You are on page 1of 9
Model Perilaku Pemodal terhadap Risiko dan Jenis Investasi pada Sektor Perbankan (Studi Perilaku Keuangan Berbasis Psikologi) Rel Program Paseasarjana rama STIE Porbanas Surabaya Abstract: The purpose of this research is to examine psychological factor as predictors investor's invest= ment risk and the type of investments selectedk To te Logistic. The results of this research show that the si st the hypothesis proposed in this esearch used! Binary satus quo and emotional factors can be used to predict the behavior of investors. Meanwhile, the security factor in investing, and the status quo factor can be used 10 predict the selected type of investment. Keywords: Behavior Finance, Psychological Factors, Risk Seeker, Risk Averter: Investment types. isasi dan Dewasa ini, penelitian perilaku dalam org ‘manajemen utamanya manajemen pemasaran mapun ‘manajemen sumber daya manusia telah banyak dilakukan dan dikembangkan diberbagai negara. Namun penelitian perilaku dalam bidang keuangan belum banyak dilakukan di Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari masih sangat terbatasnya referensi penelitian perilaku dalam bidang manajemen keuang- an dan investasi, terutama di Indonesia. Dengan ‘melihat kondis ini maka studi perilaku dalam bidang Keuangan sangat perlu dilakukan, karena dengan penclitian terscbut dapat diketahui bagaimana perilaku pemodal dalam menghadapiisiko investasi maupun ‘dalam memilih jenis investasinya, Pemodal yang rasional tentu mengharapkan ‘return tertentu dengan tingkatrisiko yang lebih kecil atau mengharapkan refern yang tinggi dangan risiko tertentu, Investasi mana yang dipilih dan besamya dana yang diinvestasikan pemodal sangat dipengaruhi ‘oleh perilaku pemodal, yakni sikap pemodal terhadap risiko yang akan dihadapi, apakah pemodal menyukai risiko (risk seeker), menghindaririsiko (risk averter), atau mengabaikan risiko (risk indifference). Selain Alamat Korespondensi: Rr. IramaniPascasarjana STIE Perbanas Surabaya, Jima. subagvol@vahoo.com itu, karakteristik demografis pemodal juga ditenggarai akan mempengaruhi pemodal dalam berinvestasi, Studi yang dilakukan Barber and Odean (2001) mem- btikan bukti empiris balnwa pria lebih berani menang- gung risiko dalam melakukan investasi dibanding ‘wanita, Hal ini disebabkan olch faktor psikologis di mana pria lebih percaya diri dibanding wanita (Lundberg, Fox and Puncochar: 1994). Evans (2004) memperolch bukti bahwa selain dipengaruhi oleh gender, toleransi investor terhadap risiko dipengaruhi oleh faktor usia, dimana investor yang berusia dibawah 30 tahun cenderung lebih berani mengambil risiko. Studi empiris lain menunjukkan bahwa faktor seperti Jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, kekayaan dan status perkawinan memainkan peran penting dan membedakan toletansi investor terhadap risiko (Barbor dan Odean: 2001, Lewellen, Lease, and Schlarbaum, 1977, Riley dan Chow: 1992), dan pref rensi investor terhadap pendapatan yang pasti berupa dividen tunai (Fama dan French:1992). Lewellen, Lewellen, dan Schlarbaum (1974, 1977) serta Riley dan Chow (1992) memperolch bukti bahwa terdapat hubungan positif antara toleransi risiko dan aspek demografis investor seperti pendidikan, pendapatan dan tingkat kekayaan Para investor sering menunjukkan perilaku irasional dengan melakukan tindakan berdasarkan Judgement yang jauh menyimpang dari asumsi rasionalitas Daniel (1998) mengungkapkan bahwa 16 mens psikologi mempengaruhi periluku investor dan hares saham, Lebih jauh lagi, Daniel menjctaskan bahwa pendekatan psikologi berkaitan dengan feeling, tempramen dan motivasi. Pendckatan tersebut meng~ ungkapkan bahwa investor sebagai pelaku pasar ‘memiliki e/mig, emperamen dan motivasi yangtlap saat dapat berubah Penelitian di bidang prikologi menunjukkan bah= ‘wa meskipun pria dan dan Wanita cenderung terlalu poreaya dir, ttapi pria memperlihatkan kepreayaan diri lebih tinggi (Landeberg, Fox, dan Puncochar, 1994) Schazai konsekuensi dari kepercayaan diti dan toleransiterhadap risiko yang lebih maka investor pia akan memilih alternatif investasi yang lebih aman, seperti tabungan, deposito dan obligasi dibanding saham, ‘Dalam (eor psikologi dikatakan bahwa seseorang, akan selalu