You are on page 1of 2

Kuinin merupakan alkaloid dari kulit Cinchona Spesies (rubiaceae) pada tahun 1820

oleh Pelletier dan Caventou, merupakan salah satu obat antimalaria tertua yang
masih digunakan hingga hari ini.
Secara tradisional digunakan oleh masyarakat incas di peru sebagai obat
antimalaria
Kuinin pertama kali digunakan pada abad ke 17 diberikan pada manusia pada
malaria falciparum, berikutnya subtansi alkaloid ini digunakan sebagai satu-satunya
senyawa aktif yang efektif dalam melawan P.falciparum, selama 3 abad berikutnya
Kemudian juga dikembangkan senyawa sintetik dari kuinin ini, seperti 4- dan 8aminoquinin, dan beberapa obat dagang seperti klorokuin, primakuin, sebelum
datangnya artemisin.

Mekanisme kerja
Umumnya kerjanya tidak secara keseluruhan memecah tapi secara luas melakukan
keterlibatan dalam penghambatan detoksifikasi parasit heme, selama tahap
intraerytrosit P.falciparummengalami penurunan pertahanan hemoglobin sebagai
sumber asam amino essensialnya. Selama degradasi hemoglobin akan membentuk
heme bebas, dan heme bebas sendiri beracun untuk eritrosit dan parasit yang
menginduksinya dengan bentuk oksigen reaktifnya. Heme akan teroksidasi menjadi
alpha hematin dan selanjutnya terpolimerisasi ke hemozoin (pigmen nontoksik
malaria) dalam biokristalisasi. Hemozoin adalah perlu dalam menyusun unit dimeric
heme( beta-hematin). Kuini sebuah basa monoprotic secara akumulasi bersama
vakuola makanan akan melakukan mekanisme penjerapan ion.

Pada kebanyakan kasus yang dievaluasi secara invitro serangan pada tahap parasit
asexual darah, antiplasmodial assay dilaporkan pada beberapa literature
menunjukkan kegunaan bermacam-macam untaian/mengisolasi plasmodium yang
sensitif CQ (e.g. D6, NF54, 3D7, F32,D10,HB3, FCA 20, T996, FCH-5 DAN2087), CQresisten (e.g INDO,W2,FcB1,FCB, FGBI, FcM29, Dd2, ENT30 dan FCR3)
Banyak berbagai riset yang telah menunjukkan kelebihan dari bahan alam untuk
digunakan sebagai anti malaria atau anti infeksi, 50 persen inhibitor konsentrasi
(IC50) dan nilai indek selektif akan digunakan untuk menilai bahan-bahan yang
punya aktivitas antimalaria yang dipublikasikan pada literature permulaan yang
ditetapkan dalam review ini. CQ dan ART sering digunakan untuk mengevaluasi
sebagai standard atau agen control antimalaria untuk tujuan kualitas control

Secara umum invitro antiplasmodial nilai IC 50 CQ terhadap CQ-sensitif dan CQstrain yang resisten P falciparum telah dilaporkan dalam kisaran 10-50 nM dan
50=500 nM, masing-masing dengan cara yangs sama ART umumnyadihubungkan
dengan nilai IC50 5-15 nM pada kedua CQ sensitive dan CQ strain resisten P
falciparum

You might also like