Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Debora Apriza Rahardianti
(11111787)
4 KA 43
Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
1. Apa yang dimaksud dengan Praktek-Praktek Kode Etik
Dalam Penggunaan TI!
2. Berikan contohnya!
3. Berikan pendapat & saran!
I.
A. Integrity
Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah
tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Untuk aplikasi e-procurement,
aspek integrity ini sangat penting. Data yang telah dikirimkan tidak dapat diubah
tanpa ijin pihak yang berwenang. Pelanggaran terhadap hal ini akan berakibat
tidak berfungsinya sistem e-procurement. E-Procurement adalah sistem aplikasi
berbasis Internet yang menawarkan proses order pembelian secara elektronik dan
meningkatkan fungsi-fungsi administrasi untuk pembeli dan pemasok, guna
efisiensi biaya. Proses Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan
Page 2
B. Confidentiality
Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak
berkepentingan dapat mencapai informasi. Secara umum dapat disebutkan bahwa
Page 3
kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka
yang berhak (bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data
perdagangan dari perusahaan. Inti utama aspek confidentiality adalah usaha untuk
menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Confidentiality
biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan
tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya
diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut. Akses terhadap informasi juga
harus dilakukan dengan melalui mekanisme otorisasi (authorization) yang ketat.
Sebagai contoh dari confidentiality adalah daftar pelanggan dari sebuah Internet
Service Provider (ISP). Jadi, data dari daftar pelanggan tersebut seperti nama,
alamat, nomor telephone dan data lainnya harus dilindungi agar tidak tersebar
pada pihak yang tidak seharusnya mendapatkan informasi tersebut. Karena kalau
sudah ada di pihak yang tidak seharusnya maka datanya akan di salah gunakan.
Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya
menggunakan
teknologi
kriptografi
dengan
melakukan
proses
enkripsi
C. Avaliability
Availability merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika
dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaran sedang
Etika & Profesionalisme TSI
Page 4
dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses sehingga penawaran tidak dapat
diterima. Ada kemungkinan pihak-pihak yang dirugikan karena tidak dapat
mengirimkan penawaran. Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai hal,
mulai dari bencana alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), kesalahan sistem
(server rusak, disk rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengrusakan yang
dilakukan secara sadar (attack). Pengamanan terhadap ancaman ini dapat
dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan disaster
recovery center (DRC) yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan
pemulihan (disaster recovery plan).
Disaster Recovery Center (DRC)
Kemampuan infrastruktur untuk melakukan kembali operasi secepatnya pada
saat terjadi gangguan yang signifikan seperti bencana besar yang tidak dapat
diduga
sebelumnya.
Berfungsi
meminimalisasi
kerugian
finansial
dan
nonfinansial dalam meghadapi kekacauan bisnis atau bencana alam meliputi fisik
dan informasi berupa data penting perusahaan juga meningkatkan rasa aman di
antara personel, supplier, investor, dan pelanggan. Infrastruktur disaster recovery
mencakup fasilitas data center, wide area network (WAN) atau telekomunikasi,
local area network (LAN), hardware, dan aplikasi. Dari tiap bagian ini kita harus
menentukan strategi disaster recovery yang paling tepat agar dapat memberikan
solusi yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Lokasi DRC yang bagus :
a) DRC harus berada di daerah aman tapi yang terjangkau dari lokasi yang
akan dilayaninya (minimum > 50 km dari data center)
b) Berada di luar radius mitigasi bencana
c) Akses jaringan internet memadai
Metode backupnya secara garis besar meliputi Full Backup, Differential
Backup dan Incremental Backup
1) Full Backup atau Normal Backup
Backup seluruh data dalam setiap waktu
Waktu untuk backup lama
Waktu untuk recovery cepat
2) Differential Backup
Page 5
terakhir
3) Incremental Backup
Backup dilakukan setiap terjadi perubahan data
Waktu backup relative cepat
Waktu recovery lama karena harus recovery full backup
terakhir dan masing-masing incremental backup
Strategi Backup dan Recovery Data
Strategi implementasi ada 2 yaitu Offline Backup Solutions dan Online Data
Protection Solutions.
1) Offline Backup Solutions
Hampir setiap customer dengan storage deployment mengimplementasikan
beberapa jenis dari metode backup. Offline backup adalah sebuah mekanisme
yang melibatkan proses pembuatan copy-an data dari primary storage (di filers) ke
offline media seperti tape.
Metode offline backup ada dua yaitu Disk-to-Tape Deployment dan Disk-toDisk-to-Tape Deployment.
2) Online Data Protection Solutions
Proses offline backup saja tidak cukup untuk memberikan jaminan
proteksi data pada sebuah perusahaan bila terjadi data loss dalam proses backup
data dari client ke filler. Oleh karena itu dibutuhkan online data protection untuk
menangani masalah di atas. Salah satu bentuk online data protection yang dapat
diterapkan pada DRC adalah Remote Site Disaster Recovery.
Plihan konfigurasi untuk remote site disaster recovery sangat beragam
tergantung pada jarak antara sites, level redundansi yang dibutuhkan, dan metode
lain untuk data recovery.
a) Active/Passive
b) Active/Active
c) Multisite Topologies
Page 6
III.
etik pengguna internet pada umumnya, hanya saja lebih dititik beratkan pada halhal atau aktivitas yang berkaitan dengan masalah perkantoran di suatu organisasi
atau instansi. Contohnya:
a) Menghindari penggunaaan fasilitas internet diluar keperluan kantor
atau untuk kepentingan sendiri (seperti browsing-browsing juga
bermain game online).
b) Tidak
menggunakan
internet
untuk
mempublikasi
atau
IV.
Kode Etik sangat diperlukan dalam bersosialisasi dalam suatu kegiatan atau
pekerjaan. Karena kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
Page 7
pedoman dalam berperilaku. Adanya kode etik dapat mengetahui batasan suatu hal
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan contohnya dalam
penggunaan teknologi informasi. Hal ini dapat memberikan pemahaman bagi
pelaku kode etik akan suatu dampak atau akibat dalam melanggar kode etik.
Page 8