You are on page 1of 48

FRACTURE COLLUM

FEMUR

NITA MARTA HARDIANTY


FAA 110 028
PEMBIMBING
dr. Perwira Bintang Hari,
Sp.OT

Pendahuluan

Definisi
Fraktur femur adalah rusaknya kontinuitas
tulang pangkal paha yang dapat disebabkan
oleh trauma langsung, kelelahan otot,
kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi
tulang/osteoporosis.

Etiologi
Fracture collum femur dapat disebabkan
oleh trauma langsung, yaitu misalnya
penderita jatuh dengan posisi miring dimana
daerah trochanter mayor langsung terbentur
dengan benda keras (jalanan) ataupun
disebabkan oleh trauma tidak langsung,
yaitu karena gerakan exorotasi yang
mendadak dari tungkai bawah.

Epidemiologi

Patofisiologi

Klasifikasi

Intrakapsule
r

Ekstrakapsul
er

Klasifikasi Pauwels untuk Fraktur Kolum


Femur

Klasifikasi Garden Stadium I

Klasifikasi Garden Stadium II

Klasifikasi Garden Stadium III

Klasifikasi Garden Stadium IV

Manifestasi Klinis

Deformitas
Bengkak
Ekimosis
Spasme otot
Tenderness

Nyeri
Kehilangan sensasi
Pergerakan abnormal
Syok hipovolemik
Krepitasi

Manifestasi
Klinis

Diagnosis
Fracture-tekanan.
Fracture yang terimpaksi.
Fracture yang tidak nyeri.

Foto X-Ray Fracture collum Femur


Fracture Subcapital, Garden IV

Bone Scan Fracture collum Femur


Sinistra

CT Scan Fracture Collum Femur


Sinistra

MRI Fracture Collum Femur


Sinistra

Penatalaksanaan

Tata Laksana Fracture


Collum Femur dengan
Internal Fixation

Tata Laksana Fracture


Collum Femur dengan
Protesis

Total Hip Replacement (THR)

Hip Implant (Protesis)

Pemasangan Implant
1. Cemented Hip Implant

2. Porous Hip Implant

3. Hybrid Hip Implant


gabungan dari cemented hip implant dan
porous hip implant. Bagian cup biasanya
dipasang tanpa semen sedangkan bagian
corpus dipasang dengan semen.

Prosedur Operasi THR


Traditional hip replacement surgery
Minimally invasive hip replacement
surgery
Computed assisted hip replacement
surgery

Komplikasi Total Hip Replacement


Komplikasi

Persentase

Dislokasi

2-5 %

Infeksi

1-2 %

Leg Length Discrepancy


Deep Vein Thrombosis (DVT)
Emboli Pulmonal
Skiatik dan Femoral Nerve
Palsy

4 % (> 2 cm)
3%
1-8 %
Angka kematian : 0.3 - 3.4 %
1%

Fracture atau penetrasi tulang

1-2 %

Kematian

0.3 %

Komplikasi
Compartment syndrome (volkmann
ischemia) dan trauma vaskuler (trauma
pembuluh darah.
Komplikasi pada system neurologis
seperti lesi medulla spinalis atau saraf
perifer.
Komplikasi sistemik yaitu emboli lemak.

Komplikasi Lanjut
Delayed union
Nonunion:
Malunion
Kaku sendi lutut
Disuse atrofi oto-otot
Gangguan pertumbuhan
Osteporosis post trauma.

Prognosis
Penyembuhan fraktur merupakan suatu
proses biologis yang menakjubkan. Tidak
seperti jaringan lainnya, tulang yang
mengalami fraktur dapat sembuh tanpa
jaringan parut.

Pencegahan
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tersier

Penutup
Fracture collum femur sering terjadi pada
usia di atas 60 tahun dan lebih sering pada
wanita yang disebabkan oleh kerapuhan
tulang akibat kombinasi proses penuaan
dan osteoporosis pasca menopause.

Fracture collum femur dapat disebabkan


oleh trauma langsung, yaitu misalnya
penderita jatuh dengan posisi miring dimana
daerah trochanter mayor langsung terbentur
dengan benda keras (jalanan) ataupun
disebabkan oleh trauma tidak langsung,
yaitu karena gerakan exorotasi yang
mendadak dari tungkai bawah.

Diagnosis Fracture collum femur ditegakkan


berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang biasanya
pemeriksaan radiologis.

Penatalaksanaan fracture collum femur


harus dimulai secepat mungkin setelah
terjadinya trauma. Cegah semua
pergerakan tungkai dan lakukan imobilisasi.

Dapat terjadi komplikasi local pada system


vaskuler seperti compartment syndrome
(Volkmann ischemia) dan trauma vaskuler
(trauma pembuluh darah. Selain itu dapat
juga terjadi komplikasi pada system
neurologis seperti lesi medulla spinalis atau
saraf perifer

Daftar Pustaka
Staff pengajar bagian ilmu bedah FKUI Jakarta.
Kumpulan kuliah ilmu bedah. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2004.p.484-7.
Brinker. Review of Orthopaedic Trauma,
Pennsylvania: Saunders Company, 2001. 53-63.
Rasjad, Chairudin. Ilmu Bedah Orthopedi. Ujung
Pandang : Bintang Lamupate. 1998.
Anonim. Fraktur collum femur. In: Mansjoer
A,Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta
kedokteran. Edisi ke-3 (2). Jakarta: Media
Aesculapius FKUI; 2000.p.355-6.

Rasad, S. Radiologi Diagnostik. Edisi ke-2.


Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.p.31.
Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa
kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2004.
Anonim. Fraktur. In: Sjamsihidajat, Jong WD,
editors. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2.
Jakarta: EGC; 2005.p.881.
Netter FH, Thompson JC. Netters concise
atlas of orthopaedic anatomy. 1st ed. 2001.
Philadelphia :Elsevier Saunders.

Martini FH, Timmons MJ, Tallistch RB.


Human anatomy. 7th ed. USA: Pearson; 2010.
Cleland J, Koppenhaver S. Netters
orthopaedic clinical examination.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.
Wheeless CR, Nunley JA, Urbaniak JR.
Wheeless textbook of orthopaedic. USA:
Duke University; 2010.
Salter RB. Textbook of disorder and injuries
of the musculoskeletal system. 3rd ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apleys system


of orthopaedics and fractures. 9 th ed. UK: Hodder
Arnold; 2010.
Prakash L. Total hip replacement in the asian
patient. 1st Ed. Madras: Foundation for Orthopaedic
Research and Training Madras 40; 1994.
Bauer R, Kerschbaumer F, Poisel S. Operative
approaches in orthopedic surgery and traumatology.
1987. New York: Thieme Medical Publishers.

You might also like