Professional Documents
Culture Documents
a. Klasifikasi
Klasifikasi dari rumput laut Caulerpa racemosa menurut Dawson (1946)
diacu dalam Soegiarto et al. (1978) dikutip dalam Jamilah (2012) adalah
sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Caulerpales
Famili
: Caulerpaceae
Genus
: Caulerpa
Spesies
: Caulerpa racemosa
b. Morfologi
karang
dengan
kedalaman
hingga
200
m.
Sebagai
bersifatepifitik
atau
saprofitik
dan
kadang-kadang
Bold
dan
: Plantae
: Phaeophyta
: Phaeophyceae
: Fucales
: Sargassaceae
: Turbinaria
: Turbinaria ornata
Keterangan
1.
Bentuk tubuh
Seperti pohon
2.
Warna
3.
Substrat
4.
Struktur organ
5.
Alat Reproduksi
Aseksual: Spora
6.
Alat pelekat
Berbentuk cakram
7.
Habitat
Air laut
8.
Cara hidup
Soliter, koloni
a. Morfologi
Memiliki struktur thalus agak keras atau kaku, tebal, serta tubuh
yang tegak. Perbedaan dengan jenis lainnya, jenis ini memiliki blade
yang umumnya seperti corong dengan pinggir bergerigi. Karakteristik
jenis ini adalah pinggir bladeya membentuk bibir dengan bagian tengah
blade melengkung ke dalam. Merupakan alga yang hidup pada karang.
Rhizoid pada Turbinaria ornate akan terlihat menyebar pada permukaan
karang di zona intertidal. Dapat hidup dalam kelompok kecil maupun ada
dalam
kelompok
yang
penyebarannya
sangat
luas. Sebagian
besar berwarna cokelat kekuningan sampai cokelat tua dengan bintikbintik cokelat tua. (Pical,2011)
b. Penyebaran Turbenaria ornate
Turbinaria sp merupakan alga tropis yang menyebar hampir di
seluruh perairan tropis termasuk pula Indonesia dan Maluku pada
khususnya. Di Indonesia, Turbinaria ornata menyebar pada beberapa
daerah seperti di perairan sekitar Kepulauan Riau, Lampung, Jawa Selatan,
Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi dan beberapa pulau di Maluku.
Awalnya orang hanya memnafaatkan Turbinaria ornata sebagai bahan
makanan yakni sebagai sayur-sayuran dalam kehidupan sesehari.
(Pical,2011)
c. Reproduksi
Proses perkembangbiakannya secara generatif dengan oogami, tidak
ada perkembangbiakan secara vegetatif. Anteridiumnya berupa sel yang
mempunyai bentuk corong. Zigotnya membentuk selulosadan pektin,
melekat pada substranya serta mampu tumbuh menjadi individu yang
diploid. (Bold,1978 dalam Pical,2011)
d. Manfaat Ekstraksi Turbinaria
Kandungan
kimia
bermanfaat
yang
terkandung
dalam
tubuh Turbinaria ornata adalah alginate dan iodine. Dari kedua kandungan
zat yang ada, yang baru mendapatkan perhatian khusus dalam
pemanfaatan
adalah
kandungan
alginate
yang
terkandung
dalam Turbinaria ornata. zat ini akan memiliki nilai manfaat yang tinggi
jika telah melalui tahap pengolahan yang baik. (Jamilah, 2011)
Asam alginik (alginic acid) atau Alginat adalah polisakarida yang
merupakan atau berasal dari getah selaput (membran mucilage) dari alga
a. Klasifikasi
Kasifikasi Halimeda sp menurut Bold dan Wynne (1985) dalam
Jamilah (2012) sebagai berikut :
Kingdom
: Protista
Divisi
: Chlorophyta
Class
: Chlorophyceae
Ordo
: Caulerpales
Family
: Halimedaceae
Genus
: Halimeda
Spesies
: Halimeda Sp.
b. Morfologi
Secara morfologi bentuknya menyerupai dengan kaktus serta
membentuk lembaran-lembaran, berwarna hijau. Pada tallus terdapat
konseptakel yang agak membesar serta memiliki lekukan-lekukan.
c. Habitat
Dominan hidup di laut serta cara hidup yang saling menempel
satuu dengan yang lain.
d. Peranan
Adapun peranan dari ganggang ini adalah dijadikan sebagai bahan
obat-obatan.
