Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
NURUL ILMI SANTOSO
13112004
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kemudahan bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas
ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
Budidaya Tanpa Tanah. Dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat
mengetahui lebih jauh tentang topik-topik materi yang sudah diberikan oleh
dosen pengampu kami Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
Sasmita Sari,SP.,MP sebagai dosen pengampu mata kuliah ini.
Makalah dengan topik Budidaya Jamur Tiram Mengenai
penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan
makalah ini, dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentunya banyak
ditemukan
kami
mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman semua. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1
3.3.2 Penanaman
3.3.3 Panen7
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
10
BAB V. KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamur adalah salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan tanpa tanah.
Jmur biasa dibudidaya dalam rumah kumbung dan jamur ditanam pada media di
dalam baglog. Sehingga tidak memerlukan lahan persawahan seperti tanaman
pangan lainnya.
Gresik merupakan kota industri yang sedang berkembang. Tidak banyak
lahan yang dapat dimanfaatkan untuk berbudidaya. Sehingga dengan menanam
jamur maka kebutuhan pangan dapat lebih variatif.
Selain menjadi sumber pangan jamur juga dapat dikomersilkan dengan
menjual dalam bentuk olahan segar maupun olahan berbagai makanan. Karena
banyak sekali pendatang dari luar kota sehingga kebutuhan pangan di Gresik
akan lebih meningkat dan konsumtif. Hal tersebut dapat menjadikan prospektif
yang menguntungkan.
Oleh karena itu, belajar berbudidaya jamur adalah salah satu langkah
awal untuk memanfaatkannya di Gresik. Dengan latar belakang tersebut penulis
membuat laporan yang berjudul Budidaya Jamur Tiram.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara budidaya jamur tiram
2. Mahasiswa mampu dan terampil dalam mempraktekkan budidaya jamur
tiram
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
: Fungi
: Basidiomycota
: Homobasidiomycetes
: Agaricales
: Tricholomatacea
: Pleurotus
: P. ostreatus
tiram
(Pleurotus
Basidiomycota
dan
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
5
Bahan :
Plastik
Serbuk gergaji/kayu
Rumah kumbung
Bekatul
Ring paralon
Tepung jagung
Autoclaf
Bibit F0
Kompor
Pisau
Pinset
Kertas lakmus
Termometer
Lilin
Karet
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Persiapan Media Tanam
Sebelum ( inokulasi ) bibit kedalam media tanam, perlu dilakukan
persiapan-persiapan antara lain:
a. Menyiapkan bahan dan alat yang digunakan.
b. Mencampur serbuk kayu dengan bahan-bahan lain seperti bekatul,
tepung jagung dan kapur sampai merata ( homogen ) kemudian
diayak.
c. Menambah air hingga kandungan air dalam media menjadi 60?-65 %
lalu tentukan pH-nya dengan kertas lakmus. Tandanya bahwa
campuran sudah tepat yaitu saat campuran itu digenggam maka dapat
mengepal tapi tidak mengeluarkan air, maka campuran sudah bagus.
d. Memasukkan media tanam kedalam kantung plastik polypropilene dan
memadatkannya lalu bagian atas kantung plastik diberi cincin paralon
kemudian dilubangi 1/3 bagian dengan kayu dan ditutup dengan kertas
lilin serta diikat dengan karet pentil.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hari
Baglog
7
ke
Hifa Belum
Hifa Belum
Hifa Belum
Hifa belum
teramati
teramati
teramati
teramati
Tumbuh hifa
Tumbuh hifa
Hifa Belum
Hifa Belum
teramati
teramati
14
21
Tumbuh
Tumbuh
Hifa Belum
Tumbuh hifa
misellium
misellium
teramati
(terkontaminasi
(terkontaminasi)
(terkontaminasi)
28
Perkembangan
Tumbuh
Hifa Belum
Tumbuh
Hifa
misellium
teramati
miselium
(terkontaminasi)
(terkontaminasi)
(terkontaminasi)
(terkontaminasi)
Panen
Tumbuh
Hifa Belum
Tumbuh
misellium
teramati
miselium
(terkontaminasi)
(terkontaminasi)
(terkontaminasi)
32
3.2 Pembahasan
Dari pengamatan pertumbuhan 4 baglog hanya 1 baglog yang tumbuh
hingga masa panen. 3 lainnya mengalami kontaminasi. Ciri-ciri baglog yang
terkontaminasi adalah muncul warna coklat keorangean hampir seluruh tubuh
baglog.
Salah satu baglog yang tumbuh sebenarnya mengalami kontaminasi pada
minggu ke-3. Tetapi hifa dapat berkembang dengan baik dan membesar hingga
diameter mencapai 10cm. Pertumbuhan jamur tiram pada baglog tersebut sejak
9
mulai muncul
Perkembangan jamur tidak berada dalam mulut ring tetapi di permukaan sehingga
plastik media perlu disobek untuk memudahkan perkembangan jamur tiram yang
tumbuh.
Kontaminasi dapat terjadi karena kurang sterilnya baglog saat masa
sterilisasi atau bagian dalam media serbuk kayu terkena air ketika ring telah
terbuka. Adapun hal lain yang dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya
jamur adalah karena jamur lain atau penyakit. Jamur parasit ini berisifat patogen,
gejalanya ditandai munculnya miselium berwarna kuning, hijau, hitam, disertai
lendir pada substrat
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
-
10
Media serbuk kayu dan tepung jagung harus benar-benar steril sebelum
digunakan menjadi media tanam jamur tiram
Jamur tiram harus dijaga dari jamur lain yang tidak diinginkan (parasit)
dengan menjaga suhu kelembaban dan kebersihan lingkungan jamur.
DAFTAR PUSTAKA
11