Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
NAMA
DECORY SIANIPAR
NIM
: 13/347621/PA/15334
JURUSAN,PRODI :
ASISTEN
FISIKA
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persamaan diferensial merupakan formulasi dari model matematika dari suatu
fenomena alam. Fenomena aliran panas pada plat besi, aliran air pada suatu pipa,
perkembangan bakteri, bergetarnya senar pada gitar merupakan fenomenafenomena yang dapat diformulasikan secara matematika dalam bentuk persamaan
diferensial. Pada praktikum masalah syarat batas kali ini memberikan gambaran
penggunaan metode numerik beda hingga untuk penyelesaian syarat batas yaitu
masalah untuk memecahkan persamaan differensial secara numerik ketika nilai
fungsi pada kedua titik batas diketahui. Penyelesaian masalah syarat batas dengan
metode beda hingga menghasilkan sistem persamaan linier maupun nonlinier.
Mengingat kebanyakan hukum fisika dan matematikadiungkapkan dalam bentuk
persamaan differensial seperti uraian tersebut.
II.
TUJUAN
Adapun tujuan yang didapat dari praktikum kali ini yaitu:
a. Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan dan memahami perilaku masalah
fisika yang dihadapi
III.
DASAR TEORI
Ditinjau persoalan fisika yang disajikan oleh persamaan diferensial berbentuk
2
= ()
2
(3.1)
(3.2)
yang seperti biasa diambil kesepakatan symbol yi = y(xi), fi=f(xi) dan ukuran
langkah h=xi - xi-1 untuk i=1,2,3,N. Berbeda dengan masalah syarat awal, disini
nilai y(x) yang akan dicari harus sesuai pada batas x0 dan xN. Ini berarti
persamaan diatas tidak dapat diselesaikan satu persatu untuk tiap i tertentu tetapi
harus seluruh I yang ada. Salah satu metode paling efektif untuk memecahkan
banyak persamaan secara serentak adalah menggunakan cara matriks. Mudah
dibuktikan bahwa bentuk matrix dari persamaan diatas adalah
2 1
0
0 0
1 2 1
0 0
0
1 2
1
0 0
1 2
1
( 0 0
0 1 2)
(3.3)
Jika dilihat secara seksama pada persamaan matriks tersebut, akan terlihat
bahwa setiap baris dari matriks pertama pada ruas kiri hanya memiliki unsur
bernilai tidak nol paling banyak sebanyak tiga kolom sedang kolom lain selalu
bernilai nol. Matriks berbentuk seoerti ini biasa disebut matriks tridiagonal.
1. Penyelesaian matriks tridiagonal
Salah satu metode efisien untuk menyelesaikan system persamaan simultan yang
tersusun atas matriks tridiagonal seperti diatas adalah dengan cara eliminasi
unsur-unsur yang terletak di bawah diagonal utama. Bentuk umum masalah yang
dipecahkan adalah persamaan matriks sebagai berikut
1 1 0
0
2 2 2
3
0 3 3
2
0 0
( 0 0
0
2
1
0
0
1
1
2
2
2
2
2
1 ) (1 ) (1 )
(3.4)
1 , =
1 , = 2,3, , 1
(3.5)
2 2 2
0
0 3 3
3
2
0 0
( 0 0
0
2
1
0
0
1
1
2
2
2
2
2
1 ) (1 ) (1 )
(3.6)
1
1
(3.7)
IV.
