You are on page 1of 6

BAB IV

PEMBAHASAN
A. Standarisasi NaOH
Tabel 1.1 Standarisasi NaOH dengan larutan baku primer (COOH)2.2H2O

Kel

(COOH)2.

(COOH)2.

2H2O (N)
0,1 N
0,1 N
0,1 N

N NaOH

V NaOH

(N)

(ml)

Perubahan warna

2H2O (ml)
2
10 ml
0,054
18,5 ml
Bening merah muda
13, 22
10 ml
0,053
18,7 ml
Bening merah muda
24
10 ml
0,052
19,37 ml
Bening merah muda
Rata - rata
0,053
Sumber : Laporan sementara
NaOH bukan merupakan larutan baku primer, karena bersifat higroskopis dan mudah
menyerap CO2 dari udara sehingga NaOH harus distandarisasi terlebih dahulu sehingga
normalitas yang didapat lebih akurat. NaOH distandarisasi menggunakan larutan baku primer
seperti asam oksalat. 10 ml larutan asam oksalat dimasukkan kedalam beker glass dan
ditambahkan 3 tetes indikator pp 1%. Karena larutan NaOH termasuk basa kuat sedangkan
larutan asam oksalat termasuk asam lemah, Maka, pH saat terjadi titik ekivalen bersifat basa.
Oleh karena itu digunakan indikator fenolftalein, dengan trayek PH antara 8,3-10.
Titik ekivalen adalah titik dimana suatu larutan yang dititrasi tepat berubah warna.
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda. Pada kelompok 2 perubahan
warna terjadi pada saat volume NaOH 18,5ml sehingga normalitasnya 0,054 N, pada
kelompok 13 dan 22 terjadi perubahan warna pada saat volume NaOH 18,7ml sehingga
normalitas nya 0,053 N, pada kelompok 24 terjadi perubahan warna pada saat volume NaOH
19,37ml, sehingga normalitas nya 0,052 N. Sehingga bila di rata- rata, didapat normalitas
NaOH sebesar 0,053 N. Reaksi yang terjadi saat standarisasi adalah
H2C2O4.2H2O(S) + 2NaOH(aq)

Na2C2O4 (aq) + 4H2O(l)

Faktor faktor yang mempengaruhi besarnya normalitas NaOH adalah volume asam
oksalat, normalitas asam oksalat dan volume NaOH saat tepat terjadi perubahan warna.
B. Penentuan Kadar Asam Laktat Pada Susu Dan Susu Asam
Tabel 1.2 Penentuan Kadar Asam Laktat pada Susu dan Susu Asam
12

13

NaOH

NaO

Perubahan warna

(ml)
6, 10
5 ml
5,5 ml
Yogurt 17, 21
5 ml
5 ml
28
5 ml
4,7 ml
4,
8
5
ml
1 ml
Susu
15, 19
5 ml
1 ml
UHT
26
5 ml
1 ml
Sumber : Laporan sementara

H (N)
0,053
0,053
0,053
0,053
0,053
0,053

Putih merah muda


Putih merah muda
Putih merah muda
Putih merah muda
Putih merah muda
Putih merah muda

Bahan
Uji

Kel

ml
Bahan

Kadar asam
laktat (%)
0,525 %
0,477 %
0,449 %
0,095 %
0,095 %
0,095 %

Alkalimetri adalah penentuan kadar asam dari suatu bahan dengan menggunakan
larutan baku standar basa, serta indikator pH yang sesuai. Dalam praktikum kali ini
alkalimetri yang dilakukan adalah penentuan kadar asam laktat pada yogurt dan susu UHT,
indikator yang dipakai adalah fenolftalein karena range pH yang sesuai dengan sifat basa
titran yaitu NaOH yang sudah terstandarisasi. Yogurt dan susu UHT dalam alkalimetri ini
bertindak sebagai titrat sedangkan NaOH sebagai titran nya.
Pada penentuan kadar asam laktat pada bahan uji 5 ml yogurt, data kelompok 6 dan 10
terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi merah muda saat volume NaOH 5,5 ml,
sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar nya
sebesar 0,525%. Pada kelompok 17 dan 21 terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi
merah muda saat volume NaOH 5 ml, sehingga dengan menggunakan rumus penentuan
kadar asam laktat dapat diketahui kadar nya sebesar 0,477%. Sedangkan pada kelompok 28
terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi merah muda saat volume NaOH 4,7 ml,
sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar nya
sebesar 0,449%.
Pada penentuan kadar asam laktat pada bahan uji 5ml susu UHT, data pada kelompok 4
dan 8; kelompok 15 dan 19; kelompok 26 menunjukka hasil yang sama yaitu terjadi tepat
perubahan warna dari putih menjadi merah muda pada saat volume NaOH sebesar 1 ml
sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar
asam laktat pada susu UHT sebesar 0,095%. Pada hasil praktikum kadar asam laktat pada
yogurt lebih besar daripada kadar asam laktat pada susu UHT, hal ini dikarenakan yogurt
yang lebih bersifat asam yaitu produk hasil fermentasi susu sehingga kadar asam laktat jelas
lebih besar daripada susu UHT yang merupakan produk hasil pasteurisasi dengan suhu tinggi

