You are on page 1of 10

Human Body

Nursing General
Diagnosa Keperawatan

Elisasiregar's Blog
Search:
Elisasiregar's Blog
Heart Failure / Gagal Jantung Kiri dan Kanan / Payah Jantung

02
Monday
Jul 2012

Posted by elisasiregar in Diagnosa Keperawatan

Leave a comment

HEART FAILURE

Introduction
Left-sided heart failure is also known as left-ventricular heart failure. If the ventricle
loses its ability to contract, it is known as systolic failure; the heart is unable to
pump forcefully enough to get enough blood into circulation. If the ventricle loses its
ability to relax, known as diastolic failure, the muscle is stiff, and the heart wont
properly fill with blood during the resting cycle. The blood coming into the left
chamber backs up and causes fluid to leak into the lungs. This is called pulmonary
edema. The slow blood flow also causes edema or excess fluid all over the body. The

fluid is also called congestion (this is where we get the term congestive heart
failure).
Right-sided heart failure is known as right-ventricular heart failure. This usually
occurs as a result of left-sided failure. The back up of fluid from the left side
damages the right ventricle because the pressure is too great.

4 Classification of Heart Failure


1. Class 1 No limitation of physical activity.
2. Class 2 Slight limitation of physical activity. No symptoms at rest
3. Class 3 Marked limitation of physical activity. Usually comfortable at rest.
4. Class 4 Inability to carry on any physical activity without discomfort.

Definition
Gagal jantung adalah suatu keadaan yang serius, dimana jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) tidak mampu
memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan. Kadang
orang salah mengartikan gagal jantung sebagai berhentinya jantung. Sebenarnya
istilah gagal jantung menunjukkan berkurangnya kemampuan jantung untuk
mempertahankan beban kerjanya. (www.medicastore.com)
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
peninggian volume diatolik secara abnormal. (Mansjoer, Triyanti, Savitri, Wardhani,
& Setiowulan, 2000, p. 434)

Etiology
1. Setiap penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah dapat
menyebabkan gagal jantung.
Beberapa penyakit dapat mengenai otot jantung dan mempengaruhi
kemampuannya untuk berkontraksi
dan memompa darah.

2. Penyebab paling sering adalah penyakit arteri koroner, yang menyebabkan


berkurangnya aliran darah ke
otot jantung dan bisa menyebabkan suatu serangan jantung.
3. Kerusakan otot jantung, bisa disebabkan oleh :
a. Miokarditis (infeksi otot jantung karena bakteri, virus atau mikroorganisme
lainnya).
b. Diabetes.
c. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
d. Kegemukan (obesitas).

Compensation Mechanism
Tubuh memiliki beberapa mekanisme kompensasi untuk mengatasi gagal jantung,
diantaranya adalah
Mekanisme respon darurat yang pertama berlaku untuk jangka pendek (beberapa
menit sampai beberapa jam), yaitu reaksi fight-or-flight. Reaksi ini terjadi sebagai
akibat dari pelepasan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin) dari
kelenjar adrenal ke dalam aliran darah; noradrenalin juga dilepaskan dari saraf.
Adrenalin dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama muncul
setiap kali terjadi stres mendadak. Pada gagal jantung, adrenalin dan noradrenalin
menyebabkan jantung bekerja lebih keras, untuk membantu meningkatkan curah
jantung dan mengatasi gangguan pompa jantung sampai derajat tertentu. Curah
jantung bisa kembali normal, tetapi biasanya disertai dengan meningkatnya denyut
jantung dan bertambah kuatnya denyut jantung. Pada seseorang yang tidak
mempunyai kelainan jantung dan memerlukan peningkatan fungsi jantung jangka
pendek, respon seperti ini sangat menguntungkan. Tetapi pada penderita gagal
jantung kronis, respon ini bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan jangka
panjang terhadap sistem kardiovaskuler yang sebelumnya sudah mengalami
kerusakan. Lama-lama peningkatan kebutuhan ini bisa menyebabkan menurunya
fungsi jantung.
Mekanisme perbaikan lainnya adalah penahanan garam (natrium) oleh ginjal.
Untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara bersamaan
menahan air. Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam
sirkulasi dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari
penimbunan cairan ini adalah peregangan otot jantung karena bertambahnya
volume darah. Otot yang teregang berkontraksi lebih kuat. Hal ini merupakan
mekanisme jantung yang utama untuk meningkatkan kinerjanya dalam gagal