didorong oleh kebutuhan-kebutuhan dasar- nya, yang mana terbentuk dari pengaruh lingkungan dimana sescorang berada atau bertcmpat tinggal. Tyjuan mempelajari peritaku psikologi adalah: a) mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia dan ‘mempelajari hukum-hukum perilaku tersebut, b) psikologi berusaha meramalkan perilaku manusia dan ©) psikologi bertujuan untuk mengonirol perilaku rmanusia. Peikologi kognitif menyangkut bagaimana cara orang berfikir. Dalam beberapa literatur psikologi dijelaskan bahwa orang sering membuat syslematie error dalam cara betfikir sescorang, misalnya sese~ orang akan overeonfidence. Terkadang pilihan techa- dap bagaimana cara berfikir mereka menimbulkan distorsi. Sedangkan, the limits to arbitrage (batasan dalam melakuken arbitrasi) menyangkut peramalan atau predikisi kondisi yanz memunekinkan untuk dilakukannya arbiteasi Premis dari behavioral finance adatab, bahwa {cori kcuangan konvensional mengabaikan bagaimana sehenamya manusia mengambil keputusan dan bahia setiap orang membuat keputusan yang berbeda (Barberis dan Thaler, 2003). Behavioral finance menggunakan model dimana scbagian agen tidak sepeaulinya rasional baik dikarenakan preferensi mereka ataupun kepereayaan yang salah. Ditlam ‘behavioral finance, pendckatan teort investasi tidak ogi dipandang sebagai teori kaku, melainkan teori Te DEI yang mengikutkan aspek psikologi yang mempengaruhi scorang investor dalam membuat keputusan. Studi yang dilakukan Rr Tramani dan Dhyka Bagus (2008) menenmukan bukt balwa faktor-faktor psikologi dapat menjelaskan perilaku investor dalam ‘melakukan wansaksi perdagangan saham dengan total variance 65.35%, Adspun faktor psikologi yan mem- bentuk perilaku investor meliputi faktor kenyamanan dan keamanan, bias pemikiran, Keberanian dalam menghadapi risiko, kepercayaan dit, interaksi sosial dan emosi sexta bias penilaian. Berdasarkan kajian teori dan empiri yang telah dijelaskan tersebut, maks hipotesis yang akan diuji dalam kajian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: HL» Faktor psikologi dapat membentuk perifaku pemodal dalam berinvestasi pada sektor perbankan, 112.» Faktorpsikolog dapat digunakam untuk: mem- prediksi perilaku pemodal techadap risiko. 13; Faktorpsikologi dapat digunakan untui mem= prediksi jenis investasi yang dipilih pemodal TODE ngan Penelitian Penelitian ini merupakan penclitian eksploratif (explorative research) karena berusaha mengung- kap faktor-faktor penentu perilaku pemodal. penelitian {ni juga merupakan penclitian kausal cased research) arena tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan ausal antara variabel melalui pengujian hipotesis, Selanjutnya dalam perspektif data dan metode yang dligunaksn, penelitian ini merupakan pemelitian kuanti- tatif karena berdasarkan data kuantiatif dan metode analisis yang digunokan adalah metode kuantitatit, Akhimya penelitian ini merupakan slatistied stualy {arena menggunakan pengujian statistik dalam analisis data untuk memecahkan masalah penelitian (Cooper ddan Schlinder, 2006125). Operasionalisasi dan pengukuran variabel Cporasionalisasi variabet yang: diamati dalam penelitian ini dijelaskan sebagai herikut: Faktor psikologi, adalah faklor yang timbul dari dalam dari sescorang yang dapat membentukperilaku pemodal dalam menghadapi risiko berinvestasi, Ada~ pun variabel indikator pembentuk: faktormeliputi: SEs Overconfiderce, adalah perasaan peeaya yang berlebihan, Overconfidence menyebabkan orang over-estintate terhadap pengetahuan yang, dimiliki, under-estimate tethadap tisiko dan melebih-lebihkan kemampuan mereka dalam hal melakukan Kontrol atas apa yang terjadi (NofKinger. 