You are on page 1of 37

PERMASALAHAN K3

ERWIN DYAH N

Permasalahan teridentifikasi
Masih mengutamakan safety
(keselamatan kesehatan kerja belum
cukup mendapat perhatian
Regulasi ganda (dinkes-disnaker-BP.Migas)
Komitmen pengusaha masih rendah
jumlah perusahaan yang menerapkan
SMK3 , P2K3, pelayanan kesehatan kerja
masih jauh dari harapan ( Budaya K3
2015????)

Permasalahan teridentifikasi
Status kesehatan penduduk masih rendah
kinerja produktivitas
Program KK menangani masalah ganda :
-KESEHATAN UMUM
-KESEHATAN KERJA
HRS DAPAT MEMUTUSKAN :
-PERLU/TIDAK PENURUNAN/
PEMBATASAN AKTIFITAS FISIK
(TDK
SELALU BISA)
MASALAH KB

LANJUTAN
KONDISI EKONOMI NEGARA MASIH SULIT MEMENUHI
KEBUTUHAN DASAR PENDUDUK
FOKUS UTAMA PADA MASALAH
MALNUTRISI
PENYAKIT ENDEMIS

LANJUTAN
KENYATAAN:
SETANDAR HIDUP MASIH RENDAH
KURANG MENGHARGAI
KESEHATAN/NYAWA
- MASALAH KHUSUS:
PENANGAN MASALAH YANKES BLM
TERORGANISIR DG BAIK HAMPIR
SELURUH MASALAH KESEHATAN
NAKER DIURUS DI TEMPAT KERJA
BERAT

MASALAH MENJADI BERAT


KARENA
PREVALENSI PENYAKIT ENDEMIS
MASIH TINGGI
SANITASI YG BURUK
PENDUDUK TERLALU BANYAK
(DI LINGKUNGAN KUMUH)
YANKESJA HRS MENANGANI
BERBAGAI MASALAH TSB.

MALNUTRISI
&PRODUKTIVITAS
MALNUTRISI

BB RENDAH
INFEKSI

ANEMIA

KELELAHAN KRONIS

KAPASITAS KERJA
TURUN

PRODUKTIVITAS
RENDAH

MASALAH IKLIM
KERJA

SEBAGIAN BESAR NEGARA


BERKEMBANG BERIKLIM TROPIS

PANAS KERING (INDUSTRI BAJA)


PANAS LEMBAB (INDUSTRI TEKSTIL)

BAHAYA FISIOLOGIS TAMBAHAN

MASALAH BARU YANG SULIT DIPECAHKAN


PEMAKAIAN APD/ SAFETY CLOTHING
( MAKIN PANAS )

MIGRASI
INDUSTRI BARU
o MASARAKAT. DESA DATANG
BEDA
o
o
o
o

BUDAYA

-STRESS
-MASALAH KESEHATAN BARU
-DISIPLIN RENDAH
-MASALAH SHIFT

o RISIKO PAK DAN KECELAKAAN KERJA MENINGKAT

PENGETAHUAN KURANG
SULIT
MEMAHAMI PERINTAH/ATURAN
APATIS TERHADAP PERALATAN
SAFETY
MASALAH EKONOMI
SDM TERBATAS KURANG DAPAT MEMENUHI
KEBUTUHAN PELAYANAN MEYELURUH
TANGGUNGJAWAB DIBEBANKAN:
PEMERINTAH
PERUSAHAAN

SITUASI SAAT INI


DOKTER HANYA MASUK KE
PERUSAHAAN KALAU DIMINTA
OLEH PERUSAAN
PENGETAHUAN TENTANG PROSES PRODUKSI
DAN BAHAYANYA KURANG

BEBERAPA MASALAH KESEHATAN


KERJA DI PERUSAHAAN
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PERUSAHAAN
UMUMNYA BERSIFAT KURATIF, PENDEKATAN
SECARA PREVENTIF KURANG MENDAPAT
PERHATIAN
PENGERTIAN DAN KESADARAN PIMPINAN
PERUSAHAAN & PEKERJA AKAN KESEHATAN KERJA
P.D.U. MASIH JAUH DARI YG DIHARAPKAN
KEDUDUKAN ORGANISASI KESEHATAN KERJA
MASIH PADA TINGKAT YG RENDAH SULIT
MENERAPKAN PROGRAM, KURANG MENDAPAT
TANGGAPAN YANG LAYAK
DOKTER PART-TIMER KURANG MAMPU
MENGEMBANGKANKESEHATAN KERJA

BEBERAPA MASALAH KESEHATAN


KERJA DI PERUSAHAAN
LINGKUNGAN KERJA SERING KURANG
MANUSIAWI/ BAHKAN MEMBAHAYAKAN
BAGI KESEHATAN & KESELAMATAN
KEADAAN STATUS GIZI PEKERJA P.D.U.
BELUM MENGUNTUNGKAN PRODUKTIVITAS
KERJA
PERENCANAAN ERGONOMI BLM MENJADI
PERHATIAN

