Professional Documents
Culture Documents
permukaan laut (dpl). Luas wilayah pantai ini mencapai 22,87% dari total luas
wilayah. Sifat fisik dari wilayah ini mempunyai ciri utama selalu tergenang, dan
bersifat organik serta asam.
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar bergelombang
dan berbukit dengan kemiringan landai sampai curam. Daerah kemiringan datar
sampai landai dengan ketinggian antara 7 - 25 meter dari permukaan laut (dpl),
dengan karakteristik fisik kandungan air tanah cukup baik, kadang tergenang,
sistem pengairan baik dan tidak ada air sehingga cocok untuk pertanian lahan
basah.
Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat di beberapa
bagian yaitu wilayah pantai dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam. Pada
wilayah pedalaman dan perbatasan pada umumnya merupakan kawasan
pegunungan dengan ketinggian 500 - 2000 m dpl.
Berdasarkan karakteristik topografi tersebut, maka dapat diidentifikasi
daerah yang dapat dikembangkan untuk kegiatan budidaya adalah daerah dengan
kemiringan datar sampai landai dengan ketinggian antara 7
25 meter dpl
terutama pada daerah sepanjang DAS Mahakam. Adapun pada wilayah
pegunungan dengan ketinggian 500 2000 m dpl perlu ditetapkan sebagai
kawasan lindung dengan pengembangan terbatas. Khusus untuk daerah pantai di
bagian timur wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi untuk
dikembangkan budidaya perikanan.
Fisiografi Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dikelompokkan dalam 10
(sepuluh) satuan fisiografi sebagai berikut: (1) Daerah Endapan Pasir Pantai
(Sediment); (2) Daerah Rawa Pasang Surut (Tidal Swamp); (3) Daerah Dataran
Alluvial (Alluvial Plain); (4) Daerah Jalur Kelokan Sungai (Meander Belt);
(5) Daerah Rawa (Swamp); (6) Daerah Lembah Aluvial (Alluvial Valley); (7)
Daerah Teras (Terrain); (8) Daerah Dataran (Plain); (9) Daerah perbukitan (Hill)
;
dan (10) Daerah Pegunungan (Mountain). Jenis-jenis tanah yang terdapat di
Kabupaten Kutai Kartanegara menurut Soil Taxonomi USDA termasuk kedalam
golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol, sedangkan menurut
Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah Podsolik, Alluvbial,
Andosol dan Renzina.
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Kab. Kutai Kartanagera 27.263,10 100,00 Sumber: Diolah dari Data Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, 2004
Berdasarkan karakteristik topografi, fisiografi, dan klimatologi Kabupaten
Kutai Kartanegara, maka berikut ini akan diuraikan potensi sumberdaya alam
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Balikpapan -v
vvv
vv
v
vvv
vv
v
v
17
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Kota Pem.
Prov
Pem.
Kota/Kab
Perdagangan Industri Perguruan
Tinggi
JaringanTransportasi
Rujukan
RS
Pariwisata Transit
Samarinda v
-vv
v
vv
vv
vv
v
v
Tenggarong -v
v
v
---vv
Sendawar -v
v
v
---v
v
Bontang -v
vv
vv
-v
vv
v
v
Sangata -v
v
v
---v
Tanjung
Redeb
-v
v
v
---v
Tanjung
Selor
-v
v
v
-v
-v
Tarakan -v
vv
vv
-vv
v
v
v
Malinau -v
v
v
---v
v
Nunukan -v
vv
v
-vv
-v
v
Sumber: Revisi RTRW Kab.Kutai Kartanegara 2001-2012
Dari Tabel II.6 diatas, dapat diidentifikasi bahwa
konstelasi wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Kota
karakteristik Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki
pengembangan sektor pariwisata sebagai entry point
Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Kawasan Lindung
UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa
