Professional Documents
Culture Documents
Tuberkulosis
Penyakit infeksi kronik yg disebabkan
oleh Mycobakterium tuberculosis
Patogenesis
Tuberkulosis Primer
Ps tb Batuk/bersin Kuman (droplet nuklei)
terisap org lain menempel di sal. Nafas / jar.paru
Neutrofil dan makrofag (dibersihkan oleh
makrofag dan keluar bersama gerakan silia dan
sekret.
Bila kuman menetap di paru berkembang biak dlm
sitoplasma makrofag masuk ke organ tubuh lain
Kuman di jar. Paru akn membentuk sarang
tuberkolusis pneumonia kecil = sarang primer / fokus
gohn.
Sarang primer limfangitis lokal limfadenitis
regional = kompleks primer (ranke). (3-8minggu)
Tuberkulosis sekunder
Kuman dormant pada tb primer muncul sebagai
infeksi endogen menjadi tb dewasa (tb post primer =
tb sekunder)
Tb sekunder karena imunitas menurun seperti
malnutrisi, alkohol, maligna, diabetes, AIDS, gagal
ginjal.
Dimulai dengan sarang dini yg berada di regio atas
paru (biasanya) invaasi ke daerah parenkim paru
dan tidak ke nodus hiler paru.
Sarang pneumonia kecil tuberkel (3-10 minggu)
(granuloma yg terdiri dari histiosit dan datia
langhans yg dikelilingi limfosit dan jaringan ikat)
lalu :
Derabsorpsi kembali tanpa meninggalkan cacat
Cavitas dapat :
Meluas dan menimbulkan sarang baru. Masuk ke
peredaran arteri TB milier. Masuk ke paru
sebelahnya. Tertelan ke lambung / usus TB
usus
Memadat dan membungkus diri tuberkuloma
mengapur dan menyembuh / aktif kembali
menjadi cair dan kavitas lagi.
Bersih dan menyembuh (open healed cavity) /
kavitas terbungkus, menciut dan berbentuk
seperti bintang (stellate shaped)
KLASIFIKASI
Anatomi
TB Paru
TB Ekstra Paru
Hasil BTA
(Bakteriologi
s)
BTA +
BTA -
Tipe Pasien
Kasus
Kasus
Kasus
Kasus
putus
Kasus
Kasus
Baru
Bekas TB
Kambuh
lalai /
Gagal
Kronik
TB ekstra paru :
Meningitis
TB kelenjar
TB milier
Perikarditis
Peritonitis
Bilateral atau efusi pleura luas
Spinal
Intestinal
genitourinari
Definisi kasus TB
Kasus baru
penderita belum pernah mendpt OAT atau
sudah pernah menelan OAT< 1 bulan
Kasus Bekas TB
BTA -, ro lesi tidak aktif (fibrosis, swartche)
(sudah oat 2 bulan tidak ada perubahan)
Kasus Kambuh
Pengobatan 6 bulan & sembuh, lalu kena
TB lagi
Kasus gagal
Bta tetap + / dari jadi + setelah bulan
ke-5
Kasus kronik
Sputum bta tetap + setelah berobat
ulang (kategori 2)
Gejala
Respiratorik
Batuk produktif >
2 minggu
Hemoptisis
Sesak Nafas
Nyeri dada
Sistemik
Malaise
Anoreksia, nafsu
makan menurun
BB turun
Keringat malam
Demam tidak terlalu
tinggi
Diagnosis TB
PF
Auskultasi
amforik, melemah,
rhonki
Pembesaran KGB
(limfadenitis tb)
Paru yang sakit
tertinggal dalam
pernafasan, perkusi
redup, auskultasi
melemah (Pleuritis
TB)
Radilogi
TB
Infiltrat / perselubungan pada
paru (tersering di apeks)
Cavitas
Bercak milier
Efusi (unilateral)
Bekas TB
Fibrosis
Penebalan pleura (Swarcthe)
Kalsifikasi
Lab :
LED meningkat
PENEGAKAN DIAGNOSA TB
1.KLINIS
2.PEMERIKSAAN PENUNJANG :
a. Mikroskopis ( dahak SPS / 3P )
b. Pemeriksaan Biakan
c. Foto Thorak
d. lain2 sesuai indikasi
Alur diagnosis
TB
Hasil BTA
---
Hasil BTA
+--
Ada perbaikan
Pemeriksaan Dahak
Mikroskopis
Hasil BTA
---
Hasil BTA
+++
++Foto Thoraks dan
Pertimbangan Dokter
TB Paru
Bukan TB Paru
PENGOBATAN TB
TUJUAN :
Menyembuhkan pasien
Mencegah Kekambuhan, kematian, dan resistensi
Menurunkan transmisi
PRINSIP PENGOBATAN :
1.