2005:10). Daia Mining, data masa lalu (historical elatay yang digunakan pemodal untuk menemukan pola alam rangka memprediksi masa depan Herd-Like Behavior, perilaku pemodsl untk ‘melakukan aksi jualbeli salam di bursa dengan motif untuk meramaikan bursa. Pemodal ingin menjadi bagian dasi “eramaian” yang ada di bursa (social proof) (Tilson, 2005), ‘Status Qua, petilaka. pemodal untuk merasa ‘nyaman jika berada pada style yang dimilikinya dan tidak mau keluar dari zona nyaman mereka (Roth, 2007). Social! Inieruction, adalah interaksi antara satu pemodal dengan pemodal lainnya atau pemodal dengan broker atau dengan pihak lain yang berkaitan dengan transaksi di bursa yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal dalam melakukan transaksi (Notiinger, 2005:75), Emotion, adalah perasaan seseorang pada saat tertentu bisa goad mood atau bad mood yang merupakan hagian penting dalam proses pengambilan ‘keputusan terutama untuk keputusan-keputusan yang ‘memilki tingkat ketidakpastian yang tinggi (Nofiinger, 2005:86), Mental Accounting, petilake. pemodal menggu- nakan mental accountmg dalam mengambil kepue ‘san jual beli atas saham yang diperdagangkan dengan menimbang cost dan benefit dari sera aksi atautindakan yang mereka lakukan (Nofsinger, 2005: 45). Viviciness Bias, perilaku pemodal yang overe timate terhadap kejadian-kejadian tertentu yang teringat dan terrckam dalam memori atau pengalaman ‘yang mercka dimiliki seria mengabaikan data yang penting dan lebih fokus pada data-data yang kurang penting (Tilson, 2003). Anchoring, perilaku pemodal dalam melakukan perdagangan terkunci pada harga, baik hanga di masa Jalu maupun harga pada saat int (Roth, 2007). Harga ‘menjadi satu-satunya pertimbangan dalam melakukan TET ksi jual atsupun beli walaupun informasi tentang hharga tidak relevan dalam pengambilan kepatusan Representativenass, adalah penilaian berdasar- kan sterechypes yalmi dua hal yang memuiliki kuslitas ‘yang sama pastisama (Nofsinge, 2005264). Misalnya, good company’ pasti good stock. Femilvariiy, adalah penilaian berdasarkan kare sesuatu yang sudah dikenal (familiar) (Nofsinger. 2005:64), Pride and Regret, Prite (kebanggaan) adalah perasaan gembira karena keputusan yang dibuat ber- jalan dengan baik (benar). Sedangkan, Regret (je- nyesalan) adaluh perasaan sedih Karena keputusan yang tclah dibuat tidak berjalan dengan baik (Notkinger. 2005-22), Considermg the Past, adalah penggunaan hasil ‘masa alu sebagai faktor/dasar untuk evaluasi dalam pengambilan keputusan saat ini (NofSinger, 2005 : 33), Fear and Greed, merupakan naluri manusia di mana sescorang akan lari/menghindar dari sesuatu yang membahayakan mereka dan menghampii se- suatu yang mereks inginkan (Roth. 2007), Self Control, perilaku pemodal untuk menerima keuntungan Icbih awal dan mengabaikan hal-hal yang tidak menyenanykan (tidak mendatangkan keuntung- an) (Nof¥inger (2005:97). Perilaku pemodal adalah sikap pemodal dalam ‘menghadapirisiko invests. Variabe ini diukur dengan menggunakan skala nominal, Risk Seeker score "I" dan Risk Averter score ” Jenis Tnvestasi adalah pilihan investasi yang dligunakan pemodat dalam menginvestasikan dananya ppada saat divawanearai telah terhitung minimal enaim ‘bulon, Variabe! ini divkurdengan menggunakan skala nominal, tabungan giro seore "I" dan Deposito score ‘Teknik Pengambilan Sam pel Populasi dari penelitian ini adalah pemodal pada sektor perbankan yang berlokasi di Surabaya, Teknik pengambilan sampel vang digunakan dalam penefitian ini adalah non-random sampling dengan mengeu- nakan metode Multistage Sampling yang dilakukan secara bertahap (Cooper and Schindler, 2006:203). ahap pertama dilakukan dengan Purpastye Seun- pling di mana kriteria sampel adalah pemodal yang Saar Model berada di wilayah Surabay aan Bank dan telah memiliki rekening minimal enam bulan, Selanjutnya digunakan metode convenion agar lebih mudsh dan cepat memperoteh responden dan juga snowball sampling di mana responclen berikutnya diperoleh dari responden sebefumnya, Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 211 pemodal Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penglitian ini be sumber pada data primer yang diperoleh dengan meng gunakan kuesioner maupun Wawanoara terstraktur dengan responden penelitian. ‘Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji validitas difakukim dengan eara metakukan Korelasiantaraskor variabel dengan skor total. Dalam, penelitian ini valid tidaknya butir (item) dilihat dari taraf signifikansinya (Saifudin Aswar, 1997) Hanya butir yang valid yang digunakan untuk penelitan, Hasil ‘yi validitas instrumeen penelition yang telah dilakukan ‘menunjukkan bahwa seluruh butir (item) valid pada taraf signifikansi 0,01 Ujiretibititasdilakukan dengan melihat koefisien alpha atau Cronbach's