You are on page 1of 19

Base Location Dengan Augmented Reality

(STUDI KASUS : UNSIKA 1)


PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer Pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh :
Adi Rizky Pratama
1141177004204

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2014

KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum wr. wb,


Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi dengan judul Baselocation Dengan
Augmented Reality sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Adapun penyusunan skripsi ini
merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi strata 1 (S.1) Teknik
Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya melibatkan banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. selaku Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Dr. H. Dedi Mulyadi, S.E., MM. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer yang senantiasa
memberikan motivasi.
3. Oman Komarudin, S.Si., M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer yang
senantiasa mendampingi mahasiswa dalam proses pembuatan skripsi ini.
4. Ade Andri Hendriadi, S.Si., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
yang selalu mengarahkan, mendampingi dan memotivasi mahasiswa dalam proses
pembuatan skripsi ini.
5. .................................... selaku Dosen Pembimbing yang selalu penuh dengan kesabaran
dan perhatian membimbing dan mengarahkan serta memberi masukan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
6. .................................... selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan atas
skripsi yang akan dibuat.
7. Ayahanda tercinta Bapak Aas Asikin, yang telah mendorong dan mendukung saya dalam
menyelesaikan program studi Sarjana (S.1).
8. Ibunda tercinta Ibu eros, yang senantiasa memberikan limpahan doa agar sehat selalu dan
lancar selama proses perkuliahan dan pembelajaran.

9. Bapak montir/mekanik bengkel kawasaki Karawang yang telah memberikan segenap


tenaga untuk memperoleh data dan dukungan yang penulis inginkan.
10. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer yang telah memberikan motivasi
kepada penulis sehingga terwujudnya skripsi ini.
Kepada Allah SWT lah penulis serahkan balasan atas segala amal bakti dari semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari keterbatasan dan
kekurangan penulis dalam pengetahuan, maka tegur sapa dan kritikan yang penulis harapkan,
serta semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Wassalaamualaikum wr. wb.
Karawang,19 November 2014
Penulis

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Saat ini, akses internet sudah menjadi kebutuhan bagi para pengguna komputer. Hal ini
didukung oleh meningkatnya pengguna internet di Indonesia, Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapa 71,19
juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna
(ANTARA News, Jakarta,2014). Didalam dunia pendidikan ,khususnya bagi para mahasiswa,
internet memang sudah menjadi hal utama dalam pencarian informasi dan pengetahuan. Hal
itulah yang membuat bandwith dan akses internet yang cepat serta aman menjadi hal yang
penting dan menjadi kebutuhan, bahkan dalam dunia pendidikan. Dengan adanya bandwith dan
akses internet yang tinggi diperlukan juga manajemen bandwith untuk para user sehingga tidak
menurunkan kualitas dari jaringan.
Bagi mahasiswa, kualitas dari jaringan menjadi hal yang penting pada saat mengakses
internet. Manajemen bandwidth sangat dibutuhkan dalam suatu network untuk optimalisasi
penggunaan bandwidth dan meningkatkan unjuk kerja jaringan yang bermanfaat untuk mencegah
penguasaan bandwidth oleh client-client tertentu saja menurut jurnal Muhd.Iqbal dan Anwar
(2013). Selain manajemen bandwith untuk kehandalan akses internet juga dapat menggunakan
web proxy dean web filtering. Dengan menggunakan web proxy waktu akses jaringan dapat di
perkecil hampir setengahnya. Hal ini didukung oleh hasil grafik perbandingkan kecepatan akses
analisa penggunaan web proxy.

Untuk itulah penggunaan web proxy dengan metode web filtering dengan menggunakan
mikrotik menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kecepatan akses jaringan. Selain itu
mikrotik juga menjadi solusi untuk memanajemen bandwith agar bandwith dapat dibagi sesuai

dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi kemacetan transfer data. Hasil akhir yang akan
diperoleh nilai kualitas jaringan yang di dapat dari pengelolaan Quality Of Service.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Bagaimana membangun dan mengimplementasikan proxy server?


Bagaimana memanajemen bandwith dan user dengan menggunakan Mikrotik OS?
Bagaimana mengimplementasikan web filtering pada jaringan?
Bagaimana menganalisis kualitas jaringan menggunakan Quality Of Service?