(Bold dan Wynne,1985) dalam Jamilah,2012)
4. Gracilaria cottoni
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Thallophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Ordo
: Dictyotales
Family
: Dictyotaceae
Genus
: Dictyota
Spesies
: Dictyota sp
a. Karakteristik :
Mempunyai cabang dikotom
Berbentuk lembaran pipih
Tubuh lunak agak keras
b. Deskripsi
Thallus tegak dan berbentuk pita yang bercabang-cabang,
melekat pada suatu substrat dengan perantaraan alat pelekat yang
berbentuk seperti cakram. Thallus terdiri dari 3 lapis. Lapisan
tengah tersusun dari sel-sel besar, terbentuk segi empat dan
berdinding tebal tanpa khromatofora. Kedua berdinding tipis dan
mengandung banyak kromotofora. Pada lapisan ini terdapat banyak
rambut-rambut steril dan tidak berwarna serta dapat mengeluarkan
lendir pada permukaannya. Perkembangbiakan dilakukan secara
aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan aseksual dilakukan oleh
bahan
pembuat
bahan
biomaterial
untuk
teknik
a. Klasifikasi
Taksonomi eucheuma sp. adalah sebagai berikut
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Ordo
: Gigartinales
Famili
: Solierisceae
Genus
: Eucheuma
Species
: Eucheuma sp.
b. Deskripsi
Euchema sp. tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya
melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar dan daun sejati,
tetapi hanya menyerupai batang yang disebut dengan thallus.
Bentuk tubuh dari pada Eucheuma sp. yaitu thallus berbentuk
silindris;
permukaan
licin;
thallusnya
bersifat
Cartilageneus
(percabangan
dua-dua)
trichotomous
(sistem
percabangan tiga-tiga).
Rumput laut Eucheuma sp. memerlukan sinar matahari untuk
berfoto sintesis. Oleh karena itu rumput laut jenis ini hidup pada
lapisan fotik, yaitu kedalaman sejauh sinar matahari masih dapat
mencapinya. Di alam, jenis ini biasanya berkumpul dalam suatu
komunitas atauu koloni dan indicator jenisnya (species indicator)
antara lain jenis-jenis Caulerpa, Hypnea, Turbinaria. Gracilaria, dan
Gelidium. Jenis ini hidup di rataan terumbu karang dangkal sampai
pada kedalaman 6 meter, melekat di batu karang, cangkang, kerang,
dan benda keras lainya sebagai tempat menempel atau substrat. Faktor
yang pling berpengaruh pada pertumbuhan jenis ini adalah cukup arus
dengan salinitas (kadar garam) yang stabil, yaitu sekitar 28 - 35 ppt.
c. Peranan
Euchema
sp.
merupakan
salah
satu
komoditas
laut
mudah
Klasifikasi:
Divisi
:
Rhodophyta
Kelas
:
Rhodophyceae
Bangsa
:
Rhodymeniales
Suku :
:
Rhodymeniaceae
Marga
:
Rhodymenia
Jenis :
:
Rhodymenia palmata
a. Karakteristik
Berbentuk pipih bercabang tinggi
Memiliki bintil-bintil tempat mneyimpan cadagan makanan
b. Deskripsi
Rhodymenia palmata termasuk ke dalam kelas ganggang merah
(Rhodophyceae). Ganggang merah berwarna merah sampai ungu,
tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah merahan,
chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung
klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup
oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan
fluoresensi.
Ciri talus
1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
2. Tidak berflagella.
3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis lapis.