arahan pemanfaatan ruang dibagi menjadi dua, yaitu kawasan budidaya dan
kawasan lindung. Kawasan budidaya merupakan kawasan yang ditetapkan
dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Adapun
khusus untuk kawasan lindung tidak diperkenankan adanya kegiatan
penggunaan lahan untuk tujuan budidaya kecuali kegiatan yang sifatnya untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kegiatan dalam pemantapan kawasan lindung meliputi upaya untuk
mempertahankan luasan dan fungsi kawasan hutan lindung dan fungsi resapan,
peningkatan kesadaran lingkungan, pengaturan irigasi pada lahan gambut,
pengendalian pertumbuhan dan konsentrasi penduduk/permukiman serta
kegiatan sektoral yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan lindung dan
kawasan khusus (dilewati jaringan pipa gas bawah tanah). Pengendalian
18
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Tabel II.8
Kebutuhan Lahan Permukiman Penduduk Perkotaan
Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2000 dan 2012
No. Kecamatan
Penduduk Tahun 2000 Proyeksi 2012 Kebutuhan Lahan
Permukiman
PerkotaanTotal
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
Total
Penduduk
Penduduk
Perkotaan
(Jiwa) (Jiwa) (KK) (Jiwa) (Jiwa) (KK) (m2) (Ha)
1. Samboja 37.928 7.586 1.517 60.082 18.025 3.605 1.081.476 108,15
2. Muara Jawa 19.895 3.979 796 32.041 9.612 1.922 576.738 57,67
3. Sanga-Sanga 13.081 2.616 523 19.515 5.855 1.171 351.270 35,13
4. Loa Janan 43.081 8.616 1.723 77.846 23.354 4.671 1.401.228 140,12
5. Loa Kulu 30.067 6.013 1.203 46.157 13.847 2.769 830.826 83,08
6. Muara Muntai 16.696 3.339 668 25.526 7.658 1.532 459.468 45,95
7. Muara Wis 7.557 1.511 302 12.476 3.743 749 224.568 22,46
8. Kota Bangun 27.702 5.540 1.108 48.751 14.625 2.925 877.518 87,75
9. Tenggarong 59.794 11.959 2.392 103.307 30.992 6.198 1.859.526 185,95
10. Sebulu 30.677 6.135 1.227 51.925 15.578 3.116 934.650 93,47
11. Tenggarong Seberang 44.946 8.989 1.798 71.663 21.499 4.300 1.289.934 128,99
12. Anggana 19.630 3.926 785 31.321 9.396 1.879 563.778 56,38
13. Muara Badak 25.759 5.152 1.030 38.817 11.645 2.329 698.706 69,87
14. Marang Kayu 21.436 4.287 857 80.955 24.287 4.857 1.457.190 145,72
15. Muara Kaman 30.058 6.012 1.202 56.909 17.073 3.415 1.024.362 102,44
16. Kenohan 10.953 2.191 438 18.525 5.558 1.112 333.450 33,35
17. Kembang Janggut 12.771 2.554 511 23.717 7.115 1.423 426.906 42,69
18. Tabang 11.409 2.282 456 15.729 4.719 944 283.122 28,31
Jumlah 463.440 92.688 18.538 815.262 244.579 48.916 14.674.716 1.467,47
Sumber : Diolah dari Data RTRW Kab. Kutai Kartanegara 2001-2012
Tabel II.9
Kebutuhan Lahan Permukiman Penduduk Pedesaan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2000 dan 2012
No. Kecamatan
Penduduk Tahun 2000 Proyeksi 2012 Kebutuhan Lahan
Permukiman
Pedesaan
Total
Penduduk
Penduduk
Pedesaan
Total
Penduduk
Penduduk
Pedesaan
(Jiwa) (Jiwa) (KK) (Jiwa) (Jiwa) (KK) (m2) (Ha)
1. Samboja 37.928 26.550 5.310 60.082 42.057 8.411 5.046.888 504,69
2. Muara Jawa 19.895 13.927 2.785 32.041 22.429 4.486 2.691.444 269,14
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
No. Kecamatan
Penduduk Tahun 2000 Proyeksi 2012 Kebutuhan Lahan
Permukiman
Pedesaan
Total
Penduduk
Penduduk
Pedesaan
Total
Penduduk
Penduduk
Pedesaan
(Jiwa) (Jiwa) (KK) (Jiwa) (Jiwa) (KK) (m2) (Ha)
3. Sanga-Sanga 13.081 9.157 1.831 19.515 13.661 2.732 1.639.260 163,93
4. Loa Janan 43.081 30.157 6.031 77.846 54.492 10.898 6.539.064 653,91
5. Loa Kulu 30.067 21.047 4.209 46.157 32.310 6.462 3.877.188 387,72
