Professional Documents
Culture Documents
06/29/15
Fisika I
BAB I : VEKTOR
Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu
besar dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah
perpindahan.
Sebuah besaran vektor dapat dinyatakan oleh huruf di cetak
tebal
a
06/29/15
Fisika I
PENJUMLAHAN VEKTOR
Penjumlahan vektor R yang menyatakan perpindahan a ke b dan
vektor S yang menyatakan perpindahan b ke c menghasilkan
vektor T yang menyatakan perpindahan a ke c.
Cara menjumlahkan dua buah vektor dengan mempertemukan
ujung vektor pertama, vektor R, dengan pangkal vektor kedua,
vektor S. Maka resultan vektornya, vektor
T, adalah
menghubungkan pangkal vektor pertama dan ujung vektor kedua.
b
S
R
T=R+S
T
a
06/29/15
Fisika I
T R 2 S 2 2RS cos
R
T=R+S
T
06/29/15
Fisika I
PENGURANGAN VEKTOR
Untuk pengurangan vektor, misal A B dapat dinyatakan sebagai
penjumlahan dari A + (-B). Vektor -B atau negatif dari vektor B
adalah sebuah vektor yang besarnya sama dengan vektor B tetapi
arahnya berlawanan.
D=AB
B
06/29/15
Fisika I
-B
CONTOH
Sebuah mobil bergerak ke Utara sejauh 20 km, kemudian
bergerak ke Barat sejauh 40 km dan bergerak ke Selatan sejauh
10 km. Tentukan jarak perpindahan mobil itu !
B
40 km
U
10 km
S
20 km
06/29/15
Fisika I
CONTOH
40 km
Jawab :
B
C
20 km
10 km
B
= A+
+C
10 km
40 km
40 2 10 2 10 17 m
06/29/15
Fisika I
VEKTOR SATUAN
Vektor satuan didefenisikan sebagai : r
R
R
(1.2)
06/29/15
Fisika I
R
Ry
Rx
Vektor dalam 2
Dimensi
Fisika I
CONTOH
Sebuah vektor perpindahan dari titik (2,2) ke titik (-2,5). Tentukan :
a. Vektor perpindahan dinyatakan secara analitis
b. Sudut yang dibentuk vektor tersebut dengan sumbu X
c. Panjang vektor
Jawab :
(-2,5)
ujung
Ry
(2,2)
pangkal
x
Rx
a. Vektor perpindahan :
R = (xujung xpangkal)i + (yujung ypangkal)j
R = (-2 2)i + (5 2)j = -4i + 3j
06/29/15
Fisika I
10
CONTOH
y
(-2,5)
ujung
Ry
(2,2)
pangkal
x
Rx
b.
tan
c.
Ry
Rx
3
o
37
4
tan 1
2
06/29/15
Fisika I
11
yB
yA
A
xB xA
A
xA + xB
06/29/15
Fisika I
12
CONTOH
Diketahui dua buah vektor.
A = 3i + 2j
B = 2i 4j
Tentukan :
-B
A B
a. A + B dan A + B
b. A B dan A B
Jawab :
a. A + B = 3i + 2j + 2i 4j
B
A+
= 5i 2j
A + B = 5 2 ( 2) 2 29
b. A B = 3i + 2j (2i 4j) = i + 6j
A B = 12 6 2 37
06/29/15
Fisika I
13
SOAL
1. Nyatakan sebuah vektor yang mempunyai besar 4 satuan dan
arahnya 60o dari sumbu X positif secara analitis dan tentukan
vektor satuannya!
2. Sebuah benda bergerak dari titik (1,2)m ke titik (5,0)m. Tentukan :
a. Vektor perpindahan benda tersebut
b. Jarak perpindahan
c. Arah dari vektor perpindahan benda tersebut dinyatakan oleh
vektor satuannya
3. Diketahui A = 3i + 4j. Tentukan konstanta skalar c sehingga
berlaku cA = 10 satuan !
4. Diketahui A = 2i + 4j, B = -7i, dan C = 8j. Tentukan :
a. A + B - C
b. A + B + C
06/29/15
Fisika I
14
SOLUSI
1.