4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang
terletak didalam koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio
: Thallophyta
Classis
: Chlorophyceae
Ordo
: Ulvales
Familya
: Ulvaceae
Genus
: Ulva
Spesies
: Ulva lactuca
b. Deskripsi
Ulva lactuca adalah dari suku uvlaceae, talus menyerupai daun
selladah, terdiri atas dua lapisan sel yang mmembentuk struktur seperti
parenkim, zoospora dengan 4 bulu cambuk, gamet sama besar masing
kosmetik.
c. Peranan
Bisa digunakan sebagai salad dan sup
Banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan di china, Filipina,
chili, dan hindia barat
Ulva merupakan sumber vitamin c, protein, asam folat dan
beberapa jenis mineral seperti : Ca, K, Mg, Na, Cu, Fe, Zn.
Dalam dunia obat-obatan digunakan untuk obat penyakit paruparu (TBC) dan penyakit rematik
Ulva lactuca yang kaya asam akrinat berfungsi sebagai
antibiotic yang aktif
9. Sargassum sp.
a. Klasifikasi
Klasifikasi Sargassum menurut Kumar dan Singh (1979) diacu dalam
Nurdayat (2005) dikutip dalam Wiranti (2011) adalah sebagai berikut :
Phylum : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum sp.
b. Deskripsi
Rumput laut Sargassum merupakan salah satu rumput laut yang
termasuk dalam kelas Phaeophyceae. Sargassum biasanya tumbuh
melekat pada benda yang keras atau batu-batu karang yang telah mati
dan hancur, bahkan sering dijumpai terapung terbawa air. Ganggang
ini lain dari ganggang pada umumnya, karena mempunyai bentuk yang
mirip sekali dengan bentuk tumbuh-tumbuhan darat, dengan akar,
batang dan daunnya. Sargassum dilengkapi dengan gelembunggelembung udara, yakni alat untuk mengapung. (Wiranti,2011)
dalam
Wiranti,2011).
Komposisi
kimiaSargassum sp.
Persentase (%)
kimia
Karbohidrat
19,06
Protein
5,53
Lemak
0,74
Air
11,71
Abu
34,57
Serat kasar
28,39
Sumber : (Luhur,2006 dalam Wiranti,2011)
c. Habitat
Habitat dan sebaran Sargasssun di Indonesia pada umumnya tumbuh di
perairan yang terlindung maupun berombak besar pada habitat batu.
Pengaruh alam yang banyak menentukan sebarannya adalah jenis
substrat, cahaya matahari, kadar garam dan lain-lain. Substrat dasar
tempat melekatnya adalah berupa batu karang, batu, lumpur, pasir,
kulit kerang dan kayu. Penyebaran spesies ini banyak terdapat di
perairan Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kep.Seribu, Sulawesi dan
Aru. (Miller, 1997 dalam Wiranti,2011)
d. Peranan
Rumput laut memiliki banyak kegunaan dan manfaat, begitu pun
dengan rumput laut jenis Sargassum sp. Berikut adalah beberapa
manfaat dari Sargassum sp. yaitu:
Sebagai sumber penghasil alginat yang di gunakan sebagai bahan
pembuat cangkang kapsul, emulsifier dan stabilizer.
Berguna untuk kosmetik, kandungan koloid alginatnya di gunakan
sebagai bahan pembuat sabun, shampo dan cat rambut.
Sebagai bahan baku
untuk
industri
lainnya
makanan
mampu
menurunkan
kemungkinan
berkembangnya
Marga : Galaxaura
Spesies : Galaxaura rugosa
(Syaiful,2012)
b. Deskripsi
Galaxaura rugosa mempunyai ciri-ciri morfologi antara lain :
thallus lebat, kaku, kompak, membentuk gundukan hemispherical, tinggi
talus 5-7 (-12) cm, warna talus gelap merah-coklat, percabang dikotomis.
Cabang berbentuk silinder, dengan diameter 5-1,5 (-3) mm, mempunyai
Holdfast untuk menempel pada substrat. (Syaiful,2012)
Substrat yang dapat digunakan sebagai tempat melekat adalah
pasir, batuan karang, coral mati, tanaman lain, dan mungkin benda-benda
padat yang kebetulan tenggelam di dalam laut. Alga melekatkan dirinya
pada substrat dengan perantaraan organnya yang disebut dengan holdfast.
