Professional Documents
Culture Documents
4 Jenis obat
tradisional:
asam
urat
menggunakan
ramuan
dengan bahan yang lain, rebus dalam satu liter air hingga
tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan sore hari,
masing-masing gelas (150 ml) atau minum dua kali
sehari masing-masing 200 ml.
Obat Asam Urat Daun Salam (Eugenia polyanta). Dikenal
masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena
memiliki keharuman yang khas yang bisa menambah
kelezatan masakan nusantara. Daun salam rasanya kelat
dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa seperti minyak
atsiri, tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam
daunnya. Untuk pengobatan memang daunnya lah yang
paling banyak digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya
pun berkhasiat sebagai obat.
ASUHAN KEPERAWATAN
GOUT PADA Tn. G
Tn G (55 thn) masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan
pergelangan tangan. Klien mengatakan menderita asam urat
sudah lima tahun dan sering kambuh. Keluarga mengatakan
klien senangnya makan jeroan di rumah makan padang. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan TTV TD: 125/80 mmHg, HR:
100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C, skala nyeri: 7, jempol
kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan tangan dan
kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan teraba hangat),
kadar asam urat serum 9 mg/dl.
A. Data Fokus
D
O
hangat)
Kadar asam urat serum 9 mg/dl
DS : Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan
kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan
Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan
sering kambuh
Keluarga mengatakan klien senang makan jeroan di rumah
makan padang
Skala nyeri: 7
B. Analisa Data
Problem
Etiologi
Simptoms
Kurangnya
mengenal
masalah
penyakit
DS:
Klien mengatakan menderita asam urat
sudah lima tahun dan sering kambuh
Keluarga mengatakan klien senang makan
jeroan di rumah makan padang
C. Diagnosa Keperawatan
a. Hambatan motilitas fisik b/d Kaku sendi (Inflamasi) ditandai
dengan:
DS:
Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan
kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan
DO:
Jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan
tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan
teraba hangat)
suhu 38 C
Kadar asam urat serum 9 mg/dl
b. Nyeri akut b/d Agen cedera biologis; gout ditandai dengan:
DS:
Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan
kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan
Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan
sering kambuh
DO:
TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit,
suhu 38 C
Kadar asam urat serum 9 mg/dl
c. Kurangnya pengetahuan b/d Kurangnya mengenal masalah
penyakit ditandai dengan:
DS:
Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan
sering kambuh
Keluarga mengatakan klien senang makan jeroan di rumah
makan padang
D. Prioritas Diagnosa
1. Hambatan motilitas fisik b/d Kaku sendi (Inflamasi)
2. Nyeri akut b/d Agen cedera biologis; gout
3. Kurangnya pengetahuan b/d Kurangnya mengenal masalah
penyakit
E. Intervensi
Tgl/ jam N
o.
D
x
17/04/20
13
07.30
Noc
1 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam,
hambatan
mobilitas
fisik
dapat
teratasi,
dengan
kriteria
hasil:
(Mobility)
1.
020804
gerakan
sendi
pasien
kembali
normal ( tidak
nyeri lagi)
2.
020803
gerakan
otot
pasien
elastis
(tidak kaku)
3. 020814 pasien
Nic
Rasional
Imobilization care:
1. Monitor tanda dari
kerusakan kulit klien
2. Berikan klien latihan
ROM
3. Ajarkan klien untuk
tidak
mengkonsumsi
makanan yang kaya
purin (jeroan, kacangkacangan dll)
4. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat gout/oral:
Kolkisin 0,5 mg
Alopurinol 100-500 mg
1.
untuk
mengetahui
ada/tidaknya
perubahan
kulit
pada
klien (tandatanda
inflamasi)
2.
untuk
melemaskan
dan
melatih
pergerakan
sendi
3.
untuk
mencegah
kenaikan asam
urat pada klien
4.
untuk
mengurangi
pembentukan
dapat
bergerak
dengan
bebas
(mudah/mandiri)
4. 020821 body
positioning
peformance
kembali normal
(tidak
ada
inflamasi)
dan
penumpukan
asam urat.
Analisa Data
No.
Data
Etiologi
DS :
Proses menua
1. Ny. H mengatakan
sudah satu tahun merasa
kesemutan dan linu pada
Perubahan
kakinya
hormonal
2. Ny. H mengatakan
rasa kesemutan dan linu
bertambah jika terkena
Permukaan tulang
dingin dan berkurang
dan sendi tidak lagi
setelah minum obat.
licin
DO :
1. TD : 120/80 mmHg
Tulang mengalami
2. Nadi : 86 x/menit
gesekan
3. Suhu : 36 C
4. Respirasi : 24
Nyeri
x/menit
Ny. H tampak
memegangi kakinya
DS :
Ny. H mengatakan tidak
mengerti tentang
penyakit rematik,
Proses menua
Masalah
Keperawatan
Nyeri
Kurang
pengetahuan
tentang rematik
Penurunan daya
ingat
Kurang terpapar
informasi
Kurang
pengetahuan
tentang rematik
1 Tupan :
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3
x 24 jam masalah nyeri klien teratasi
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1 x 24
jam klien dapat mengikuti cara mengatasi nyeri /
menajemen nyri dengan benar,
Kriteria hasil :
Nyeri hilang atau terkontrol
Ekspresi wajah klien rilek
Skala neri 3 1.Kaji keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas
dan kualitas nyeri ( 0- 10 ).
2. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan
linen tempat tidur sesuai kebutuhan.
3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman waktu
tidur/ duduk di kursi.tingkatkan istirahat di tempat tidur
sesuai kebutuhan.
4. Dorong untuk sering ubah posisi
5. Bantu passien bergerak di tempat tidur.
6. Sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari
gerakan yang mennyentak.
7. Anjurkan pasien mandi air hangat atau air pancur saat
bangun pagi.
8. Berikan masase yang lembut.
9. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau latihan yang di
rencanakan.
2 Tupan :
Setalah di lakukan tindakan asuha keperawatan selama 3
x 24 jam masalah intoleransi aktivitas klien teratasi.
Tupen :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam masalah intolensi aktivitas klien, teratasi ssecara
bertahap.
Kriteria hasil :
Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang
diinginkan
Aktivitas klien bantuan minimal
Mampu memenuhi ADL secara mandiri 1. Pertahankan
istirahat tirah baring / duduk jika di perlukan
2. Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin.
3. Dorong klien mempertahankan postur tegak duduk
tinggi, berdiri dan berjalan.
o 72
o 65
5. Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada no 3 tadi.Bila benar, 1 point untuk masing
masing obyek
6. Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien
o ( missal jam tangan )
o ( missal pensil )
Minta klien menggulangi kata berikut ; tidak ada jika,
dan tetapiBila benar, nilai satu point :
Pertanyaan benar
Minta klien untuk mengikuti
Perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas
di tangan kanan anda, lipat dua dan taruh di lantai.
o Ambil kertas tanngan kanan anda.
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klienuntuk hal berikut ( bila beraktivitas
sesuai perintah nilai point)
o Tutup mata anda.
Perintah pada klien untuk menulis satu kalimat dan
menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
Dari hsil pengkajianfungsi mental menggunakan MMSE
pada Tn. A memperoleh hasil dengan total 14. Jadi Tn. A di
kategorikan ke dalam Gangguan Kognitif Sedang.
J. Terapi
Alupurinol
Etabion
Vit A
Terapi obat saat pengkajian suda tidak di konsumsi oleh
klien.
K. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada riwayaat pemeriksaan
III. DATA FOKUS
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
Klien mengatakan ke dua lututnya sakit ketika berjalan.
Klien mengatakan dirinya mengidap katarak
dengan
16,5,2011
Rabu/ 18/5/ 11
3 Gangguan gambaran diri berhubungan dengan
Perseptual kognitif Senin
16,5,2011
Rabu/ 18/5/ 11
VI. PERENCANAAN
No
DX Tanggal/ hari / jam Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana
Tindakan Paraf dan nama jelas
1.
Senin
16,5,2011
10.00 Tupan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
masalah nyeri persendia klien teratasi
Tupen :
Setelah di lakukan tinkana keperawatan 1 x 24 jam
masalah nyeri klien terkontrol.
Criteria hasil :
Menunjukan nyeri hilang / terkontrol
Ekspresi klien tampak rilex.
Pasien dapat tidur dan istirahat dengan tenang
Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas
hiburan kedalam program nyeri. 1) Kaji keluhan nyeri
kualitas dan intensitas nyeri
2) Berikan matra/ kasur lembut dan bantal kecil.Tinggikan
linentempat tidur sesuai kebutuhan.
3) Berikan posisi nyaman waktu tidur / duduk di
kursi.Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai
kebutuhan.
4) Berikan kompres dingin pada area nyeri.
5) Pantau pengunaan bantal
6) Anjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di
tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di
bawah hindari gerakan menyentak.
7) Anjurkan mandi air hangat/ air pancur waktu bangun
tidur.
8) Beri masase yang lembut
9) Libatkan aktivitas hiburansesuai situasi individu.
VIII. EVALUASI
Hari / tgl/ jam NO
DX S O A P Nama
Paraf,
Kamis/ 05/ 11
S : Klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.
Klien mengaytakan nyaman dan terasa dingin
O :Klien tamapak istirahat
Klien tampak tenang dan nyaman
Klien tampak memahami kata kata perawat.
A : Tujuan tercapai, masalah nnyeri teratasi.
P : intervensi di lanjutkan sebagian.
Kamis/ 05/ 11
8.30 2 S : Klien mengatakan tidak merasa sakit
Klien mengakatan sudah bisa menggerakan kakinya
sendiri secara perlahan.
Klien mengatakan nyaman dengan posisinya.
O : Klien tampak tidak kesakitan
Klien tampak mengikuti instruksi yang di latih
Klien tampak nyaman dengan posisi yang di berikan
sekarang.
A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Intervensi di lanjutkan.
Kamis/ 05/ 11
10.00 3 S : Klien mengatakan menerima kehilangan
setelah mendapat penjelasan dari perawat.
Klien mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya
sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas.
O : Klien tampak menerima kehilangan
Klien tampak tidak bisa/ mampu beraktivitas dan tampak
ketergantungan.
Klien tampak suka menyendiri.
A : Tujuan tercapai dan masalah gambaran diri teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes E Marilyn
Keperawatan. Jakarta : egc
2000.
Rencana
Asuhan