You are on page 1of 2

Chemistry of Soaps and Detergents:

Various Types of Commercial Products and Their Ingredients


MARCEL FRIEDMAN, PhD RONNI WOLF, MD

Pembuatan Sabun dari Roma, Abad ke-20


Sabun adalah pembersih kulit tertua. Selama ribuan tahun, produk ini telah diperoleh dari
saponifikasi minyak dan lemak dengan alkali.
Seperti halnya mengenai penemuan manusia, saponifikasi kimia pertama ditemukan secara
kebetulan saja. Menurut Romawi kuno, sabun ditemukan secara tidak sengaja di dekat gunung
sapo, lokasi kuno untuk pengorbanan hewan tidak jauh dari Roma.
Lemak hewan, dicampur dengan abu kayu (sumber kuno alkali) dan air hujan, menciptakan
campuran sabun yang luar biasa. Ibu-ibu rumah tangga di Roma memperhatikan bahwa
campuran kuning aneh yang berasal dari perairan tiber dapat membuat pakaian mereka menjadi
lebih bersih dan lebih terang dari air biasa.
Terobosan yang sesungguhnya dalam produksi sabun industri dibuat oleh seorang ahli kimia
Perancis, Nicolas Le- blanc, yang menemukan proses mendapatkan soda dari garam (proses
Leblanc, 1780) :
2NaCl + HjSQ

Na2SO4 + 2HCl NazSQi + 2C Na2S + 2COz NajS + CaC03 Na2CO3 + CAS

Dalam proses ini, garam dapur dicampur dengan asam sulfat, menghasilkan natrium sulfat, yang
selanjutnya dipanaskan pada sekitar 950 C dengan batubara dan batu kapur untuk mendapatkan
campuran yang karbonat diekstraksi dengan air.
Proses Leblanc meningkat ketersediaan alkali dengan biaya murah, mengubah pembuatan sabun
dari "industri rumahan" menjadi pabrikan industri komersial
Sabun dan detergen merupakan suatu kebutuhan pokok manusia yang selalu digunakan seharihari. Fungsi utama dari sabun adalah membersihkan. Di lingkungan sekitar, banyak macam
wujud sabun yang dapat ditemui, baik yang dalam bentuk cair, lunak, krim, maupun yang padat.
Kegunaannya pun beragam, ada yang sebagai sabun mandi, sabun cuci sabun tangan, sabun cuci
peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang
terbuat dari minyak atau lemak alami yang mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari
badan dan pakaian. Pada larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah
melewati konsentrasi tertentu yang disebut konsentrasi kritik misel. Sabun juga mengandung

sekitar 25% gliserin. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, menyejukan dan
meminyaki sel-sel kulit juga.
Pengertian Sabun dan Detergen
Sabun merupakan garam logam alkali dari asam-asam lemak. Garam juga merupakan garam
yang terdiri atas campuran anion karboksilat dan kation bervalensi satu. Campuran anion
terbetukkarena pada dasarnya setiap molekul trigliserida mengandung residu lemak, dan minyak
atau lemak tertentu adalah campuran molekul trigliserida (Sumarlin, 2010:18) Detergen adalah
garam dari alkali sulfat, asam alkilbenzenasulfonat berantai panjang atau garam natrium dari
asam sulfonat (Sumarlin, 2010:19).
Detergen merupakan campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh
oleh kesadahan air

You might also like