Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Defek septum ventrikel jantung atau ventricular septal defect (VSD) adalah
kelainan kongenital yang terjadi akibat terbukanya septum interventricularis yang
memungkinkan terjadinya hubungan darah antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.
Septum interventricularis adalah pemisah antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan, yang
terdiri atas pars membranacea dan pars muskularis. VSD disebabkan oleh malformasi
embriogenik dari septum interventricularis. Kejadian ini dapat berdiri sendiri atau
bersamaan dengan kelainan kongenital jantung lainnya. Defek biasanya terjadi pada
septum interventricularis pars membranacea. Aliran darah yang melalui defek itu lebih
sering bertipe left to right shunt dan bergantung pada besarnya defek, dan resistensi
pembuluh darah pulmoner. Kelainan fungsi jantung yang dialami penderita biasanya
tergantung dari besarnya defek septum dan keadaan pembuluh darah pulmoner.1,2
dari
seluruh
kelainan
jantung
kongenital.
Defek
pada
septum
interventricularis ini, pertama kali dideskripsikan oleh Roger (1879), yang menamakan
defek septum interventricularis asimptomatik sebagai maladie de Roger. Penyakit ini
biasanya terdiagnosis pada usia kanak-kanak. Pada orang dewasa, penyakit ini jarang
terdiagnosis karena pada umumnya defek septum interventricularis yang besar segera
dikoreksi dengan pembedahan, dan defek septum interventricularis yang kecil biasanya
tertutup secara spontan.3,4
VSD menduduki peringkat pertama yang tersering dari seluruh cacat pada
jantung. Kejadian pada VSD terhitung kira-kira 25-40% dari seluruh kelahiran dengan
cacat jantung bawaan.1 Di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita,
tipe perimembranus adalah yang terbanyak ditemukan (60%), kedua adalah subarterial
(37%), dan yang terjarang adalah tipe muskuler (3%). VSD sering ditemukan pada
kelainan-kelainan kongenital lainnya, seperti Sindrom Down. 5,6
TUJUAN PENULISAN
1. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang defek septum
ventrikel (VSD) pada anak.
2. Memenuhi sebagian syarat Program Pendidikan Profesi Kepanitraan Bagian Ilmu
Kesehatan Anak di RSUD Arjawinangun.
BAB II
LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
: by. I
: 27 hari
: Laki - laki
: Gempol
Nama Ayah
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
: ID
: 27 tahun
: SMP
: Buruh Bangunan
Masuk RS
Tgl. Diperiksa
: 2 April 2015
: 2 April 2015
Nama Ibu
Umur
Pekerjaan
: BW
: 25 Tahun
: Ibu Rumah Tangga
ANAMNESIS
(anamnesis/alloanamnesis terhadap : Ibu pasien)
1. Keluhan Utama: Seluruh Badan Terlihat Kuning
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Bayi (usia 27 hari) datang ke IGD RSUD Arjawinangun pada
tanggal 2 April 2015 dengan keluhan badan terlihat kuning sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Awalnya setelah lahir di RS Mitra disinar
dengan lampu biasa namun tampak kulit kekuningan pada muka, tangan
dan kaki, lalu keluarga pasien membawa pasien pulang ke rumah, setelah 3
hari di rumah warna kuning pada kulit terlihat diseluruh badan. Sehingga
bayi di bawa ke IGD RSUD Arjawinangun. Selain warna kekuningan pada
bagian muka, tangan dan kaki, pasien juga pernah sesak nafas 2 hari
sebelum masuk RS, sesak nafas dirasakan pasien sampai pasien badan
pasien terlihat membiru.
Ibu bayi mengatakan belum memeriksakan ke dokter dan
memberikan obat apapun. Saat lahir bayi tidak langsung menangis, dan
kalau menangis bayi hanya merintih. Berat badan anaknya adalah 2100
gram, namun saat ditimbang di IGD saat ini berat badan anaknya 1700
gram. Selama hamil, ibu dan ayah pasien sehat dan tidak mengalami sakit
3
Keterangan:
: ayah pasien
: ibu pasien
: pasien
6. Riwayat Pribadi:
Riwayat kehamilan:
Kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan merupakan
kehamilan pertama. Ibu tidak pernah mengalami sakit yang serius
selama hamil. Riwayat minum alkohol dan merokok disangkal. Ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan cukup teratur.
