You are on page 1of 23

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

STUDI KELAYAKAN APOTEK


SEKATA SARAH

Disusun oleh:
Kelompok 8 Kelas A

Atvinda Prilya Afista

1406664221

Bintang Dwiputra

1406664234

Fakhri Subhana Haiti

1406664373

Nabila Anjani

1406664631

M. Awaluddin Fikry

1406664612

PROGAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015

BAB I
PENDAHULUAN

I. Nama dan Alamat Apotek


Nama

: Apotek Sekata Sarah

Alamat

: Jl.Lingkar Timur Dusun Gandekan 1, Desa Manding, Kelurahan


Trirenggo, Bantul, Yogyakarta

PSA

: Fikry Awaluddin, S.Farm, Apt.

APA

: Bintang Dwiputra, S.Farm, Apt.

APING

: Atvinda Prilya Afista, S.Farm, Apt.

AA

: Fakhri Subhana Haiti, S.Farm, Apt.

Administrasi

: Nabila Anjani, S.Farm, Apt.

II. Latar Belakang Pendirian Apotek


Kesehatan merupakan salah satu pilar yang sangat penting untuk menciptakan
kesejahteraan

masyarakat.

Seiring

perkembangan

zaman,

kebutuhan

akan

kesehatan

dititikberatkan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),


penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).Salah satu upaya
kesehatan yang dapat dilakukan oleh seorang apoteker sebagai tenaga kesehatan adalah
mengamankan penggunaan sediaan farmasi yang salah satunya direalisasikan dengan memberikan
pelayanan kefarmasian kepada pasien di apotek (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat

dilakukan

praktik

kefarmasian

oleh

Apoteker.

Menurut

KepMenkes

No.

1027/MENKES/SK/IX/2004, Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan


kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat.Sebagai bagian dari rantai distribusi obat, Apotek

berkewajiban memberikan

pelayanan obat dengan atau tanpa resep dokter. Apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan
apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik
kualitas maupun kuantitasnya (Depkes RI, 2009).

Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented)
dan sebagai unit bisnis (profit oriented). Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang
semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu dan terjamin
keabsahannya.
Pekerjaan kefarmasian yang harus dilakukan oleh apoteker sebagai tenaga kesehatan salah
satunya adalah melakukan pelayanan kefarmasian secara profesional terhadap pasien (Depkes RI,
2009).Paradigma pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser, dari yang semula hanya
berorientasi terhadap obat (drug oriented) menjadi berorientasi kepada pasien dengan berpacu
pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) (Dirjen Binfar, 2008). Hal ini bertujuan agar
tercipta pengobatan yang rasional dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien (Depkes RI,
2004).Selain sebagai sarana pelayanan kesehatan, apotek juga merupakan salah satu sarana
pengabdian apoteker yang telah disumpah.Apoteker harus memahami dan menyadari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan. Oleh
sebab itu apoteker dalam menjalankan praktek harus sesuai standar.Apoteker harus mampu
berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung
penggunaan obat yang rasional.
Dalam hal ini, studi kelayakan penting untuk dilakukan karena selain menjalankan fungsi
sebagai unit pelayanan kesehatan, apotek juga berfungsi sebagai unit bisnis, dimana apotek
menjalankan proses bisnis dan memperoleh keuntungan dari investasi yang ditanamkan. Dengan
demikian diperlukan sebuah perencanaan sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek.
Melihat peluang Apotek di Kelurahan Trirenggo Bantul, maka pendirian APOTEK
SEKATA SARAHdirencanakan dibangun di daerah Bantul tepatnya terletak di Jalan Lingkar
TimurDusun Gandekan 1 Desa Manding Kelurahan Trirenggo Bantul, Yogyakarta.Hal ini karena
lokasi apotek berada di kawasan yang cukup padat penduduk, daerah perkantoran dan berdekatan
dengan beberapa sarana kesehatan lainnya.Pendirian APOTEK SEKATA SARAH diharapkan
mampu memberikan kontribusi terhadap kebutuhan dan kepercayaan masyarakat akan obat dan
perbekalan kesehatan yang berkualitas dengan pelayanan yang professional dilandasi moral
keislaman, lengkap dan harga terjangkau.

III. Tujuan Pendirian Apotek


1. Sebagai tempat pengabdian profesi Apoteker
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya
sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan
pasien sebagai implementasi kompetensi profesi farmasi.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam
praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
5. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada
masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,
khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.
6. Tercapainya

pengobatan

yang

rasional

dari

aspek

farmasi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
7. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan.