2.
OAT
LINI I
Rifampisin
Isoniazid
Pirazinamid
Etambutol
Sterptomisin
LINI II
Kanamisin
Kapreomisin
Kuinolon
Amikasin
Sikloserin
Etionamid
Paea-amino
salisilat
OAT
DOSIS
(mg/kgbb
/hari)
Maks
Dosis yg
dianjurka
n
Rifampisin
8-12
600
10
300
450
600
Isoniazid
4-6
300
300
300
300
Pirazinami
d
20-30
25
750
1000
1500
Etambutol
15-20
15
750
1000
1500
1000
15
Sesuai
bb
750
1000
Streptomis 15-18
in
BB
<40kg
BB
40-60 kg
BB
>60kg
Streptomisin Untuk >60 tahun tidak boleh lebih dari 500mg / hari
RHZS Bakterisid, E Bakteriostatik
OAT (FDC)
BB (kg)
Lanjutan Harian
RH (150/75)
Lanjutan
3x/minggu
RH (150/150)
30-37
38-54
55-70
>70
Tahap Lanjutan
Fase lanjutan : obat mengeliminasi kuman
yg tersisa. mencegah relaps setelah
pengobatan lengkap
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis
obat lebih sedikit, namun dalam jangka
waktu yang lebih lama
Tahap lanjutan penting untuk membunuh
kuman persisten sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan
2(HRZE)/4HR
2RHZE/ 4R3H3
Evaluasi
Pengobatan:
0-2-5-6
Kategori 2 :
Pasien kambuh,
gagal, putus obat
Panduan :
2RHZES/RHZE/5RH
E
Evaluasi :
0-3-7-8
Sisipan : RHZE
Anak : 2RHZ/4HR
Hasil
BTA
Akhir tahap Neg
intensif
Pos
Tindak Lanjut
Px baru
BTA (+ )
kat. 1
Tahap Lanjutan
OAT Sisipan 1
bln
tahap lanjutan
SEMBUH
GAGAL
Kategori 2
Tipe Pasien
Uraian
Tipe
Pasien
Uraian
Hasil
BTA
Tindak Lanjut
Px BTA
(+ ) kat. 2
Akhir
tahap
intensif
Neg
Tahap Lanjutan
Pos
OAT Sisipan 1
bln tahap
lanjutan, rujuk uji
kepekaan obat
SEMBUH
KRONIK
Rujuk ke
Spesialis Paru
Isoniazid
Rasa terbakar, kebas,
kesemutan tangan dan kaki
Ras mengantuk
Agranulositosis,
trombositopenia, anemia
Nafsu makan menurun, mual,
muntah, nyeri perut
Ikterik
Etambutol
Gangguan
penglihatan
Streptomisin
Tuli
Pusing
(vertigo,nystagmus
)
nefrotoksik
Evaluasi pengobatan
Evaluasi klinik
1. penderita dievaluasi setiap 2
mgg pd bulan I dan setiap bulan
utk pengobatan selanjutnya.
2. respons pengobatan, ada
tidaknya ES/ dan komplikasi
penyakit
3. klinik keluhan, BB,
pemeriksaan fisis
Evaluasi bakteriologik
1. tujuan u/ melihat konversi dahak
2. pemeriksaan dan evaluasi
pemrk mikroskopik sblm
pengobatan, stlh 2 bln fase intensif
dan pada akhir pengobatan
3. bila ada fasilitas biakan
Evaluasi radiologik
1. sblm pengobatan
2. stlh fase intensif
3. akhir pengobatan
Tindak
lanjut hasil
pemeriksa
an ulang
dahak
No.
Keadaan Khusus
Keterangan pengobatan
1.
Kehamilan
2.
Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui. Ibu dan bayi
tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui.
Pengobatan pencegahan dengan INH.
3.
Pengguna kontrasepsi
4.
5.
Dgn hep.akut
6.
Jk SGOT dan SGPT > 3x OAT tidak diberikan dan bila telah
dalam pengobatan, harus dihentikan. Jk nya < 3x,
pengobatan dapat
dilaksanakan /diteruskan dg pengawasan ketat. Pasien dg
Kel.hati, Pirasinamid (Z) tidak boleh digunakan. Paduan OAT
yang dapat dianjurkan adalah 2RHES/6RH atau 2HES/10HE.
7.
Terima Kasih
THANKYOU