Pada dunia kesehatan yang modern ini telah mengenal istilah The Triumvirate of Good Health yang artinya tiga komponen utama kesehatan. Ketiganya adalah kebugaran fisik, keseimbangan nutrisi dan kesehatan tidur. Untuk melakukan olahraga saja tidak cukup. Ternyata tidur juga memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Memperbaiki dan memperhatikan kualitas tidur dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan.Kualitas tidur mengacu pada pandangan subjektif tentang bagaimana tidur yang dialami seseorang,meliputi perasaan istirahat ketika bangun dan kepuasan dalam tidur.Setiap orang memiliki siklus siang-malam dalam kurun waktu 24 jam yang disebut ritme sirkadian. Hal tersebut yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Apabila ritme sirkadian seseorang lebih stabil dan konsisten maka menyebabkan kulitas tidur lebih baik. Menurut pedoman durasi tidur yang disarankan oleh National Sleep Foundation, kondisi kurang tidur yang didefinisikan sebagai <8 jam untuk anak-anak dan <7 jam untuk orang dewasa, dialami oleh 45% dari anak usia 11-17 tahun dan 37% orang dewasa. Efek kumulatif dari kurang tidur yang berkepanjangan dan gangguan tidur telah dikaitkan dengan peningkatan mortalitas dan peningkatan risiko untuk berbagai penyakit kronis termasuk depresi,hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas. Hipertensi dan komplikasinya merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu secara global.Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner,infrak jantung dan stroke. Gangguan kerja organ,selain menyebabkan penderita,keluarga,dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk pengobatan dan perawatan dan tentu saja juga menrunkan kualitas hidup penderita.Disamping itu pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Hipertensi saat ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (public heart problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar apabila tidak segera ditanggulangi.Dewasa ini,peningkatan pravalensi hipertensi meningkat sejalan
dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,obesitas,aktivitas fisik dan
stress.Berdasarkan Journal Circulation,gangguan tidur dan gangguan bernapas saat tidur (sleep apnea) dapat mewakili kontributor potensial untuk inisiasi dan perkembangan penyakit kardiovaskular.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Javaheri dan Redline dari Case Western Reverse School of Medicine Cleveland,diketahui bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur yang buruk dengan prehipertensi pada remaja,diketahui bahwa terdapat peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik pada remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk Redline menyatakan bahwa dokter spesialis jantung harus memberikan perhatian khusus terhadap pasien yang mengalami gangguan tidur,karena gangguan tidur dianggap sebagai salah satu fator pemicu terjadinya hipertensi,baik pada pasien dewasa maupun anak dan remaja.Kualitas tidur dapat mempengaruhi proses homeostasis dan bila proses ini terganggu,maka menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukan hipertensi dan penyakit kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup.Di tahun 2013 dengan menggunakan unt analisis individu menunjukan bahwa secara nasional 25,8% penduduk indonesia menderita penyakit hipertensi. Jika dikatagorikan,pravelensi berdasarkan jenis kelamin tahun 2007 maupun ditahun 2013 pravalensi hipertensi perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Di tahun 2007 pravalensi laki-laki mncapai 31.3% sedangkan perempuan 22.8%. dan terjadi peningkatan pada tahun 2013 yaitu laki-laki pravalensinya 31.9% dan perempuan 28.8% . Stroke,hipertensi, dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian,dimana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak 15,4% , ipertensi 6,8%,penyakit jantung iskemik 5,1% dan penyakit jantung 4,6% . Dalam data Riskesdas 2007 dan 2013 juga disebutka pravalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkat laki-laki(48%). Pada umumnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Unissula yang rentang usia dikatagorikan dalam usia remaja memiliki aktivitas sehari-hari yaitu kesibukan kuliah dengan jadwal akademis dan non akademis yang padat. Dan adanya faktor faktor sosial,seperti akses internet,peralatan elektronik seperti gadget,peningkatan konsumsi kafein dan faktor-faktor stress juga mempengaruhi kualitas tidur. Oleh karena itu,berdasarkan uraian diatas, maka saya tertarik untuk meneliti ada atau tidakanya hubungan kualitas tidur yang buruk dengan resiko hipertensi pada mahasiswa FK Unissula. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada huubungannya antara hipertensi dengan kualitas tidur yang
buruk pada remaja 2. Bagaimana gambaran tekanan darah pada usia remaja 1.3 Tujuan Penelitan 1.Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan kualitas tidur yang buruk pada remaja 2.Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah: a.Mengetahui hubungan hipertensi dengan kualitas tidur yang buruk pada remaja di Fakultas Kedokteran Unissula b.Mengetahui gambaran tekanan darah rata-rata pada remaja di Fakultas Kedokteran Unissula c.Mengetahui gambaran kualitas tidur pada remaja di Fakultas Kedokteran Unissula 1.4 Manfaat Penelitian 1.Bagi pemerintah agar dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan dalam hal pencegahan dini tehadap penyakit hipertensi 2.Bagi masyarakat dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang ada atau tidaknya pengaruh kualitas tidur dengan peningkatan tekanan darah