alpha. Koefisien alpha ber~ variasi dari nol sampai satu, suatu item pengukuran dikatakan reliabel jika memili nilai koefisien alpha 0.6 (Hair, tl, 2006.9), Has its instrumen dalam penelitian ini meaunjukkan nilai koefisien alpha sebesar (30°06, Dengan demikian instrumem untuie ‘mengukur perilaku pemodal pada sektor perbankan dapat dinyatakan reliabet. ‘Teknik Analisis Data Analisis Desktiptif, digunakan untuk menggam- barkan hasil penelitian di lapangan, Terutama yang betkaitan dengan responden penetitian dan variabel penelitian. Analisis Faktor, merupakan teknik statistik: mlti- variat yang digunakan untuk mereduksi variabel ‘menjadi faktot. Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mengetahui varsibel yang menjadi faktor psikologi yang dapat membentuk perilaku pomodal scktor peyhankan, Sebclum dilakukan analisis akan dilakukan uji asumsi dengan menggunakan Te DENI Kaiser-Mayer-Olkin (KMO>0,3) dan nilai signifi- kansi Burrlets of Spherteiy < 0,08. Binary: Logistic. digunakan untuk membultilean hipotesis bahwa fakior psikologi dapat digunakan ‘untuk memprediksi perilaku pemodal terhadap risikes ddan jenisinvestasi yang dipilih HASII Pada sub bab ini akan dijelaskan hasil penclitian yang meliputi Deskripsi Responden Penclitian dan asil Analisis Faktor serta Pengujian Hipotesis Deskripsi Responden Penelitian Sampai dengan waktu yang dilentukan dari 300 kuesioner yang discbar berhasil dikumpulkan 211 uesioner, namun setelah dilakuksn editing data hanya 200 kuesioner yang dapat analisis.. Dari 200 responclen yang dapat dianalisis, terri dari 54% pemodal pria dan 46% pemodal wanita. Ber~ dasarkan usianya, 20% berusia Kurang dari 25 tahun, 25% berusia 25-34 tahun, 20% berusia 35-4 tahun, 14% berusia 43-54 tabun dan sisanya 9% berusia lebih dari 54 tahun.Selanjutnya, berdasarkan pendi- dikan terakhir responclen terbanyak berpendidikan $1 yakni sebesar 48% diikuti pendidikan SMA sebesar 24%, dan 17% yang berpendidikan S2/S3 serta hanya 11% yang berpendidikana Diploma. Akhimya.jika ditinjau dai pokerjaan,terbanyak sebesar 4% bekerja respondlen Swasta dan berikutnya wiraswasla 25%. PNS/BUMN 20% serta pensiman hanya 4% dan lainnya 7%, Betdasarkan uj asumsi, diperolch hasilnilaiKMO sehesat 0,897 > (1.5 dan nilai signifikansi Bardeet's ast of Spherteity adalah 0,000 = 0.05. Mal ini dapat dijelaskan bahswa jumlah sampel yang digunakam telah ‘mencokupi untuk dianaliss schingea dan analisisfaktor dapat dilakukan. Adapun hasilnya disajikan pada Tabel 1 Hs analisis memunjukkan bahwa terdapat lima faktor psikologi yang membentuk perilaku pemodal dalam menginvestasikaan dananya pada seklor per- bbankan, Kelima faktor tersebut mampu menjelaskan perilakm investor sebesar 69,0089. Hal ini menunjuk- kan bahwa variasi total yang dapat dijelaskan dari ES keseluruhan fiktor yang terbentuk adalah sebesar £69,068% yang terdiri dari faktor pertama 26,628%, faktor kedua 14,673%, faktor ketiga 9.788%, faktor ‘compat 9,562% dan faktor kelima 8.418%. ‘abel. HTasil Analisis Faktor Tea emits a Sod Pr ee T a2 mae aude SH Shore 2 2 yoos Sum2 aa Men 3 1sot Real Sho76 253 AT 2s 3m eas 2oe ase Sus Ase suns ssa ue (Sionber: daa primer alah) Adkapun faktor psikologi yang membentuk parilaks pemodal scbagai herikut: Tabel2, FaktorPembentuk Perilaku. Fakir VIE via vs vas vat via viz v2 vs v0 vor aa vos arn vos an vor 0726 ws asso vs. vo wus vor asi wos ss wu a3 vio ao34 (Sumber: data primer ola) 0788 Berdasarkan Tabel 2, dapat dianalisis faktor pembentuk perilaku pemodal adalah sebagai berikut Faktor pertama merupakan faktor yang paling ‘mendasar dalam membentuk pesilaku pemodal terha- dap risiko, yakni memiliki nilai eigen sebesar 8,892. Faktor pertama memiliki nilai variance sebesar 26,628%, Faktor pertama terdiri dari enam variabel 80 JURNAI OTIS pembentuk fultor yang meliputi Mental Aocounting (MAI2, MAI3), Famuliarity (FM 16. FMIS), Self Control (SC21, SC22), Representativenoss (RPA) dan Considering The Past (CP17) sorta Fear and Greed (G20), Faktor kedua memiliki nilai eigen sebesar 2.179. dengan nilai variance sebesar 14,672%a Faktor kedua terdiri dati dua variate pembentuk faktor yaitu Qver- confidence (ON2, OV1, OV3) dan Data Mining (DMS, DMS). Faktor ketiga memiliki nilai eigen sebesar 