+1
, = 2,3, , 1
METODE PERCOBAAN
4.1. Kode Sumber
PROGRAM syarat_batas
IMPLICIT NONE
REAL, DIMENSION(0:100) :: x,y,a,b,c,r,beta,rho
REAL :: h
INTEGER ::n,i
n=70
x(0)=0.0
x(n)=5.0
h=(x(n)-x(0))/n
y(0)=10.0
y(n)=-5.0
DO i=1,(n-1)
x(i)=x(0)+i*h
(3.8)
b(i)=-2.0
IF (i .EQ. 1) THEN
r(i)=f(x(i))*h**2-y(0)
ELSE
IF (i .EQ. (n-1)) THEN
r(i)=f(x(i))*h**2-y(n)
ELSE
r(i)=f(x(i))*h**2
END IF
END IF
END DO
DO i=1,(n-2)
c(i)=1.0
END DO
DO i=2,(n-1)
a(i)=1.0
END DO
CALL tridiagonal(n-1,a,b,c,r,beta,rho)
y(n-1)=rho(n-1)/beta(n-1)
DO i=2,(n-1)
y(n-i)=(rho(n-i)-c(n-i)*y(n-i+1))/beta(n-i)
END DO
DO i=0,n
WRITE(*,*)x(i),y(i)
END DO
CONTAINS
FUNCTION f(xx)
IMPLICIT NONE
REAL :: f
REAL, INTENT(in) :: xx
f=-3*xx
END FUNCTION f
SUBROUTINE tridiagonal(m,a,b,c,r,beta,rho)
IMPLICIT NONE
REAL, DIMENSION(0:100), INTENT(in) :: a,b,c,r
REAL, DIMENSION(0:100), INTENT(out) :: beta,rho
INTEGER, INTENT(in) :: m
REAL :: pengali
beta(1)=b(1)
rho(1)=r(1)
DO i=2,m
pengali=a(i)/beta(i-1)
beta(i)=b(i)-pengali*c(i-1)
rho(i)=r(i)-pengali*rho(i-1)
END DO
yang digunakan adalah x sebagai batas kiri, y syarat batas yang sudah
diketahui, a b c merupakan unsur matriks, r juga merupakan unsur matriks
namun berbeda dengan yang lain karena ada pemgurangan dengan y0 dan yn,
beta dan rho merupakan dua larik dari perubahan matriks tridiagonal
dicari
bulat
DO i=1,(n-1)
x(i)=x(0)+i*h
CALL
tridiagonal(n-1,a,b,c,r,beta,rho)=
memanggil
untuk
beta(1)=b(1)
rho(1)=r(1)
= untuk
memasukkan nilai a, b, c, r
= untuk
V.
d. Grafik n = 70, xn = 5
Series1
4
2
0
0
5.3.PEMBAHASAN
Pada praktikum masalah syarat batas dilakukan delapan kali percobaan dengan
nilai masukan n, xn, xo, yn dan y0 yang berbeda-beda. N merupakan jumlah cacah
titik, batas kiri xo dan batas kanan xn daerah yang ditinjau sedangkan y0 dan yn
merupakan juga merupakan titik batas yang sudah diketahui atau bisa diberi
tebakan berapa saja.
Untuk menggunakan metode beda hingga pertama- fungsi harus dibuat terlebih
dahulu seperti berikut:
2
2
b.
c.
Analisa rumus supaya bisa didapat bentuk rumus yang sesuai dan dapat
diselesaikan dengan cara ini.
VI.
KESIMPULAN
Pada praktikum masalah syarat batas yang telah dilakukan, praktikan dapat
mengambil kesimpulan:
a. Dengan menggunakan metode beda hingga dapat menghasilkan persamaan linier
maupun nonlinier
b. Masalah syarat batas menggunakan beda hingga dapat menyelesaikan operasi
Laplace dan Poisson
c. Masalah syarat batas tergantung pada nilai syarat batas yang sudah diketahui
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Staff Laboratorium Fisika Komputasi. 2015. Eksperimen Fisika Komputasi.
Yogyakarta:UGM
Rukmono, Meivita, Anastasya dkk. 2014. Bedah Materi Masalah Syarat Batas
Sekaligus Pembuktian Teorema 1 dan 2 Sturm-Liouville . Diambil dari :
http://www.slideshare.net/rukmonobudi/bedah-materi-masalah-syarat-batassekaligus-pembuktian-teorema-1-dan-2-sturm (14 Mei 2015)
Asisten 1,
Asisten 2,
Henogh Lugo
Decory Sianipar
LAMPIRAN