You are on page 1of 3

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KUALITAS TIDUR YANG

BURUK PADA REMAJA DI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNISSULA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dunia kesehatan yang modern ini telah mengenal istilah The Triumvirate
of Good Health yang artinya tiga komponen utama kesehatan. Ketiganya
adalah kebugaran fisik, keseimbangan nutrisi dan kesehatan tidur. Untuk
melakukan olahraga saja tidak cukup. Ternyata tidur juga memiliki hubungan
yang erat dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Memperbaiki dan
memperhatikan kualitas tidur dapat meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan.Kualitas tidur mengacu pada pandangan subjektif tentang
bagaimana tidur yang dialami seseorang,meliputi perasaan istirahat ketika
bangun dan kepuasan dalam tidur.Setiap orang memiliki siklus siang-malam
dalam kurun waktu 24 jam yang disebut ritme sirkadian. Hal tersebut yang
dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Apabila ritme sirkadian
seseorang lebih stabil dan konsisten maka menyebabkan kulitas tidur lebih
baik.
Menurut pedoman durasi tidur yang disarankan oleh National Sleep
Foundation, kondisi kurang tidur yang didefinisikan sebagai <8 jam untuk
anak-anak dan <7 jam untuk orang dewasa, dialami oleh 45% dari anak usia
11-17 tahun dan 37% orang dewasa. Efek kumulatif dari kurang tidur yang
berkepanjangan dan gangguan tidur telah dikaitkan dengan peningkatan
mortalitas dan peningkatan risiko untuk berbagai penyakit kronis termasuk
depresi,hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Hipertensi dan komplikasinya merupakan salah satu penyebab kematian
nomor satu secara global.Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan
hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner,infrak jantung dan
stroke. Gangguan kerja organ,selain menyebabkan penderita,keluarga,dan
negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk pengobatan dan
perawatan dan tentu saja juga menrunkan kualitas hidup penderita.Disamping
itu pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif
banyak tersedia.
Hipertensi saat ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (public heart
problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar apabila tidak segera
ditanggulangi.Dewasa ini,peningkatan pravalensi hipertensi meningkat sejalan

dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,obesitas,aktivitas fisik dan


stress.Berdasarkan Journal Circulation,gangguan tidur dan gangguan bernapas
saat tidur (sleep apnea) dapat mewakili kontributor potensial untuk inisiasi dan
perkembangan penyakit kardiovaskular.Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Javaheri dan Redline dari Case Western Reverse School of Medicine
Cleveland,diketahui bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur yang buruk
dengan prehipertensi pada remaja,diketahui bahwa terdapat peningkatan
tekanan darah sistolik dan diastolik pada remaja yang memiliki kualitas tidur
yang buruk
Redline menyatakan bahwa dokter spesialis jantung harus memberikan
perhatian khusus terhadap pasien yang mengalami gangguan tidur,karena
gangguan tidur dianggap sebagai salah satu fator pemicu terjadinya
hipertensi,baik pada pasien dewasa maupun anak dan remaja.Kualitas tidur
dapat mempengaruhi proses homeostasis dan bila proses ini terganggu,maka
menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular.
Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukan hipertensi dan penyakit
kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring
dengan perubahan gaya hidup.Di tahun 2013 dengan menggunakan unt
analisis individu menunjukan bahwa secara nasional 25,8% penduduk
indonesia menderita penyakit hipertensi. Jika dikatagorikan,pravelensi
berdasarkan jenis kelamin tahun 2007 maupun ditahun 2013 pravalensi
hipertensi perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Di tahun 2007
pravalensi laki-laki mncapai 31.3% sedangkan perempuan 22.8%. dan terjadi
peningkatan pada tahun 2013 yaitu laki-laki pravalensinya 31.9% dan
perempuan 28.8% .
Stroke,hipertensi, dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab
kematian,dimana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak 15,4% ,
ipertensi 6,8%,penyakit jantung iskemik 5,1% dan penyakit jantung 4,6% .
Dalam data Riskesdas 2007 dan 2013 juga disebutka pravalensi hipertensi di
Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular
lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkat laki-laki(48%).
Pada umumnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Unissula yang rentang usia
dikatagorikan dalam usia remaja memiliki aktivitas sehari-hari yaitu
kesibukan kuliah dengan jadwal akademis dan non akademis yang padat. Dan
adanya faktor faktor sosial,seperti akses internet,peralatan elektronik seperti
gadget,peningkatan konsumsi kafein dan faktor-faktor stress juga
mempengaruhi kualitas tidur.
Oleh karena itu,berdasarkan uraian diatas, maka saya tertarik untuk meneliti
ada atau tidakanya hubungan kualitas tidur yang buruk dengan resiko
hipertensi pada mahasiswa FK Unissula.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ada huubungannya antara hipertensi dengan kualitas tidur yang


buruk pada remaja
2. Bagaimana gambaran tekanan darah pada usia remaja
1.3 Tujuan Penelitan
1.Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
hipertensi dengan kualitas tidur yang buruk pada remaja
2.Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah:
a.Mengetahui hubungan hipertensi dengan kualitas tidur yang buruk pada
remaja di Fakultas Kedokteran Unissula
b.Mengetahui gambaran tekanan darah rata-rata pada remaja di Fakultas
Kedokteran Unissula
c.Mengetahui gambaran kualitas tidur pada remaja di Fakultas Kedokteran
Unissula
1.4 Manfaat Penelitian
1.Bagi pemerintah agar dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat
suatu kebijakan dalam hal pencegahan dini tehadap penyakit hipertensi
2.Bagi masyarakat dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang ada atau
tidaknya pengaruh kualitas tidur dengan peningkatan tekanan darah

You might also like