R = Rxi + Ryj
Diketahui :
Rx = R cos = 4 cos 60o = 2 3satuan
Ry = R sin = 4 sin 60o = 2 satuan
3 j satuan
Dengan demikian R = 2i + 2
Vektor satuan :
3
o
o
r
=
cos
60
+
sin
60
=
i
+
j
Y
R
06/29/15
60o
X
Fisika I
15
SOLUSI
Y
2.
2
j
c.
R
5
5
06/29/15
Fisika I
16
SOLUSI
2
2
3. Besar vektor A = 3 4 = 5 satuan
06/29/15
Fisika I
17
PERKALIAN SKALAR
Perkalian skalar atau juga sering disebut perkalian titik dari dua
buah vektor menghasilkan besaran skalar di mana berlaku :
A . B = AB cos
(1.4)
(1.5)
06/29/15
Fisika I
18
PERKALIAN SKALAR
Perhatikan animasi di
samping ini !
06/29/15
Fisika I
19
CONTOH
Diketahui dua buah vektor, A = 3i + 4j dan B = 4i 2j. Tentukan
sudut antara vektor A dan B !
Jawab :
Untuk menentukan sudut antara
vektor A dan B dapat menggunakan
persamaan (1.4).
A
A .B
cos
AB
A .B
2
cos
AB
125
06/29/15
20
PERKALIAN VEKTOR
Perkalian vektor atau perkalian silang dari dua buah vektor
menghasilkan besaran vektor lain di mana berlaku :
AB=C
(1.6)
Besar vektor C adalah :
C = AB sin
(1.7)
Arah vektor C selalu tegak lurus dengan bidang yang dibentuk
oleh vektor A dan vektor B. Untuk menentukan arah vektor C
dapat diperhatikan gambar di bawah ini. Diketahui bahwa hasil A
B tidak sama dengan B A. Walaupun besar vektor hasil
perkalian silang
itu sama, tetapi arahnya saling
B berlawanan.
C=AB
C = -C
C = B A
A
06/29/15
Fisika I
21
PERKALIAN VEKTOR
Perhatikan animasi di
samping ini !
Fisika I
22
PERKALIAN VEKTOR
Untuk menentukan arah dari hasil perkalian silang dari dua buah
vektor dapat menggunakan aturan tangan kanan. Jika urutan
perkalian dari dua vektor (misal A B), maka empat jari
menyatakan arah putaran sudut terkecil dari vektor A ke vektor B.
Ibu jari menyatakan arah dari hasil kali kedua vektor tersebut.
Untuk memahami aturan ini perhatikan animasi di bawah ini :
06/29/15
Fisika I
23
CONTOH
Diketahui dua buah vektor.
A = 3i + 4j
B = 4i 2j + k
Tentukan : a. A B
b. Buktikan A B = -B A
Jawab :
a. A B = (3i + 4j) (4i 2j + k) = 3.4(ii) + 3.(-2)(ij) + 3.1(ik)
+ 4.4(ji) + 4.(-2)(jj) + 4.1(jk) = 12.0 6k + 3(-j) + 16(-k)
8.0 + 4i = 4i 3j 22k
b. B A = (4i 2j + k) (3i + 4j) = 4.3(ii) + 4.4(ij) +(2).3(ji) + (-2).4(jj) + 1.3(ki) + 1.3(kj) = 12.0 + 16k 6(k) 8.0 + 3j + 4(-i) = -4i + 3j + 22k = - A B
terbukti
06/29/15
Fisika I
24
SOAL
1. Tentukan sudut yang dibentuk oleh vektor A = i + 2 j k dan
vektor B = 3 i 4 k !
2. Tentukan panjang proyeksi dari vektor A = 4 i + 2 j k terhadap
arah vektor B = i + 3 j 4 k !
3. Diberikan tiga buah vektor :
A=1i+2jk
B=4i+2j+3k
C=2j3k
Tentukan :
a. A . (B C)
b. A . (B + C)
c. A (B + C)
4. Buktikan vektor R = 3 i + 2 j - 4 k dan S = 2 i + j + 2 k adalah
tegak lurus !
