Professional Documents
Culture Documents
Seperti halnya dengan sidik jari, Setiap individu juga memiliki susunan
gigi yang khas. Pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi dan rahang yang
dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar-X dan
pencetakan gigi serta rahang.1
Pemeriksaan gigi dalam menentukan identitias seseorang yaitu dengan
cara membandingkan data ante mortem dan data post mortem. Data ante mortem
dari gigi diperoleh dari data riwayat individu berobat ke
Perlu diingat bahwa pada kecelakaan masal, dokumen yang terdapat dalam
tas atau dompet yang berada dekat jenazah belum tentu adalah milik jenazah yang
bersangkutan.1
Dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jenazah, mungkin dapat
diketahui merek atau nama pembuat, ukuran, inisial nama pemilik, badge, yang
semuanya dapat membantu identifikasi walaupun telah terjadi pembusukan pada
jenazah tersebut.1
2.2. Identifikasi Medik
Identifikasi Medik terdiri dari data umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan,
warna rambut, warna mata, cacat/kelainan khusus, tato dan tanda lahir. Beberapa
tipe pembedahan dan luka dapat memberikan informasi terhadap riwayat medis
korban. 1,2
Metode ini mempunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli
dengan menggunakan berbagai cara/modifikasi (termasuk pemeriksaan dengan
sinar-X), sehingga ketepatannya cukup tinggi. Bahkan pada tengkorak/kerangka
pun masih dapat dilakukan metode identifikasi ini.1
1. Budiyanto. A. Identifikasi forensik. Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi pertama. 1997. Hal:197206.
2. Interpol. Disaster Victim Identification Guide. 2009.
3. James P.J. Identification of Living and Dead. Dalam: Simpsons Forensic
Medicine. 13th ed. 2011. Hal: 35-40.