Professional Documents
Culture Documents
perempuan lain yang hanya diupah dengan uang. Pengasuh juga tidak
akan memberikan pengajaran atau rasa kasih sayang yang sebanding
ketika memberikannya kepada anaknya sendiri. 3
E. Perempuan antara Mengurus Rumah Tangga dan Menuntut
Ilmu
Oleh karenanya, ketika seorang ibu melakukan aktivitas diluar
rumah, kemudian hingga ia tersibukkan dengan aktivitas itu, maka ia
telah mealalaikan kewajiban utamanya. Dan jika melihat disaat seperti
ini, banyak perempuan -ibu- yang menghabiskan waktunya diluar rumah
selain untuk berkarier, banyak pula yang berniat menuntut ilmu diluar
rumah. Hal ini menyebabkan tugas utamanya, yaitu mengurus rumah
tangga dan mendidik serta memperhatikan anak-anaknya terkadang
menjadi terabaikan. Memang, Islam tak pernah melarang seorang
perempuan -ibu- menuntut ilmu dalam waktu dan tempat tertentu. Allah
bersabda di dalam Al- Quran surah An-Nisa ayat 162, Al-Mujadalah
ayat 11, dan Al-Fatir ayat 28, yaitu :
Artinya : Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara
mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang
telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan
sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan
zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. orang-orang
Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. (AnNisa ayat 162)
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Al-Mujadalah ayat 11)
3 Fikih Perempuan ; Bab 13 Kewajiban Perempuan ; halaman 119-122
Artinya : Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang
melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.( Al-Fatir ayat 28)
Dari ayat tersebut dapat diketahui secara jelas bahwa menuntut
ilmu adalah perkara yang sangat dijunjung tinggi oleh Allah. Keutamaan
bagi orang mukmin yang menuntut ilmu ia akan ditinggikan derajatnya
dan dimuliakan kedudukannya. Dan tuntutan ini ditujukan kepada
setiap individu muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Serta tidak
ada batasan waktu untuk berhenti menuntut ilmu. Karena Allah akan
semakin meninggikan derajat Ummat-Nya ketika ilmunya juga semakin
banyak.
Sedangkan bagi perempuan yang sudah memiliki kedudukan
sebagai seorang istri, dan ibu bagi anak-anaknya, ia tetap mendapat
tuntutan untuk menuntut ilmu. Tidak ada dalil larangan pula baginya
untuk terus berada dalam kancah pendidikan, baik belajar secara
otodidak ataupun dalam sebuah lembaga pendidikan formal. Namun,
disini ada penjelasan tertentu apabila seorang ibu berkeinginan atau
terpaksa harus belajar diluar rumah karena satu dan lain hal.
Perempuan ibu- Muslimah tetaplah memiliki tugas utama sebagai
seorang istri dan ibu. Ia memiliki peran besar dalam rumah tangganya.
Menyiapkan segala yang dibutuhkan keluarganya, dan mendidik anakanaknya. Maka, terkait permasalahan ini, maka digunakan hukum
awlawiyat atau prioritas dalam Islam. Sehingga, untuk masalah
menuntut ilmu ini seorang ibu hendaknya tetap meluangkan waktunya.
Hanya saja kewajiban utamanya tidak boleh diletakkan pada urutan
nomor dua. Setelah seorang ibu sudah menyelesaikan pekerjaan
rumah, memenuhi keperluan suami dan anak-anaknya, maka ia boleh
untuk belajar, baik didalam atau diluar rumah, dengan niat untuk
menuntut ilmu. Dan apabila ia terpaksa untuk menuntut ilmu diluar
rumah, maka ia harus mendapat persetujuan dari suaminya.
Yang terpenting, hendaknya jangan sampai kekonsentrasian dan
mayoritas waktu sang ibu dihabiskan untuk menuntut ilmu. Begitu pula
ketika seorang anak membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan
permasalahan dan membutuhkan perhatian yang lebih, maka seorang
ibu harus memenuhinya. 4Seorang ibu tidak boleh mengabaikannya dan
lebih mendahulukan aktivitas kuliahnya.
4 Kitab Adab dan Akhlak ; Fatwa-fatwa tentang Wanita jilid 3 ; halaman 275-276
6
Daftar Pustaka :
1. Buku Fikih Perempuan Kontemporer
2. Buku Fikih Perempuan (karya: Syaikh Mutawalli As-Syarawi)
3.Kitab Adab dan Akhlaq : Fatwa-fatwa tentang Wanita jilid 3 (karya : Syaikh
Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh)
4. www.konsultasisyariah.com
Bekerja ; 07 Januari 2015
Tentang Penulis :