jantung. Tetapi sejalan dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan
dilepaskan dari sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan
pembengkakan (edema). Lokasi penimbunan cairan ini tergantung kepada
banyaknya cairan di dalam tubuh dan pengaruh gaya gravitasi. Jika penderita
berdiri, cairan akan terkumpul di tungkai dan kaki jika penderita berbaring, cairan
akan terkumpul di punggung atau perut. Sering terjadi penambahan berat badan
sebagai akibat dari penimbunan air dan garam.
Mekanime utama lainnya adalah pembesaran otot jantung (hipertrofi).
Otot jantung yang membesar akan memiliki kekuatan yang lebih besar, tetapi pada
akhirnya bisa terjadi kelainan fungsi dan menyebabkan semakin memburuknya
gagal jantung.

Signs and Symptoms


Penderita gagal jantung yang tidak terkompensasi akan merasakan lelah dan
lemah jika melakukan aktivitas fisik karena otot-ototnya tidak mendapatkan jumlah
darah yang cukup.
Pembengkakan juga menyebabkan berbagai gejala. Selain dipengaruhi oleh gaya
gravitasi, lokasi dan efek pembengkakan juga dipengaruhi oleh sisi jantung yang
mengalami gangguan.
Gagal jantung kanan cenderung mengakibatkan pengumpulan darah yang
mengalir ke bagian kanan jantung. Hal ini menyebabkan pembengkakan di kaki,
pergelangan kaki, tungkai, hati dan perut.
Gagal jantung kiri menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema
pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas
hanya terjadi pada saat melakukan aktivitas; tetapi sejalan dengan memburuknya
penyakit, sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan
aktivitas.
Kadang sesak nafas terjadi pada malam hari ketika penderita sedang berbaring,
karena cairan bergerak kedalam paru-paru. Penderita sering terbangun dan bangkit
untuk menarik nafas atau mengeluarkan bunyi mengi. Duduk menyebabkan cairan
mengalir dari paru-paru sehingga penderita lebih mudah bernafas. Untuk
menghindari hal tersebut, sebaiknya penderita gagal jantung tidur dengan posisi
setengah duduk.
Pengumpulan cairan dalam paru-paru yang berat (edema pulmoner akut)
merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan pertolongan segera dan bisa
berakibat fatal.

Diagnostic Test
1. Diagnosis biasanya ditegakan berdasarkan gejala-gejala yang terjadi. Untuk
memperkuat diagnosis
dilakukan pemeriksaan fisik, yang biasanya menunjukkan:
a. Denyut nadi yang lemah dan cepat.
b. Tekanan darah menurun.
c. Bunyi jantung abnormal.
d. Pembesaran jantung.
e. Pembengkakan vena leher.
f. Cairan didalam paru-paru.
g. Pembesaran hati.
h. Penambahan berat badan yang cepat.
i. Pembengkakan perut dan tungkai.
2. Foto rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung dan
pengumpulan cairan di dalam
paru-paru.
3. Kinerja jantung seringkali dinilai melalui pemeriksaan ekokardiografi
(menggunakan gelombang suara
untuk menggambarkan jantung) dan elektrokardiografi (menilai aktivitas listrik dari
jantung).
4. Pemeriksaan lainnya bisa dilakukan untuk menentukan penyakit penyebab gagal
jantung.

Therapy and Treatment


Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih baik, nyaman dalam melakukan
aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan harapan
hidupnya. Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu:
1. Mengobati penyakit penyebab gagal jantung

Pembedahan bisa dilakukan untuk:


Memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada katup jantung.
Memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang-ruang jantung.
Memperbaiki penyumbatan arteri koroner yang kesemuanya bisa menyebabkan
gagal jantung.
Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi. Kombinasi obat-obatan,
pembedahan dan terapi penyinaran terhadap kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Pemberian obat anti hipertensi.

