You are on page 1of 33

DINDIN

G SEL
Ristiana Nugrahani
0402514041

PEND. IPA-BIOLOGI
PPS UNNES

DINDING SEL
Dinding sel: struktur diluar membran plasma
yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar.
Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki
oleh tumbuhan, bakteri, dan fungi meskipun
struktur penyusunnya berbeda.

Fungsi Dinding Sel


1. Memberi kekuatan mekanik
sehingga sel mempunyai bentuk
tetap
2. Memberi perlindungan membran
plasma dari isi sel.
3. Sebagai alat transportasi zat
dari dalam ke luar sel atau
sebaliknya.
4. Reproduksi sel.
5. Mempengaruhi kekuatan
metabolisme.

Dinding Sel Fungi


Struktur
terdiri dari
senyawa yang
bermolekul
besar seperti
khitin dan
beta-glukan.

Komponen Dinding Sel Fungi


KITIN DAN GLUKAN
Kitin merupakan komponen utama dari dinding sel
yang berbentuk filamen
Komposisi khitin: homopolisakarida yang terdiri
dari -1,4 N-asetil glukosamin.
Struktur ini hampir mirip selulosa pada sel
tumbuhan tinggi.
Beta-glukan merupakan polimer D-glukosa
dengan ikatan -1,3 dan -1,6 yang berfungsi
sebagai skelet sel pada fungi.

Struktur Kimia

Struktur Dinding Sel Tumbuhan


Padat,
persenyawaan
kompak.
Mikrofibril
merupakan unit
dasar dari
dinding sel
yang terdiri
dari selulosa
dan
hemiselulosa

SELULOSA

polimer lurus yang terdiri atas unit-unit


glukosa yang membentuk rantai yang saling
berhubungan melalui ikatan glikosida

Satu molekul selulosa terdiri atas 8.000-15.000


unit glukosa
Dalam satu mikrofibril, setiap rantai glukosa
membentuk ikatan hidrogen dengan rantai
glukosa yang ada didekatnya sehingga secara
struktural mikrofibril menjadi lebih stabil
Pada kayu kering 45%
Pada kapas 98%

Struktur Kimia Selulosa

HEMISELULOSA
Hemiselulosa molekul heteropolimer yang
bercabang-cabang. Keberadaannya terdiri atas
berbagai macam gula dan asam uronat, gula
heteropolimer pentosa (arabinosa, xylosa),
heksosa (manosa dan galaktosa)

Struktur Kimia beberapa Gula

Struktur Kimia Hemiselulosa

Pektin
Pektin adalah suatu famili dari polisakarida
dan memiliki struktur yang sangat
bervariasi. Satu ciri utama yang dimilikinya
adalah adanya gugus asam yang disebabkan
oleh adanya residu asam glukoronat dan
galaktoronat.

Struktur Kimia Pektin

Protein Struktural
Dinding sel tumbuhan juga mengandung komponenkomponen non polisakarida, yaitu berupa proteinprotein struktural yang kaya dengan hidroksi prolin
yaitu sekitar 25%.
Hidroksi Prolin Fungsi dari protein tersebut
adalah dalam pengorganisasian dinding sel.

Zat Lilin
LIGNIN
Lignin biasanya mengisi
dinding sekunder dan
menyebabkan dinding
menjadi kaku.
Lignin dibentuk dari hasil
polimerisasi prekuersor
lignin.
Ada tiga tipe prekuersor
lignin:
(i) Coumaril alkohol (R1=H
dan R2=H);
(ii) Cineferil alkohol (R1=H
dan R2=OCHs);
(iii) Synapyl alkohol (R1=OCH3
dan R2=OCH3).

KUTIN
Kutin biasanya terdapat
pada permukaan dinding
sel dan berfungsi agar
permukaan sel resisten
terhadap dehidrasi dan
juga sebagai proteksi sel
terhadap luka.
Struktur kitin belum
jelas, namun ia
mengandung asam lemak
hidroksi (C16-C18) yang
terikat secara kovalen
satu dengan yang lain
melalui ikatan ester.

Kutikula

Mikrofibril
Dinding primer tersusun atas selulosa, yaitu suatu polimer
glukosa dengan ikatan p 1-4.
Kurang lebih 8.00015.000 gugus p-glukosa secara bersamasama membentuk satu rantai selulosa.
Kurang lebih 40-70 rantai molekul selulosa terdapat dalam
kelompok-kelompok yang sejajar membentuk mikrofibril.
Mikrofibril-mikrofibril saling berkelompok membentuk
mikrofibril dengan diameter 0,5 1 dan tampak dengan
mikroskop cahaya (Thorpe, 1984).
Di dalam dinding sel, mikrofibril dilapisi oleh hemiselulosa
yang selanjutnya dihubungkan ke hemiselulosa lain oleh
pektin dan polisakarida lain (Albert et al., 1983).