IV. Visi dan Misi


1. Visi :
Menjadi sarana pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya
dengan mengedepankan konsep Pharmaceutical Care untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat secara profesional sesuai kode etik yang ada dan dilandasi moral
keislaman serta menerapakan nilai-nilai entrepreneurship di bidang kefarmasian.
2. Misi :
a. Menyediakan serta menyalurkan obat, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian
lainnya yang berkualitas dan terjangkau masyarakat.
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah dan informatif dengan
menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara profesional.
c. Menyediakan obat, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian lainnya yang berkualitas
dan terjangkau masyarakat.
d. Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan kepada masyarakat.
e. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik modal.

f. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan
perbaikan.
g. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
h. Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien.

V. Strategi dan Inovasi


1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang
tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien.
2. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah
lain di masa yang akan datang.
3. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan swamedikasi.
4. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
5. Memberikan konseling gratis oleh APA
6. Menyediakan obat-obat yang dibutuhkan pasien, jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada
maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapatkan obat
yang diperlukan tanpa copy resep.
7. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat.
8. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja.
9. Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
10. Menyediakan fasilitas yang menarik seperti ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan
fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan tabloid serta
tempat parkir gratis yang luas.
11. Kerja sama dengan praktek dokter setempat.

BAB II
ISI
2.1

Aspek Lokasi
Nama Apotek yang akan didirikan ialah APOTEK SEKATA SARAH yang berada di Jalan

Lingkar Timur dusun Gandekan Manding kelurahan Trirenggo, Bantul, Yogyakarta. Penentuan
lokasi yang strategis akan menentukan keberhasilan pendirian apotek dan sangat mempengaruhi
dengan aspek pasar.

A. Denah lokasi : terlampir


B. Datadata pendukung
1. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk di sekitarAPOTEK SEKATA SARAH memiliki kepadatan
cukup tinggi karena berada di wilayah hunian penduduk, perumahan, sarana
pendidikan ( TK, SD, SMP, SMA, Institut Swasta ).
2. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah apotek relatif cukup
baik, karena masyarakat di sekitar sudah mengenal tentang apotek.
3. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan, antara lain 4
praktek dokter umum, 1 praktek dokter gigi, 1 praktek dokter mata, 1 praktek dokter
THT, puskesmas pembantu Klembon dan RS Panembahan Senopati.
4. Jumlah pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaingterdekat ada 3, yaitu Apotek Indah Farma yang
terletak kurang lebih 500 meter, Apotek Aries Farma 500 m, Apotek Candi Farma
700 meter dari Apotek Sekata Sarah.
5. Mudah dijangkau
Lokasi apotek sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya, sehingga mudah
dijangkau dengan berbagai kendaraan umum.

C. Data Hasil Survey


Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi
dan peta pasar terutama keberadaan apotek lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon
kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh datadata sebagai berikut :
1. Apotek Kompetitor
No

Nama

Jarak dari Apotek SEKATA


SARAH

1.

Apotek Indah Farma

500 m

Apotek Aries Farma

500 m

3.

ApotekCandi Farma

700m

2. Sarana Kesehatan
No

Nama

Jarak dari Apotek


SEKATA SARAH

1.

Dokter umum

300 m

2.

Dokter gigi

700 m

3.

Dokter mata

600 m

4.

Dokter THT

600 m

5.

Puskesmas Pembantu Klembon

400 m

6.

RS Panembahan Senopati

600 m

7.

Poliklinik balai pelayanan

700 m

masyarakat

3. Jumlah penduduk kelurahan Trirenggo menurut jenis kelamin


Laki-laki
9.073

Perempuan
8714

Total (orang)
17787

4. Jumlah penduduk kelurahan Trirenggo berdasarkan usia


No

Usia (tahun)

Jumlah (orang)

1.

0-3

1.132

2.

4-6

986

3.

7-12

1.392

4.

13-15

941

5.

16-18

954

6.

19 ke atas

12.382

5. Jumlah tenaga kerja kelurahan Trirenggo berdasarkan usia


No.

Usia (tahun)

Jumlah

1.

10-14

1180

2.

15-19

1143

3.

20-26

1.166

4.

27-40

2.029

5.

41-56

2.538

6.

57-keatas

3.052

6. Jumlah penduduk kelurahan Trirenggo menurut mata pencaharian pokok


No

Mata Pencaharian Pokok

Jumlah

1.

Pegawai Negeri Sipil

642

2.

ABRI / POLRI

168

3.