PERAN UNDANG-UNDANG
HANYA MENGATUR TENTANG
STANDAR MINIMUM K3 YANG HARUS
DIPENUHUI
DALAM PELAKSANAANYA DIAWASI
OLEH PEMERINTAH MAUPUN OLEH
AHLI K3 DIPERUSAHAAN

DUPLIKASI PENGATURAN PENANGANAN


KESEHATAN KERJA ANTARA DEPKES
DAN DEPNAKERTRANS
1. Kesehatan Kerja; masalah yg berkaitan dgn
Kesehatan TK & LK (didlmnya terdapat
hubungan kerja), penanganannya
dilakukan dgn pendekatan 2 (dua) sektor
(sektor ketenagakerjaan & kesehatan).
Operasionalisasi oleh Dep/Instansi yg
menangani ketenagakerjaan & kesehatan;
2. Pendekatan sektor Ketenagakerjaan; fokus
pd upaya jaminan & perlindungan TK serta LK
(orientasi sektor Ketenagakerjaan: pencapaian
Produktivitas Kerja dan pd gilirannnya
akan meningkatkan Produktivitas Nasional
Yang Setinggi-tingginya)

DUPLIKASI PENGATURAN PENANGANAN


KESEHATAN KERJA ANTARA DEPKES
DAN DEPNAKERTRANS
(lanjutan)

3. Pendekatan sektor Kesehatan; fokus


pd pengembangan kesehatan kerja yg
harus disesuaikan dgn perkembangan
IPTEK dibidang kesehatan pd umumnya
dan kesehatan kerja pd khususnya
(termasuk didlmnya penanganan
masalah kesehatan kerja dalam
kerangka Sistem Kesehatan Nasional
SKN dan merupakan bhg
pencapaian Visi dan Misi Nasional
Dep. Kesehatan yaitu Indonesia
Sehat 2010).

PERMASALAHAN
PELAYANAN KESEHATAN
KERJA

PERATURAN
Kepemenkes 1758/2003 standar
pelayanan kesehatan kerja dasar
Permenakertrans No.3/Men/1982
pelayanan kesehatan kerja

PERSEPSI
Ruang lingkup kegiatan :
Disnaker vs Puskesmas (& layanan
kesehatan lain yg dimanfaatkan
sebagai yankesja)
Formal ? Informal?

Jika Puskesmas / yankes lain akan


melaksanakan yankesja syaratsyarat harus terpenuhi
Dokter & perawat wajib latih hiperkes
Sarana prasarana
Kehadiran di tempat kerja sesuai jumlah
naker dan tingkat bahaya
Bagaimana jika dalam 1 wilayah
puskesmas > 1 industri?

Puskesmas sebagai tempat


yankesja
Sektor formal & Informal SDM
harus cukup (kuantitas &
kualitas) ????
Bagaimana peran puskesmas jika
perusahaan sudah melaksanakan
yankesja sendiri? koordinasi?

PELAYANAN KESEHATAN KERJA


PERMENAKERTRANS NO. 03 /1982

1.
2.
3.
4.
5.
6.

TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN


KERJA :
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
Pembinaan & pengawasan Lingk Kerja
Pembinaan & pengawasan sanitair
Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes.
tenaga kerja
Pencegahan thd penyakit umum & PAK

PELAYANAN KESEHATAN KERJA


PERMENAKERTRANS NO. 03 /
1982
7. P3K
8. Latihan Petugas P3K
9. Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, &
penyelenggaraan makanan di tmp kerja
10.Rehabilitasi akibat Kec atau PAK
11.Pembinaan thd tenaga kerja yg punya
kelainan.
12.Laporan berkala

Yankesja dasar dan paripurna: (KEPMENKES)


1. pemeriksaan pra karya (jenis perusahaan, jenis pekerjaan, calon
pekerja cocok dengan pekerjaan
2. penyuluhan
3. PHBS dan norma sehat dalam bekerja
4. Potensi bahaya /risiko yang dihadapi (pencegahan , P3K, SOP
5. pemeriksaan berkala (per tahun)
penyakit umum yang dominan di kalangan pekerja
penyakit spesifik-risiko yg dihadapi
umur 35 ke atas EKG
6. pemeriksaan kesehatan khusus tgt jenis dan risiko yg dihadapi
dilakukan 6 bl/ 1 tahun sekali jika usia muda
7. pelayanan kesehatan rutin
8. survailan penyakit umum ( yg dominan) , PAK, PAHK, KK
9. Pemeriksaan khusus
10. pencegahan PAK, PAHK, penanganan dan analisis KK
11. rehabilitasi medik dan kerja
12. RR 3 bln/x
13. Pelatihan P3K dan pembinaan kader
14. Pembinaan pos UKK dan poliklinik perusahaan
15. Pelaporan PAK,PAHK, KK sesuai aturan berlaku

SARANA DAN PRASARANA PKK


(KEPMENAKER)

RUANG TUNGGU
RUANG PERIKSA
KAMAR OBAT
RUANG
PENGOBATAN/O
PERASI/SUNTIK
WC
KAMAR MANDI
KAMAR PERIKSA

LAB. KLINK
LAB.HIPERKES
PERALATAN BANTU
DIAGNOSIS LAIN
UNIT PELAYANAN KB
UNIT KEBIDANAN
UNIT GAWAT
DARURAT
UNIT RAWAT INAP

