Professional Documents
Culture Documents
kesehatan
di
Keterangan:
Si kucing pup sembarangan di tanah, air, rumput, tanaman. Padahal eeknya
ada oocyst toxoplasma gondii, terus tanahnya ada yg dipakai manusia
untuk berkebun, tanamannya yang kena eek dimakan manusia
langsung/dimakan hewan ternak baru di hewannya di makan manusia. Di
proses ini oocystnya udah nyebar dari kucing ke manusia ya. Kalau yang
konsumsi oocyst nya tadi ibu hamil, bisa menginfeksi janinnya juga
dalam bentuk takizoid. Penyebarannya juga bisa melalui transplantasi
organ dalam bentuk bradizoid (di dalam kista jaringan), atau melalui
transfusi darah dalam bentuk takizoid. Nah kalau ada tikus yang nggak
sengaja makan oocyst kucing di air/tanah, dan tikusnya dimakan sama si
kucing, bradizoid di dalam tubuh tikus pindah lagi ke kucing. Gitu terus
siklusnya nggak selesai selesai
Clinical Manifestation
Immunokompeten
o Asimptomatis
o Self-Limiting (bisa sembuh sendiri)
o Jarang memerlukan pengobatan spesifik.
Immunokompromais
o Penderita HIV/AIDS, sering banget terinfeksi toxoplasmosis juga.
o Gejala Klinisfatal&kematian. Bisa karena infeksi akut, bisa
karena infeksi laten.
Diagnosis
Diagnosis klinis dari toxoplasmosis sukar, karena tidak khas, dan mirip
dengan penyakit lain. Diagnosis Laboratoriumnya dengan cara isolasi
T.gondii, histopatologis jaringan, pewarnaan jaringan/giemsa.
Namun ini juga sukar, dan membutuhkan waktu lama.Untuk itu,
dibutuhkan PEMERIKSAAN SEROLOGI!
Diagnosis-PemeriksaanSerologi (Immunokompeten)
Gimana sih pemeriksaan serologi itu? Ya, dengan memeriksa antibody IgM
dan IgG.
1. IgM tanda infeksi AKUT
Dibentuk awal infeksi (5 hari setelah infeksi)
Menurun/menghilang setelah 2-3 bulan
Kadang2 ditemukan selama berbulan-bulan/setahun
2.
Penderita Immunodefisiensi
Penderita Immunodefisiensi seperti:
HIV / AIDS
Keganasan (misal : Hodgkin, dll)
Kemoterapi anti tumor
Transplantasi Organ
Jika diikuti dengan infeksi toxoplasmosis, hal ini dapat mengancam jiwa. Kok
bisa? Ini akibat rekrudesensi infeksi laten, kista bisa menetap di jar.organ
(SSP, dll) seumur hidup. Bisa juga karena transplantasi organ, jadi resipien
yang seronegatif mendapat organ donor dari orang yang seropositif.
Diagnosis serologis pada penderita immunodefisiensi sering gagal.
Mengapa? Karena tidak ada pembentukan zat inti dan tidak ditemukannya
adanya IgM. Makanya, khusus untuk orang yang terkena penyakit
immunodefisiensi, dilakukan pemeriksaan:
1. Test AglutinasiDemonstrasi Antigen Hanya penyakit dini / akut.
2. ELISA mendeteksi antigen T. gondii pada infeksi akut.
3. PCR deteksi antigen yaitu DNA parasit T. gondii
Wanita Hamil
Gimana mengetahui seorang ibu hamil terinfeksi primer T. gondii? Nah
untuk ini perlu dilakukan pemeriksaan rutin pada masa kehamilan. IgG
mencapai puncaknya dalam waktu 2 bulan kemudian tetap tinggi, oleh
karena itu ibu hamil sebaiknya diperiksa pada kehamilan muda sampai 2
bulan.
Dibawah ini hasil pemeriksaannya ya, dibagi 2, 0-2 bulan dan setelah 2
bulan:
1. Hasil Pemeriksaan 0-2 bulan hamil
IgG (-) dan IgM (-) :
Ibu tersebut tidak terinfeksi.
Terus dipantau dan diperiksa setiap 4-6 mg sekali sampai bayi
lahir.
Bila terjadi serokonversi negatif ke positif Pengobatan segera.
IgG (+) dan IgM (-)
Infeksi terjadi 2-3 bulan yang lalu sebelum kehamilan.
Bayi tidak ada resiko tertular
IGG (+) dan IgM (+):
Kemungkinan infeksi setelah konsepsi
Perlu dilakukan pemeriksaan ulang 2-3 minggu kemudian.
Bila tjd kenaikan titer IgG bermakna Infeksi terjadi setelah
kehamilan, maka perlu pengobatan secepatnya mencegah
kerusakan janin.
FYI, enzim dihidrofolat reduktase itu berfungsi untuk membantu mitosis dan
multiplikasi sel yang terinfeksi protozoa, jadi kalau dihambat maka tdk tjd
multiplikasi lagi.