3. Batasan Masalah
Memfokuskan pada tujuan penelitian maka penulis membatasi pembahasan penelitian ini,
Adapun yang menjadi pembatasan masalah adalah sebagai berikut:
1. Tidak membahas profil dan karakteristik sambungan ke internet service provider,
sehingga tidak membahas teknik switching dan signaling.
2. Tidak mengulas dan membahas cakupan komputer billing-services di sisi end-user.
3. Sistem Operasi server menggunakan Ubuntu Server 12.04 LTS .
4. Mikrotik digunakan sebagai gateway dan manajemen bandwith.
5. Topologi jaringanny adalah LAN, menggunakan jaringan wired.
6. Implementasi dilakukan di Laboratorium FASILKOM UNSIKA.

1.
2.
3.
4.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
Memanajemen bandwith dan user dengan menggunakan Mikrotik OS
Membangun web proxy dengan menggunakan Mikrotik OS
Mengimplementasikan web filter pada jaringan
Menganalisis kualitas jaringan dengan metode Quality Of Service

5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis :
a. Dapat mengetahui konsep pengaturan bandwith dengan queue mikrotik.
b. Dapat mengetahui pembangunan proxy server dengan mikrotik dan juga
pengaturan server untuk sistem Ubuntu Server 14.04 LTS.
c. Dapat memahami konsep quality of service dari setiap parameter-parameter yang
ada.
d. Berharap bahwa penelitian ini mampu memberikan wawasan dan pengetahuan
serta pemahaman terhadap teori web filtering dan web proxy.
2 Manfaat Praktis
a. Dapat membantu user dalam mendapatkan kualitas akses internet yang baik.
b. Mampu memfilter situs-situs yang kurang bermanfaat bagi mahasiswa.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode NDLC (Network Development Life Cycle) dengan
tahapan analisis, design, simulation prototype, implementasi dan manajemen. Untuk
manjemennya menggunakan metode QoS serta web filtering dalam web proxy.

7. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini, dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara
umum sebagai berikut
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah,batasan
masalah,tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan, metodologi penelitian,
sistematika penulisan dan jadwal penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini membahas dan menjelaskan teori-teori tentang hal-hal yang berhubungan
dengan judul Membahas tentang pengertian web proxy, web filtering, QoS, dan
Manajemen Bandwith.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang objek penelitian, menguraikan metode yang digunakan,
menguraikan teknik pengumpulan data, menguraikan rancangan penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil yang sudah dirancang dan dibuat secara
terperinci, kemudian pengujian dan pembahasan terhadap dari jawaban hasil
penelitian terhadap perumusan masalah sesuai bab satu.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian kemudian diberikan
saran yang berhubungan dengan penelitian dan hasil penelitian yang mugkin
bermanfaat.
8. Jadwal Penelitian
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

BAB II
LANDASAN TEORI
1.

Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer network) adalah dua, sepuluh, atau bahkan ribuan
komputer yang dihubungkan bersama melalui saluran telekomunikasi (kabel atau tanpa kabel
wireless) untuk tujuan komunikasi dan sharing data. Selain itu jaringan komputer
memungkinkan terjadinya sharing atau berbagi sumber daya seperti penggunaan sebuah printer
secara bersama-sama (printer sharing), CD-ROM, harddisk, program aplikasi, dan sebagainya.
Dalam jaringan komputer, setiap komputer, printer atau peralatan lainnya saling
terhubung disebut node. Setiap jaringan komputer dapat memiliki dua atau lebih node. Semakin
rumit jaringan, maka semakin banyak node yang ada.
1.
Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan jangkauan wilayahnya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, berikut penjelasan dari setiap jenis jaringan komputer:
1. Jaringan Personal (PAN)
Jaringan persolan (PAN) adalah jaringan komputer yang digunakan untuk
komunikasi antara komputer dengan perangkat lainnya seperti telepon, pDA atau
handphone. Jangkauan PAN hanya beberapa meter saja. Media transmisi antar perangkat
PAN yang biasa digunakan adalah kabel data, infrared, atau Bluetooth. Jaringan ini juga
memungkinkan untuk koneksi ke jaringan yang lebih luas seperti internet dengan bantuan
modem dan jaringan telepon.
2. Jaringan Lokal (LAN)
Jaringan local (LAN) adalah sebuah jaringan komputer yang terbatas pada
wilayah yang relative kecil seperti dalam sebuah ruang, sebuah gedung, kapal atau
pesawat terbang. LAN kadang-kadang disebut sebagai jaringan satu lokasi (single
location network). Jika dalam sebuah organisasi terdapat banyak koputer yang berbeda
tempat, harus dibuat jaringan LAN berskala besar. Untuk memudahkan pengelolaan,
LAN dapat dibagi menjadi segmen-segmen yang lebih kecil yang disebut workgroup atau
subjaringan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengelolaan jaringan.
3. Campus Area Network (CAN)
CAN adalah sebuah jaringa komputer yang menghubungkan dua atau lebih LAN
dalam wilayah tertentu. Jaringan seperti ini biasanya digunakan pada kampus yag
menghubungkan berbagai bangunan di kompleks kampus yang luas seperti bagain
akademik, perpusatakaan, dan sebagainya. Seringkali Can digunakan untuk menyebut
jaringan komputer pada kompleks industry atau markas militer. Seperti halnya LAN,
CAN juga dapat dihubungkan dengan jaringan global internet.
4. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan dua atau lebih
LAN atau CAN bersama-sama dalam batas kira-kira satu wilayah kota atau metropolitan.
Untuk membangun jaringan MAN biasanya dibutuhkan peralatan tamabahan seperti
Multiple routers dan switches serta hubs.
5. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah sebuah jaringan komunikasi komputer yang menjangkau wialayah
geografis yang paling luas dan seringkali menggunakan fasilitas transmisi seperti jaringan
telepon, wireless, bahkan satelit. Cakupan WAN dapat menjangkau wilayah antarnegara,
antarbenua, bahkan seluruh dunia. Contoh WAN paling baik dan paling besar adalah
Internet.
6. Internet