14

sehingga kadar asam laktat nya rendah. Reaksi yang terjadi dari penentuan kadar asam laktat
adalah
C3H6O3 + NaOH NaC3H5O3 + H2O
Faktor faktor yang mempengaruhi besarnya kadar asam laktat pada yogurt dan susu
UHT adalah volume NaOH, berat bahan yang ditimbang, BE (berat ekuivalen) asam laktat
dan normalitas NaOH.
Tabel 1.3 Kurva Titrasi Bahan Uji Berupa Yogurt Dengan NaOH
ml titran ( x )
0
0,2
0,5
2
x=4
5
10

pH ( y )
3,95
4,12
4,23
4,92
6
9,49
11,2

Tabel 1.4 Kurva Titrasi Bahan Uji Susu UHT dengan NaOH
ml titran ( x )
0
0,2
0,5
x=1
2
5
10

pH ( y )
7,14
7,34
7,82
8,98
10,05
11,24
11,63

15

14
12
10
8
Yoghurt
Susu UHT

6
4
2
0
0

10

12

Gambar 1.1 Kurva Titrasi Bahan Uji Yogurt Dan Susu UHT Dengan NaOH
Pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa titik ekivalen titrasi sampel yogurt tersebut adalah
pada saat penambahan volume NaOH sebanyak 4 ml dan pH larutan sebesar 6. Titik ekivalen
adalah pada saat tepat terjadi perubahan warna pada larutan dan bila ditambah sedikit titran
maka pH akan berubah sangat drastis. Dapat diketahui pada tabel 1.5 setelah mencapai titik

16

ekivalen, pH larutan menjadi 9,49 yang berarti langsung menjadi basa hanya dengan
penambahan sedikit titran.
Pada tabel 1.6 dapat dilihat juga bahwa titik ekivalen titrasi sampel susu UHT tersebut
adalah pada saat penambahan volume NaOH sebanyak 1 ml dan pH larutan sebesar 8,98.
Titik ekivalen adalah pada saat tepat terjadi perubahan warna pada larutan dan bila ditambah
sedikit titran maka pH akan berubah sangat drastis. Pada kurva titrasi bahan uji susu UHT
dan yogurt dihasilkan bentuk kurva yang terus naik yang diakibatkan penambahan NaOH yag
bersifat basa sehingga semakin ditambah NaOH maka pH sampel terus naik. Kurva pada
sampel susu UHT berada diatas yang berarti lebih bersifat basa daripada kurva pada sampel
yogurt. Ini diakibatkan sifat sampel yogurt yang asam sehingga jika ditambah dengan NaOH,
larutan yogurt masih mempertahankan sifat asamnya, hal ini berbeda dengan sampel susu
UHT yang tidak bersifat asam, sehingga bila ditambahkan NaOH sifat susu UHT langsung
menjadi basa.
Dari uji titrasi yang dilakukan pada dua sampel yaitu susu yogurt dan susu UHT,
dihasilkan grafik yang sudah sesuai dengan teori. Menurut Underwood (1980), grafik titrasi
basa dengan titran NaOH yang merupaka larutan basa kuat, akan menghasilkan grafik yang
terus naik, dan mempunyai satu titik ekivalen dimana sampel tepat terjadi perubahan warna.
Hal ini sudah sesuai dengan hasil praktikum dimana grafik titrasi pada kedua sampel yang
naik dan mempunyai titik ekivalen.
Kurva yang sesuai pada praktikum titrasi sampel susu UHT dan yogurt pada
penambahan NaOH adalah

17

(sumber : Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.)

You might also like