Ikatan Antara Mikrofibril pada Dinding Sel


(Albert et al, 1983)

Pada dinding primer, mikrofibrilmikrofibril tersusun erat dan


letaknya tersebar.
Ruang-ruang di antara mikrofibril
diisi oleh air, protein dan bahan
dinding sel lain, yaitu
hemiselulosa dan pektin.
Mikrofibril-mikrofibril tersebut
bersifat lentur dan dapat
memanjang. Kandungan
hemiselulosa tinggi dan selulosa
rendah.
Dinding primer adalah struktur
yang pertama dibentuk dan
diletakkan pada lamella tengah.

Pada dinding sekunder,


mikrofibrilnya tersusun sejajar,
kaku dan tidak dapat memanjang,
kadar hemiselulosa relatif rendah
dan selulosanya lebih banyak.
Dinding sekunder dibentuk
setelah sel mencapai ukuran yang
maksimum
Dinding sekunder merupakan
suatu struktur multilamella yang
terdiri atas tiga lapisan yang
disebut S1, S2, dan S3.
Mikrofibril pada lapisan ini terletak sejajar tetapi menurut arah
yang berbeda pada lapisan yang
berbeda.

Perbedaan Dinding Primer dan


Sekunder

Toeri Pembentukan Dinding Sel


Teori Multinet

Gambar 4.21. Pertumbuhan multinet (Thorpe, 1984)

Mikrofibril diletakkan pada


permukaan bagian dalam dinding
sel menurut arah melintang.
Pada waktu dinding sel memanjang,
mikrofibril-mikrofibril mengalami
reorientasi ulang ke arah sumbu
longitudinal sel hingga mikrofibril
sejajar dengan sumbu.
Dengan demikian orientasi
mikrofibril menurut teori multinet
berlangsung secara pasif mengikuti
perentangan dinding sel selama
berlangsungnya pertumbuhan

Teori
Multinet:

Mikrofibril bergerak satu


terhadap yang lain
(a)Terdapat enzim-enzim yang
memutuskan ikatan antara
dua polisakarida dinding sel
(b) tetap melekat pada salah
satu titik pemotongan,
kemudian polisakarida
dapat bergeser dengan
bebas
(c) bergerak hingga enzim
membentuk ikatan yang
baru.

Teori Orientasi Aktif

Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan


bahwa terbentuknya lapisan mikrofibril yang
sejajar pada dinding sel tumbuhan yang tidak
tumbuh lagi berlangsung secara siklosis,
(mengalirnya bahan-bahan sitoplasma di dalam sel
tumbuhan).

Sintesis Dinding Sel Tumbuhan


1. Dimulai dari pembelahan inti sel atau yang disebut kariokinesis. Pada
saat inti membelah, mikrotubul yang ada disekitar kedua inti berikatan
dengan RE membentuk struktur Fragmoplas.
2. Mikrotubul bertugas untuk menahan vesikula-vesikula yang membawa
bahan untuk membuat lamela tengah. Roset yang ada disekitar membran
sel mensintesi selulosa untuk pembentukan dinding primer baru.
3. Setelah pembentukan lamela tengah dan dinding primer, sel mengalami
pembesaran dan mengakibatkan adanya tekanan di dalam sel yang
dinamakan tekanan tugor.
4. Tekanan tugor mengakibatkan dinding sel yang lama menjadi rusak dan
hancur, sehingga dinding sel primer baru akan menggantikan posisi dari
dinding sel lama.
5. Sel mengalami pemisahan pada lamela tengah dan membentuk ruang
diantara kedua sel, proses ini disebut maserasi .
6. Pada beberapa bagian dinding sel primer ada yang tidak mengalami
penebalan. bagian ini akan membentuk rongga noktah, dan menjadi jalan
penghubung diantara kedua sel yang memungkinkan sel untuk saling
berinteraksi, celah ini dinamakan plasmodesmata.

Plasmodesmata

Dari kata
(desmos:mengikat, jamak:
plasmodesmata)
Salauran penghubung antar
sel tumbuhan, atau media
interaksi antar sel.
Terletak di antara dua
dinding sel tumbuhan dan
berhubungan langsung
dengan RE halus

Struktur
Plasmodesmata

CW : Dinding sel
ER : Retikulum endoplasma
PM :Membran plasma

Membran:
D :Desmotubul
CR : Tabung pusat (berisi
aktin dan myosin)
Pori
CS :Lengan sitoplasma
SP :koneksi penghubung
desmotubul dengan PM

Fungsi Plasmodesmata
Menghubungkan lingkungan kimiawi pada
sel-sel yang bersebelahan
Sebagai saluran berpindahnya molekul
air, zat terlarut kecil, beberapa protein
dan molekul RNA antar sel
Dalam kondisi ekstrim (terserang
virus/mikroba), plasmodemata mampu
menonaktifkan diri sehingga
memperkecil penyebaran virus/bakteri
ke sel lain.

Pengangkutan air dan mineral dapat


dilakukan melalui 2 jalur, yaitu
1. Apoplast
Menyusupnya air tanah secara difusi atau
transport pasif melalui semua bagian tak
hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel
dan ruang-ruang antara sel.
2. Symplast
Bergeraknya air tanah dan zat terlarut
melalui bagian hidup dari sel tumbuhan,
misalnya sitoplasma atau vakuola, dari sel
ke sel.

Terima
kasih..

You might also like