Karyawan Swasta

692

4.

Padangang / Wiraswasta

635

5.

Tani

1326

6.

Pertukangan

1089

8.

Buruh tani

794

9.

Pensiunan

201

10.

Pemulung

16

11.

Jasa

209

7. Sarana Kesehatan kelurahan Trirenggo


No

2.2

Prasana Kesehatan

Jumlah

1.

Rumah Sakit Umum Pemerintah

2.

Poliklinik Balai pelayanan masyarakat

3.

Laboratorium

4.

Apotek / Depo Obat

Peluang/Prospek Pemasaran
Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis

daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal
ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang
akan didirikan (SWOT ANALISIS).
A. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian
pharmaceutical care.
2. Fasilitas dan ruang tunggu yang nyaman serta pemenuhan obat yang komplit dengan harga
yang terjangkau dan berkualitas.
3. Kepadatan cukup tinggi karena berada di wilayah hunian penduduk, sarana pendidikan ( TK,
SD, SMP, SMA, Institut Swasta ) dan area sekitar perkantoran seperti kantor pertanahan,
kantor dinas kesehatan, kantor dinas perjininan.
4. Mudah dijangkau, lokasi apotek strategis karena terletak di pinggir jalan raya, tanahnya luas,
mudah dijangkau dan jalanannya yang cukup ramai.
5. Terletak di jalan protokol utama.
6. Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah apotek relatif cukup baik, karena
masyarakat di sekitar sudah mengenal tentang apotek dan perekonomian di sekitar padat
penduduk ekonomi kelas menengah keatas.
7. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah berpengalaman dan
tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif. Apoteker yang selalu standby di
apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi seputar obat.

B. Kelemahan/Weakness
1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai langganan
yang loyal.
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri
C. Peluang/Opportunity
Potensi Daerah
a. Jumlah Penduduk di daerah Trirenggo dan sekitarnya,cukup padat,sehingga menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk
menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu
apotek harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan
seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa
menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas sosial
menengah ke bawah.
c. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak mengalami masalah
kesehatan, terutama penyakitpenyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosurdan
sebagainya.
d. Lokasi apotek yang dekat dengan RS dan puskesmas pembantu.
e. Lokasi apotek yang dekat dengan beberapa dokter praktek.
f. Lokasi apotek berada di daerah pasar yang merupakan lokasi strategis sehingga mudah
dijangkau oleh masyarakat dan memiliki peluang bisnis yang cukup baik.
D. Ancaman/Threaths
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lain di sekitar lokasi, yaitu
apotek Indah Farma, apotek Candi Farma dan apotek Aries Farma. Ketiga apotek ini telah
berdiri lebih lama serta posisi ketiga apotek ini lebih terlihat karena berada di jalan utama.

2.3

Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di bidangnya, oleh karena

itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi tercapai.
ApotekSekata Sarah merekrut karyawan dengan susunan sebagai berikut :

Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang

Apoteker Pendamping

: 1 orang

Asisten Apoteker

: 1 orang

Administrasi

: 2 orang

1. Struktur Organisasi
PSA

APING

APA

AA

ADM

2. Jadwal Kerja Karyawan

Jam kerja : 08.00 21.00 WIB, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 7 jam), yaitu jam
07.30 14.30 WIB terdiri dari 1APA, 1 administrasi dan jam 14.30 21.00 WIB terdiri dari 1
Aping, 1 Asisten Apoteker, 1 Administrasi (hari minggu dan hari liburnasional tutup).

3. Perencanaan kegiatan
a. Konsultasi dilakukan oleh APA/Aping setiap hari
b. Apotek buka tiap hari kecuali hari minggu dan libur nasional
c. Apotek melayani resep dokter
d. Apotek melayani permintaan obat bebas dan obat bebas terbatas
e. Apotek melayani permintaan alat kesehatan
f. Apotek memberi pelayanan konsultasi obat secara langsung maupun via telepon atau via
online
g. Apotek melayani antar jemput resep
h. Pelayanan home care

4. Pembagian Gaji Pokok Karyawan

5.

a. APA

Rp. 2.500.000

b. Aping

Rp. 2.000.000

c. AA

Rp.

d. Administrasi

Rp. 1.000.000

750.000

Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan


A. Bangunan
a. Status Bangunan: mengontrak
b. Luas Bangunan : 120m2
B. Papan Nama Apotek
Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan merah di atas
dasar kuning, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon box,
diletakkan di dalam apotek terdiri dari nama Apotek, nama Pengelola Apotek, nomor
surat izin Apotek, alamat apotek dan nomor telepon.
C. Bangunan apotek mempunyai beberapa ruangan, yaitu :