Riwayat persalinan:
Pasien lahir dengan persalinan spontan dibantu oleh bidan. Pasien lahir
kurang bulan di Rumah Sakit Mitra, tidak langsung menangis, kalau
menangis hanya merintih, berat lahir 2100 gram, panjang lahir 38 cm.
Riwayat pasca lahir:
Tidak ada keluhan
7. Riwayat Makanan:
Ibu pasien mengatakan sejak anaknya lahir ibu hanya memberikan ASI.
8. Perkembangan:
Usia
20 hari
Motorik kasar
-
Motorik halus
-
Bicara
-
Sosial
-
9. Imunisasi:
(Ibu pasien tahu mengenai imunisasi yang telah diterima oleh pasien)
BCG
:-
DPT
:-
Polio
:-
Campak
:-
Hepatitis B
:+
Ulangan / booster : -
Imunisasi lain
:-
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
Frekuensi napas
: 48 x/menit
Suhu
: 37,7 0Celsius
4. Status Gizi:
Klinis: tampak kurus, tidak edema
Antropometris:
Berat Badan (BB)
1700 gram
Tinggi/Panjang Badan(TB/PB)
38 cm
Lingkar kepala
cm
cm
BB/U
SD
TB/U
SD
BB/TB
SD
9. Dada
a. Jantung
Inspeksi : iktus kordis di sela iga ke 5 medial linea midclavicularis
sinistra
Palpasi
Perkusi
: (Tidak dilakukan)
Kiri
Depan:
Inspeksi
Gerakan simetris
Gerakan simetris
Palpasi
fremitus normal
fremitus normal
Perkusi
Sonor
Sonor
Auskultasi
Tidak terdengar
wheezing
Kanan
Kiri
Belakang:
Inspeksi
Pergerakan simetris
Pergerakan simetris
7
Palpasi
Fremitus normal
Fremitus normal
Perkusi
Sonor
Sonor
dan wheezing
wheezing
Auskultasi
10. Abdomen :
meningkat.
Hepar : Tidak teraba
Lien
: Tidak teraba
11. Ekstremitas:
Tungkai
kanan
Lengan
kiri
Gerakan
: Normal
Normal
Trofi
: normotrofi
Tonus
Baik
Baik
Kekuatan
Klonus
Refleks Fisiologis
: Normal
Refleks Patologis
Sensibilitas
Baik
normotrofi
kanan
kiri
Normal
normotrofi
Normal
normotrofi
Baik
Baik
Normal
Baik
Normal
-
Normal
-
Baik
Baik
: 12.060 /L
RBC
: 4,08 x 106 /L
HGB
: 14,3 g/dL
HCT
: 45,9 %
PLT
: 163.000 /L
Netrofil segmen
: 68 %
Limfosit
: 26 %
: 62 g/dL
Bilirubin total
: 24,45
Bilirubin Direct
: 0,87
Bilirubin Indirect
: 23,51
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kulit
2. Kepala
3. Mata
4. Dada
5. Paru.
6. Perut
DIAGNOSIS KERJA
Neonatal Hiperbilirubinemia dengan Ventrukuler Septal Defect
VII.