1.904, dengan nilai variance sebesar 9.788%, Faktor ket terditi dari dua variabel pembentuk faktor yaitu Social Interaction (SI8, S19) dan Fear and Greed (FGI9). Faktor keempat memiliki nilai eigen sebesar variance sebesar 9,562%% Status Faktorkelima memiliki nila eagen sebesar 1,005, dengan nilai variance sebesar 8.418% yang terdiri dari 1 variabel pembentuk faktor yaitu Emotion (EM11 dan M10). Hasil Pengujian Hipotests Tujuan kedua dalam penelitian ini adalah untuk: ii apakah faktor psikologi dapat digunalsan untuk memprediksi perilaku pemodal terhadap risiko, Dati kelima faktor yang terbentuk dalam analisis factor selunjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan Binary Logistic metade Forward Wald. Dengan metode ini maka prediktor yang masukedalam model hanya prodiktor yang signitikan saja, Ringkasan Hasil pengujian disajikan pada Tabel 3 Berdasaskan singkasan hasil analisis pada Tabel 3.menuunjukkan bahwa probabilitas nila Hosmer cn Tabel 3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Fakir Daya Predisr Risk Risk To Seck Aver fal ee KENVAMA 0289 Om00"= NAN EMDSL 0385 OOO 506-86 TB Contant 0475 Goodiess of Fit 0367 = 2k ikelood Slep 1-236 432 Stgp 2~ 231 503 (imide: dain primer dolol) Lemeshow Goodness-of Fit Test sebesar 0,367 lebih ‘pesar dari 0.,05 dan terjadi penurunan nilai -2log (ielibood davi 236,432 pada step pertama menjadi in = 0,476 + 960 RENTAMANAN -0,385EMOST ep br = 16 » 0 9coKENrAMANAN -p 231.503 pada step kedua, Hal ini dapat djelaskan bah ‘wa mode! fit dengan dats atstumodel dapat digunakn ‘untuk memprediksi perlakm pemodal terhadap risiko ‘Dengan demikian hipotesis yang menyatakan aha faktor psikologi dapat digunakan untuk memprediksi perilaku pemodal terhadap risiko investasi pada sektor pesbankan dapat diterima. Berdasarkan analisis daya prediksi dapat diketa- hui bahwa model memiliki total daya prediksi sebesar 73% Hlasil pengujian model, menunjukkan bahwa dua faktor yang signifikan dalam memprediksi perilaku pemodal, yaitu kenyamanan (sig=0.000) dan EMOST (0.003) dengan model logistik sehagai berikut: Tujuan ketiga dalam penelitian ini adalah untuk ‘menguji apakah faktor psikologi dapat digunakan untuk memprediksi jenis investasi. Ringkasan Hasil pengujian yang disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa probabilitas nilai Hosmer aid Lemashone Goadtnass-of-Fit Test sehesar (1.958 lebih besar dai 0.05 dan terjadi penurunan nilai-2log likelihood dart 138.143 pada step portama menjadi 133.452 pada step kkedua. Hal ini dapat dijelaskan bahwa model fit dengan data atau model dapat digunakan untuk: mem- precliksi pemilihan jenis investasi. Dengan demiian Iipotesis yang menyatakan hahwa taktor psikologi dapat digunakan untuk: memprediksi jenis investasi pada sektor perbankan dapat diterima ‘Tabel 4. Ringkasun Hasil Pengujian [lipotesis 0.385EMOST rakior Big Daya Predikel Depo Giro’ Tot sito Tab al REAMANA 0537 apo" N KENYAMA 0426 0078" 4.2% NAN Coretant 28 ‘Grothe Fit 0988 agg Bhalnond Step = 138,143 [Snbers daa primer, lal Te PE ‘Berdasarkan unalisis daya prediksi dapat diketa- hhui bahwa mode! memiliki total aya prediksisebesar £87,3%. Hasil pengujian model. menuinjukkam bahwa terdapat dua faktor yang signifikan dalam mempre~ dls jenis investasi.yaitu keamanan (sig ~ 0,006) dan Kenyamanan (sig=0.028) dengan model logistik sebugai berikut: ty 22188» OSDURRAMANAW + 9,426KENEAMANAN Le PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis tersebut selanjutnya akan dilakukan pembahasan tentang nama faktor dan variabel pembentulnya dilubungkan dengan teori yang ada dan penefitian terdahulu. Faktor Keamanan dalam Berinvestasi Foktor pertama diberi nama Faktor keamanan dalam berinvestasi, Faktor ini sangat penting bagi pemodal dalam menginvestasikan dananya, pemodal solalu menempatkan dananya pada produk dan peru- sahaan perbankan yang mereka kenal, Dalam meng investasikan dananya pemodal akan merasa aman apabila produk: dan tempat investasi yang mercka kenal (Nofkinget. 