Ruang tunggu

Ruang konseling

Ruang peracikan obat

Toilet

D. Perlengkapan
a. Alat Pembuatan, pengelolaaan dan peracikan
1) Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)
2) Gelas ukur
3) Corong
4) Mortir dan stamper
5) Spatula
6) Batang pengaduk
7) Sudip mika
8) Pot salep
9) Botol
b. Alat perbekalan Farmasi
1) Lemari Pendingin

2) Lemari dan rak untuk penyimpanan obat


3) Lemari khusus untuk menyimpan obat narkotika, psikotropika dan bahan obat
yang berbahaya lainnya.
c. Wadah Pembungkus dan Pengemas
1) Etiket
2) Kertas puyer
3) Stamples
4) Wadah pengemas dan membugkus obat untuk penyerahan obat (tas plastik)
d. Alat Administrasi
1) Blangko kartu stock obat
2) Blangko salinan resep
3) Blangko faktur dan nota penjualan
4) Blangko pesanan obat
5) Buku pembelian
6) Buku penerimaan
7) Buku pembukuan keuangan
8) Buku pencatatan narkotik
9) Buku pesanan obat narkotik
10) Buku laporan obat narkotik
11) Buku pencatatan resep
12) Buku catatan penjualan
13) ISO, MIMS
14) Kwitansi
15) Alat tulis dan kertas
e. Perbekalan Farmasi yang diperlukan
1) Obat Keras (obat dengan resep dan OWA)
2) Obat bebas dan bebas terbatas (OTC)
3) Alat kesehatan
4) Bahan baku
f. Lain-lain
1) Timbangan badan
2) Pengukur tinggi badan
3) TV
4) AC
5) Komputer
6) Printer
7) Dispenser
8) Alat kebersihan

2.4

Aspek Modal dan Biaya


1. Modal
Modal diperoleh dari modal bersama, sebesar Rp 170.000.000 :
Terdiri dari :
Modal Tetap
a. Sewa bangunan + Tanah (3th)

Rp.60.000.000

b. Renovasi

Rp. 40.000.000

c. Perlengkapan

Rp. 40.657.000

1. Penerangan (listrik)
2. Telepon + pasang
3. . TV 21
4. AC 2 set
5. Alat pemadam kebakaran
6. Lemari pendingin sanyo
7. Dispenser +gallon
8. Komputer+ printer
9. Papan nama APA
10. Papan nama apotek
11. Neon box
12. Literature (ISO,MIMS,FI,dll)
13. Stempel apotek
14. Software apotek
15. Tempat sampah dan alat kebersihan
16. Jam dinding (2 buah)
17. Kalkulator
18. Rak majalah dan Koran
19. Etalase
20. Meja: a. racikan
b. kasir
c. konsultasi
21. Lemari kayu (obat)
22. Lemari khusus narkotika dan psikotropika
23. Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat
24. Kursi duduk dan tunggu (25 buah)
25. Timbangan milligram
26. Timbangan gram
27. Timbangan badan
28. Erlemeyer 500 ml Pyrex
29. Erlemeyer 250 ml Pyrex
30. Erlemeyer 100 ml Pyrex
31. Cawan porselen 100 ml

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

350.000
300.000
1.300.000
5.000.000
1.360.000
1.275.000
350.000
3.000.000
300.000
500.000
2.500.000
500.000
100.000
3.500.000
100.000
100.000
125.000
50.000
6.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
2.500.000
500.000
365.000
3.750.000
1.300.000
800.000
65.000
41.000
38.000
32.000
85.000

32. Spatula porselen 15 cm (4)


33. Gelas ukkur 5 ml
34. Gelas ukkur 10 ml
35. Gelas ukkur 25 ml
36. Gelas ukkur 50 ml
37. Gelas ukkur 500 ml
38. Botol timbang
39. Mortar stamper (4 buah)
40. Beker glass 250 ml
41. Batang pengaduk (2 buah)
42. Corong glass
43. Seragam karyawan
44. Tensimeter
Biaya Perijinan (HO,Izin Apotek dan SIUP)

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

50.000
10.000
12.000
15.000
18.000
61.000
4.000
250.000
29.000
12.000
19.000
450.000
350.000
2.000.000

2. Modal Operasional

Rp. 42.657.000

3. Modal Obat+cadangan

Rp. 27.343.000

4. Total Modal

Rp. 150.000.000

A. Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Tahun Ke I


1. Biaya Rutin perbulan tahun ke I
a. Tenaga Kerja
1) APA

Rp. 2.500.000

2) Aping 1 orang

Rp. 2.000.000

3) AA 1 orang

Rp. 750.000

4) Administrasi 1 orang

Rp. 1.000.000
Jumlah

Rp. 6.250.000

b. Biaya Lain-lain
1) Persediaan Embalase

Rp.

