You are on page 1of 28
C/ BID Loot ONS PERANAN AUKSIN DAN PEMANASAN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN MAWAR RATNA NILAWATI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 ABSTRAK RATNA NILAWATI. Peranan Auksin dan Pemanasan terhadap Pertumbuban Stek Tanaman Mawar. Dibimbing oleh TRIADIATI dan YOYO SULYO. ‘Tanaman mawar dapat diperbanyak sccara generatif yaitu melalui biji, dan secara vegetatif dengan cara stek, okulasi, okulasi mata berkayu, penyambungan, cangkok, dan perbanyaken in vitro, Perbanyakan tanaman melalui stck memberikan arti yang sangat penting sebab dengan material yang sedikit dapat dihasilkan sejumlah bibit tanaman yang seragam. Stek merupakan suatu metade perbanyakan penyediaan batang bawah untuk proses okulasi. enelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung dengan ketinggien 1100 m dpl, dengan tujuan untuk mengetahui peranan auksin dan faktor pemanasan terhadap pertumbuhan’'stek tanaman mawar. Pada penelitian ini digunakan alat sistem pengkabutan periodik. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan petak terbagi dua faktor dalam rancangan acak kelompok, diulang empet kali. Petak utama terdiri dari perlakuan pemanasan (subu ‘medium dipertahankan + 28 °C) dan tanpa pemanasan (suf media tanam 18-23 °C). Sedangkan anak petaknya adalah perlakuan auksin. Auksin yang digunakan adaleh IBA, NAA*IAA, Rootone-F dan {anpa auksin. Hosil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemanasen tidak berpengaruh nyata {ethadep pertumbuhan akar dan tunas stek tanaman mawar. Perlakwan tanpa pemanasan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan pemanasan. Faktor auksin menunjukkan perlekuan NAAGIAA memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tunas dan akar stek tanaman ‘mawar. Selain itu perlekuan Rootone-F dapat digunakan sebagai altematif untuk memacu pertumbuhan stek tanaman mawer. ABSTRACT RATNA NILAWATL The Role of Auxin and Heating to the Growth of Cutting Roses. Supervised by TRIADIATI and YOYO SULYO. Propagated of roses can be done in two ways, generative propegation by seeds and vegetative propagation by cutting, oculation, chip budding oculation, grafting, layering and in vitro, Generally, vegetative propagated by cutting make significant role in roses propagation. This method has numerous advantages, such as many new plants can be started in a limited space from a few stock plants. Cutting is also a propagation metiod of rootstock for oculation. ‘A research was conducted at Segunung Horticultural Research Station on 1100 m asl, The objective of this research was to finding out the role of auxin and heating factor {0 the growth of cutting roses. Intermitten misting aparatus were used in this research. The design of this research was a split plot design in randomized block design with four replications. Main plot is divided into two levels, heating (temperature were maintain at + 28 °C) and without heating (medium temperature at 18-23 °C). The sub plot were auxin treatment. This treatment was divided into four levels, which were adgited of IBA, NAAIAA, Rootone-F and without auxin, ‘The result showed that heating treatment is not significant through shoot and root growth. In ‘other condition non heating get a better result than heating. Mean while auxin treatment gave @ significant result for shoot and root growth. On the other hand, Rootone-F also can be used as an altemative