2005:68). Psmodal akan merasa takut apabila dana yang di investasikan berada pada tempat yang tidak diketahuinya atau tidal dikenal dan pemodal juga menilai apakah bank vang diketabuinya fersebut mempunyai kinerja yang bagus atau tidak pemodal menilai berdasarkan dua hal yang memiliki ualitas yang sama, misalnya goad company good investment (Nofeinger, 2008:64), Hal ini dilaknkan agar pemodal metasa aman dalam berinvestasi schingga dapat meminimalkan risiko karena adanya pertimbangan cost and benefit yang akan dipscotch pemodal, Schinaga pemodal sangat bethati-hati dalam ‘memufuskan untuk berinvestasi pada produlsinvestast diperbankan, Dengan begitt: pemodal akan merasa aman dalam menginvestasikan danny, Hasil dai penclitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rr Iramani dan Dhyka Bagus (2008) hanya saja penclitian yang dilakukan olch penelit terdahulu pada faktor keamanan dalam berinvestasi pada transaksi jual belisaham dibursa, investor merasa aman dalam autian investor febih save dalam melakukan transaksi schingga dapat meminimalkan risiko, karena Es pertimbangan covt dan benefit yang skan diperolch. Sedlangkan peneltian ini membahas faktor keamanan dalam berinvestasi, dengan perilaku pemodalfethadap thiko investasi dan jonis investasi yang dipilih di seltor petbankan, Dalam penelitian ini pemodal pada sektor perbankan lebih suk menginvestasikan dananya pada produk bank pemerintah, Karena menurut mereka produk bank pemerintah febih aman dibandingkan hank swasta. Faktor Pengalaman dan Keahlian dalam Berinvestasi Faktor kedua yang terbentuk diberi nama factor pengalaman dan keahlian dalam berinvestasi, Faktor ini bethubungan dengan pengalaman pemodal dalam ‘menginvestasikan dananya pada sektor perbankan Selain pengalaman, pemodal jaya mempunyai keahlian dalam meneliti sebuah data masa lalu (historical data) produk investasi dengan begitu pemodal dapat memprodiksi kejadian dimasa yang akan datang (Roth, 2007), Pengalaman yang pemodal miliki berda- sarkan pengetahuan yang diketahuinya, pemodal ssamgat pereaya diri akan pengelahuan yang dimilikinya arena pemodal merasa pengetahuan dan kemam- puannya dapat membantu pemodal dalam berinv ‘asi, Perilaku pomodal dalom melakukan investasi untuk memaksimalkan kekayaan, pemodal tidak ‘memikitkan sisiko yang akan dihadapi karena mereka yakin akan pengalaman dan keailiannya dalam ber investasi(Nofkinger,2005:15). Dengan hegitu pemodal sangat mudah mengambil keputusan untuk berinves- ‘pda jenis investasi produkc bank (giro, tabungan, deposito). Faktor Pertin Kel ateraksi sosial dan Faktor ketiga yang terbentuk diberi nama faktor pertimbangan interaks sosial dan kehati-hatian dalam berinvestasi. Faktor ini terkait dengan interaksi pemo- dal dengan pemodal lain atau pihak ketiga dani hank doncara pemodal dalam mennutuskan untuk berinves= tusi (Nofkinger. 2005:75). Dalam berinvestasi bia nya pemodal dapat bertukar informasi dengan ‘pemodal Iain dalarn menilai suatu jenis produl: bank ‘maupun tempat investasi (bank) atau mendapatkan informasi tersebut dari pihak bank. Namun, dalam interaksi (ersebut pemodal sangat berhati-hati dalam memutuskan untuk menginvestasikan dananya, Pemodal membaca data dan meneliti produ investast diperbankan masa lahi (historical data) agar dapat memprediksi kejadian dimasa yang akan datsng, dengan begitu pemodal dapat membuat keputusan untuk berinvestasi. Hasil dari penclitian ini sesusi dengan penelitian yang dilakukan oleh Rr. Iramani dan Dhyka Bagus (2008) hanya saja penelitian yang. dilakukan oleh penelititerdalmlu pada faktor pertim- bangan interaksi sosial dan kehali-hatian dalam berinvestasi pada transaksi jual beli saham di hursa, investor berinteraksi dengan broker dan investor {ainnya datam memutuskan untuk metakukan transaksi ual belisaham. Sedangkan penstitian ini menjelas faktor pertimbangan interaksi sosial dan kehati-hatian dalam berinvestas, yang membentuk pertaku pemoxal terhadap risiko investasi dan jenis investasi yang dipilih i sektor perbankan Faktor Kenyamanan Faklor keempat yang terbentuk diberi nama faktor Kenyamanan berkailan dengan perilaku pemodal dalam memilih tempat atau produk investasi yang menurut mereka nyaman dengan gaya yang mereka miliki, Pemodal lebih merasa aman dalam style atau gaya yang dimiliki, dengan kata lain pemodal tidak mau mengambil risiko jika menurut mereka ilu tidak nyaman, mereka tidak mau keluar arizona nyaman mereka (Roth, 2007). Pemodal akan menginvestasikan dananya jika mereka nyaman dengan tempat atau produk investasi diperbankan, Dengan perasaan nyaman tessebut maka dalam memutuskan untuk berinvestasi disektor perbankan dapat dengan mudah diputuskan.