50.000

2) Biaya Penyusutan dan pemeliharaan

Rp.

350.000

3) Listrik,air, telepon,koran,dsb

Rp. 400.000

Jumlah
Biaya Total

Rp.

800.000

Rp. 7.050.000

2. Biaya Tahun ke I
Biaya bulanan x 12 tahun

Rp. 84.600.000

THR (1 bulan gaji)

Rp. 6.250.000

Total biaya tahun ke I

Rp. 90.850.000,00

3. Proyeksi Pendapatan
Pada tahun ke I diproyeksikan resep yang masuk 15 lembar/hari dengan perkiraan harga
rata-rata Rp.50.000/lembar
a. Penjualan Obat Resep tahun ke I (untung 25%)
15 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp.50.000

Rp. 234.000.000

b. Penjualan Obat Bebas dan non obat (untung 15%)


26 hari x 12 bulan x Rp.500.000

Rp. 156.000.000

c. Penjualan OWA (untung 20%)


26 hari x 12 bulan x Rp. 250.000

Rp. 78.000.000

d. Penjualan alkes & obat Herbal


26 Hari x 12 bulan x Rp. 150.000
Total

Rp.46.800.000 +
Rp. 514.800.000

4. Pengeluaran
a. Pembelian Obat Resep
75% x Rp. 225.000.000

Rp. 168.750.000

b. Pembelian Obat Bebas dan non obat


85% x Rp. 150.000.000

Rp. 127.500.000

c. Pembelian OWA
80% x Rp. 75.000.000

Rp. 60.000.000

d. Pembelian alkes & obat herbal


80% x Rp.45.000.000

Rp. 36.000.000

JUMLAH

Rp. 395.250.000

5. Perkiraan Laba Rugi tahun ke I


a. Pemasukan Tahun ke I
b. Pengeluaran tahun ke I
LABA KOTOR
Pajak 5%
LABA BERSIH

Rp. 514.800.000
Rp. 395.250.000 _
Rp.119.550.000
Rp. 5.977.500
Rp.113.572.500

6. PERHITUNGAN BEP TAHUN KE I


a. Pay Back Periode
Total investasi
PBP =

Rp. 150.000.000
=

Laba Bersih
Rp. 113.572.500
= 1,32 tahun (1 tahun 3bulan)
b. ROI (Return On Investement
Laba Bersih
ROI =

x 100%
Total Investasi
Rp. 113.572.500

ROI =

x 100%

= 75,715 % = 75,7%

Rp. 150.000.000
c. BEP (Break Even Point )
BOP
BEP =
1 (HPP/Pendapatan)
90.850.000
=
1 (Rp. 395.250.000/Rp.514.800.000)
= Rp.

391.121.355,08/tahun

= Rp. 32.601.129,23/bulan
= Rp.

1.253.889,58/hari

BOP
%BEP =

x 100%
Pendapatan HPP
Rp. 90.850.000

x 100%
Rp. 514.800.000 Rp. 395.250.000

= 75,99 % = 76%

Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = %BEP X Jumlah lembar resep/tahun
= 76% x (15 lembar x 26 hari x 12 bulan)
= 76% x (4680/312 resep/hari)
= 11,4 resep/hari
= 11 resep/hari

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Apotek Sekata Sarah layak didirikan dilihat dari:
1) Nilai ROI (return on investment) sebesar 75,7%. Nilai ROI menggambarkan pertumbuhan
kekayaan apotek dalam bentuk pertumbuhan laba bersih selama satu periode.
2) Nilai BEP (break event point) sebesar Rp 391.121.355,08/tahun yang artinya omset
penjualan Apotek Sekata Sarah dimana tidak ada untung dan tidak ada rugi.
3) Nilai PBP (pay back period) sebesar 1 tahun 3bulan yang artinya jangka waktu kembalinya
investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang
telah direncanakan yakni 1 tahun 3 bulan dari Apotek berdiri.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah Lokasi Apotek

Apotek Sekata Sarah

Lampiran 2. Denah Bangunan Apotek

Lampiran 3. Desain Depan Apotek

APOTEK
SEKATA SARAH

APOTEK
SEKATA SARAH

You might also like