method to stimulating shoot and root growth. Perera eran eRe ee oo oe et ce a clear cc en ec ce oe eam Peete rican hes cl a Perea amy Clara a0 cian ee oC Cincher aa crcueian to-do eC Eee LD Po rentee nice ie (ae 2.0) eRe foun (QS. Ae= inar ; 21) rang yang BSG re a St arena rar ee nr Gc. ca a pe Rete ue nies ices Siar ores te rare orang yarg mempuingal pikiran” (QS, Az> Aimar ¢ 9) GKarya kecil ini kupersembahkam untuk oratig-orang yang paling kusayangi, Mama, Papa, “ea, Aldi dam Abang Adit. PERANAN AUKSIN DAN PEMANASAN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN MAWAR RATNA NILAWATI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Biologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 Judul + Peranan Auksin dan Pemanasan terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Mawar Nama Ratna Nilawati NIM = G04498049 Program studi: Biologi Menyetujui, Pembimbing Tl Tenggal Loss Qo NF RIWAYAT HIDUP Penulis ditahirkan di Cianjur pada tanggal 5 Juni 1980 sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, anak dari pasangan Ronny Neeroni Yusuf dan Lela R. Tahun 1998 penulis lulus dari SMU Negeri I Cianjur dan pada tahun yang sama ulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan mu Pengetahuan Alam, Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi asisten mata kuliah Mikrobiologi Dasar pada tahun 2000/2001 dan 2001/2002, dan Taksonomi Tumbulian Rendah pada tahun ajaran 2000/2001. PRAKATA. Pyji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya schingga karya ilmigh ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah propagasi vegetatif tanaman dengan judul Peranan Auksin dan Pemanasan terhadap Perturnbuban Stek Tanaman Mawar. Pada kesempatan ini, penolis menyampeikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada: 1, Dra Triadiati 'M, Si selaku dosen Pembimbing I, dan Ir Yoyo Sulyo MS — selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan, kritk, dan saran yang 2. Dra Hilda Akmal selaku wakil dari Komisi Pendidikan Jurusan Biolog’. 3. Mame, Papa, Nenek dan Kakek atas segala pengorbanan, cinta, Kesabaran dan perjuangannya yang tulus, sehinggs penulis dapat menyclesaikan karya ilmiah ini, Adikku Ica dan Aldi yang telah memberikan kasih sayang dan semangat kepada penulis selama ini. 4. M. Aditya Sagitra atas dukungan dan semua bantuannya, 5. Seluruh staf dan pegawai BALITHI, Teh Fitri, Teh Emi, Teh Leli, Bapak Budi, Bapak Yono, Bapak Be, Bapak Sadimin, Bapek Dede, Bapak Budi, Mba Ema (sabar ya!) dan Heay. 6. Seluruh staf dan pegawai Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi, Ibu Wita, Ibu Glenny, Ibu Anis, Pa Kus, 7. Bagian Administrasi Surasan Biolog japak Jonny, Bapak Agus dan Bapak Eddy. 8, Teman sepesjuangan: Ane (fangan patah semangar, yakin bisa dilewati!), Mey, Indah W. Neli, lea my sweetest friend ever, Sari, Ina (makasih banyak wejangarnya), Tesa, Lidi, Oon (vou're the best), Indah F (athirnya tutus bareng...) Eka (¥etep semangat yall, team Safari Rhamadan 2000 (Atiek, Milkha, Marita, Annisa, Iféal, Rerry bawel, Mada), Maryam, Um, Faigoh, Aji, Amsi, Icha, Mora, Mumut, Iwan, Nurul, Sity, Apang, Ika, Dina, dan selurah jogi Angkatan 35 ates canda, kebersamaan, suka dan duka selama ini (J wont forget You all guysi), 9. Biolog angkatan 36; Sri ‘Cie? Wahyuni , Rusma, Evy (makasih bukurya...). 