06/29/15
Fisika I
25
SOLUSI
1.
A .B
7
2.
AB
2
2
2
B
26
1 3 ( 4)
06/29/15
Fisika I
26
SOLUSI
3. a.
b.
c.
4.
A (B + C) = (i + 2j k) (4i + 4j) = i 4j 4k
06/29/15
Fisika I
27
BESARAN FISIS
Setiap keadaan fisis dari materi selalu dinyatakan sebagai fungsi
matematis dari besaran lain yang mempengaruhinya.
S = f(x1, x2, . . . , xn)
(1.8)
Fisika I
28
BESARAN FISIS
Tinjau sebuah fungsi y = f(x) di bawah ini di mana nilai y hanya
ditentukan oleh satu variabel, yaitu x.
Dari grafik di samping
diketahui y1 = f(x1), y2 =
f(x2), y3 = f(x3), dan y4 =
y1.
y1
y2
y3
x1 x2
x3
x4
Fisika I
29
BESARAN FISIS
Di bawah ini contoh besaran fisika, yaitu posisi x sebagai fungsi
waktu. Posisi sebuah partikel dalam arah x sebagai fungsi waktu.
50
t (detik)
x (meter)
30
25
20
15
16
25
36
45
40
x(t)
35
x(t) = (t 3)2
10
5
0
06/29/15
5
t
Fisika I
10
30
BESARAN FISIS
9
r (m)
E (N/C)
2,25
0,5625
0,36
0,25
0.1837
0,1406
0,1111
10
0,09
E(r)
5
4
Ek
q
r2
2
1
0
10
06/29/15
Fisika I
31
CONTOH
1. Sebuah benda yang dihubungkan pada pegas mengalami gaya
pegas dinyatakan sebagai F = kx dengan k adalah konstanta
pegas dan x adalah jarak. Gambarkan grafik F sebagai fungsi
jarak x !
=k
x
x
06/29/15
Fisika I
32
CONTOH
2.
t
06/29/15
Fisika I
33
DIFERENSIAL
Diferensial atau turunan pertama kali dibahas untuk menentukan
garis singgung dari suatu kurva. Masalah ini sudah dibahas sejak
jaman Archimedes sekitar abad ke 3 SM.
Dalam fisika, turunan pertama kali digunakan untuk menentukan
besar kecepatan sesaat pada t tertentu dari persamaan posisi
terhadap waktu.
Lihat gambar di samping.
Gradien dari garis singgung
f(x)
pada titik P dapat ditentukan
oleh persamaan :
f(c+h)
f(c)
c
06/29/15
sin
Garis
f (c h) f (c ) (1.9)
h
h0
m lim
g
ggun
c+h
Fisika I
34
DIFERENSIAL
Jika x = c dan x = c + h, maka persamaan (1.9) menjadi :
f ( x' ) f ( x )
f ( x )
m lim
lim
(1.10)
x x'
x x' x
x' x
Penulisan turunan dari suatu fungsi y = f(x) terhadap x dinyatakan
oleh :
dy
f(x)
Dxy
dx
Berlaku untuk turunan :
1. Dx(cf(x)) = c Dxf(x)
c : konstanta
(1.11a)
(1.11b)
(1.11c)
4. Dx(f(g(x))) = Dg(x)f(g(x)).Dxg(x)
(1.11d)
5. Dx(xn) = nXn-1
(1.11e)
06/29/15
Fisika I
35
DIFERENSIAL
Dalam fisika, suatu besaran A yang dinyatakan sebagai
perbandingan besaran B terhadap besaran C selalu dinyatakan
dalam bentuk :
dB
A
dC
Hal ini berlaku karena pada umumnya besaran B merupakan
fungsi dari besaran C. Sebagai contoh :
dx
Jarak
v
Kecepa tan
dt
waktu
Daya
Usaha
waktu
Mua tan
Arus
waktu
06/29/15
Fisika I
dW
dt
dq
dt
36
CONTOH
Muatan dalam kapasitor yang terhubung dengan sumber tegangan
DC bergantung pada waktu yang dinyatakan oleh fungsi :
Q(t) = q(1 e-At)
dengan q dan A adalah konstanta. Tentukan :
a. Fungsi arus sebagai waktu
b. Besar arus saat t = 0
c. Gambarkan grafik I(t)
Jawab :
a. Besar arus I :
dQ d
I
q(1 e At ) qAe At qA
dt dt
b. Pada saat t = 0 harga I adalah :
I(t)
c.