[asil dari penelitian jengan penelitian yang dilakukan olsh RrJramani dan Dhyka Bagus (2008) Hanya saja penelitian yang diakukan oleh penelit terdahulu pada faktor kenyamanan pada transaksi jual beli saham dan berinvestasi dalam berbagi sektor investasi. Sedangkan penelitian ini faktor kenyamanan dalam berinvestasi dengan perilaku pemodal terhadap risiko investasi dan jenis investasi yang dipilih, di sektor perbankan. Dalam penelitian ini juga pemodal lebih merasa nyaman dalam menginvestasikan dananya pada produk bank pemerintah dibandingkan pada produk bank swasta TE Faktor Emosi Faktor kelima yang terbentuk diberi nama Faktor mosi. Hal ini terkait dengan emosi yang dimiliki pemodal yakni emosi baik (good mood) maupun emosi buruk (ad mood) dalam memutuskan untuk berinvestasi disektor perbankan. Emosi merupakan ‘agian terpenting dalam proses pengambilan keputus- ‘an terutama yang memilikitingkat ketilak pastian tinggi (Notsinger, 2005-86), seperti keputusan dalam betinvestasi pada sektor perbankkan, Pada saat emo- si pemodal sedang baik (good mood) pemodal dapat ‘mengambil keputusan dengan baik dan benar, sebalik nya pada saat emosi pomodal sedang buruk (dad moad) pemodal tidak dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penclitian yang dilakukan oleh Rr, Iramani dan Dhyka Bagus (2008) hanya saja penelitian yang dilakukan oleh penelititerdabulu pada faktor emosi dalam transaksi jual beli saham di bursa. Sedangkan penelitian ini faktoremosi dalam berinvestasi. dengan perilakn pemodal terhadap risiko investasi dan jenis investasi yang dipilih disektor perbankan. Hasil Pengujian Hipotesis, Berdasarkan ringkasan hasil pengujian pada Jubel 3 dan Tabel 4 dapat dibuktikan bahwa faktor psikologi dapat digunakan untuk memprediksiperilaku pemodal tshadap risk dan jenisinvestasi yang dpi. {al ini sejalan dengan hasil penelitian Daniel (1998) yang menyatakan bahwa fakior psikologi mempenga- ruhi perilaku investor dalam pengambilan keputusan investasi, Adapun faktor psikologi yang terbukti signifikan sebagai prediktor perilaku pemodal adalah Duktor kenyamanan dan emosi, sedanakan prediktor Jjenis investasi adalah Keamanan dan Kenyamanan Faktor Kenyamanan merupakan predito perila- Ju pemodal tethadap risiko investasi (risk seeker, risk averter), dan jenis investasi yang dipilih (iro, fabungan, deposito). Perasaan nyaman yang dirasa- kan akan mempengaruhi pemoda! dalam perilaku pomodal terhadap risiko investasi dan jenis investasi yang dipilih. Hal ini menunjukkan balhwa perasaan ‘nyaman akan memilih jenis produk investasi giro dan tabungan karena dalam penarikan dananya dapat dilakukan sewaktuewaktu, dibandingkan dengan produk investasi deposito. Hasil dari penclitian ini Te DENI sesuai dengan penelitian yang dilskukam oleh Ri. Iramani dan Meirdina (2009) hanya saja penclitian yang dilakukan oleh pencliti terdahuli pada Paktor kenyamanan pada semua sektor yakni perbankan, pasar modal, daniel. Dalam peneltian ini responden banyak yang memitih untuk:menginvestasikan dana- raya pada jenis produk bank pemerintah. Faktor Emosi merupakan prediktor perilaku. pemodal terhadap risiko investasi (risk seeker, risk ayerter), tetapi bukan prediktor jenis investasi yang dipilih (iro, tabungan, deposito). mosi merupakan bagian yang terpenting dalam proses pengambilan keputusan (Nofainger, 2005:86), emosi baik (good ‘mcod) maupun emosi buruk (al toca) dapat mem= herikan pengarih dalam pengambilan kepotusan berimvestasi pada sektor perbankan, Pada saat emosi brik pemoxlal dapat mengambil keputusan dengan bak dan benay artinya pemodal akan berhati-hati dalam smengambil keputusan vakni meminimalkan risiko dan scbaliknya apabila emosi buruk pemodal tidak dapat smengambil keputusan dengan baik dan benarartinya pemodal tidak akan berhati-hati dalam mengambil ‘keputusan yakni mengabaikan risiko. Dalam penelitian ini pemodal lebih bersikap risk averter yakni meng- hoindat risiko karena pemodal tidak berpindah pada tempat investasi lain seperti pasar modal. Faktor keamanan dalam betinvestasi merupakan prediktor _jenis investasi yang dipilih (giro, tabungan, dsposito), Pemodal pada sektor perbankan lebih suka memilih jenis produ investasi di perbankan adalah giro dan fabungan, dibandingkan deposite Karen giro dan tabungan dananyia dapat dicairkan sewaktuewakiu, dari pada deposito yang penatikan dananya pada wwaktu jatuh tempo. