Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelompok 8 Kelas A
1406664221
Bintang Dwiputra
1406664234
1406664373
Nabila Anjani
1406664631
M. Awaluddin Fikry
1406664612
BAB I
PENDAHULUAN
Alamat
PSA
APA
APING
AA
Administrasi
masyarakat.
Seiring
perkembangan
zaman,
kebutuhan
akan
kesehatan
dilakukan
praktik
kefarmasian
oleh
Apoteker.
Menurut
KepMenkes
No.
berkewajiban memberikan
pelayanan obat dengan atau tanpa resep dokter. Apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan
apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik
kualitas maupun kuantitasnya (Depkes RI, 2009).
Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented)
dan sebagai unit bisnis (profit oriented). Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang
semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu dan terjamin
keabsahannya.
Pekerjaan kefarmasian yang harus dilakukan oleh apoteker sebagai tenaga kesehatan salah
satunya adalah melakukan pelayanan kefarmasian secara profesional terhadap pasien (Depkes RI,
2009).Paradigma pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser, dari yang semula hanya
berorientasi terhadap obat (drug oriented) menjadi berorientasi kepada pasien dengan berpacu
pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) (Dirjen Binfar, 2008). Hal ini bertujuan agar
tercipta pengobatan yang rasional dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien (Depkes RI,
2004).Selain sebagai sarana pelayanan kesehatan, apotek juga merupakan salah satu sarana
pengabdian apoteker yang telah disumpah.Apoteker harus memahami dan menyadari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan. Oleh
sebab itu apoteker dalam menjalankan praktek harus sesuai standar.Apoteker harus mampu
berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung
penggunaan obat yang rasional.
Dalam hal ini, studi kelayakan penting untuk dilakukan karena selain menjalankan fungsi
sebagai unit pelayanan kesehatan, apotek juga berfungsi sebagai unit bisnis, dimana apotek
menjalankan proses bisnis dan memperoleh keuntungan dari investasi yang ditanamkan. Dengan
demikian diperlukan sebuah perencanaan sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek.
Melihat peluang Apotek di Kelurahan Trirenggo Bantul, maka pendirian APOTEK
SEKATA SARAHdirencanakan dibangun di daerah Bantul tepatnya terletak di Jalan Lingkar
TimurDusun Gandekan 1 Desa Manding Kelurahan Trirenggo Bantul, Yogyakarta.Hal ini karena
lokasi apotek berada di kawasan yang cukup padat penduduk, daerah perkantoran dan berdekatan
dengan beberapa sarana kesehatan lainnya.Pendirian APOTEK SEKATA SARAH diharapkan
mampu memberikan kontribusi terhadap kebutuhan dan kepercayaan masyarakat akan obat dan
perbekalan kesehatan yang berkualitas dengan pelayanan yang professional dilandasi moral
keislaman, lengkap dan harga terjangkau.
pengobatan
yang
rasional
dari
aspek
farmasi
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan.
f. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan
perbaikan.
g. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
h. Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien.
BAB II
ISI
2.1
Aspek Lokasi
Nama Apotek yang akan didirikan ialah APOTEK SEKATA SARAH yang berada di Jalan
Lingkar Timur dusun Gandekan Manding kelurahan Trirenggo, Bantul, Yogyakarta. Penentuan
lokasi yang strategis akan menentukan keberhasilan pendirian apotek dan sangat mempengaruhi
dengan aspek pasar.
Nama
1.
500 m
500 m
3.
ApotekCandi Farma
700m
2. Sarana Kesehatan
No
Nama
1.
Dokter umum
300 m
2.
Dokter gigi
700 m
3.
Dokter mata
600 m
4.
Dokter THT
600 m
5.
400 m
6.
RS Panembahan Senopati
600 m
7.
700 m
masyarakat
Perempuan
8714
Total (orang)
17787
Usia (tahun)
Jumlah (orang)
1.
0-3
1.132
2.
4-6
986
3.
7-12
1.392
4.
13-15
941
5.
16-18
954
6.
19 ke atas
12.382
Usia (tahun)
Jumlah
1.
10-14
1180
2.
15-19
1143
3.
20-26
1.166
4.
27-40
2.029
5.
41-56
2.538
6.
57-keatas
3.052
Jumlah
1.
642
2.
ABRI / POLRI
168
3.
Karyawan Swasta
692
4.
Padangang / Wiraswasta
635
5.
Tani
1326
6.
Pertukangan
1089
8.
Buruh tani
794
9.
Pensiunan
201
10.
Pemulung
16
11.
Jasa
209
2.2
Prasana Kesehatan
Jumlah
1.