6. Muara Muntai 16.696 11.687 2.337 25.526 17.868 3.574 2.144.184 214,42
7. Muara Wis 7.557 5.290 1.058 12.476 8.733 1.747 1.047.984 104,80
8. Kota Bangun 27.702 19.391 3.878 48.751 34.126 6.825 4.095.084 409,51
9. Tenggarong 59.794 41.856 8.371 103.307 72.315 14.463 8.677.788 867,78
10. Sebulu 30.677 21.474 4.295 51.925 36.348 7.270 4.361.700 436,17
11. Tenggarong Seberang 44.946 31.462 6.292 71.663 50.164 10.033 6.019.692 601,9
7
12. Anggana 19.630 13.741 2.748 31.321 21.925 4.385 2.630.964 263,10
13. Muara Badak 25.759 18.031 3.606 38.817 27.172 5.434 3.260.628 326,06
14. Marang Kayu 21.436 15.005 3.001 80.955 56.669 11.334 6.800.220 680,02
15. Muara Kaman 30.058 21.041 4.208 56.909 39.836 7.967 4.780.356 478,04
16. Kenohan 10.953 7.667 1.533 18.525 12.968 2.594 1.556.100 155,61
17. Kembang Janggut 12.771 8.940 1.788 23.717 16.602 3.320 1.992.228 199,22
18. Tabang 11.409 7.986 1.597 15.729 11.010 2.202 1.321.236 132,12
Jumlah 463.440 324.408 64.882 815.262 570.703 114.140 68.484.000 6.848,40
Sumber : Diolah dari Data RTRW Kab. Kutai Kartanegara 2001-2012
G.
Arahan Pengembangan Spasial melalui Kebijakan Pembangunan
Wilayah Perdesaan dan Perkotaan
Strategi pendekatan wilayah menitikberatkan penanganan pada dua
komponen utama spasial, yaitu perkotaan dan perdesaan. Pembangunan
perkotaan yang dilaksanakan diarahkan untuk dapat mewujudkan Kabupaten
Kutai Kartanegara sebagai wilayah pengembangan wisata dalam arti luas dan
sebagai wadah bagi peningkatan produktivitas dan kreativitas masyarakat.
Selain itu, wilayah perkotaan juga dikembangkan sejalan dengan fungsinya
sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi dan pemerintahan. Strategi utamanya
adalah membangun ekonomi kerakyatan melalui pengembangan pertanian
dalam arti luas, penyediaan infrastruktur, dan pengembangan pariwisata
daerah. Melalui strategi ini diharapkan dapat diwujudkan kota-kota mandiri yang
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Tabel II.13
Distribusi Berdasarkan Persentase Anak Usia 10 - 18 tahun yang Bekerja
Tahun 2001
2003
TAHUN
Lapangan Kerja
2001 2002 2003
A (Agriculture) 57,51 47,17 67,00
M (Manufacturing) 26,05 14,69 14,26
S (Service) 16,44 38,14 18,74
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Komite ZBPA Kab. Kutai Kartanegara, 2004
2.2.3 Tingkat Kesejahteraan Penduduk
Indikator tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten Kutai
Kartanegara dapat dilihat dari angka kemiskinan, indikator kesehatan,
indikator pendidikan dan indikator tenaga kerja.
A. Kemiskinan
Untuk angka kemiskinan, berdasarkan data yang diperoleh dari survey
Komite Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun
2005 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Kartanegara cenderung
mengalami penurunan, dimana tahun 2001 masih sebesar 85.400 orang
(19,75 % dari jumlah penduduk) menurun menjadi 75.400 orang (16,39 %
dari jumlah penduduk) pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2003 jumlah
penduduk miskin menurun lagi menjadi sebanyak 72.900 orang (14,96 %
dari jumlah penduduk). Pada tahun 2004 jumlah penduduk meningkat
menjadi 75.404 orang (13,94 % dari jumlah penduduk). Tahun 2005 jumlah
penduduk miskin menurun menjadi 70.385 orang atau sebesar 12,84 % dari
jumlah penduduk.
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
B. Kesehatan
Beberapa indikator kesehatan yang mengalami peningkatan,
diantaranya:
a.
Menurunnya angka kematian bayi dari 39 per seribu kelahiran hidup
pada tahun 2003 menjadi 33,8 per seribu kelahiran hidup pada tahun
2004.
b.