10, Keluarga besar Bapak Asikin Natasasmita, Mba Yanti dan keluarga besar MIB atas semangatnya yang diberikan kepada penulis selama in 11, Tim Cheers M16 dan Mi8: Teh Dewi (makasih banyak buat markasnya), Mba Lisa atas segala sarannya, Teh Resda (turnulun pisan pidoana), Dela Miss Jayus, Abang Liza, Alun, Ceuceu, Ntul, Nenek Riri, Feri, Nia mbo de, Teh Ambar Dubbah , Teh Lilien, Wanti, Moa Titi, Buddy kuncen sidang (makasih banget), Dewi Kuntet, Muety, Riza ‘isah si bungsu” Anggy my culte baby sitter atas semangatnya selarna ini. 12, Keluarga Besar FISIKOM (erimakasih atas bantuannya selama ini, maaf selalu ‘merepatkan).. 13, Keluarga Cikampek: Bapak, Mamah, Isal, Aa, Neng Nia Yuliana my beawifil roommate (Thanks for your big shoulder fo cry on}. 14, Nia, Teh Dimmy, A Fani, Tandi atas segala batusn nya selama ‘Semoga karya ilmia ini bermantaat. Bogor, Oktober 2002 Raina Nilewati DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii PENDALULUAN Latar Belakang, Tujuan... ‘Manfaat Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan den Alat.. Metode Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Waiktu Inisiasi Tunas... Panjang Tunas.. Bobot Basah dan Bobot Kering Tunas Jumlah Akar primer. Panjang Akar Primer... Bobot Basah dan Bobot Kering Akar. Persentase HidUp neuter KESIMPULAN.. SARAN wn. a in DAFTAR PUSTAKA.. LAMPIRAN . cn ._ Hasil analisissidik ragam terhadap parameter persentase hidup, DAFTAR GAMBAR Pengaruh auksin dan pemanasan teshadap waktu inisiasi tuna. Pengaruh auksin dan pemanasan teshadap panjang tunas. Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap bobot basth tunas. Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap bobot Kering tuna... Pengaruh auksin dan pemanasan techadap jumlah akar primer on.cocunneann Pengaruh auksin dan pemanasan teshadap panjang akar primer. Pengaruh auksin dan pemanasan tethadap bobot basah akar Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap bobot kering akar. Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap persentase hidup DAFTAR LAMPIRAN Rancangan alat mist propagating beds yang digunakan... Pengaruh auksin dan pemanasan terhadap parameter-parameter penelitian stek tanaman mawar... Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter waktu inisiasi tunas .. Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter panjang tunas . ‘Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot basah tunas, Hasil analisis sidik ragara terhadap parameter bobot kering tunas, Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter jumlah akar primer, Hisil analisissidik ragam terhadap parameter panjang akar primer .. Hsil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot basah akar Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot kering akar Halaman 10 Halaman PENDAHULUAN Latar Belakang Mawar kini menjadi salah satu flora komersil yang memiliki nilai ekonomi tinggi. ‘Mawar juga merupakan salah satu komoditas fanaman—hias yang —_lprioritaska pengembangannya di Indonesia. Selain nilai estetikanya, jenis tanaman hortikultura ini banyak — dibudidayakan sebagai sumber pendapatan petani. Ditinjau dari kegunaannya mawar dapat’ digunakan sebagai bahan Kosmetik, mawar tabur, mawar taman dan bunga potong. Permintaan bunga potong mawar dikota-kota besar di Indonesia cukup tinggi dibandingkan jenis bunga potong leinnya. Volume penjualan yang mencerminkan tingkat petmintaan konsumen selalu meningkat setiap tahunnya. Dalam rangka mememuhi peningkatan permintean konsumen, telsh —diupayakan peningkatan