berpengaruh adalah penggunaan ZPT untuk
merangsang pembentukan akar (Supari 1999).
Heddy (1996) menyatakan bahwa _auksin
‘memiliki peran penting dalam pertambuhan dan
perkembangan stek. Hartmann ef al. (1981)
menggunakan seperangkat —alat_—_dalam
perbenyakan stek tanaman, bernama mist
propagating beds. Komponen utamanya berupa
Intermitien Misting Aparatus (IMA) atau alat
pengkabutanperiodik dan kabel pemanas
Gottom heat cable). Seperangkat alat ini dapat
mendukung fektor lingkungan yang dibutuhkan
untuk perakaran, yaitu dalam hal menjaga
temperatur dan kelembaban,
‘Tujuon
Penelitian ini bertyjuan untuk mengetahui
pperanan auksin dan faktor pemanasan terhadap
pertumbuhan stek tanaman mawar.
Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat _-memberi
mafia sng be
Dapat menjadi alternatif’ cara
pembiakan vegetatif bagi penyediaan
bahan —tanaman—mawar guna
‘memperoleh batang bawah yang lebi
cepat tersedia dengan kualitas yang
lebih baik.
2. Memacu dilakukannya —_penelitian
Janjutan yang sifatnya penyempumean
meiode sebelumnya schingga diperoleh
metode yang tepat dalam menghasilkan
bibit yang berkualitas.
BAHAN DAN METODE.
Waltu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret
2002 sampai Juli 2002 di Balai Penelitian
Tanaman Hias, Segunung, Cipanas-Pacet,
Cianjur (t 1100 m dp).
Bahan dan Alat
Bahan tanaman yang digunakan adalah
berupa stek batang tanaman mawar pagar (R.
multffora ), Untuk media tumbuh digunakan
aang sekam dan digunakan pula kerikil dengan
diameter 0,5 em yang berperan dalam drainase
dari media. Digunakan pula _fungisida
{orthocide) sebenyak 2 g/l dan _perckat
(gristick) sebanyak 0,25 mi yang dilarotkan
kedalam air. Auksin yang digunakan adalah
IBA. (Komposisi: 1% Asam Indol-3-butirat),
NAAHAA (Komposisi: 0.005% IAA dan
0,002% NAA), dan Rootone-F (komposisi: 1-
Naftalenasetamida —_0,067%, —-2-Met
nafialenasclamida 0,013% dan 2-Mei
naftalen asetat 0,033%, Asam Indol-3-butirat
0,057% dan tram 4%).
Peralatan yang digunakan adalah bak yang,
berukuran 100x100x20 em, kabel pemanas
(Goitom heat cable), seperangkat IMA.
Digunakan pula gunting stek, gelas piala,
ceawan petri, penggaris, kasa plastik, gelas ukur,
pengaduk, termometer, neracaanalitik, oven,
Keertas dan alumurium foil
Metode Penelitian
a. Persiapan alat
Bak yang dibuat menjadi mist propagating
beds dengan diberi perlakuan_pemanasan,
isusun kabel pemanas sedemikian Tupa,
sehingga pemanasan peda bak menjadi merata
(& 28 °C). Kabel pemanas dirangkai dengan
thermostat dan dialiriarus listrik. Kerikil diatur
rmemutupi kabel pemanas membentuk tepisan
dengan ketebalan 5 em. Kemudian diapisi oleh
asa plastik dan diatasnya diberi arang sekam
dengan ketebalan 10 cm. Pada bak tanpa
perlakuan pemanasan digunaken suhu media
tanam dengan kisaran 18-23 °C. Dirangkatikan
pula slat pengkabutan periodik (IMA) dengan
mognetie solenoid valve dan eyelic timer yang
distel tiap jam untuk melakukon pengkabutan
selama 40 detikjam, laiu disambungkan ke
sumber listik. Diatur pula pengeluaran air
melewati keran dan saringan ir, yang
disambungkan ke magnetic solenoid valve.
Rangkeian alat mist propagating beds dapat
dilibat pada Lampiran 1.