Prevalensi gizi buruk pada anak balita juga mengalami penurunan dari
1,7 per seribu balita pada tahun 2003 menjadi 0,6 per seribu balita
tahun 2004.
c.
Kinerja pelayanan kesehatan juga mengalami peningkatan hal ini ditandai
dengan meningkatnya pertolongan persalinan dengan menggunakan tenaga
kesehatan dari 69,2% tahun 2003 menjadi 83,5 % tahun 2004.
d.
Kondisi kesehatan lingkungan juga mengalami peningkatan ditandai dengan
meningkatnya masyarakat pengguna air bersih dari 51,74 % tahun 2003
menjadi 64,8% tahun 2004.
e.
Angka Harapan Hidup pada tahun 2004 adalah 64 tahun.
Khusus untuk persebaran tenaga kesehatan di Kabupaten Kutai
Kartanegara cenderung belum merata dimana jumlah tenaga kesehatan lebih
banyak berada di daerah perkotaan. Hal ini diantaranya dapat dilihat dari data d
i
Kecamatan Loa Janan jumlah tenaga dokter mencapai 11 orang, perawat 27
orang, bidan 27 orang, ahli kesehatan masyarakat 1 orang, dan sanitasi 3 orang,
sementara di Kecamatan Tabang hanya memiliki 4 orang dokter, 6 orang
perawat, dan 3 orang bidan.
C. Pendidikan
Indikator pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat
diantaranya dari:
a.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) yaitu rasio penduduk yang bersekolah
menurut kelompok usia sekolah, sampai dengan tahun 2004, untuk
penduduk usia 7-12 tahun sudah mencapai 97,73 persen, namun APS
penduduk usia 13-15 tahun baru mencapai 92,12 persen, dan APS
penduduk usia 16-18 tahun baru mencapai 61,32 persen. Data tersebut
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
mengindikasikan bahwa masih terdapat sekitar 7,8 persen anak usia 13-15
tahun dan sekitar 38,88 persen anak usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah
baik karena belum/tidak pernah sekolah maupun karena putus sekolah atau
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
b.
Berdasarkan Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SD pada tahun 2004
sebesar 114,43 persen, APK SMP 92,18 persen dan yang terendah di tingkat
SMU/SMK 67,78 persen. Tingginya APK adalah akibat banyaknya siswa
diluar usia sekolah yang berada dijenjang pendidikan tersebut. Pada tahun
2003/2004 APK SD/MI adalah 115,75 persen.
c.
Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat SD 92,31 %, pada tingkat
SLTP Angka Partisipasi Murni (APM) 70,74%, sedangkan pada tingkat
Sekolah Menengah 48,17%.
D. Tenaga Kerja
Dalam struktur kependudukan dan tenaga kerja, penduduk dibedakan
menjadi 2 (dua) kategori, yaitu penduduk dalam usia kerja dan penduduk diluar
usia kerja. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 1999 disebutkan bahwa
penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang terdiri
dari Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Adapun yang termasuk dalam
Angkatan Kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang bekerja dan mencari
pekerjaan, sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk dalam usia kerja
yang tidak bekerja, tidak mencari pekerjaan, tetapi masih bersekolah, mengurus
rumah tangga dan lainnya, seperti tidak mampu bekerja, pensiun dan sebagainya.
Angkatan Kerja
Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan kerja di
suatu wilayah adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yang merupakan
rasio antara angkatan kerja dan tenaga kerja. TPAK di Kabupaten Kutai
Kartanegara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan terus
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Berdasarkan jenis
kelaminnya, TPAK untuk penduduk dalam usia kerja menunjukkan kecenderugan
yang relatif stabil dan sedikit mengalami peningkatan, dari tahun 2000 sampai
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
dengan tahun 2004. Sebaliknya, penduduk usia kerja dengan jenis kelamin
perempuan cenderung mengalami penurunan, terutama pada tahun 2003 dan
tahun 2004. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.14 di bawah ini.
