Professional Documents
Culture Documents
misalnya dengan vakum. Keadaan lain pada ibu, yaitu adanya hipertensi
(preeklamsia) juga merupakan alasan dipilihnya vakum sebagai alat bantu
persalinan. Daam keadaan demikian, Anda tidak boleh mengejan terlalu
kuat
karena
mengejan
dapat
mempertinggi
tekanan
darah
dan
luka atau lecet dikulit kepala. Inipun dapat diobati dengan obat anti septik.
Kondisi ini biasanya akan hilang sendiri setelah bayi usia seminggu.
Resiko yang lebih berat adalah terjadinya pendarahan diantara tulangtulang kepala (cephal hematome), juga terjadi pendarahan dalam otak.
4. Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)
Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam
menyerupai sendok. Berbeda dengan vakum, persalinan yang dibantu
forsep bisa dilakukan meski Anda tidak mengejan, misalnya saat terjadi
keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan dengan
forsef relatip lebih beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan
vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan juga apabila kondisi ibu dan
anak sangat tidak baik.
Dokter akan meletakan forsep diantara kepala bayi dan
memastikan itu terkunci dengan benar, artinya kepala bayi dicengkram
dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan ditarik keluar
sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Persalinan forsep
biasanya membutuhkan episiotomi.
Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada
tenaga, atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan,
forsep dapat menjadi pilihan. Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika
janin kekurangan oksigen dan harus segera dikeluarkan. Apabila
persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak bisa
mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus segera dilakukan.
Pada bayi dapat terjadi kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis),
luka pada wajah dan kepala, serta patah tulang wajah dan tengkorak. Jika
hal itu terjadi, bayi harus diawasi dengan ketat selama beberapa hari.
Tergantung derajat keparahannya, luka tersebut akan sembuh sendiri.
Sedangkan pada ibu, dapat terjadi luka pada jalan lahir atau robeknya
rahim (ruptur uteri).
5. Persalinan Dengan Operasi Caesar
Tindakan operasi caesar ini hanya dilakukan jika terjadi kemacetan
pada persalinan normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang
dapat mengancam nyawa ibu dan janin. Keadaan yang memerlukan
operasi caesar, misalnya gawat janin, jalan lahir tertutup plasenta (plasenta
previa totalis), persalinan meacet, ibu mengalami hipertensi (preeklamsia),
bayi dalam posisi sungsang atau melintang, serta terjadi pendarahan
sebelum proses persalinan.
Pada beberapa keadaan, tindakan operasi caesar ini bisa
direncanakan atau diputuskan jauh-jauh hari sebelumnya. Operasi ini
disebut operasi caesar elektif. Kondisi ini dilakukan apabila dokter
menemukan ada masalah kesehatan pada ibu atau ibu menderita suatu
penyakit, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.
Misalnya ibu menderita diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit jantung, caesar
jauh
hari
sebelum
jadwal
melahirkan
dengan
dapat
terjadi
kemacetan
persalinan
(FETO
PELPIC
dipikirkan
untuk
melakukan
caesar
pada
kasus
janin
terpisah, atau keduanya hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus
kehamilan kembar dengan janin hanya memiliki satu kantong ketuban,
resiko untuk saling mengait/menyangkut satu sama lain terjadi lebih tinggi,
sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan ganda dengan
jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk
melakukan operasi caesar terencana.
3. Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut
rahim. Karena sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen,
maka tidak mungkin plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih
dulu dari janin karena dapat mengakibatkan kematian janin. Plasenta
terdiri dari banyak pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan
lahir, sangat rawan dengan terjadinya pendarahan. Apabila terjadi
kontraksi pada rahim, maka sebagian plasenta yang kaya pembuluh darah
ini akan terlepas dan menimbulkan pendarahan hebat yang dapat
mengancam nyawa janin dan ibu.
4. Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus),
herpes, penderita HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau
tumor rahim (mioma) yang ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista
yang menghalangi turunnya janin, serta berbagai keadaan lain merupakan
hal-hal yang menyebabkan operasi caesar lebih diutamakan.
5. Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion
(cairan ketuban sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.
1) Sumber
:Persalinan
Dengan
Operasi
Caesar
Bidanku.comhttp://bidanku.com/persalinan-dengan-operasicaesar#ixzz3doujhmdR
jenis-persalinan#ixzz3dot6ceKA
3) Sumber
:Melahirkan
Di
Dalam
Air
(Waterbirth)
Bidanku.comhttp://bidanku.com/melahirkan-di-dalam-airwaterbirth#ixzz3dowEdtFF