Berbeda dengan tumbuhan darat, alga tidak memerlukan struktur jaringan
untuk menyokong tegaknya tubuh dalam air. Hal ini dimungkinkan karena
air telah menyediakan daya apung yang membuat bagian-bagian tubuh
alga dapat terangkat ke atas di dalam kolom air. Disamping itu, pada
spesies alga tertentu ditemukan struktur organ menyerupai bola-bola kecil
yang dapat menyerap udara dan berperan sebagai pelampung, sehingga
bagian-bagian tubuh alga tersebut dapat terangkat ke atas untuk
memaksimalkan penyerapan cahaya (Sze, 1993, Bold dan Wynne, 1985
dalam Jelantik, 2003 dikutip dalam Syaiful,2012).
Galaxaura terdiri dari empat jenis, yakni G. kjelmanii, G.
subfruticulosa, G. subverticillata, dan G. rugosa. Mereka tumbuh melekat
pada substrat batu di rerataan terumbu. Rhodophyta memiliki thallus yang
bersel banyak (multiseluler), hanya beberapa jenis yang bersel tunggal.
Thallus mempunyai bentuk yang beranekaragam. Sel memiliki plastida
yang mengandung klorofil a, d, dan pigmen fotosintetik lainnya yaitu
xantofil, fikobiliprotein (fikoeritrin dan fikosianin). Jjumlah kedua pigmen
ini sangat banyak sehingga menutupi klorofil dan menyebabkan ganggang
ini berwarna merah. Semua pigmen berada dalam tilakoid kecuali
fikobiliprotein yang terdapat pada bagian permukaan. Pigmen-pigmen ini
dapat mengabsorpsi cahaya energi matahari yang kemudian cahaya itu
: Plantae
Divisi
: Thallophyta
Sub divisi
: Algae
Classis
: Phaeophyceae
Ordo
: Dictyotales
Family
: Dictyotaceae
Genus
: Padina
Speseis
: Padina sp
b. Deskripsi :
Padina sp termasuk dalam ganggang pirang yang berhabitat di air
laut yang memelakat di atas batu karang dengan alat pelekat yang
disebut rizoid. Thalus berbentuk pita yang bercabang-cabang
menggarpu. Terasuk dalam classis Phaeophyceae karena berwarna
pirang, termasuk ordo Dictyotales karena bentuk thalus seperti pita
bercabang-cabang menggarpu. Pada thalus terdapat garis-garis
konsentris dan penebalan gametangia. Perkembangbiakan seksual
dengan oogami. Anteridium yang berkotak-kotak dan oogonium
terdapat pada tempat berlainan. (Atmadja dkk, 1996 dalam
Yollia,2011)
Phaeophyta memiliki kromatofora berwarna cokelat karena
banyak mengandung pigmen fotosintetik fukosantin, disamping
klorofil a. selnya berflagel dua, tidak sama panjang. Seluruh devisi
Phaeophyta bersifat multiseluler dengan morfologi yang bervariasi
dari filamen bercabang. Berbentuk seperti batang, berdaun banyak,
atau seperti pedang. Contohnya adalah Sargassum, Padina,
Turbinaria, dan Dictyota (Anonymous, 2009).
Spesies ini berbentuk seperti kipas dan mempunyai warna
coklat. Akarnya berbentuk serabut yang disebut holdfast untuk
menempel kuat pada substrat sehingga dapat digunakan untuk
beradaptasi terhadap gerakan ombak pada daerah intertidal. Di
bagian yang menyerupai kipas terdapat garis-garis horisontal yang
disebut garis konsentris.. Di ujung daun terdapat penebalan yang
disebut penebalan gametangia yang berfungsi sebagai reproduksi
gamet dan pelindung daerah pinggiran daun agar tidak sobek
karena ombak besar pada zona pasang-surut (Anonymous, 2005).