Tabel II.14
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2000
2004
TAHUN Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) TOTAL (L+P)
AK UK TPAK (%) AK UK TPAK (%) AK UK TPAK (%)
2004 152,222 178,811 85.13 42,060 157,916 26.63 194,282
2003 144,425 171,681 84.12 48,632 160,364 30.33 193,057
2002 135,738 160,123 84.77 53,838 143,295 37.57 189,576
2001 134,130 156,145 85.90 56,015 140,284 39.93 190,145
2000 127,368 168,664 75.52 57,334 152,818 37.52 184,702
336,727
332,045
303,418
296,429
321,482
57.70
58.14
62.48
64.15
57.45
(Jiwa) TOTAL
Bekerja Mencari
73.69%
72.07%
66.81%
67.19%
65.06%
35,288
42,987
48,666
52,870
53,628
6,772
5,645
5,172
3,145
3,706
42,060
48,632
53,838
56,015
57,334
18.16%
22.27%
25.67%
27.81%
29.03%
194,282
193,057
189,576
190,145
184,702
Sumber : Data Diolah dari Kab. Kutai Kartanegara dalam Angka, 2000 - 2004
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
113,222,803.73
114,987,190.54
121,966,278.23
121,014,438.75
134,032,473.36
Sumber : Data Diolah dari Kab. Kutai Kartanegara dalam Angka, 2000
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
2004
JENIS KENDARAAN
BUKAN UMUM
Non
Public UMUM
Public JUMLAH
TotalKind Of Motor Vihicles NEGARA
State
SWASTA
Private
NEGARA
State
SWASTA
Private
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
i. Mobil Jenazah
III MOBIL BUS Buses
a. Bus Biasa
b. Mini/Micro Bus
IV SEPEDA MOTOR Motor
Cycle
a. Sepeda Motor 50CC +
b. Scuter
1 23 43
228 1.164
4.426 50.202
49 2.092
--4
-162
--1
70
1.554
54.628
2.141
JUMLAH / Total 2003 5.151 58.169 -281 63.601
Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, Tahun 2005
B. Transportasi Udara
Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menyusun rencana
pembangunan bandar udara di Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara,
sekitar 12 Km dari Kota Samarinda ibu kota Kalimatan Timur. Keberadaan
bandar udara ini diharapkan mampu meningkatkan akses barang dan jasa
dari dan menuju ke Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Transportasi Air/Sungai
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 31 sungai dan
16 danau, dimana keberadaan danau dan sungai tersebut dimanfaatkan
penduduk khususnya di daerah pedalaman untuk transportasi air yang
menghubungkan antar desa/kelurahan.
Tabel II.19
Daftar Sungai di Kabupaten Kutai Kartanegara
No. Nama Sungai Panjang (Km)
1 Mahakam 920
2 Kutai Lama 24
3
4
5
6
7
8
9
Separi 39
Sebulu 29
Sabintulung 51
Menamang Kanan 39
Menamang Kiri 51
Bandang 38
Liwit 23
TABEL II.22
PERKEMBANGAN PDAM KAB. KUKAR
TAHUN 2001 -2004
No. Uraian Tahun Keterangan
2001 2002 2003 2004
1. Pelanggan : - Untuk tahun 2005
- Sosial Umum & Khusus 447 475 515 508
perkembangan
data s/d kwartal ke
- Rumah Tangga 17.78220.682 22.415 24.663 II atau s/d bulan
Agustus 2005
- Niaga 378 398 399 470
- Air yang dipakai
- Industri 3 3 2 2 sendiri
- Pelabuhan 0 0 0 0
dipergunakan
untuk proses
Jumlah Pelanggan (SR) 18.610 21.558 23.331 25.643 produksi
2. Air yang diproduksi (M3 7.022.661 6.459.726 9.414..561 10.546.8723. Air yang
Didistribusi (M3) 6.515.114 7.973.307 8.949.759 9.980.429
4. Air yang Dipakai Sendiri
-Jumlah (M3) 507.547 486.418 464.802566.443-Prosentase (%) 7,23 5,75 4,94 5,37
5. Air yang Terjual (M3) 4.849.345 5.954.226 6.643.425 7.358.7856. Kebocoran/Keh
ilangan Air (M3)
-Jumlah (M3) 1.665.7702.019.081 2.306.334 2.621.644
-Prosentase (%) 25,57 25,3225,77 26,27
7. Kapasitas Terpasang (LT/DT) 343,50 374,50 377,50 430,00
8 Kapasitas Produksi (LT/DT) 328,34 361,95 386,04 459,97
Sumber : Data Diolah dari PDAM Kabupaten Kutai Kartanegara 2001-2004
G. Ketenagalistrikan
Berdasarkan data ketengalistrikan yang didapatkan maka berikut ini dapat
dirincikan data ketenagalistrikan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005
sebagai berikut:
TABEL II.23
DATA KETENAGALISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) CABANG SAMARINDA
WILAYAH KERJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN 2001-2004
No. Uraian Tahun
2001 2002 2003 2004
1. Jumlah Pelanggan Listrik
Tersambung
33.975 35.125 35.988 37.737
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
20.226.447
20.963.768
21.405.448
21.882.095
23.320.488
4.790.556
5.031.653
5.267.785
5.626.664
6.115.631
-3,65