I = qAe-A.0 = qA
t
06/29/15
Fisika I
37
INTEGRAL
Integral digunakan untuk menentukan luas daerah di antara kurva
fungsi f(x) dan sumbu x.
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
06/29/15
x0
x1
x2
x3
5
xx4
x5
x6
x7
Fisika I
10
38
INTEGRAL
Dari gambar diketahui luas yang dicari dapat didekati dengan :
A(n = 7) = f(1)x + f(2)x + f(3)x + f(4)x + f(5)x + f(6)x +
f(7)x
7
A(n 7) f ( x i )x
i 0
i0
06/29/15
Fisika I
39
INTEGRAL
Dalam fisika, integral digunakan untuk suatu besaran yang
merupakan hasil kali dari besaran-besaran lain dengan syarat
masing-masing besaran tersebut tidak saling bebas satu sama
lain.
Tinjau suatu besaran R = ST. Jika besaran S fungsi dari T,
maka besaran R harus dinyatakan dalam bentuk :
R S dT
Sebagai contoh :
Usaha = Gaya jarak
W F ds
E dA
06/29/15
Fisika I
40
CONTOH
Sebuah benda yang dihubungkan pada pegas mengalami gaya
pegas dinyatakan sebagai F = kx dengan k adalah konstanta
pegas dan x adalah jarak. Tentukan :
a. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
b. Gambarkan grafik usaha sebagai fungsi waktu
Jawab :
a. Usaha yang dilakukan : W F dx kx dx 21 kx 2
b.
kx
x
06/29/15
Fisika I
41
SOAL
1. Sebuah partikel bergerak akibat gaya yang dinyatakan oleh
persamaan F(x) = Ax Bx2. Jika diketahui nilai A = 103 N/m dan
B = 5.103 N/m2. Tentukan :
a. Grafik F terhadap x
b. Perubahan Gaya F terhadap jarak
c. Usaha yang dilakukan gaya dari x = 3 cm sampai x = 9 cm
2. Di bawah ini grafik dari potensial listrik terhadap jarak.
Tentukan :
V (volt)
a. Fungsi potensial V sebagai fungsi x
8
b. Jika diketahui medan listrik E adalah
turunan pertama dari potensial listrik
4
V, tentukan fungsi E(x)
c. Gambarkan grafik E terhadap x
10
06/29/15
x (m)
Fisika I
42
SOAL
3.
06/29/15
Fisika I
43
SOLUSI
1. a.
F (N)
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
1. b.
10
x (cm)
06/29/15
Fisika I
44
SOLUSI
1. c. Usaha yang dilakukan
W F dx
Bx dx A 21 x B 31 x
Ax
2
9.10
3.10
9.10 2
3.10 2
V (volt)
x (m) Untuk
titik (10,8)
0.a + b = 4
10.a + b = 8
Fisika I
45
SOLUSI
dV( x )
2. b. Medan listrik E(x) =
= 2,5
dx
Dengan demikian nilai E(x) konstan.
E (V/m)
2. c.
2,5
v (m/s)
20
x (m)
15
3. a.
10
5
0
-5
-10
-15
-20
06/29/15
x (m)
0
Fisika I
10
46
SOLUSI
3. b. Kecepatan saat t = 1 detik adalah v(1) = 10.1 2.1 2 = 6 m/s.
Sedangkan kecepatan saat t = 3 detik adalah v(1) = 10.3 2.3 2
= 12 m/s.
dv( t )
3. c. Percepatan a(t) =
= 10 4t
dt
a (m/s )
2
3. d.
10
-5
-10
-15
-20
06/29/15
Fisika I
10
x (m)
47
SOLUSI
3. e.
2
2
3
Fungsi posisi x(t) = v( t ) dt 10t 2t dt 5t 32 t
3. f.
06/29/15
Fisika I
48