Professional Documents
Culture Documents
NAPAS
Kelompok B
Pembimbing :
dr. Adeline, Sp.THT-KL
Anggota
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Benda yang berasal dari luar tubuh (eksogen) atau dari
dalam tubuh (endogen), yang dalam keadaan normal
tidak ada.
Benda asing eksogen benda padat, cairan atau gas.
Benda asing endogen sekret kental, darah, bekuan
darah, nanah, krusta, perkijuan, membran difteri,
bronkolit, dll
Epidemiologi
Etiologi
Faktor personal umur, jenis kelamin, pekerjaan,
kondisi sosial, tempat tinggal.
Faktor kegagalan mekanisme proteksi keadaan tidur,
kesadaran menurun, alkoholisme, dan epilepsi.
Faktor fisik, kelainan dan penyakit neurologik.
Proses menelan yang bel surgikal,
Faktor kejiwaan
Faktor ukuran dan bentuk serta sifat benda asing.
Faktor kecerobohan.
Patogenesis
Kerusakan yang terjadi ditentukan jenis benda yang terhisap.
Benda asing mati (inanimate foreign bodies) edema dan
inflamasi mukosa hidung, ulserasi, epistaksis, dan jaringan
granulasi.
benda asing hidup (animate foreign bodies) infeksi lokal sampai
destruksi masif tulang rawan dan tulang hidung dengan
membentuk daerah supurasi yang dalam dan berbau.
Benda asing anorganik reaksi jaringan lebih ringan dan lebih
mudah didiagnosis.
Gejala klinis
a. Fase awal
Batuk-batuk hebat secara tiba-tiba, rasa tercekik, rasa
tersumbat ditenggorok, wheezing dan obstruksi,
sianosis terutama perioral. >> kematian
b. Fase asimptomatik
Tergantung lokasi benda asing, derajat obstruksi, jenis
benda asing serta kecenderungan perubahan posisi
benda asing.
c. Fase komplikasi
Pneumonia, atelektasis paru, abses dan hemoptisis.
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
radiologik
Pemeriksaan
bronkoskopi
Tatalaksana
Komplikasi
Komplikasi akibat benda asing infeksi paru dan
kelainan lain seperti edema, tracheitis, bronkitis atau
timbulnya jaringan granulasi, dan atelektasis.
Komplikasi yang berhubungan dengan bronkoskopi
aritmia jantung,bronkospasme,edema laring, trauma
pada gigi, bibir, gusi dan laring.
BAB III
KESIMPULAN