2,11
2,23
6,57
5,25
4,69
6,81
8,69
Tahun 2004/2005
Tabel II.25
Angka Proyeksi PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
Tahun 2005-2010
Tahun
PDRB ADH Berlaku PDRB ADH Konstan 2000
Juta Rupiah Juta Rupiah dan Persen Pertahun
Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Growth
Tanpa
Migas Growth
2005 31,921,274 10,474,778 25,168,433 4.08 6,218,121
2007 33,762,424 11,078,941 26,262,986 4.35 6,488,542
2008 35,807,133 11,749,900 27,478,553 4.63 6,788,860
2009 38,077,906 12,495,041 28,828,514 4.91 7,122,382
2010 40,599,737 13,322,565 30,327,727 5.20 7,492,778
2011 43,400,383 14,239,666 31,992,694 5.49 7,904,115
4.08
4.35
4.63
4.91
5.20
5.49
Sumber : Diolah Dari Data PDRB dan Jumlah Penduduk, Kutai Kartanegara dalam Angk
a, tahun 2004
2.4.2 Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian di Kabupaten Kutai Kartanegara apabila ditinjau
dari kontribusi masing-masing sektor pembangunan terhadap total PDRB, dapat
digambarkan bahwa pertambangan dan penggalian dengan sub sektor migas
merupakan sektor yang sangat dominan (rata-rata diatas 75% dari total PDRB)
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun
demikian perlu dicermati kecenderungan penurunan kontribusi dari sub sektor
migas terhadap total PDRB dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 (atas
dasar harga berlaku). Hal ini menunjukkan di masa depan perlu dikembangkan
inovasi baru dalam pengembangan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
dan tidak hanya bergantung pada sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
Sektor yang juga memegang peranan penting dalam perekonomian Kutai
Kartanegara adalah sektor pertanian dengan sub sektor kehutanan. Sektor ini
memberikan kontribusi terhadap total PDRB rata-rata diatas 10%.
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
diatas 10% per tahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa perekonomian
Kabupaten Kutai Kartanegara relatif stabil dan menunjukkan trend positif dalam
hal pertumbuhan ekonomi.
Tabel II.28
Pendapatan Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita
Tahun PDRB Perkapita (Rupiah) Pendapatan Regional Perkapita
(Rupiah)
Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas
(1) (2) (3) (4) (5)
2000 43.002.796 11.165.013 32.872.441 10.490.642
2001 42.895.545 13.107.098 32.565.747 11.490.334
2002 51.401.621 14.820.523 39.327.380 13.925.793
2003 52.481.032 16.402.656 47.663.753 15.573.875
2004*) 70.394.481 17.914.146 53.169.498 16.624.977
Sumber: Diolah dari Data Jumlah Penduduk dan PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara 20
00-2004
2.4.3 Potensi Ekonomi
A.
Pertanian
Pembangunan pertanian dalam arti luas meliputi, bidang pertanian
tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan.
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai potensi lahan pertanian yang
cukup signifikan untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian baru di
luar Jawa dan Sumatera. Ketersediaan lahan pertanian diperkirakan
seluas 2.584.269 Ha. terdiri dari lahan sawah 79.702 Ha, lahan kering
2.322.090 Ha dan lahan lainnya 282.477 Ha. Dari potensi yang ada, lahan
sawah baru dimanfaatkan 35.976 Ha (45,146 %) sedangkan untuk lahan
kering sekitar 1.705.249 Ha (76,74 %) dan lahan lainnya 21.418 Ha
(7,58 %). Potensi yang lain adalah adanya Sungai Mahakam sebagai
sumber pengairan, tersedianya alat dan mesin pertanian serta tersedianya
Rice Procesing Unit (RPU) dengan kapasitas 50 ton/jam menjadikan
Kabupaten Kutai Kartanegara surplus padi setiap tahun dengan produksi
padi sawah pada 2004 sebesar 183.845,22 ton dan padi lading 15.192,17
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Kebutuhan akan asupan gizi dari protein hewani didapatkan dari daging
ternak dan unggas, dimana sampai dengan tahun 2004 produksi ternak
Sapi mencapai 212.214,70 Kg, Kerbau sebesar 19,607 Kg, Kambing
sebesar 39,065,49 kg dan daging Babi sebesar 302.420,79 Kg. Produksi
daging unggas sampai dengan tahun 2004 untuk Ayam Buras mencapai
73.381,85 Kg, Ayam Potong mencapai 33.691.618,39 Kg, Ayam Petelur
mencapai 370.035,00 Kg, Itik mencapai 7.451.875,32 Kg dan untuk
produksi telur Ayam Petelur mencapai 573.612 Kg, Ayam Buras 347.797
Kg, Itik 634.543 Kg.