». Persiapan bahan tanaman
Bahan tanaman berupa batang tanaman
mawar pagar berukuran panjang 15 cm
disisakan satu tangkai daun terdiri dari 4 russ,
yang diambil dari lapang, dibersihkan dengan
cara direndam air. Lalu ditendam dalam lerutanyang terdiri dari campuran fungisida (orthocide)
2 gil dan agristick 0,25 mil selama 1 menit
Disiapkan auksin berupa serbuk dalam cawan
petri, lalu pangkal batang yang masih basah
ditetetkan kedalarnya,
¢. Penanaman
Sebelum stek ditanam terlebih dahulu dibuat
Jubang penanaman pada media. Stele yang telah
diberi perlakuan dimasukkan sebanyak satu ruas.
Keéalam Iubang tonam, dengan jerak tanam
5x10 em. Pola penanaman mengikuti model
enyusunan plot percobaan menggunakan
Rancangan Petak Terbagi. Petak utara
‘merupakan perlakuan pemanasan yang terdiri
atas dua tarafyaitupemanasan dan tanpa
pemanasan. Anak petak adalah perakwan auksin
yang terri dari 4 ara yatu IBA, NAA*IAA,
Rootone-F dan tenpa auisin, Dengan demikian
terdapat 8 Kombinasi perlakvan yang diulang 4
kali, Tiap kombinasi perlakuan terri atas 10
Dahan sek tanaman mawar.
4. Pengamatan
Peubah yang diamati datam peneliian ini
meliput
1. Waktu inisasi unas, dengan cara
diitung jumlah hari yang dipertukan
bagi stek untuk tumbuh membentuk
tunas, dimulai dari awal waktu tara,
2. Panjang tunas, diukur mulai dari
bagian pangkal hingga keujung tangkai
daun dan iukur pada akhir
pengamaten,
3. Jumlah kar primer, dengan
menghitung akarekar yang langsung
berpangkal pada batang utama stek dan
dihitung pada akhir pengamatan
4. Panjang akar primer, diukur pada akhir
ppengamatanmulai dari Ieher akar
sampelujung skar utama dengan
merata-ratakanpanjang kar primer
yang ads.
5. Bobot basah tunas dan akar, ditimbang
pada akhir pengamatan.
6. Bobot kering runas dan akar, ditimbang
hhingga mencapai berat Konstan setclah
dioven selama 3 hari dengan suhu 80
°c,
7. Persentase hidup, merupskan_ratean
hidup —tanaman— yang beshasi
:membentuk tunas dan akar.
Analisis Data
Rancangan percobaan yang digunakan
adalah Rancangan Petak Terbagi yang terditi
dari 2 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok.
Model persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut (Gaspersz. 198:
4+ Kit At dat Bt (AB), + 6
.2
52,34
22.3.4
Yox = nilai pengamatan pada kelompok ke-k
yang memperolch perlakuan dari
faktor pemanasan ke-i dan fakor
auksin ke,
u nila rta-rata yang sesungguhnya,
Kx = pengaruh aditif dari kelompok ke-k.
pengarah aditif dari faktor pemanasan
kei,
engaruh galat yang muncul pada
faktor pemanasan ke-i dalam
kelompok ke-k, sering disobut galat
petak utama (galat a),
B, = pengaruh adil’ dari fektor auksin
kes
(AB); = pengaruh interaksi faktor pemanasan
kee dan faktor auksin kes,
x = pengaruh galat pada kelompok ke-k
yang memperoleh _perlakuan
emanasan ke-i dan faktor auksin
ke, sering disebut sebagai galat anak
petak (gaat b).