produksi mawar di dalam negeri melalui pembinaan usaha tani, bioteknologi modem, perbaikan sistem produksi serta penyiapan teknologi pasca panen dan pemasaran (Sjaifullah ef al. 1995). Salah satu cara perbaikan sistem produkst adalah perbaikan dalam teknik perbanyakan dan pembibitan. ‘Teknik ini diharapkan dapat meningkatkan produk dengan kualitas dan kuantites yang mampu bersaing secara komersil an terjamin kesinambungan produksinya. Menurut Sanjaya & Syafni (1995) tanaman mavar dapat diperbanyak secara gener ‘melalui biji, dan secara vegetatif dengan cara stek, okulasi, okulasi mata berkayu (chip budding), penyembungan, —cangkok, dan perbanyaken int vitro, Pada umumnya varietas- varietas mawar penghasil bunga potong tidak dapat diperbanyak dengan stek, Karena sukar berakar. Walaupun mampu berakar, persentase keberhasilanya rendah. Guna mendapatkan bibit datam jumlah banyak, okulasi merupakan suatu teknik perbanyaken yang paling tepat. Perbanyakan mawar dengan cara oktvlasi harus didukung oleh stek batang bawah yang pertumbuhannya balk, sehingga akan meningkatkan keberhasilan okulasi. Wudianto 2001) secara lebih terinei y menyatakan tanaman yang baik untuk batang bawah mempunyai sifat sebagai berikut: 1) mempunyai daya adaptasi scluas “mungkin, artinya tanaman itu Koropatibel dengan berbagai varietas, 2) mempunyai perakaran yang kuat dan tohan terhadap serangan hama dan penys yang ada di dalam tanah, 3) kecepatan tumbubnya sesuai dengan batang atas yang digunakan, 4) tidak mempunyai pengaruh terhadap batang atas, 5) mempunyai batang yang ku. Tanaman_mawar (Rosa_sp.)-merupaken tanaman yang termasuk famili Rosaceae dan termasuk tanaman tahunan (perennial) yang mei struktur—batang berkayukeras, berduri, bercabang banyak, menghasilkan bunga pada bagian terminal dengan wamanya. yang menawan (Westphal & Jansen 1989). Salah satu tanaman mawar yang digunakan sebagai betang bbawah adalah mawar pagar (Rosa multiffora), biasanya diperbanyak dalam jumlah besar sebagai hard cutting atau stek “mata berkayu (Sanjaya & Syaini 1995). Darliah e/ al. (1999) menyatakan bahwa R. muirfora merupakan salah satu betang bawah yang memberikan hasil ‘yang baik dalam pertmbuhannya dibandingkan Jenis tanaman Iain yang biasa digunakan sebagai batang bawah, Perbanyakan vegetatif melalui sick dapat menghasilkan bibit tanamen yang sempurma dengan akar, daun, batang dalam Junnlah banyak dan relatif seragem dalam umur, ukuran, tinggi, ketahanan terhedap tama dan penyakit, sera bersifat serupa dengan induknya (Rochiman & Harjadi 1973). Tanaman batang awah _berdasarkan perbanyakannya terbagi Kedalam dua kelompok, yaitu dari biji dan dari klon, Tanaman batang ‘bawah yang berasal dari kion telah digunakan secara meluas, karena dapat diperoteh batang bawah yang berkualites baik secara genetik, dapat menghasiikan pertumbuhan tajuk menjadi seragam, dan untuk memudahkan — serta mempercepat perbanyakan tanaman (Sanjaya & Syafai 1995), Perbanyakan batang bawah melalui stek yang umum dilakukan membutuhkan wektu 3-4 bbulan. Jengka waktu ini dapat diperpendek dengan menggunakan zat pengatur tumbuh @PT) pada metode —perbanyakan dan rmemodifikasilingkungan tempat tumbub stek Keberhasilan perbanyakan melalui stek sntukan oleh tumbuhaya _akar. Menurut Rochiman & Harjadi (1973) faktor yang mempengaruhipenyetekan adalah: faktor tanaman, faktor fingkungan dan faktor pelaksanaan, Faktor tanamen yang juga