Professional Documents
Culture Documents
Manuskrip DM
Manuskrip DM
OLEH:
Meta Sakina, S.Ked (1018011076)
Pembimbing :
dr. TA. Larasati, M.Kes
META SAKINA
1018011076
ABSTRACT
Background: Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemia
that occurs due to abnormal insulin secretion, insulin action or both. Based on data from the International
Diabetes Federation (IDF) in 2011, there were 329 million people worldwide suffer from type 2 diabetes
with deaths reaching 4.6 million people. Indonesia, in 2011, was ranked the world's tenth the number of
patients with T2DM as many as 6.6 million people in 2030 and is projected to occupy the ninth position
with an estimated 10.6 million people. DM if not handled properly will result in the onset of complications
in various organs such as the eyes, heart, kidney, leg veins, nerves etc.
Objective: family doctor-based services EBM on 35 years old women with diabetes mellitus (DM) type II
is not controlled with overweight and with family history of diabetes melitus, identification of risk factors
and clinical and management based on patient and family-centered approach.
Methods: Case Report with primary data obtained through anamnesis (autoanamnesis and alloanamnesis),
physical examination and laboratory tests in the clinic. Home visits, family and psychosocial complete data
as well as the environment. Based on a holistic assessment of the initial diagnosis, the process and the end
of quantitative and qualitative studies.
Results: Obtained internal factors such as the gender: female, overweight, patients' knowledge about
diabetes are lacking, often not taking medication on schedule, family history of diabetes mellitus, patients
move lightly and just stay home External Factors: support of family members is less.
Conclusion: Improved quality of life at the time following an intervention by WHOQOL-BREF scale. The
role of the family is very important in the care and treatment of sick family members. Family influence the
onset of a disease and heal an illness. In intervention for patients not only in terms of looking at the clinical
but also the psychosocial, by thriving required examination and handling of holistic, comprehensive and
sustainable
Abstrak
Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Berdasarkan data
International Diabetes Federation (IDF) tahun 2011, terdapat 329 juta orang di dunia menderita DMT2 dengan
kematian mencapai 4,6 juta orang. Indonesia, pada tahun 2011, menduduki peringkat kesepuluh dunia dengan
jumlah penderita DMT2 sebanyak 6,6 juta orang dan pada tahun 2030 diproyeksikan menempati posisi
kesembilan dengan perkiraan sebanyak 10,6 juta orang. DM jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, jantung, ginjal, pembuluh darah
kaki, syaraf dan lain-lain
Tujuan : Penerapan pelayanan dokter keluarga yang berbasis EBM pada wanita dengan Diabetes Melitus
(DM) Tipe II tidak terkontrol dengan berat badan berlebih dan riwayat diabetes melitus di keluarga, identifikasi
faktor resiko dan klinis serta penatalaksanaan berdasarkan patient centered dan family approach.
Metode : Studi adalah Case Report. Data primer diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan
alloanamnesis), pemeriksaan fisik dan tes laboratorium di klinik. Kunjungan rumah, melengkapi data keluarga
dan psikososial serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi
secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil: Didapatkan faktor internal berupa gender : perempuan, berat badan berlebih, pengetahuan pasien
mengenai DM masih kurang, sering minum obat tidak sesuai jadwal, riwayat keluarga menderita diabetes
melitus, Faktor eksternal: Tidak ada pelaku rawat, dukungan anggota keluarga kurang,
Kesimpulan: Peningkatan kualitas hidup pada saat setelah dilakukannya intervensi berdasarkan skala
WHOQOL-BREF. Peran keluarga amat penting dalam perawatan dan pengobatan anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mempengaruhi timbulnya suatu penyakit dan sembuhnya suatu penyakit. Dalam melakukan intervensi
terhadap pasien tidak hanya memandang dalam hal klinis tetapi juga terhadap psikososialnya, oleh karnanya
diperlukan pemeriksaan dan penanganan yang holistik, komperhensif dan berkesinambungan
Kata kunci: Diabetes Melitus, Pelayanan Kedokteran Keluarga.
LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok
penyakit
metabolik
dengan
karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduanya (ADA 2013;
Perkeni, 2011). Secara klinis terdapat dua tipe DM,
yaitu DM Tipe 1 (DMT1) yang disebabkan oleh
kurangnya insulin secara absolut akibat proses
autoimun dan DM Tipe 2 (DMT2) yang umumnya
mempunyai latar belakang kelainan dalam
resistensi insulin (Smeltzer, 2008).
Berdasarkan
data
International
Diabetes
Federation (IDF) tahun 2011, terdapat 329 juta
orang di dunia menderita DMT2 dengan kematian
mencapai 4,6 juta orang. Indonesia, pada tahun
2011, menduduki peringkat kesepuluh dunia
dengan jumlah penderita DMT2 sebanyak 6,6 juta
orang dan pada tahun 2030 diproyeksikan
menempati posisi kesembilan dengan perkiraan
sebanyak 10,6 juta orang (IDF, 2011).
Survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati
urutan ke-4 dengan jumlah penderita Diabetes
Melitus (DM) terbesar di dunia setelah India, Cina
dan Amerika Serikat. Dengan prevalensi 8,6% dari
total penduduk, diperkirakan pada tahun 2025
terdapat 12,4 juta pengidap diabetes. Sedangkan
dari data Departemen Kesehatan, jumlah pasien
diabetes rawat inap maupun rawat jalan di rumah
sakit menempati urutan pertama dari seluruh
penyakit endokrin (Shahab, 2006).
Diabetes melitus tipe 2 adalah bentuk paling umum
dari diabetes. Diabetes merupakan masalah suatu
penyakit yang menyebabkan glukosa darah
meningkat lebih tinggi dari normal (ADA, 2013).
Salah satu pengobatan medikamentosa pada
diabetes adalah dengan obat antidiabetik baik
tunggal maupun kombinasi. Penggunaan obat yang
kurang tepat akan menimbulkan efek samping.
Salah satu efek samping yang sering terjadi adalah
hipoglikemik (Buchanan, 2003).
Diabetes merupakan penyakit metabolic yang dapat
menimbulkan banyak komplikasi. Salah satunya
adalah kaki diabetik. Kaki diabetic atau kelainan
kaki adalah sumber utama morbiditas dan sering
menyebabkan rawat inap untuk penderita
diabetes.Ulserasi, infeksi, gangren, dan amputasi
yang signifikan komplikasi penyakit, diperkirakan
menelan biaya miliaran dolar setiap tahun (Robert
G, et al. 2006).
Gejala DM yang bervariasi yang dapat timbul
secara perlahan-lahan sehingga penderita tidak
menyadari akan adanya perubahan seperti minum
yang lebih banyak, buang air kecil lebih sering
ataupun berat badan yang menurun, gejala tersebut
Metode
Studi ini adalah Case Report. Data primer
diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan
alloanamnesis), pemeriksaan fisik dan tes
laboratorium di puskesmas. Kunjungan rumah,
melengkapi data keluarga, data okupasi dan
psikososial serta lingkungan. Penilaian berdasarkan
diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi
secara kuantitatif dan kualitatif.
HASIL
Data Klinis
Pemeriksaan Fisik :
Keluhan badan terasa lemas dan sering kesemutan
pada ujung kaki. Kekhawatiran keluhan terus
berlanjut dan tidak bisa sembuh. Harapan bisa
terlepas dari obat dan hidup normal seperti
biasanya.
Penampilan normal, tampak sakit sedang. Berat
badan 68 kg, tinggi badan 155 cm., IMT 28,33
(normal). Tekanan darah 110/80mmHg, nadi
80x/menit, frekwensi napas 18x/menit, suhu
37,00C. Mata, telinga, hidung dan mulut dalam
batas normal. Tenggorokan, leher, abdomen, paru,
dan jantung, KGB dalam batas normal. Ekstremitas
superior dekstra et sinistra dalam batas normal.
Ekstremitas inferior dekstra tertera dalam batas
normal.
Pemeriksaan Khusus :
Pemeriksaan neuropati sensorik : sensibilitas
raba (kapas/monofilament) (-)/(-).
Pemeriksaan penunjang : Gula dasar sewaktu
pada saat pasien datang ke klinik adalah 521 mg/dl
Data Keluarga
Bentuk keluarga : Extended Family
Genogram :
DOMAIN
1
2
Kesehatan fisik
Kesejahteraan
psikologis
Hubungan social
Hubungan dengan
lingkungan
3
4
JUMLAH
SKOR
AWAL
20
18
SKOR
AKHIR
22
19
8
23
11
30
69
82
Saran
Bagi pasien :
1. Tetap melakukan intervensi yang telah
diberikan.
2. Melakukan skrining pemeriksaan penunjang
seperti EKG, fungsi ginjal, profil lipid dan
Bagi keluarga :
1.
Tetap memberikan dukungan dan
menjadi pelaku rawat untuk pasien
2.
Tetap melakukan intervensi yang
telah diberikan.
3.
Rutin
dilakukan
family
conference minimal 1x pertemuan tiap
bulannya.
Bagi klinik :
1. Tidak hanya fokus pada keluhan pasien, tetapi
mencari faktor resiko internal dan eksternal.
2. Dapat melanjutkan pembinaan keluarga untuk
kasus ini.
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. 2013. Diabetes
type
2,
(online).
Available
from
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/?
loc=GlobalNavDB, on 14 Maret 2014.
Borrott, N. & Bush, R. 2008. Measuring Quality Of
Life Among Those With Type 2 Diabetes In
Primary Care, (online), Available from:
http://www.uq.edu.au/health/healthycomm/d
ocs/QoL.pdf, on 29 Maret 2014.
Buchanan, TA. 2003. Pancreatic beta-cell loss and
preservation in type 2 diabetes. Clin Ther
2003;25(suppl B):B32-B46.
David J, et al. 2011. Incidence of diabetic foot
ulcer and lower extremity amputation
among Medicare beneficiaries, 2006 to
2008. Available from :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK65
149/ on 20 Maret 2013
Fonseca, et al. 2011. An analysis of early insulin
glargine added to metformin with or
without sulfonylurea: impact on glycaemic
control and hypoglycaemia. Department of
Endocrinology, Tulane University Medical
Center, New Orleans, LA 70112, USA.
Available from :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21481
127 on 25 July 2013