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Terdapat lima Faktor yang membentuk perilaku pemodal sektor perbanksan, meliputi: a) keamanan dalam berinvestasi,b) faktor pengalaman dan kealilian dalam berinvestasi, ¢) faktor pertimbangan interaksi sosial dan kehat-hatian dalam berinvestasi, d) Faktor kenyamanan dan ¢) Faktor Emosi dengan total variance 69, 068%, Faktor psikologi (faktor pembentuk perilaku pemodal) dapat digunakan untukmempredibsirisike Crs investasi (risk seeker, risk averter) dengan pradiktor yang signifikan adalah faktor kenyamanan dan cmosi. Daya prediksi model sebasar 73%. Faktor psikologi (faktor pembentuk perilaku pemmodal)terbukti dapat digunakan untuk memprediksi pemilihan jenis investasi dengan prediktor yang signi+ fikan adalah faktor keamanan dan kenysmanan. Daya prediksi model sebesar 87.5%, Saran Penolitian ini hanya mengamati faktor-faktor psikologi yang membentuk perilaku pemodal tethadap risiko dan pemilihan jenis investasi, Penolitian mend tang disurankan untuk mengamati faktor-faktor lain selain faktor psikologi schagai pembentuk perilakut pemodal, misalnya faktordemografi pemodal. Faktor-faktor psikologi yang diamati dalam pene- Jitian ini hanya diukur dari persepsi pemodal sebagai responden schingga dimungkinkan muncul unsur subyehtivitas disebabkan pemodal memilai dirinya sen= iri, Penelitian mendatang disarankan untuk: menga- ‘mati faktor-faktor psikologi pemodal tidak hanya dari ppersepsi pemodal saja, namun jusa dari persepsi pihak lain yang berkaitan dengan perbankan ataupun Jembaga keuangan lain (financial advisor ataupun broker) sebagai responden, Dengan demikian unsur objektfitas dapat ditingkatkan Penelitian ini hanya mengamati pemodal dari sektor perbankan, Penclitian selanjutnya disarank untuk mengamati juga perilaku psmodal dari sektor pasar modal, schingga dapat dibandingkan model perilaku pemodal pada kedua sektor tersebut, DAFTAR RUJUKAN swat, S. 1997 Reliabilites dan Validites. Yogyakarta Pustaks Pelajar Barber, B, dan Terrance, © 200], Boys Will Be Bays: Gen- der, Overconfidence and Common Stock Investment ‘Quarterty Journal of Feanomies: 25|-292 Barbers... dan Richard, T 2003. Handbook of the Keo. nomics of Finance: Survey of Behavioral Finance. University of Chicago Cooper. DR dan PS. Schindler 2006, Business Research Methods. Ninth Eston, USA; Me Graw Hill Intera- tional. Daniel, K. 1998. Investor Psychology ancl Security Market ‘Under ane! Gyer Reaction. Jounal of Asset Finance, Vol53, 1839-1886 EByans. 2004. Wealthy Investor Attitudes. Expectations and Behaviors toward Risk and Retums. Journal of Wealth Management, Summer, 12-18. Fama. E, dan-k. French 1992, The Cross-Section of Ex pected Retums. Journal ef Fmance, Nol. 47, 427— 465 Fini. FARilph, LT, Renate dan CB. Willian. 2006, ‘Multivariate Daa Anatyss, Sisth Edition, New Jer- sey Prentice-Hall In. Lewellen. W., Ronald, CL.dan Gary, G.S. 1977, Paternof Investment Strategy and Behavior among Indivieha Investors. The Journal of Business, 296-332, Lundeberg. Mary... Fox, Pau, W. and Puncochar J: 1994 Highly Conlient But Wrong, Gender Differences ara Similarities in Confidence Judgements. Journal of Educational Psyebology. Vol. 86114121 Noliinger 1.8, 2005, Payehology oflnwsting, Sevond Eai- tion New Jersey; Prentive-all Ine Riley, W, dan KV Chow 1992, Asset Allocation and Indi Vidal Risk Averston. Forancial Analysts Jounal, Vol 48.No 632-37, Ritter, JR. 2003. Behavior Finance. Pasfic-Basin Finance Jour Nol, 429-437, Roth, AS. 2007 Behavioral Finance. Article Wealth Logic, ‘LLC Citigate TokteDull com, iakses 13 Juni 20065), Relramant, dan Dayka, B. 2008, Faktor-faltor Penentu Perilaku Invesior ransaksi Saham di Surabaya Jura Aplikast Manajemen, Yol6,No.3,2 Tilson, W. 2005. Applying Behavioral Finance to Value Investing Arnikel 12 Partenrs LLC (htipulavww. ‘T2BurtentsLLC. diakses 27 Api 2007) TE

You might also like