Untuk mengetahui potensi lahan (Ha) pertanian dan perkebunan beserta
produksinya (ton) yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara pada
tahun terakhir ini, maka berikut ini dapat ditampilkan tabel potensi luas
lahan beserta produksinya.
Tabel II.29
Jenis Komoditi Beserta Luas lahan (Ha) dan Jumlah Produksi (Ton)
Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2004
No. Jenis Komoditi Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton)
1. Padi Sawah 41,400 183.845,22
2. Padi Ladang 5908 15.192,17
3. Palawija 3.437 29.795
4. Sayuran 3.181 30.936
5. Buah -43.248
6. Perkebunan Rakyat 57.582,80 227.933,50
7. Perkebunan Karet 9.152,5 2.220,50
8. Perkebunan Lada 10.106,5 5.882,00
9. Perkebunan Kopi 3.724,5 904,60
10. Perkebunan Cengkeh 102,0 1,65
11. Perkebunan Kelapa 11.802,5 5.909,30
12. Perkebunan Kakao 2.185,0 684,50
13 Perkebunan Kapuk 82,5 19,75
14. Perkebunan Kemiri 632,0 39,00
15. Perkebunan Aren 173,5 18,20
16. Jambu Mente 104,5 4,50
17. Jahe 19,6 160,00
18. Panili 15,5 0,20
19. Pala 3,50 0,14
Sumber : Diolah dari Kutai Kartanegara dalam Angka 2004
Secara umum komoditas tanaman padi (sawah dan ladang) dan
palawijaya memberikan kontribusi cukup besar kepada produksi sektor
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya, karena hingga kini kedua hasil
tambang tersebut merupakan komoditi ekspor utama. Perkembangan
produksi batu bara misalnya, pada tahun 2004 produksinya mencapai
11.751.667,49 metrik ton.
Tabel II.31
Produksi Batubara Menurut Perusahaan (M. Ton)
PERUSAHAAN
Coal Company
2002 2003 2004
1. PT. Multi Harapan Utama 861.929,000 1.574.456,000
2. PT. Tanito Harum 1.831.263,806 2.083.041,910
3. PT. Bukit Baiduri Enterprises 699.514,829 195.042,700
4. PT. Fajar Bumi Sakti 100.453,995 70.387,383
5. PT. Anugrah Bara Kaltim 1.579.703,000 2.478.749,000
6. PT. Kitadin 1.849.414,000 2.291.493,000
7. PT. Welarco Subur Jaya -330,772
8. PT. Kartika Selabumi Mining -253.342,898
9. KUD Tani Maju -68,180
10. Koperasi Tahta Pokmas IDT -33.045,177
JUMLAH 6.922.278,630 8.979.957,020 11.751.667,49
Sumber : Dinas Pertambangan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004
C.
Perdagangan, industri dan koperasi
Perdagangan luar negeri merupakan sektor ekonomi yang sangat
berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia pada
umumnya dan Kabupaten Kutai Kartanegara pada khususnya. Dari
kegiatan ekspor dapat diperoleh devisa yang merupakan salah satu
sumber dana untuk pembangunan.
