You are on page 1of 1

Problem cedera mencegah beberapa bintang untuk berlaga di Piala Dunia Brasil

mendatang. Salahsatu yang harus absen ialah gelandang serbabisa Timnas Belanda milik AS
Roma, Kevin Strootman. Absensi ini boleh jadi sebuah kerugian bagi Oranje, yang ingin
menuntaskan rasa penasaran di pentas akbar empat tahunan itu. Juru taktik Belanda, Louis
van Gaal telah berujar betapa penting sang pemain, seturut peningkatan pengaruhnya buat
permainan tim.
Beberapa pendapat pun bermunculan agar Belanda tampil dengan formasi berbeda,
semisal 3-5-2 atau 4-4-2, guna menutupi absensi Strootman. Hanya, rasanya pola khas 4-3-3
akan tetap digeber. Fluiditas skema ini membutuhkan pemain pintar dan kreatif, pun dengan
tiga gelandang di tengah. Strootman selama ini memerankan box to box midfielder, dengan
dinamisme tinggi menjelajah lapangan. Ia tahu kapan bermain lebih ke dalam, atau naik
membantu serangan. Dua gelandang pendamping Strootman bertipikal berbeda, defensif dan
ofensif. Strootman-lah penyeimbang ruang mesin Oranje.
Tak berlebihan bila Bert van Marwijck, pelatih yang memberinya debut di timnas,
menyebut Strootman sebagai perpaduan Nigel de Jong dan Rafael van der Vaart. Kian klop
ketika menyimak penampilan sang pemain sebelum cedera. Bersama AS Roma, Strootman
memberikan kontribusi riil berupa 5 gol dan 6 assists. Sisi defensifnya pun oke. Ia membuat
3,3 tekel dan 1,1 intersep per laga.
Kegagalan Strootman tampil di Brasil tak pelak meningkatkan peluang pemain lain
guna mengisi satu nama yang akan terbang ke negara dengan gelar dunia terbanyak itu. Van
Gaal melihat cukup banyak opsi sebagai pengganti Strootman.

You might also like