Professional Documents
Culture Documents
TRAUMA ABDOMEN
Anggreiny Tumimomor (13014101135)
Ningsi Hadji Ali (13014101113)
Yuniaty Sitohang (070 111 103)
Ririn Hardiyanti (080111127)
Yudit Garedja (13014101173)
Pemeriksaan
Radiolonuclide
ERCP (endoscopic retrograde
cholangiopancreotography)
Endoskopi dekompresi transampullan bilier
Duodenum
Ballard, dkk melaporkan:
Dari 103.864 pasien yang terdaftar pada 28
sebesar 70% di mana melibatkan orang dewasa dan anak anak. Dari
jumlah tersebut yang mengalami cedera kepala yang signifikan ( 26 dari
30), 92% dari jumlah tersebut dilaporkan mengalami nyeri abdomen
atau mengalami pelunakan atau ganjalan pada pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan CT yang dilakukan pada 18 pasien, gambaran udara di
rongga retroperitoneum atau di rongga ekstravasasi dilihat dengan
menggunakan kontras sebesar 26% dari pemeriksaan scan; jumlah yang
sama diinterpretasikan sebagai normal. Tingkat kematian sebesar 13%
dan bukan disebabkan oleh terlambatnya diagnosis atau terapi.
Penelitian ini menekankan pada kesulitan dalama menganalisis sejumlah
trauma yang dikarenakan hanya sebagian kecil yang dilaporkan oleh
pusat trauma ( dan ahli bedah). Sebagai tambahan, para investigator
juga meninjau cara cara dalam melakukan operasi dari penanganan
tertutup pada duodenum sampai pada prosedur Whipple - tetapi tidak
dapat dijadikan sebagai rekomendasi definitif dikarenakan hanya
sebagian kecil dari pasien dan rumah sakit yang dilaporkan.
Pengalaman
dari
kota
Salt
Lake
dan
Pittsburgh
mengingatkan bahwa penyebab umum terjadinya trauma
duodenum pada anak adalah karena kekerasan., khususnya
pada pasien yang lebih muda
Oleh karena itu trauma duodenum yang tersembunyi
seharusnya menimbulkan kecurigaan jika riwayat atau
mekanisme
terjadinya
trauma
mengambarkan
ketidaksesuaian dengan trauma yang sebenarnya. Pada
semua kasus, pasien yang mengalami perforasi duodenum
dilakukan tindakan operasi dengan berbagai macam cara,
tergantung pada keparahan cedera dan acuan dari ahli
bedah. Kami merekomendasikan tindakan penutupan primer
pada perforasi duodenum (bilamana memungkinkan).
Penutupan
Pankreas
Trauma pada pankreas lebih jarang terjadi bila
Laporan
Pada
Kekerasan seksual
Trauma Diafragma
- Trauma pada diafragma jarang ditemukan, bahkan
pada pusat penanganan trauma yang lebih besar.
Trauma disebabkan oleh kekuatan kompresi yang
besar pada rongga abdomen, membuat akselerasi
dari isi abdomen, terjadi ruptur pada otot
diafragma.
Saat
ini
trauma
penetrasi
menyebabkan luka. Pada kasus ini, trauma
diafragma sering ditemukan pada tindakan
eksplorasi trauma lainnya.
Diafragma kanan maupun kiri mempunyai
peluang yang sama terkena trauma
Diagnosis
Modalitas Diagnostik
Evaluasi awal pada anak dengan cedera akut
Computed
Tomography
(CT)
CT merupakan pemeriksaan non invasif, menggunakan
metode akurat untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi
trauma abdomen, dan hal ini mengurangi laparotomi
eksplorasi.
CT sangat membantu dalam mendiagnosis cedera abdomen
pada saat diintubasi, anak-anak dengan multitrauma.