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Tabel II.33
Banyaknya Kunjungan Wisatawan Asing Menurut Negara Asal
Tahun 2000-2004
N E G A R A 2000 2001 2002 2003 2004
1. Amerika 15 16 18 20 86
2. Australia 22 40 40 35 63
3. Austria -2 4 5 55
4. Belanda 9 21 22 24 9
5. Belgia 8 17 17 19 24
6. Canada -6 5 4 7
7. Denmark --2 4 8
8. Inggris 1 10 11 10 45
9. Italia --1 3 8
10. Jerman 3 39 41 44 54
11. Jepang 13 41 40 42 30
12. Francis 14 12 15 15 25
13. Spanyol ---1 2
14. Swedia ---1 2
15. Swiss ---1 3
16. Selandia baru -6 7 7 33
17. Norwegia --0 -18. Malaysia -11 10 12 19. Lain-Lain 577 473 500 235 4.223
JUMLAH 662 694 733 462 4.677
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2000-2004
Kabupaten Kutai Kartanegara dikenal sebagai daerah yang kaya akan
sumber daya alam yang melimpah dan memiliki potensi keindahan alam serta
beraneka kehidupan budaya etnik masyarakatnya yang sangat unik. Panorama
alam hutan hujan tropis yang dilintasi oleh sungai Mahakam dan anak-anak
sungainya, tata kehidupan masyarakat Dayak yang unik, serta kejayaan
Kesultanan Kutai yang merupakan kelanjutan dari kerajaan tertua di Indonesia,
kesemuanya dapat disaksikan dan dinikmati di wilayah ini. Disamping wisata alam
dan budayanya yang unik, panorama industri besar dan wisata kota di kota-kota
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
utama pada daerah pesisir timur pulau Kalimantan ini pun menjadi daya tarik
tersendiri.
Daerah tujuan wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dicapai dari
beberapa lokasi yang memiliki nilai strategis dalam konstelasi wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dicapai dari Balikpapan
yang merupakan daerah tujuan pertama bagi para wisatawan nusantara maupun
mancanegara yang datang ke Provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan yang dikenal
sebagai kota minyak merupakan pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur yang
dapat dicapai melalui udara dan laut dari kota-kota utama di Indonesia. Di Kota
Balikpapan terdapat Bandar Udara Internasional Sepinggan dan Pelabuhan Laut
Semayang. Ibukota Provinsi Kalimantan Timur ini dapat ditempuh dalam waktu
kurang lebih 2,5 jam perjalanan darat. Kota Tenggarong sebagai ibukota
Kabupaten Kutai Kartanegara dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam
dari kota Balikpapan dan sekitar 30 menit dari kota Samarinda, transportasi umum
yang dapat digunakan adalah bus dan taksi. Khusus yang menggunakan bus
umum dari Balikpapan, wisatawan harus turun di pertigaan Loa Janan untuk
melanjutkan perjalanan ke Tenggarong dengan menggunakan mobil angkutan
umum.
Untuk mencapai pedalaman Mahakam, para wisatawan dapat
menggunakan transportasi sungai. Kapal-kapal motor menuju pedalaman ini dapat
ditemui di pelabuhan sungai yang ada di Samarinda atau Tenggarong. Wisatawan
juga dapat menggunakan transportasi udara dengan menggunakan pesawat
perintis yang terdapat di bandara Temindung, Samarinda. Rute penerbangan yang
dapat dicapai dari Samarinda menuju pedalaman Mahakam adalah Long Hubung
dan Long Nawan.
Beberapa objek wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi
daerah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara dapat dilihar
secara lebih rinci pada tabel berikut.
Tabel II.34
Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara
No. Kecamatan Objek Wisata
1. Tenggarong Museum Mulawarman, Museum Kayu
Tuah Himba, Waduk Panji Sukarame,
Monumen Pancasila, Pondok Labu,
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010
Sementara pada abad XIII di muara Sungai Mahakam juga berdiri Kerajaan
Kutai Kartanegara yang didirikan oleh seorang pembesar dari kerajaan Singosari
yang bernama Raden Kesuma yang bergelar Aji Batara Agung Dewa Sakti.
Asimilasi (penyatuan) kedua kerajaan tersebut terjadi pada abad XIII melalui
perkawinan politik dan pada abad XVI melalui perang besar sehingga wilayah
Kerajaan Kutai Kartanegara menjadi sangat luas dan namanya berubah menjadi
Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sampai sekarang.
Dengan berbagai kondisi dan aspek historis tersebut di atas, maka dalam
lima tahun ke depan (tahun 2005-2010), Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki
potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai roda penggerak
pertumbuhan ekonominya.
RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005-2010