2. Menghilangkan faktor-faktor yang bisa memperburuk gagal jantung.


Merokok, garam, kelebihan berat badan dan alcohol akan memperburuk gagal
jantung. Dianjurkan untuk berhenti merokok, melakukan perubahan pola makan,
berhenti minum alcohol dan melakukan olah raga secara teratur untuk memperbaiki
kondisi tubuh secara keseluruhan.untuk penderita gagal jantung yang berat, tirah
baring selama beberapa hari merupakan bagian penting dari pengobatan.
Penggunaan garam yang berlebihan dalam makanan sehari-hari bisa
menyebabkan penimbunan cairan yang akan menghalangi pengobatan medis.
Jumlah natrium dalam tubuh bisa dikurangi dengan membatasi pemakaian garam
dapur, garam dalam masakan dan makanan yang asin. Penderita gagal jantung
yang berat biasanya akan mendapatkan keterangan terperinci mengenai jumlah
asupan garam yang masih diperbolehkan

Physical Assessment
Ini merupakan pengkajian fisik yang paling spesifik untuk penyakit jantung koroner:
1. Anamneses
a. Past Health History:
CAD, hypertension, cardiomyopathy, DM, and other heart disease. Semua penyakit
yang dapat
mengganggu kerja jantung dan otot jantung bisa menyebabkan terjadinya gagal
jantung.
b. Medications:

Use of and compliance with any cardiac medication or any medication. Ini
diperlukan untuk mengetahui
apakah klien mempunyai penyakit lain yang bisa mengakibatkan terjadinya gagal
jantung.
c. Nutritional metabolic:
Usual sodium intake, nausea. Tingginya asupan garam dapat membuat kerja
jantung meningkat
sehingga makin dapat membebani jantung.
d. Elimination :
Nocturia, decreased day time urinary output. Pada saat berbaring cairan tidak
bertumpuk pada
ekstrimitas bawah sehingga makin banyak darah yang dapat masuk keginjal dan
akhirnya urine makin
banyak di produksi.
e. Activity-excercise :
dyspnea, orthopnea, cough. Apakah terdapat tanda-tanda kelemahan fisik.
f. Sleep-rest :
Number of pillows used for sleeping. Makin banyak bantal yang digunakan dapat
mengindikasikan klien
merasa sesak saat berbaring
g. Cognitive-perceptual :
Chest pain, or heaviness

2. Physical Assessment
Integumen : Cool, cyanotic, pallor, peripheral edema, capillarity refill. Untuk
menentukan derajat penumpukan cairan. Dengan mengetahui derajat keparahan
penumpukan cairan makan akan mudah mengetahui tingkat keparahan kegagalan
jantung. Semakin besar tingkat penumpukan cairan maka semakin parah kondisi
gagal jantung
4 Scale of Peripheral Edema

(+1) 2 mm
(+2) 4 mm
(+3) 6 mm
(+4) 8 mm

Respiratory : Tachypnea, crackles, ronchi, wheezez. Jika terdengar suara-suara


abnormal dari paru dapat di curigai terdapat pulmonary edema

Cadiovaskular : S3, S4, murmur, Jugular Vein Distension (RHF)

Jugular Vein Distension (RHF). Normalnya antara 3-4 cm, bila melebihi angka
tersebut maka itu salah satu tanda Gagal Jantung Kanan.

Gastrointestinal : Abdominal distension, hepatosplenomegaly. Salah satu


komplikasi Gagal Jantung adalah asites.

Possible Finding
Increase in BUN, creatinine, chest x-ray, demonstrating cardiomegaly, pulmonary
edema, Echocardiogram showing increased chamber size and decreased wall
motion; ventricular enlargement and atrial enlargement on ECG,DecreaseO2
saturation.
About these ads
Share this:

EmailPrintFacebookPinterestTwitterGoogleMore

Post navigation
Previous post
Next post

Leave a Reply
Reminder
July 2012 M T

Jul
1
2

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Search SIte
Search:
Follow Blog via Email

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts
by email.

Join 2 other followers

Categories

Anatomy Fisiologi (2)


Diagnosa Keperawatan (2)
Nursing General (3)

Welcome, Guest

33,568

Meta

Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
Blog at WordPress.com.

Blog at WordPress.com. The Chateau Theme.


Follow
Follow Elisasiregar's Blog

Get every new post delivered to your Inbox.

Build a website with WordPress.com

You might also like