Internet terbentuk dari sambungan antara jaringan-jaringan yang berada diseluruh dunia
(interconnected network). Internet merupakan jaringan komputer terluar dimuka bumi ini.
Oleh karena itu, jika diurai, Internet merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan mulai
dari PAN, LAN, CAN, MAN dan WAN.
2. Mikrotik
MikroTik Router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang
dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok untuk digunakan oleh ISP dan provider
hotspot(mikrotik indonesia).
MikroTik Router OS, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai
sistem network router. Didesain untuk memberikan kemudahan untuk penggunanya.
Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi
dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan
router mikrotik tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard,
misalnya bertindak sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang
kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC
yang memadai.
3. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service) tertentu
dalam sebuah jaringan komputer.Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan
RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai system
operasi jaringan.
1.
Ubuntu
Ubuntu adalah sistem operasi turunan dari distro Linux jenis Debian unstable (sid),
Ubuntu merupakan project untuk komunitas, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem
operasi beserta dengan paket aplikasinya yang bersifat free dan open source, karena Ubuntu
mempunyai prinsip untuk selamanya bersifat gratis (free of charge) dan tidak ada tambahan
untuk versi enterprise edition. Ubuntu memiliki berbagai kelebihan distribusi debian diantaranya
adalah :
1. Pemaketan (Packaging)
2. Pemilihan aplikasi yang luas (Application choice)
3. Siklus pembaharuan dilakukan secara rutin(Updates)
4. Dikenal stabilitas dan kualitasnya terutama di sisi Server (Stability and quality)
2. Proxy Server
Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat
bertindak sebagaikomputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari internet atau
intranet. ProxyServer bertindak sebagai gateway terhadap duniainternet untuk setiap komputer
client .Proxy server tidak terlihat oleh komputer client , seorang pengguna yang berinteraksi
dengan internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server
sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy
serverakan menginterpretasikan requestrequest tersebut seolah-olah request itu datang secara
langsung dari komputer client, bukan dari proxy server.