DIAGNOSIS BANDING
O2 1 liter/menit
Injeksi Cefotaxime 3 x 65 mg
C. Rencana Pemantauan
1. Pantau tanda vital pasien
2. Pantau gejala penyakit penyerta
10
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1700 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1650 gram
11
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,7o Celsius
BB
: 1600 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1680 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap (6 April 2015)
WBC
: 12.190 /L
RBC
: 4,08 x 106 /L
HGB
: 14,6 g/dL
HCT
: 44,7 %
PLT
: 39.000 /L
12
Netrofil segmen
: 35 %
Limfosit
: 60 %
: 129 g/dL
Bilirubin total
: 10,45
Bilirubin Direct
: 0,59
Bilirubin Indirect
: 9,43
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1700 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
13
BB
: 1600 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Kimiawi (8 April 2015)
Bilirubin total
: 6,64
Bilirubin Direct
: 0,45
Bilirubin Indirect
: 6,19
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1600 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 2100 gram
14
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1800 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1800 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
Suhu
: 36,8o Celsius
BB
: 1880 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1900 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap (14 April 2015)
WBC
: 7.400 /L
RBC
: 4,08 x 106 /L
HGB
: 10,4 g/dL
HCT
: 29,8 %
PLT
: 333.000 /L
Netrofil segmen
: 37 %
Limfosit
: 56 %
: 30 g/dL
2. Kesadaran
: composmentis
16
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1800 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap (15 April 2015)
GDS
Bilirubin total
: 15,96
Bilirubin Direct
: 0,62
Bilirubin Indirect
: 15,34
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1880 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap (16 April 2015)
Gula Darah Sewaktu
: 38 g/dL
17
O : Pemeriksaan fisik
1. Kesan Umum
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,7o Celsius
BB
: 1800 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap (16 April 2015)
Gula Darah Sewaktu
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1850 gram
Pemeriksaan Laboratorium
Kimiawi (18 April 2015)
Bilirubin total
: 9,79
Bilirubin Direct
: 0,61
Bilirubin Indirect
: 9,8
18
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,7o Celsius
BB
: 1850 gram
2. Kesadaran
: composmentis
3. Tanda Utama
Frekuensi nadi
: 36,8o Celsius
BB
: 1850 gram
19
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktural jantung yang
kemungkinan terjadi sejak lahir dan beberapa waktu setelah bayi dilahirkan.
Anak adalah merupakan potensi dan penerus dari cita-cita bangsa untuk
melanjutkan pembangunan sehingga anak perlu dicaga agar terhindar dari
penyakit.
VSD (Ventrikulare Septal Defek) adalah contoh lain dimana gejala-gejala
berhubungan dengan kerusakan yang berat. VSD adalah suatu lubang didinding
antara kedua ventricles. Ketika kerusakannya kecil, anak-anak tidak menderita
gejala-gejala, dan satu-satunya tanda VSD adalah suara desiran jantung yang
keras. Jika lubangnya besar, bayi dapat mengembangkan gagal jantung, kurang
gizi dan pertumbuhan yang lambat. Pada kasus-kasus yang lebih maju dengan
pengembangan pulmonary hypertension yang permanen (kenaikan tekanan darah
yang parah pada arteri-arteri dari paru-paru), cyanosis dapat berkembang.
VSD (Ventrikulare Septal Defek) merupakan suatu keadaan dimana
ventrikel tidak terbentuk secara sempurna sehingga pembukaan antara ventrikel
kiri dan kanan terganggu, akibat darah dari bilik kiri mengalir kebilik kanan pada
saat sistole.
B. ETIOLOGI VSD (Ventricular Septal Defect)
Penyebab VSD (Ventricular Septal Defect):
Penyebab dari Ventricular Septal Defect (VSD) belum dapat diketahui
secara pasti. Namun, penyakit VSD lebih sering ditemukan pada anak-anak dan
seringkali merupakan suatu kelainan jantung bawaan. Pada anak-anak,
lubangnya sangat kecil, tidak menimbulkan gejala dan seringkali menutup
dengan sendirinya sebelum anak berumur 18 tahun. Pada kasus yang lebih
berat, bisa terjadi kelainan fungsi ventrikel dan gagal jantung.
VSD (Ventricular Septal Defect) bisa ditemukan bersamaan dengan kelainan
jantung lainnya.
Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:
- Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
20
Pencegahan.
o
Persiapan kehamilan
Pada awal masa kehamilan terutama tiga bulan pertama dimana
terjadi pembentukan organ tubuh antara lain jantung, sebaiknya ibu tidak
21
mengkonsumsi jamu berbahaya dan obat obat yang dijual bebas di pasaran.
Menghindari minuman beralkohol . Perbanyak asupan makanan bergisi
terutama yang mengandung protein dan zat besi juga asam folat tinggi.