berpengaruh adalah bahan stek. Bahan stek yang baik adalah batang yang telah produktif berbunga, berkayu cukup keras, berdiameter sebesar pensil, tumbuh baik dan sehat (Rukmena 1995). Salah satu faktor pelaksanaan yang berpengaruh adalah penggunaan ZPT untuk merangsang pembentukan akar (Supari 1999). Heddy (1996) menyatakan bahwa _auksin ‘memiliki peran penting dalam pertambuhan dan perkembangan stek. Hartmann ef al. (1981) menggunakan seperangkat —alat_—_dalam perbenyakan stek tanaman, bernama mist propagating beds. Komponen utamanya berupa Intermitien Misting Aparatus (IMA) atau alat pengkabutanperiodik dan kabel pemanas Gottom heat cable). Seperangkat alat ini dapat mendukung fektor lingkungan yang dibutuhkan untuk perakaran, yaitu dalam hal menjaga temperatur dan kelembaban, ‘Tujuon Penelitian ini bertyjuan untuk mengetahui pperanan auksin dan faktor pemanasan terhadap pertumbuhan stek tanaman mawar. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat _-memberi mafia sng be Dapat menjadi alternatif’ cara pembiakan vegetatif bagi penyediaan bahan —tanaman—mawar guna ‘memperoleh batang bawah yang lebi cepat tersedia dengan kualitas yang lebih baik. 2. Memacu dilakukannya —_penelitian Janjutan yang sifatnya penyempumean meiode sebelumnya schingga diperoleh metode yang tepat dalam menghasilkan bibit yang berkualitas. BAHAN DAN METODE. Waltu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2002 sampai Juli 2002 di Balai Penelitian Tanaman Hias, Segunung, Cipanas-Pacet, Cianjur (t 1100 m dp). Bahan dan Alat Bahan tanaman yang digunakan adalah berupa stek batang tanaman mawar pagar (R. multffora ), Untuk media tumbuh digunakan aang sekam dan digunakan pula kerikil dengan diameter 0,5 em yang berperan dalam drainase dari media. Digunakan pula _fungisida {orthocide) sebenyak 2 g/l dan _perckat (gristick) sebanyak 0,25 mi yang dilarotkan kedalam air. Auksin yang digunakan adalah IBA. (Komposisi: 1% Asam Indol-3-butirat), NAAHAA (Komposisi: 0.005% IAA dan 0,002% NAA), dan Rootone-F (komposisi: 1- Naftalenasetamida —_0,067%, —-2-Met nafialenasclamida 0,013% dan 2-Mei naftalen asetat 0,033%, Asam Indol-3-butirat 0,057% dan tram 4%). Peralatan yang digunakan adalah bak yang, berukuran 100x100x20 em, kabel pemanas (Goitom heat cable), seperangkat IMA. Digunakan pula gunting stek, gelas piala, ceawan petri, penggaris, kasa plastik, gelas ukur, pengaduk, termometer, neracaanalitik, oven, Keertas dan alumurium foil Metode Penelitian a. Persiapan alat Bak yang dibuat menjadi mist propagating beds dengan diberi perlakuan_pemanasan, isusun kabel pemanas sedemikian Tupa, sehingga pemanasan peda bak menjadi merata (& 28 °C). Kabel pemanas dirangkai dengan thermostat dan dialiriarus listrik. Kerikil diatur rmemutupi kabel pemanas membentuk tepisan dengan ketebalan 5 em. Kemudian diapisi oleh asa plastik dan diatasnya diberi arang sekam dengan ketebalan 10 cm. Pada bak tanpa perlakuan pemanasan digunaken suhu media tanam dengan kisaran 18-23 °C. Dirangkatikan pula slat pengkabutan periodik (IMA) dengan mognetie solenoid valve dan eyelic timer yang distel tiap jam untuk melakukon pengkabutan selama 40 detikjam, laiu disambungkan ke sumber listik. Diatur pula pengeluaran air melewati keran dan saringan ir, yang disambungkan ke magnetic solenoid valve. Rangkeian alat mist propagating beds dapat dilibat pada Lampiran 1. ». Persiapan bahan tanaman Bahan tanaman berupa batang tanaman