You are on page 1of 20

PERAN PERNIKAHAN TERHADAP

KEJADIAN
KEKAMBUHAN
PADA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

HERDANTI DWI PUTRI


1102010121

ANGKA
KASUS

Latar belakang
Tingginya angka kekambuhan
penyalahgunaan narkoba disebabkan
kualitas dukungan sosial yang buruk
dari orang terdekat terutama
pasangan dapat menyebabkan
penurunan kualitas hidup pecandu
serta menyulitkan upaya
pemberantasan narkoba

Studi Kasus
S (40 th)
S (40 th)
Riwayat abstinan 1
Riwayat abstinan 1
tahun
tahun
Pisah dari Istri
Pisah dari Istri
3 anak
3 anak
T (31 th)
T (31 th)
19 x detoksifikasi
19 x detoksifikasi
Rehabilitasi
Rehabilitasi
Riwayat abstinan 4
Riwayat
abstinan 4
tahun
tahun
SINGLE
SINGLE

RELAPS

I (33 th)
I (33 th)
1 x detoksifikasi
1 x detoksifikasi
1 x Rehabilitasi
1 x Rehabilitasi
Riwayat abstinan 1
Riwayat
abstinan 1
bulan
bulan
SINGLE
SINGLE

DISKUS
I
NON ADDICTED BRAIN

STIMULY

STIMULU
S

MEMORY

INHIBITORY
CONTROL

ADDICTED BRAIN

STOP!!

MEMOR
Y

MEMOR
Y

GO!!

MEMORY

STIMUL
STIMUL
Y
Y

MEMORY

GO!! GO!!

COPING
SKILL

status pernikahan merupakan faktor sosiodemografis yang


tidak berhubungan langsung dengan penurunan angka
kekambuhan (S.K. Mattoo, S. Chakrabarti & M. Anjaiah 2009)
terdapat kecenderungan bahwa pecandu yang telah menikah
biasanya akan memiliki waktu abstinance yang lebih lama
dan hasil terapi yang lebih baik dibandingkan pecandu yang
belum menikah atau tidak memiliki pasangan (GEORGE E.
VAILLANT 1988).
Sharma et al menyatakan bahwa Lajang adalah salah satu
faktor prediksi bahwa seseorang akan kembali kambuh dan
mempunyai riwayat hasil pengobatan yang buruk. (2012)

kepastian untuk kembali menjadi seorang


pecandu hanya bisa ditentukan oleh yang
bersangkutan melalui kualitas coping skillnya

peran dan
tanggung Self Efficicacy
jawab

Makn
a
hidup

MARRIAG
E

Motivasi

Proteksi Perceived
keluargEffect
a Social Support

HOW MUCH TIME??

Forever...

BCT
metode ini dibuat intuk membangun fungsi pernikahan sebagai
dukungan terhadap pasangan dalam melewati masa bebas
narkoba/ abstinan.

Happier marriage

Better child
physchosocial
outcome

Menikah sebagai pencegah perbuatan munkar







Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf,

mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana[QS. At Taubah (9):71].

nikah

Makna Hidup
Batin Tenang

Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi,


Ibnu Hibban dan Hakim):a.Orang yang berjihad / berperang di
jalan Allah. b.Budak yang menebus dirinya dari tuannya.
c.Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya
dari yang haram.(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban danHakim)

kesimpulan
Pernikahan tidak berpengaruh secara langsung dalam
menurunkan angka kekambuhan, tetapi dapat memperpanjang
masa abstinance dan memperbaiki kualitas hidup pecandu
sedangkan lajang merupakan faktor prediksi untuk hasil
pengobatan yang buruk disertai kemungkinan untuk kambuh
berulang.

SARAN
Meningkatkan angka rehabilitasi pecandu dengan memberikan
informasi program rehabilitasi beserta fasilitas pengobatan yang
tersedia
memberikan pendidikan mengenai adiksi sebagai social dan brain
disease melalui berbagai media dan layanan soasial di indonesia
untuk mengurangi stigma.
Menjadikan pusat rehabilitasi sebagai wadah informasi dan
pendidikan kepada keluarga mengenai pentingnya peran aktif
mereka dalam proses pengobatan dan pencegahan kekambuhan .
Menyediakan program training berpasangan (BCT) sebagai
program aftercare di fasilitas rehabilitasi.
Anjuran menikah saat mampu untuk memberikan ketenangan
dalam hidup sehingga tidak terjerumus narkoba.

You might also like