Protein bisa didapat dari sumber hewani, misal ikan, daging, telur dan susu
maupun tumbuh tumbuhan sayur mayur segar. Pencegahan anemia dengan
makan aneka sayuran
teratur
E. PATOFISIOLOGI
VSD (Ventrikal Septal Defek) ditandai dengan adanya hubungan septal yang
memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari kiri ke
kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 3,0 cm. Kira kira 20% dari defek ini
pada anak adalah defek sederhana, banyak diantaranya menutup secara spontan.
Kira- kira 50 % - 60% anak-anak menderita defek ini memiliki defek sedang dan
menunjukkan gejalanya pada masa kanak-kanak. Defek ini sering terjadi bersamaan
dengan defek jantung lain. Perubahan fisiologi yang terjadi sebagai berikut :
22
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah
kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikei kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya
dipenuhi darah dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskular
pulmonar.
3. Jika tahanan pulmonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat
menyebabkan pirau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari
ventrikel kanan ke kiri menyebabkan sianosis ( sindrom eisenmenger ).
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN DIAGNOSTIK
1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar ventrikel
2. EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi ventrikel kiri
3. Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
4. Uji masa protrombin ( PT ) dan masa trombboplastin parsial ( PTT ) yang
dilakukan sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan
5.
perdarahan
Elektrokardiorafi
Pada VSD kecil gambaran EKGnya normal.
Pada VSD sedang dan besar biasanya gambaran EKGnya hipertensi
ventrikel kiri dengan hipertrofi atrium kiri atau hipertrofi biventrikular
6.
G. KOMPLIKASI
Gagal jantung kronik
Endokarditis infektif
Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonary
Penyakit vaskular paru progresif
Kerusakan sistem konduksi ventrikel
H. PENATALAKSANAAN
1) VSD kecil tidak perlu dirawat, pemantauan dilakukan di poliklinik kardiologi
anak.
2) Berikan antibiotik seawal mungkin.
3) Vasopresor atau vasodilator adalah obat-obat yang dipakai untuk anak dengan
VSD dan gagal jantung misal dopamin (intropin) memiliki efek inotropik positif
pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan
sistolik serta tekanan nadi. Sedang isoproterenol (isuprel) memiliki efek
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Milliken JC, Galovich J. Ventricular septal defect [online]. 2010 [cited 2010 Dec
28]. Available from: URL: http://emedicine.medscape.com/article/162692-print
2. Fauci AS, Braunwald E, Isselbacher KJ, Wilson JD, Martin JB, Kasper DL, et al,
editors. Harrisons principles of internal medicine 17thed. New York: McGraw
Hill, Health Professions Division; 2008.
3. Singh VN, Sharma RK, Reddy HK, Nanda NC. Ventricular septal defect
imaging [online]. 2008 [cited 2010 Dec 28]. Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/351705-print
4. McMahon C, Singleton E. Plain radiographic diagnosis of congenital heart
disease [online]. 2009 [cited 2010 Dec 28]. Available from: URL:
http://www.bcm.edu/radiology/cases/pediatric/text/2b-desc.htm
5. Rilantono LI. Defek septum ventrikel. Dalam: Rilantono LI, Baraas F, Karo SK,
Roebiono PS, editor. Buku ajar kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 1996. h. 232-5.
6. Wikipedia. Ventricular septal defect [online]. 2010 [cited 2010 Dec 28].
Available from: URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Ventricular_septal_defect
7. Cecily L. Bets, Linda A. Sowden, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Edisi 3,
Jakarta : EGC, 2002.
24
8. Ilmu Kesehatan Anak 2, Bagian ilmu Kesehatan FKUI, Staf pengajar Ilmu
Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta.
9. Judith M. Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keparawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC, edisi 7 jakarta, EGC, 2007.
10. M.D. Donald C. Flyar, Kardiologi anak Nadas, Gajah Mada, University Press,
1996.
11. http://www.totalkesehatananda.com/congenital2.html
12. http://medicastore.com/penyakit/417/Defek_Septum_Ventrikel_VSD_Ventricula
r_Septal_Defect.htm
25