PENYELENGGARAAN PKK (SESUAI


PERMENAKERTRANS 03/MEN/1982)
TERGANTUNG:

JUMLAH NAKER
TINGKAT BAHAYA

JUMLAH
NAKER

TINGKAT
BAHAYA

BENTUK

FREK.PELAYANAN

>500 ORG

KLINIK

DOKTER:TIAP HARI

200-500

RENDAH

200-500

TINGGI

KLINIK

DOKTER:TIAP HARI

100-200

RENDAH

KLINIK

DOKTER: 3 HARI / X
PARAMEDIS: TIAP HARI

100-200

TINGGI

KLINIK

DOKTER: 2 HR / X
PARAMEDIS:TIAP HARI

KLINIK
BERSAMA

< 100

DOKTER: 2 HR / X
PARAMEDIS:TIAP HARI

Permenakertrans No.3 tahun


1982- Pasal 3
(1)Setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan
kerja
(2)Pengurus wajib memberikan
pelayanan kesehatan kerja sesuai
dengan kemajuan IPTEK

Pasal 4
(1)Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan
mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberpa perusahaan secara
bersama-samamenyelengarakan suatu
pelayanan kesehatan kerja
(2) Direktur mengesahkancara
penyelenggaraan kesehatan kerja sesuai
dengan keadaan

PELATIHAN HIPERKES
BAGI DOKTER DAN PARAMEDIS PERUSAHAAN

- PERMENAKERTRANSKOP NO.PER-01/MEN/1976
TENTANG KEWAJIBAN LATIHAN HYPERKES BAGI
DOKTER PERUSAHAAN
-

PERMENAKERTRANS NO.PER-01/MEN/1979
TENTANG KEWAJIBAN LATIHAN HYPERKES BAGI
TENAGA PARAMEDIS PERUSAHAAN

Kepmenkes
Standar minimal pelayanan kesehatan
kerja
Perusahaan
Kompetensi
Kecil

Menengah

Besar

Dokter + pelatihan K3
Perawat + pelatihan
K3
Dokter + pelatihan K3
Perawat + pelatihan
K3
Petugas lab
Dokter + S2 K3
Perawat + pelatihan
K3
Petugas lab

PEMBENTUKAN PKK
OLEH KAKANWIL DEPNAKER
DOKTER YANG MEMIMPIN DAN
MENJALANKAN PKKHARUS DISETUJUI
KANWIL DEPNAKER
PERMOHONAN PERSETUJUAN BERSAMA
DENGAN PERMOHONAN PENGESAHAN
PEMBENTUKAN PKK
DOKTER YG DITUNJUK SYARAT:
- PAHAM PERPU K3
- SYARAT PROFESI YANG DISYAHKAN
INSTANSI BERWENANG

DKK
Harus punya data :
Siapa penyelenggara yankesja di
Perusahaan yang ada di wilayahnya
Yang harus lapor penyelenggara
Jika puskesmas bukan penyelenggara
yankesja di suatu perusahaan tidak
harus lapor kegiatan

KEPMENKES

Pemeriksaan tempat kerja:


Pemberitahuan dan minta ijin pihak perusahaan
Temui direksi perusahaan dan menjelaskan tujuan
Mendapatkan info ttg proses produksi dan denah
perusahaan
Walkthrough survey bersama petugas
perusahaan (punya inventarisasi potensi dan
risiko)
Petugas kembali ke puskesmas
Pelaporan awal dan pemetaan berbagai jenis
potensi bahaya dan risiko
Laporan dan rekomendasi akhir

Kegiatan penatalaksanaan
PAK dan PAHK (Kepmenkes)
Pemeriksaan fisik diagnostik
Pemeriksaan lab (yg dimiliki maupun rujukan)
mengarah pada penyebab pekerjaannya
Mendapat riwayat pekerjaan dan pajanan di
tempat kerja beserta proses kerja
Penilaian faktor risiko terkait di tempat kerja
Mengambil kesimpulan yang berhubungan dengan
pekerjaan
Mengobati sendiri bila mampu
Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu
Stlh dinyatakan sembuh klinis ditetapkan
kecacatannya
Memberikan rekomendasi untuk tempat kerja

Kepmenkes
Kegiatan penatalaksanaan kasus KK
Layanan P3K dan diagnostik KK
Melakukan upaya rujukan atau konsultasi
Stlh dinyatakan sembuh klinis ditetapkan
kecacatannya & rehab jk perlu
Mencatat dan mendokumentasikan
perjalanan penderita akibat KK menurut
tempat, waktu, orang, dan melaporkan
sesuai aturan jamsostek

?????
Sudah siapkah SDM kita? (kuantitas ,
kualitas)
Diagnosis PAK?
Risk Assessment?
Penentuan tingkat kecacatan?

Sudah adakah puskesmas yang


ditunjuk sebagai lembaga pelayanan
kesehatan kerja oleh kakanwil
depnaker?

?????
Sudah pahamkah perusahaan akan
tugas peran puskesmas dalam
yankesja? kemudahan akses?

You might also like