Pencegahan
1. Masak daging sampai matang
2. Cuci tangan setelah berkebun, pegang daging mentah dan sebelum
makan
3. Cuci buah dan sayur atau kupas kulitnya
4. Hindari kontak dg barang yang terkontaminasi tinja kucing
5. Pakai sarung tangan saat berkebun
6. Cegah lalat dan kecoa menghinggapi makanan
7. Penyuluhan
Lanjut lagi tentang TORCHnya yaaaa
RUBELLA
Sifat
o Non arthropod-borne togavirus (1 tipe serologis)
o Tergolong virus RNA
o Berbentuk pleomorphic-enveloped particle, ukuran medium 50 75
nm, helical symmetry
o Mengaglutinasi eritrosit burung
o Tidak tahan panas & pendinginan secara konvensional
o Bereplikasi di nasofaring dan limfonodi regional
o Masa inkubasi: virus berada dlm darah dan sekresi faring, H-7 sebelum
muncul bercak merah
Gejala
Biasa asimptomatis
Demam ringan
Bercak merah (menyebar ke bawah, dari muka belakang telinga)
Disertai pembesaran KGB daerah leher belakang
Jarang komplikasi
Fase Viremia
Ibu hamil terinfeksi virus Rubella virus beredar banyak dalam darah
virus menembus barrier plasenta sebabkan kerusakan kromosom /
hambat produksi protein untuk mitosis mitosis terhambat KELAINAN
ORGAN
Kelainan Organ
Usia
Gestasional Resiko Abnormalitas
Efek Abnormalitas
saat Infeksi
8 minggu
40 60 %
9 12 minggu
30 35 %
12 - 16 minggu
10 %
Defek
multiple
kongenital dan/atau
aborsi spontan
Defek
tunggal
(penyakit
jantung
kongenital, tuli)
Defek
tunggal
(biasanya tuli)
Sering :
Katarak
Ketulian saraf
Rubella Syndrome:
Hepatosplenomegali
Retardasi mental
LBW (Low Body Weight)
Trombositopenia purpura
Jaundice (Ikterus)
Anemia
Lesi pada metafisis tulang panjang
Komplikasi
Ensefalomielitis
Arthralgia
Trombositopenik purpura
Penularan Rubella
Kontaminasi dari saluran pernafasan & barier plasenta
Menular dari H-8 sampai H+8 munculnya gejala klinik
Kemungkinan reinfeksi, jika titer antibody rendah
Diagnosis Lab
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Serologi
o IgM anti-virus Rubella dengan ELISA/immunofluororescence
o IgG anti-virus Rubella dengan test HI
Isolasi dengan Kultur Virus
Siapa yang didiagnosis Rubella ?
1. Ibu Hamil
- Sebelum kehamilan
- Mulai hamil
- Sero follow up
2. Bayi baru lahir
- Rubella konginetal
3. Orang dg gejala klinis untuk konfirmasi diagnosis
4. Vaksinasi sebelum terkena, dan lakukan follow up
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Sifat
Sebabkan infeksi konginetal dan ketulian pada anak
Keterangan:
Klasifikasi CMV dibagi menjadi 2, yaitu Congenital (isolasi virus <3 mg) dan
Perinatal (isolasi virus >3 mg). Pada CMV kongenital, ditemukan bahwa 90%
wanita dengan sosial ekonomi rendah malah lebih kebal terhadap virus ini,
sedangkan pd wanita dg sosial ekonomi tinggi hanya 50% yang kebal. Pada
CMV Perinatal, 90% nya asymptomatik.
Penularan dari Ibu ke Bayi
Mekanisme belum sepenuhnya dimengerti
CMV menumpang di leukosit (via plasenta) ke fetus CMV
bereplikasi
dalam
fibroblast
plasenta,
sinsitiotrofoblas,
dan
sitotrofoblas tersebar dalam sirkulasi fetus (via tali pusat) infeksi
kongenital
Diagnosis Lab
Pemeriksaan kimia
Pemeriksaan serologi IgM & IgG anti-CMV
Pemeriksaan antigenemia
Kelebihan :
Cepat 5 jam
Mudah
Murah
Keterangan:
HSV dari ayah ditularkan ke ibu. Jika yang ditularkan HSV tipe 1,
ditransmisikan lewat plasenta, baru ke janin. Tetapi jika yang ditularkan
HSV tipe 2, ditularkan langsung ke bayi baru lahir.
Diagnosis Lab
Isolasi Virus
Bahan sample : Cairan vesikel, Swap kulit, Saliva, Cairan
konjungtiva, Corneal scrapping, Biopsi
Panel TORCH
Anti toxoplasma IgG & IgM
Anti Rubella IgG & IgM
Anti CMV IgG & IgM
Anti HSV tipe 2 IgG & IgM