Professional Documents
Culture Documents
LENNY
Pendahuluan
Aplikasi resisten pd otot yg berkontraksi
otot lebih kuat dlm beberapa waktu.
Perubahan & adaptasi otot kemampuan
metabolisme otot bersifat overload yg
progresif.
Jaringan kontraktil otot lebih kuat hipertropi
serabut otot & peningkatan rekruitmen motor
unit otot.
Kekuatan otot meningkat, respon kardio
vaskuler otot meningkat daya tahan &
kekuatan meningkat.
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa/i :
1. menjelaskan pengertian resistance exercise.
2. menggambarkan tujuan dan indikasi
resistance exercise dan perbedaan strength,
endurance dan power.
3.menjelaskan pencegahan dan kontraindikasi
resistance exercise.
4.menggambarkan serta membedakan antara
isotonic, isometric dan isokinetic resistance
exercise.
FTs.
Kekuatan resisten tdk dpt diukur secara
kuantitatif.
Digunakan pd tahap awal program latihan utk
memperkuat otot yg lemah dgn resisten ringanmoderat.
Digunakan ketika gerakan pd ROM sendi
memerlukan kontrol hati-hati.
Kekuatan tergantung FTs
Tujuan (2)
Tujuan secara spesifik adalah :
A. Meningkatkan Strength (Kekuatan)
1. Strength mengarah kpd output tenaga dr
kontraksi otot & secara langsung
berhubungan dgn jumlah tension yg
dihasilkan oleh kontraksi otot.
2. Meningkatkan strength otot, kontraksi
harus diberi beban/resisten
sehingga
meningkatkan level tension
hipertropi &
rekruitmen serabut otot.
Tujuan (3)
B. Meningkatkan Muscular Endurance (Daya
Tahan Otot)
1. Endurance kemampuan melakukan
repetitive exercise dgn low-intensity dlm
periode waktu lama.
2. Muscular endurance ditingkatkan melalui
exercise dgn resisten ringan selama beberapa
kali pengulangan.
3. Didesain untuk meningkatkan strength
meningkatkan muscular endurance.
Tujuan (4)
4. Dlm beberapa situasi , akan lebih tepat
mengaplikasikan program resistance exercise
yg akan meningkatkan muscular
endurance
dibanding strength.
Contoh pd kondisi injuri knee akut atau
kronis, dynamic exercise dgn resisten ringan
& repetisi lebih banyak akan lebih nyaman &
iritasi sendi lebih kecil dibanding dynamic
exercise dgn resisten berat.
5. Total body endurance dpt ditingkatkan
melalui exercise dgn low-intensity dlm waktu
lama.
Tujuan (5)
C. Meningkatkan Power (Tenaga)
1. Power pengukuran muscle performance
& didefinisikan sebagai kerja/unit waktu
(force x distance/ time).
2. Kecepatan pd saat otot berkontraksi &
timbulnya force sepanjang ROM & dan
hubungan antara kecepatan & force adalah
dua faktor yg mempengaruhi power.
Program
resistance
exercise
dpt
didesain utk diferensiasi tipe serabut
pada otot dgn rekruitmen secara selektif
melalui kontrol intensitas & kecepatan
latihan.
FTs harus dpt mengevaluasi setiap
situasi klinis & mendesain program
latihan sesuai dgn kebutuhan setiap
pasien.
A. Pencegahan
1. Kondisi cardiovascular
Valsavas maneuver, yaitu terjadinya
penutupan glottis saat melakukan
ekspirasi, harus dihindari selama
melakukan resistance exercise.
Ketika seseorang memaksakan untuk
melakukan & berusaha dlm waktu
lama, gejala tersebut dpt timbul.
Signifikansi latihan
(1) Valsavas maneuver harus dicegah selama
latihan tekanan abnormal pd sistem
kardiovaskular& dinding perut dpt dicegah.
(2) Pasien resiko tinggi
(a) Pasien dgn riwayat kardiovaskular
(cerebro-vascular accident, infark
myocardiac atau hipertensi).
(b)Pasien geriatri
(c)Pasien post-bedah abdomen/ herniasi pd
dinding abdomen.
2. Kelelahan
- Gejala kompleks yg mempengaruhi
penampilan fungsional & harus
dipertimbangkan dlm program latihan.
a.Kelelahan lokal otot pengurangan
respon otot terhadap stimulus berulang.
Respon fisiologi normal pd otot & ditandai
penurunan amplitudo pd potensial motor
unit.
4. Overwork/Overtraining
5. Gerakan substitusi
Resisten pd otot yg sedang berkontraksi
terlalu besar, gerakan substitusi.
Otot lemah krn lelah, paralisis/nyeri,
pasien berusaha melakukan gerakan yg
diinginkan secara normal pd otot dgn
segala kemungkinan.
Contoh : deltoid & supraspinatus
lemah/abduksi lengan nyeri, pasien akan
mengelevasikan scapula & lateral fleksi
trunk sisi kontralateral.
Mencegah
gerakan
substitusi
besarnya
resisten
diperhitungkan
&
stabilisasi
koreksi harus diaplikasikan
secara manual/alat.
B. Kontraindikasi
1. Inflamasi
Resisten dpt mengakibatkan pembengkakan
& kerusakan lebih berat pd otot/sendi.
2.Nyeri
Nyeri berat pd otot/sendi selama melakukan
resistance exercise atau lebih dari 24 jam
setelah latihan, resisten harus dibatasi atau
dikurangi secara substansi. Evaluasi yang
hati-hati pada penyebab timbulnya nyeri
harus dilakukan oleh fisioterapis.
A.Isotonic Exercise
Bentuk latihan dinamik yg dilakukan melawan
suatu beban yg bersifat konstan/bervariasi
dgn pemanjangan atau pemendekan otot pd
jarak gerak yg memungkinkan. Dynamic
strength, muscular endurance & power dapat
ditingkatkan melalui latihan ini.
1. Manual atau mechanical resistance
Isotonic exercise dilakukan melawan
tahanan baik secara manual/mechanical
tergantung kebutuhan & kemampuan
pasien.
B.
Isokinetic Exercise
Suatu bentuk dynamic exercise dimana
kecepatan pemendekan/pemanjangan otot
dikontrol oleh suatu rate-limiting device yg
mengontrol (membatasi) kecepatan gerakan
suatu bagian tubuh.
4.Dgn
isokinetic
exercise
pasien
dpt
melakukan latihan dgn kecepatan tinggi pd
anggota gerak secara aman.
5.Beberapa penulis menyimpulkan bahwa
penguatan otot dgn isokinetic exercise
menunjukkan hasil yg lebih bermakna
dibanding isotonic resistance exercise.
V.MANUAL RESISTANCE
EXERCISE
A.
Definisi
2. Selama latihan
Pertimbangkan letak resisten
Resisten biasanya diletakkan pd bagian distal
segmen dimana otot yg dilatih melekat.
Penempatan pd bagian distal akan memberikan
resisten paling besar dari external torque dgn usaha
yang minimum dari FTs.
(1) Letak resisten bervariasi tergantung kekuatan
pasien FTs utk menghasilkan stabilitas pd segmen
ybs.
(2)Resisten dpt diletakkan pd tempat yg melewati
persendian jika sendi stabil & bebas nyeri& jika
terdapat kekuatan otot yg adekuat utk
menyanggah sendi.
B. Kekhususan Latihan
Posisi pasien