2.
3.
Laboratorium
4.
Peluang/Prospek Pemasaran
Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis
daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal
ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang
akan didirikan (SWOT ANALISIS).
A. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian
pharmaceutical care.
2. Fasilitas dan ruang tunggu yang nyaman serta pemenuhan obat yang komplit dengan harga
yang terjangkau dan berkualitas.
3. Kepadatan cukup tinggi karena berada di wilayah hunian penduduk, sarana pendidikan ( TK,
SD, SMP, SMA, Institut Swasta ) dan area sekitar perkantoran seperti kantor pertanahan,
kantor dinas kesehatan, kantor dinas perjininan.
4. Mudah dijangkau, lokasi apotek strategis karena terletak di pinggir jalan raya, tanahnya luas,
mudah dijangkau dan jalanannya yang cukup ramai.
5. Terletak di jalan protokol utama.
6. Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah apotek relatif cukup baik, karena
masyarakat di sekitar sudah mengenal tentang apotek dan perekonomian di sekitar padat
penduduk ekonomi kelas menengah keatas.
7. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah berpengalaman dan
tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif. Apoteker yang selalu standby di
apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi seputar obat.
B. Kelemahan/Weakness
1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai langganan
yang loyal.
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri
C. Peluang/Opportunity
Potensi Daerah
a. Jumlah Penduduk di daerah Trirenggo dan sekitarnya,cukup padat,sehingga menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk
menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu
apotek harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan
seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa
menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas sosial
menengah ke bawah.
c. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak mengalami masalah
kesehatan, terutama penyakitpenyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosurdan
sebagainya.
d. Lokasi apotek yang dekat dengan RS dan puskesmas pembantu.
e. Lokasi apotek yang dekat dengan beberapa dokter praktek.
f. Lokasi apotek berada di daerah pasar yang merupakan lokasi strategis sehingga mudah
dijangkau oleh masyarakat dan memiliki peluang bisnis yang cukup baik.
D. Ancaman/Threaths
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lain di sekitar lokasi, yaitu
apotek Indah Farma, apotek Candi Farma dan apotek Aries Farma. Ketiga apotek ini telah
berdiri lebih lama serta posisi ketiga apotek ini lebih terlihat karena berada di jalan utama.
2.3
itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi tercapai.
ApotekSekata Sarah merekrut karyawan dengan susunan sebagai berikut :
Apoteker Pendamping
: 1 orang
Asisten Apoteker
: 1 orang
Administrasi
: 2 orang
1. Struktur Organisasi
PSA
APING
APA
AA
ADM
Jam kerja : 08.00 21.00 WIB, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 7 jam), yaitu jam
07.30 14.30 WIB terdiri dari 1APA, 1 administrasi dan jam 14.30 21.00 WIB terdiri dari 1
Aping, 1 Asisten Apoteker, 1 Administrasi (hari minggu dan hari liburnasional tutup).
3. Perencanaan kegiatan
a. Konsultasi dilakukan oleh APA/Aping setiap hari
b. Apotek buka tiap hari kecuali hari minggu dan libur nasional
c. Apotek melayani resep dokter
d. Apotek melayani permintaan obat bebas dan obat bebas terbatas
e. Apotek melayani permintaan alat kesehatan
f. Apotek memberi pelayanan konsultasi obat secara langsung maupun via telepon atau via
online
g. Apotek melayani antar jemput resep
h. Pelayanan home care
5.
a. APA
Rp. 2.500.000
b. Aping
Rp. 2.000.000
c. AA
Rp.