mawar pagar berukuran panjang 15 cm disisakan satu tangkai daun terdiri dari 4 russ, yang diambil dari lapang, dibersihkan dengan cara direndam air. Lalu ditendam dalam lerutan yang terdiri dari campuran fungisida (orthocide) 2 gil dan agristick 0,25 mil selama 1 menit Disiapkan auksin berupa serbuk dalam cawan petri, lalu pangkal batang yang masih basah ditetetkan kedalarnya, ¢. Penanaman Sebelum stek ditanam terlebih dahulu dibuat Jubang penanaman pada media. Stele yang telah diberi perlakuan dimasukkan sebanyak satu ruas. Keéalam Iubang tonam, dengan jerak tanam 5x10 em. Pola penanaman mengikuti model enyusunan plot percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Petak utara ‘merupakan perlakuan pemanasan yang terdiri atas dua tarafyaitupemanasan dan tanpa pemanasan. Anak petak adalah perakwan auksin yang terri dari 4 ara yatu IBA, NAA*IAA, Rootone-F dan tenpa auisin, Dengan demikian terdapat 8 Kombinasi perlakvan yang diulang 4 kali, Tiap kombinasi perlakuan terri atas 10 Dahan sek tanaman mawar. 4. Pengamatan Peubah yang diamati datam peneliian ini meliput 1. Waktu inisasi unas, dengan cara diitung jumlah hari yang dipertukan bagi stek untuk tumbuh membentuk tunas, dimulai dari awal waktu tara, 2. Panjang tunas, diukur mulai dari bagian pangkal hingga keujung tangkai daun dan iukur pada akhir pengamaten, 3. Jumlah kar primer, dengan menghitung akarekar yang langsung berpangkal pada batang utama stek dan dihitung pada akhir pengamatan 4. Panjang akar primer, diukur pada akhir ppengamatanmulai dari Ieher akar sampelujung skar utama dengan merata-ratakanpanjang kar primer yang ads. 5. Bobot basah tunas dan akar, ditimbang pada akhir pengamatan. 6. Bobot kering runas dan akar, ditimbang hhingga mencapai berat Konstan setclah dioven selama 3 hari dengan suhu 80 °c, 7. Persentase hidup, merupskan_ratean hidup —tanaman— yang beshasi :membentuk tunas dan akar. Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi yang terditi dari 2 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut (Gaspersz. 198: 4+ Kit At dat Bt (AB), + 6 .2 52,34 22.3.4 Yox = nilai pengamatan pada kelompok ke-k yang memperolch perlakuan dari faktor pemanasan ke-i dan fakor auksin ke, u nila rta-rata yang sesungguhnya, Kx = pengaruh aditif dari kelompok ke-k. pengarah aditif dari faktor pemanasan kei, engaruh galat yang muncul pada faktor pemanasan ke-i dalam kelompok ke-k, sering disobut galat petak utama (galat a), B, = pengaruh adil’ dari fektor auksin kes (AB); = pengaruh interaksi faktor pemanasan kee dan faktor auksin kes, x = pengaruh galat pada kelompok ke-k yang memperoleh _perlakuan emanasan ke-i dan faktor auksin ke, sering disebut sebagai galat anak petak (gaat b). > 4 HASIL DAN PEMBAHASAN -masing parameter yang diamati, yaitu: waktu inisiasi tunas, Panjang tunas, jumlah akar primer, panjang akar primer, bobot basah tunas dan’ akar, bobot kkering’ tunas dan akar, persentase hidup, [oor por |e [Paro Bico_ [epee (soda oro a aR] [eoee a free bey |e oro |v [aro jae veo oor [sa fever jae veer apes aod pa paTO Wi este [elise | fro Roo ferro [veer raoro vee val I RI ui ore Car lor) Yearo sro [vse eo |v ree a WaT wIT| cae ee | pate aro [epics ose pio (se esa Ry] ry I ETH @aene | Bam fempomd OPV Torey | ox) suneytoqog| wesea aoa | sere werunr | Suuoy 1090q | yeseg oqod | soyy suefueg RT 7a sence yis uentfoued sojourered-soyounezed depeysoy weseuvwad wep UIsyne yNquumy smaeuod yez YUEN Z wesduET] Lampiran 3. Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter waktu 16 ‘Sumber Keragaman & IK KT FH Pr>F Kelompok 3 702293438 234097813 0.57 0.6406 Pemanas (PU) 1 301965312 3.01965312 0.74 0.4016 Galata 3 _31.24155937 10.41385312 2.55 0.0884 Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 1033.72193437 344.57397813 84.21 0.0001* Interaksi PU*AP 3 9.188859373.06295312 0.75 0.5373 Gala b 18 73.65283125 4,09182396 Total 31 1157.84777187 eterangan: = berpengaruh ayata pada sean Kepercaysan 95 % Lampiran 4. Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter panjang tunas ‘Sumber Keragamaa a IK Kr Fit ProF Kelompok 3 127635000 042541667 0.94 0.4409 Pemanas (PU) 1 4.06125000 4.061250 8.99 0.0077" Galata 3 3.711250 _1.23708333 2.74 0.0736 Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 119.84125000 39.94708333 88.47 0.0001* Interaksi PU*AP 3 5.712500 1.92375000 4.26 0.0194" Galat b 18 812750000 045152778 Total 31__142.78875000 ‘Reterangan: * = Derpengar iyata pad slang kepereayean 95 % Lampiran 5, Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter bobot basah tunas (data ditransformasi kedalam log T(Y+1) ) ‘Sumber keragaman & IK KT Fit ProF Kelompok 3 000368207 O.00122736—«0.75 0.5385 Pemanas (PU) 1 0.01432964 0.01432964 «8.71 0.0085" Galata 3 0.02192961 0.00730987 4.44 0.0167 Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 037150498 0.12383499 75.30 F Kelompok 3 017210396 005736799 1.19 0.3409 Pemanas (PU) 1 0.40682004 0.406820048-45._0,0094" Galat 2 3 011126843 0,03708948 0.77 0.5254 Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 223686231 0.74562077 «15.49 F Kelompok 3 94076000 3.1358667 2.67 0.0785 Pemanas (PU) 1 114.7612500 1147612500 9772 = berpengaruajata pad slang kepeeajaan 95% Lampiran 9, Hasil analisis sidik ragam teshadap parameter bobot basah akar Sumber Keragaman & aK KT FAR Pr>F Kelompok 3 0,0089884i 000299614 1.02 0.4061 Pemanas (PU) 1 0.14042350 0.14042350 47.91 <0001* Galata 3 000976199 0,00325400-1.11_0.3709 ‘at Pengatur Tumbuh (AP) 3 0:06991987 0,02330662 759 0.0014" Interaksi PU*AP 3 001414555 0,00474852 «1.62 0.2198 Galat b 18 —0.05275928 0,00293107 Total 31__ 029609862 eterangan:* = barpengaru etapa slang kepevayaan 95 % ‘Lampiran 10. Hasil analisis siik ragam terhadap parameter bobot kering akar Sumber Keragaman & IK KT Fut __Pr>F Kelompok 3 0,60000836 0.000012 0.02 0.9962 Pemanas (PU) 1 0.003184020,00318402 55.24 <0001* Galat a 3 0.00007813 0.00002604 0.45. 0.7191 Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 0.00061155 0,00020385 3.54 0.0358" Interaksi PUAP 3 0,00063233 0.00021078 3.66 0.0322 Galatb 18 — 0.00103748 0,00005764 Total 31__0.00554688 Feterangan: "= berpengaval aiyata pada lang Kepercayean $5 % Lampiran 11, Hasil analiss sdik ragam techadap parameter persentase hidup ‘Sumber Keragaman ab TK xT FHR__PrsF Kelompok “3006500000 — 0.02166667 1.07 03872 Pemanas (PU) 1 032000000 0.320000 15.78 0.0009 Galata 3 0.030000 0.01000000 0.49. 0.6915 Zat Pengatur Tumbuh (AP) 3 238500000 0.79500000 39.21. 0.0001* Interaksi PU*AP 3 0.430000 0.14333333 7.07 0.0024" Galet b 18 0.365000 0.020278 Total 31__3.59500000 _Keterangant ¥ = berpenparah nya pa lang kepereayean 95% Lampiran 12. Gambar stek tanaman mawar pada berbagai kondisi perlakuan, DENGAN PEMANASAN. a. Stek tanaman mawar dengan perlakuan peranasan b. Siek tanaman mawar dengan perlakuan tanpa pemanasen

You might also like