Pemeriksaan
DPL
Pedoman
kemudian
diterapkan
secara
prospektif pada 312 anak dengan trauma
hepar atau lien yang dirawat tanpa operasi di
16 rumah sakit pada tahun 1998-2000. Pasien
dengan luka ringan lainnya, seperti dislokasi,
fraktur non comminuted atau cedera jaringan
lunak, dimasukkan selama cedera terkait
tidak
mempengaruhi
variabel
dalam
penelitian.
Tingkat
dokter bedah pada 90% kasus dan 10% pada pasien yang
terkait. 6 pasien ( 1,9 % ) yang diterima kembali,
meskipun tidak ada operasi yang diperlukan. Di
bandingkan dengan 832 pasien yang dipelajari
sebelumnya, 312 pasien dikelola secara prospektif oleh
pedoman yang telah diusulkan mengalami penurunan
yang signifikan pada perawatan di ICU ( P < 0,0001 ),
lama perawatan di rumah sakit ( P < 0,0006 ), Radiologi
tindak lanjut ( P < 0,0001 ), dan interval pembatasan
aktivitas fisik ( P < 0,04 ) dalam setiap klasifikasi dari
trauma.
pankreas
lebihcenderung
gagal
dalam
manajemen non operatif odds ratio [ OR ]7.49 , 95
% CI , 3,74-15,01 dibandingkan dengan mereka
yang menderita trauma lainnya . Para pasien yang
gagal mempunyai skor keparahan cedera yang
lebih tinggi ( ISS ; 28 17 ) dibandingkan dengan
mereka yang menjalani manajemen non operatif
dengan sukses ( 14 10 , P < 0,001 ). Pasien
dengan CKB (GCS = 8 ) memiliki tingkat
kegagalan yang lebih tinggi untuk manajemen
non operatif ( OR 5.09 , 95 % CI , 3,04 - 8.52 ).
Ringkasan
Faktanya bahwa tingkat operasi saat ini 4
Hubungan
Trauma Abdomen
Morse dan Garcia melaporkan keberhasilan manajemen non
opretaif pada 110 dari 120 anak (91%) dengan trauma tumpul
lien, di antaranya 22 (18%) telah dikaitkan dengan trauma
abdomen.
Hanya 3 dari 120 pasien tersebut (2,5%) megalami trauma
GI, dan masing masing telah dilakukan celiotomi secara dini
untuk sebuah indikasi tertentu. Tidak ada morbiditas dari
trauma yang tidak diketahui atau tertundanya operasi.
Demikian pula, tinjauan dari NPTR dari tahun 1988-1998
mengungkapkan 2.977 pasien dengan trauma abdomen
viseral, hanya 96 (3,2%) yang memiliki hubungan dengan
rongga viseral.
Tingginya
Pseudoaneurisma
Angiografi
Anak-anak
Sebuah
tinjauan
dari
multi
institusi
mengidentifikasi
proses
kehilangan
darah
sebagai penyebab kematian intraoperatif pada
82 % dari537 pasien di delapan pusat pendidikan
trauma. Rata rata pH adalah 7.18 , dan suhu
tubuh rata-rata adalah 32 0C sebelum terjadi
kematian. Moulton dan kawan kawan
melaporkan tingkat kelangsungan hidup hanya 5
dari12 (42 % ) pada kasus operasi retrohepatik
yang dilakukan berturut turut atau kerusakan
parenkim hepar yang berat pada anak - anak.
Penting
oleh
balutan
juga
menyeimbangkan
perlawanan terhadap efek dari potensi yang
dapat merusak dari peningkatan tekanan intraabdomen pada ventilasi, curah jantung
jantung, fungsi ginjal, sirkulasi mesenterika,
dan tekanan intrakranial. Penanganan tepat
waktu pada sindrom kompartemen abdominal
dapat menjadi titik kritis untuk tindakan
menyelamatkan pasien. Penutupan dinding
perut sementara pada waktu dilakukan
pembalutan yang dapat mencegah sindrom
kompartemen abdominal.
TERIMA
KASIH