d. Administrasi
Rp. 1.000.000
750.000
Ruang tunggu
Ruang konseling
Toilet
D. Perlengkapan
a. Alat Pembuatan, pengelolaaan dan peracikan
1) Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)
2) Gelas ukur
3) Corong
4) Mortir dan stamper
5) Spatula
6) Batang pengaduk
7) Sudip mika
8) Pot salep
9) Botol
b. Alat perbekalan Farmasi
1) Lemari Pendingin
2.4
Rp.60.000.000
b. Renovasi
Rp. 40.000.000
c. Perlengkapan
Rp. 40.657.000
1. Penerangan (listrik)
2. Telepon + pasang
3. . TV 21
4. AC 2 set
5. Alat pemadam kebakaran
6. Lemari pendingin sanyo
7. Dispenser +gallon
8. Komputer+ printer
9. Papan nama APA
10. Papan nama apotek
11. Neon box
12. Literature (ISO,MIMS,FI,dll)
13. Stempel apotek
14. Software apotek
15. Tempat sampah dan alat kebersihan
16. Jam dinding (2 buah)
17. Kalkulator
18. Rak majalah dan Koran
19. Etalase
20. Meja: a. racikan
b. kasir
c. konsultasi
21. Lemari kayu (obat)
22. Lemari khusus narkotika dan psikotropika
23. Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat
24. Kursi duduk dan tunggu (25 buah)
25. Timbangan milligram
26. Timbangan gram
27. Timbangan badan
28. Erlemeyer 500 ml Pyrex
29. Erlemeyer 250 ml Pyrex
30. Erlemeyer 100 ml Pyrex
31. Cawan porselen 100 ml
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
350.000
300.000
1.300.000
5.000.000
1.360.000
1.275.000
350.000
3.000.000
300.000
500.000
2.500.000
500.000
100.000
3.500.000
100.000
100.000
125.000
50.000
6.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
2.500.000
500.000
365.000
3.750.000
1.300.000
800.000
65.000
41.000
38.000
32.000
85.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
50.000
10.000
12.000
15.000
18.000
61.000
4.000
250.000
29.000
12.000
19.000
450.000
350.000
2.000.000
2. Modal Operasional
Rp. 42.657.000
3. Modal Obat+cadangan
Rp. 27.343.000
4. Total Modal
Rp. 150.000.000
Rp. 2.500.000
2) Aping 1 orang
Rp. 2.000.000
3) AA 1 orang
Rp. 750.000
4) Administrasi 1 orang
Rp. 1.000.000
Jumlah
Rp. 6.250.000
b. Biaya Lain-lain
1) Persediaan Embalase
Rp.
50.000
Rp.
350.000
3) Listrik,air, telepon,koran,dsb
Rp. 400.000
Jumlah
Biaya Total
Rp.
800.000
Rp. 7.050.000
2. Biaya Tahun ke I
Biaya bulanan x 12 tahun
Rp. 84.600.000
Rp. 6.250.000
Rp. 90.850.000,00
3. Proyeksi Pendapatan
Pada tahun ke I diproyeksikan resep yang masuk 15 lembar/hari dengan perkiraan harga
rata-rata Rp.50.000/lembar
a. Penjualan Obat Resep tahun ke I (untung 25%)
15 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp.50.000
Rp. 234.000.000
Rp. 156.000.000
Rp. 78.000.000
Rp.46.800.000 +
Rp. 514.800.000
4. Pengeluaran
a. Pembelian Obat Resep
75% x Rp. 225.000.000
Rp. 168.750.000
Rp. 127.500.000
c. Pembelian OWA
80% x Rp. 75.000.000
Rp. 60.000.000
Rp. 36.000.000
JUMLAH
Rp. 395.250.000
Rp. 514.800.000
Rp. 395.250.000 _
Rp.119.550.000
Rp. 5.977.500
Rp.113.572.500
Rp. 150.000.000
=
Laba Bersih
Rp. 113.572.500
= 1,32 tahun (1 tahun 3bulan)
b. ROI (Return On Investement
Laba Bersih
ROI =
x 100%
Total Investasi
Rp. 113.572.500
ROI =
x 100%
= 75,715 % = 75,7%
Rp. 150.000.000
c. BEP (Break Even Point )
BOP
BEP =
1 (HPP/Pendapatan)
90.850.000
=
1 (Rp. 395.250.000/Rp.514.800.000)
= Rp.
391.121.355,08/tahun
= Rp. 32.601.129,23/bulan
= Rp.
1.253.889,58/hari
BOP
%BEP =
x 100%
Pendapatan HPP
Rp. 90.850.000
x 100%
Rp. 514.800.000 Rp. 395.250.000
= 75,99 % = 76%
Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = %BEP X Jumlah lembar resep/tahun
= 76% x (15 lembar x 26 hari x 12 bulan)
= 76% x (4680/312 resep/hari)
= 11,4 resep/hari
= 11 resep/hari
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Apotek Sekata Sarah layak didirikan dilihat dari:
1) Nilai ROI (return on investment) sebesar 75,7%. Nilai ROI menggambarkan pertumbuhan
kekayaan apotek dalam bentuk pertumbuhan laba bersih selama satu periode.
2) Nilai BEP (break event point) sebesar Rp 391.121.355,08/tahun yang artinya omset
penjualan Apotek Sekata Sarah dimana tidak ada untung dan tidak ada rugi.
3) Nilai PBP (pay back period) sebesar 1 tahun 3bulan yang artinya jangka waktu kembalinya
investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang
telah direncanakan yakni 1 tahun 3 bulan dari Apotek berdiri.
LAMPIRAN
APOTEK
SEKATA SARAH
APOTEK
SEKATA SARAH