>
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
-masing parameter
yang diamati, yaitu: waktu inisiasi tunas,
Panjang tunas, jumlah akar primer, panjang akar
primer, bobot basah tunas dan’ akar, bobot
kkering’ tunas dan akar, persentase hidup,
[oor por |e [Paro Bico_ [epee (soda oro a aR]
[eoee a free bey |e oro |v [aro jae veo oor
[sa fever jae veer apes aod pa paTO Wi
este [elise | fro Roo ferro [veer raoro vee val
I RI ui ore
Car lor) Yearo sro [vse eo |v ree a WaT wIT|
cae ee | pate aro [epics ose pio (se esa
Ry] ry I ETH
@aene | Bam fempomd OPV Torey | ox)
suneytoqog| wesea aoa | sere werunr | Suuoy 1090q | yeseg oqod | soyy suefueg
RT 7a
sence yis uentfoued sojourered-soyounezed depeysoy weseuvwad wep UIsyne yNquumy smaeuod yez YUEN Z wesduET]Lampiran 3. Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter waktu
16
‘Sumber Keragaman & IK KT FH Pr>F
Kelompok 3 702293438 234097813 0.57 0.6406
Pemanas (PU) 1 301965312 3.01965312 0.74 0.4016
Galata 3 _31.24155937 10.41385312 2.55 0.0884
Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 1033.72193437 344.57397813 84.21 0.0001*
Interaksi PU*AP 3 9.188859373.06295312 0.75 0.5373
Gala b 18 73.65283125 4,09182396
Total 31 1157.84777187
eterangan: = berpengaruh ayata pada sean Kepercaysan 95 %
Lampiran 4. Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter panjang tunas
‘Sumber Keragamaa a IK Kr Fit ProF
Kelompok 3 127635000 042541667 0.94 0.4409
Pemanas (PU) 1 4.06125000 4.061250 8.99 0.0077"
Galata 3 3.711250 _1.23708333 2.74 0.0736
Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 119.84125000 39.94708333 88.47 0.0001*
Interaksi PU*AP 3 5.712500 1.92375000 4.26 0.0194"
Galat b 18 812750000 045152778
Total 31__142.78875000
‘Reterangan: * = Derpengar iyata pad slang kepereayean 95 %
Lampiran 5, Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot basah tunas (data ditransformasi
kedalam log T(Y+1) )
‘Sumber keragaman & IK KT Fit ProF
Kelompok 3 000368207 O.00122736—«0.75 0.5385
Pemanas (PU) 1 0.01432964 0.01432964 «8.71 0.0085"
Galata 3 0.02192961 0.00730987 4.44 0.0167
Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 037150498 0.12383499 75.30 F
Kelompok 3 017210396 005736799 1.19 0.3409
Pemanas (PU) 1 0.40682004 0.406820048-45._0,0094"
Galat 2 3 011126843 0,03708948 0.77 0.5254
Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 223686231 0.74562077 «15.49 F
Kelompok 3 94076000 3.1358667 2.67 0.0785
Pemanas (PU) 1 114.7612500 1147612500 9772 = berpengaruajata pad slang kepeeajaan 95%
Lampiran 9, Hasil analisis sidik ragam teshadap parameter bobot basah akar
Sumber Keragaman & aK KT FAR Pr>F
Kelompok 3 0,0089884i 000299614 1.02 0.4061
Pemanas (PU) 1 0.14042350 0.14042350 47.91 <0001*
Galata 3 000976199 0,00325400-1.11_0.3709
‘at Pengatur Tumbuh (AP) 3 0:06991987 0,02330662 759 0.0014"
Interaksi PU*AP 3 001414555 0,00474852 «1.62 0.2198
Galat b 18 —0.05275928 0,00293107
Total 31__ 029609862
eterangan:* = barpengaru etapa slang kepevayaan 95 %
‘Lampiran 10. Hasil analisis siik ragam terhadap parameter bobot kering akar
Sumber Keragaman & IK KT Fut __Pr>F
Kelompok 3 0,60000836 0.000012 0.02 0.9962
Pemanas (PU) 1 0.003184020,00318402 55.24 <0001*
Galat a 3 0.00007813 0.00002604 0.45. 0.7191
Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 0.00061155 0,00020385 3.54 0.0358"
Interaksi PUAP 3 0,00063233 0.00021078 3.66 0.0322
Galatb 18 — 0.00103748 0,00005764
Total 31__0.00554688
Feterangan: "= berpengaval aiyata pada lang Kepercayean $5 %Lampiran 11, Hasil analiss sdik ragam techadap parameter persentase hidup
‘Sumber Keragaman ab TK xT FHR__PrsF
Kelompok “3006500000 — 0.02166667 1.07 03872
Pemanas (PU) 1 032000000 0.320000 15.78 0.0009
Galata 3 0.030000 0.01000000 0.49. 0.6915
Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 238500000 0.79500000 39.21. 0.0001*
Interaksi PU*AP 3 0.430000 0.14333333 7.07 0.0024"
Galet b 18 0.365000 0.020278
Total 31__3.59500000
_Keterangant ¥ = berpenparah nya pa lang kepereayean 95%
Lampiran 12. Gambar stek tanaman mawar pada berbagai kondisi perlakuan,
DENGAN PEMANASAN.
a. Stek tanaman mawar dengan perlakuan peranasan
b. Siek tanaman mawar dengan perlakuan tanpa pemanasen