3. Cache
Cache adalah suatu tempat untuk menyimpan sesuatu secara sementara, mekanisme untuk
mempercepat transfer data dengan cara menyimpan data yang telah di akses di suatu buffer,
dengan harapan jika data yang sama akan diakses, akses akan menjadi lebih cepat. Dalam
Internet, sebuah proxy cache dapat mempercepat proses browsing dengan cara menyimpan data
yang telah diakses di komputer yang berjarak dekat dengan komputer pengakses. Jika kemudian
ada user yang mengakses data yang sama, proxy cache akan mengirim data tersebut dari cachenya, bukan dari tempat yang lama diakses. Dengan mekanisme HTTP, data yang diberikan oleh
proxy selalu data yang terbaru, karena Proxy Server akan selalu mencocok kan data yang ada di
cache-nya dengan data yang ada di server luar.
Terdapat 2 jenis cache, yaitu:
1. Software cache (caching disk controller); akan mempercepat akses data pada disk dengan
menyimpan data yang baru saja digunakan dalam memori.
2. Hardware cache (ontheboard cache); akan mempercepat akses memori itu sendiri dengan
menyimpan data yang baru saja digunakan dalam memori.
4. QOS
QoS merupakan kependekan dari Quality of Service. Dalam buku Quality of Service
yang ditulis oleh Paul Ferguson, didefinisikan bahwa QoS adalah suatu pengukuran tentang
seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat
dari suatu servis. QoS biasanya digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut performansi yang
telah dispesifikasikan dan biasanya diasosiasikan dengan suatu servis. Pada jaringan berbasis IP,
IP QoS mengacu pada performansi dari paket-paket IP yang lewat melalui satu atau lebih
jaringan.
QoS didesain untuk membantu end user menjadi lebih produktif dengan memastikan
bahwa dia mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan.
QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik
pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu
tantangan yang cukup besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan
dari QoS adalah untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang
menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan
atribut-atribut layanan jaringan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Beberapa parameter yang dijadikan referensi umum untuk dapat melihat performansi dari
jaringan IP adalah Utilisasi/Okupansi, Paket Loss, Delay, dan Availibilitas (Joesman, 2008)
A. Utilisasi/Okupansi Teknologi
IP adalah teknologi connectionless oriented, dimana proses transmisi informasi dari pengirim
ke tujuannya tidak memerlukan pendifinisian jalur terlebih dahulu, seperti halnya teknologi
connection oriented. Dalam hal ini Utilisasi/okupansi jaringan cenderung dipengaruhi langsung
oleh trafik yang ditransmisikan melewati jaringan IP tersebut. Sebagai gambaran pada tabel di
bawah ini, menunjukkan besarnya bytes yang diperlukan untuk proses aplikasi IP.
B.
Paket Loss / Kongesti
Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket IP mencapai tujuannya.
Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan,
diantaranya yaitu:
a. Terjadinya overload trafik didalam jaringan,

b. Tabrakan (congestion) dalam jaringan,


c. Error yang terjadi pada media fisik,
d. Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima
Di dalam implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai
yang minimum. Secara umum terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan
berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON-Telecommunications and Internet
ProtocolHarmonization Over Networks (Joesman 2008), yaitu seperti tampak pada tabel berikut.
Kategori Degredasi
Packet Loss
Sangan Bagus
0%
Bagus
3%
Sedang
15%
Jelek
25%
C.

Delay
Delay adalah waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik
ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai
berikut :
a. Packetisasi delay
2. Delay yang disebabkan oleh waktu yang diperlukan untuk proses pembentukan paket IP
dari informasi user. Delay ini hanya terjadi sekali saja, yaitu di source informasi.
b. Queuing delay
3. Delay ini disebabkan oleh waktu proses yang diperlukan oleh router di dalam menangani
transmisi paket di sepanjang jaringan. Umumnya delay ini sangat kecil, kurang lebih
sekitar 100 micro second.
c. Delay propagasi
Proses perjalanan informasi selama di dalam media transmisi, misalnya SDH, coax atau
tembaga, menyebabkan delay yang disebut dengan delay propagasi.
D.
Jitter
Jitter merupakan variasi delay antar paket yang terjadi pada jaringan IP. Besarnya nilai jitter
akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tumbukan antar paket
(congestion) yang ada dalam jaringan IP. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan
menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai jitter-nya
akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin
turun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga seminimum
mungkin.
Availibilitas
a. Availibilitas Link
Availibilitas link adalah service uptime link IP. Avaibilitas link IP tersebut dinyatakan dalam
rumus berikut:
b.
Availibilitas Node
Node di dalam terminologi jaringan IP umumnya adalah Router. Availability (ketersediaan)
adalah persentase waktu router IP dapat berfungsi untuk menyediakan layanan.
1.

Metodologi

Metodologi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan
penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang
sedang di kaji. Dalam penelitian ini metode penelitian yang di gunakan adalah NDLC.
Network Development Life Cycle (NDLC) merupakan sebuah metode yang bergantung pada
proses pembangunan sebelumnya seperti perencanaan strategi bisnis, daur hidup pengembangan
aplikasi, dan analisis pendistribusian data. Jika pengimplementasian teknologi jaringan
dilaksanakan dengan efektif, maka akan memberikan sistem informasi yang akan memenuhi
tujuan bisnis strategis, kemudian pendekatan top-down dapat diambil.
Dalam NDLC terdapat 6 tahapan dalam pengembangan jaringan yaitu

Analisis
Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa
keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa
digunakan pada tahap ini diantaranya :

Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen atas
sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. pada
kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan brainstorming juga dari pihak
vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap mempunyai
karakteristik yang berbeda

Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey
langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya
sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat ukur seperti GPS dan
alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang dilakukan.

Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga dilakukan
dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint dokumentasi yang mungkin
pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan dalam setiap pengembangan suatu
sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga
pada project network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.

Menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu dilakukan
analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa menjadi
pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah :

User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik yang ada,
level teknis user
Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data yang
dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan
Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan yang sudah
ada dalam mengamankan data.
Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol, monitoring
network yang ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan kedepan
Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem keamanan
yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.

Desain NDLC
Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar design
topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan
memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa design struktur
topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan
memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya hasil dari design
berupa ;

Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles,


perkabelan, titik akses dan sebagainya)

Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada

Simulasi Prototype
Beberapa networkers akan membuat dalam bentuk simulasi dengan bantuan Tools khusus di
bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini
dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan
presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak
simulasi ini, banyak para networkers yang hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk
membangun topology yang akan didesign.

Implementasi
Di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya. Dalam implementasi
networkers akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya.
Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project yang
akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk menyelesaikan
masalah teknis dan non teknis. Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan
ini, diantaranya;
- jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,
- masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan
- team work yang tidak solid
- peralatan pendukung dari vendor
Oleh karena itu dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan
sekecil mungkin hambatan-hambatan yang ada.

Monitoring
Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan
komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada
tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa
melakukan pengamatan pada ;
a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem yang
telah dibangun (reliability = performance + availability + security),
b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime,
troughput)
c. Metode yang digunakan untuk mengamati kesehatan jaringan dan komunikasi secara
umum secara terpusat atau tersebar
Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network

Management, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat
di monitor secara utuh.

Manajemen
Dalam manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah
Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan
berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat
tergantung dengan kebijakan level management dan strategi bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa
mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis perusahaan.
2. Penelitian Sebelumnya
Dari penelitian Setya Wijayanta dan Muslihudin studi tentang PEMBANGUNAN WEB
PROXY DENGAN MIKROTIK UNTUK MENDUKUNG INTERNET SEHAT DI SMK
MUHAMMADIYAH 1 PATUK GUNUNGKIDUL dengan penggunaan proxy server dengan web
filtering dapat terjadi peningkatan kecepatan akses website pada penggunaan web proxy mikrotik
dibandingkan dengan tanpa proxy.
Dari penelitian Muhd. Iqbal dan Anwar studi tentang Manajemen Bandwidth untuk
Meningkatkan Quality of Service. Dengan pengaturan bandwith mikrotik dapat diperoleh hasil
bahwa Manajemen bandwidth sangat dibutuhkan dalam suatu network untuk optimalisasi
penggunaan bandwidth dan meningkatkan unjuk kerja jaringan yang bermanfaat untuk mencegah
penguasaan bandwidth oleh klien-klient tertentu saja. Penggunaan queue tree ataupun simple
queue yang dikombinasikan dengan PCQ sangat bagus diterapkan dalam memanajemen
bandwidth untuk mencapai Quality of Service dalam sebuah jaringan.
Dari penelitian Fatoni studi tentang ANALISIS KUALITAS LAYANAN JARINGAN
INTRANET dapat diperoleh kesimpulan Parameter kualitas layanan atau QoS yang terdiri dari
bandwith, troughtput, delay, jitter dan packet loss untuk pengukuran EtE QM berpengaruh
terhadap QoS jaringan intranet terutama pada Trafic Bisnis Critical atau Intranet untuk tiap-tiap
perangkat atau enduser. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan intranet adalah
redaman, distorsi dan noise. Kapasitas Bandwidth yang tersedia juga berpengaruh terhadap QoS.
Jadi hasil dari studi diatas mengungkapkan bahwa value atau parameter Bandwidth, service
rate, waktu delay, Round Trip Time atau Latency, Jitter dan Packet Loss sangat mempengaruhi
Quality of Service (QoS) dari trafik jaringan. Oleh karena itu pembangunan jaringan dengan
menngunakan mikrotik sebagai alat pengatur bandwith menjadi hal yang penting dalam
meningkatkan kualitas jaringan. Ditambah dengan adanya penggunaan proxy server yang dapat
meningkatkan kecepatan jaringan.

BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam dalam penelitian ini adalah mengenai pengelolaan Quality of
Service jaringan dengan mikrotik dan penggunaan proxy server pada sistem jaringan yang ada
pada Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Metode Penelitian
Perancangan pembangunan jaringan lan ini penulis menggunakan metode rekayasa.
Sedangkan dalam pengembangannya menggunakan model NDLC dengan tahapan-tahapan
berikut : analisis, desain, simulasi, implementasi, monitoring dan manajemen.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunkan dua teknik sebagai
berikut:
1. Observasi
Dalam metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
atau penelitian secara langsung dari objek penelitian yang akan di teliti.
2. Observasi
Dalam metode ini, peneliti melakukan kegitan pengumpulan data dengan mempelajari
buku buku, karya ilmiah, dan koleksi perpustakaaan yang berkaitan erat dengan materi
pembahasan.
4. Rancangan Penelitian
Dalam rancangan penelitian ini menggunakan NDLC (Network Development Life
Cycle) . Network Development Life Cycle (NDLC) merupakan sebuah metode yang bergantung
pada proses pembangunan sebelumnya seperti perencanaan strategi bisnis, daur hidup
pengembangan aplikasi, dan analisis pendistribusian data. Jika pengimplementasian teknologi
jaringan dilaksanakan dengan efektif, maka akan memberikan sistem informasi yang akan
memenuhi tujuan bisnis strategis, kemudian pendekatan top-down dapat diambil.
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini adalah tahap yang paling menentukan tercapainya suatu tujuan. Adapun
untuk analisis peneliti melakukan beberapa tahap, seperti:
1. Analisis Jaringan
Menganalisis perancangan jaringan dalam membangun jaringan komputer dan pembuatan
proxy server dengan memnggunakan web filtering.

2. Pendefinisian Masalah
Pendefinisian masalah merupakan tahapan yang dilakukan peneliti untuk menjawab dari
permasalahan-permasalah yang belum diketahui dalam pembangunan jaringan.
3. Pendefinisian Kebutuhan User
Pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem dilihat dari sisi user. Dimana
kebutuhan akan diperoleh melalui tahapan pengumpulan data.
Setelah kebutuhan penelitian terkumpul, kemudian dapat diambil sebuah kesimpulan untuk
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam membangun jaringan komputer menggunakan Mikrotik
dan pembuatan proxy server dengan web filtering.

2. Desain
Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar
design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan
memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada.
3. Simulasi
Dalam penelitian ini simulasi yang digunakan menggunakan Cisco Packet Tracer dalam
mensimulasikan jaringan yang akan dibuat. Simulasi ini akan menggambarkan keseluruhan dari
kinerja system jaringan yang ada. Berikut topologi yang digunakan dalam jaringan.
4. Implementasi
Pada tahap ini implementasi akan dilakukan di Laboratorium Fakultas Ilmu Komputer
UNSIKA. Dimana tahapan pertama pengimplementasian pembangunana jaringan, lalu disusul
pengimplementasian proxy server.
5. Monitoring
Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan
komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada
tahap awal analisis .Dalam tahapan penelitian ini peniliti memonitoring penggunaan jaringan
melalui mikrotik dan pengawasan dengan menggunakan web filtering.
6. Manajemen
Dalam manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah
masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah
dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga.
5. Analisis Sistem
a. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah cukup mentradisi sebagai metode untuk penelitian.Metode ini

disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.Metode ini
sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek
baru.Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
b. Metode kualitatif
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.
Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang temukan dilapangan. Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil pebelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ningsih Yuli Kurnia, Tjandra Susila & Rizky Febrian Ismet,2004, ANALISIS QUALITY OF
SERVICE (QoS) PADA SIMULASI JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL
SWITCHING VIRTUAL PRIVATE NETWORK (MPLS VPN)
[2] Ubudiyah Setiawati, Analisi Jaringan Komputer di PT PLN (persero) UPJ
Rengasdengklok. http://elib.unikom.ac.id/ .2007
[3] Afif Ahmad Soleh, 2008, Jaringan LAN, WAN dan Internet , Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer.
[4] Arjuni Sandy, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROXY SERVER DAN
MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU SERVER (Studi
Kasus di Kantor Manajemen PT.Wisma Bumiputera Bandung) .
[5] Putra Ilham Eka, 2013, Perancangan Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik Router OS 3.3.0,
JURNAL TEKNOIF
[6] Zainal A. Hasibudin, 2007, METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU
KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI, Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia.
[7] Afhdal, Taufiq A. Gani , 2010 , Pengaturan Pemakaian Bandwith Menggunakan Mikrotik
Bridge, Fakultas Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala.

You might also like