You are on page 1of 10

PENGERTIAN MUAL

Istilah mual sering kali diartikan sebagai perasaan


tidak nyaman pada bagian perut yang muncul
sebelum muntah.
Mual dan muntah biasanya merupakan gejala
yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Mual
jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang
serius atau bahkan mengancam nyawa
seseorang. Kondisi ini adalah cara tubuh untuk
membuang materi yang mungkin berbahaya dari
dalam tubuh. Selain itu, terjadinya iritasi atau
peradangan di dalam perut juga bisa
menyebabkan mual dan muntah.

Penyebab Mual dan Muntah


Penyakit gastroenteritis adalah penyebab paling
umum yang mengakibatkan terjadinya mual dan
muntah. Gastroenteritis adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakteri atau virus di perut. Selain
menyebabkan mual dan muntah, gastroenteritis
biasanya juga mengakibatkan diare. Selain
gastroenteritis, mual dan muntah juga sering kali
menjadi tanda awal kehamilan.
Beberapa obat-obatan, termasuk obat bius
sebelum operasi, juga bisa menyebabkan
mual dan muntah-muntah. Perlu diingat

bahwa mual dan muntah bukanlah sebuah


penyakit, melainkan gejala dari suatu
penyakit atau kondisi. Berikut ini adalah
beberapa kondisi yang umumnya
menyebabkan rasa mual:

Penyakit gastroenteritis atau keracunan


makanan.
Radang usus buntu atau apendisitis.
Mual pada awal kehamilan atau morning
sickness.
Mabuk laut atau mabuk perjalanan.
Terlalu banyak makan.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman
keras.
Reaksi terhadap aroma atau bau
tertentu.
Infeksi kandung kemih.
Bulimia atau penyakit psikologis lain.
Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah.

Hambatan pada saluran


pencernaan, hernia, atau batu empedu.
Infeksi ginjal dan batu ginjal.
Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik.

Penyakit asam lambung.

Hepatitis.

Infeksi telinga.

Serangan jantung.
Tumor otak.
Gegar otak atau cidera otak lainnya.

Efek samping kemoterapi.

Khususnya pada anak-anak, beberapa


penyebab kemunculan gejala mual dan
muntah mungkin disebabkan oleh kondisikondisi berikut ini:

Keracunan makanan.

Infeksi virus.

Mabuk perjalanan.

Terlalu banyak makan.

Alergi terhadap susu atau apa pun.


Batuk.
Sistem pencernaan yang terhambat.
Masalah yang berpotensi timbul akibat mual
dan muntah yang parah adalah dehidrasi.
Kondisi ini akan lebih bermasalah jika terjadi
pada anak kecil, apalagi jika mereka
mengalami diare juga. Waspadai tandatanda dehidrasi pada anak.
Pada wanita hamil, mual dan muntah yang
terjadi secara berkepanjangan bisa
membahayakan nyawa sang ibu dan bayi di
dalam kandungannya akibat
ketidakseimbangan cairan dan juga mineral
dalam tubuhnya.
Saatnya Mencari Perotolongan Medis
Mual dan muntah bukanlah penyakit, tapi
merupakan gejala dari kondisi medis.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
diwaspadai dan dianggap sebagai keadaan
darurat:

Terdapat darah dalam


muntahan.Biasanya berwarna merah terang
atau menyerupai bubuk kopi.
Muntahan berwarna hijau yang berarti
mengandung cairan empedu. Bisa
menandakan adanya hambatan dalam
saluran pencernaan.
Mengalami sakit kepala parah atau leher
terasa kaku.
Sakit pada bagian dada.

Sakit perut yang parah.

Denyut jantung yang cepat.

Kelelahan, kebingungan, atau kesadaran


berkurang.
Mengalami muntah-muntah parah
selama lebih dari 24 jam.
Mengalami gejala dehidrasi, seperti rasa
haus berlebihan, mulut kering, sedikit buang
air kecil, urin berwarna gelap, pusing atau
pening saat berdiri.

Segera bawa anak Anda ke dokter jika


mengalami hal-hal berikut ini:

Bayi atau anak berusia di bawah enam


tahun mengalami muntah-muntah selama
beberapa jam, disertai dengan diare, tandatanda dehidrasi, dan demam. Selain itu,
mereka kurang atau tidak buang air kecil
selama enam jam.
Anak berusia di atas enam tahun yang
muntah-muntah selama lebih dari satu hari,
disertai diare, gejala dehidrasi. Dengan
demam dan kurang atau tidak buang air
kecil selama enam jam.
Jika anak tidak bisa menyimpan cairan
selama delapan jam.
Pengobatan Mual dan Muntah
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk menangani mual dan
muntah-muntah:

Minum larutan penambah cairan tubuh


atau oralit untuk menghindari dehidrasi.

Minum lebih banyak air. Minuman jahe


bisa membantu meredakan mual.
Menghentikan obat yang dikonsumsi
melalui mulut. Tapi tanyakan kepada dokter
sebelum menghentikan obat-obatan Anda.
Bagi wanita hamil yang mengalami mual
awal kehamilan bisa menjauhi bau makanan
atau pemicu-pemicu lain yang
menyebabkannya makin mual.
Terkait muntah yang disebabkan oleh
penyakit kanker, dokter akan menyarankan
beberapa obat-obatan yang akan
disesuaikan dengan kondisi Anda. Selalu
bicarakan dengan dokter sebelum
mengonsumsi obat yang diberikan untuk
mengetahui manfaat dan risikonya.

Makan secara perlahan-lahan.

Hindari makanan yang sulit dicerna.

Jangan langsung berbaring setelah


makan.

Minum air setidaknya 1,5-2 liter per hari


untuk mencegah dehidrasi. Kecuali Anda
dilarang minum banyak air karena kondisi
medis lainnya.
Makan saat Anda merasa tidak mual.
Konsumsi makanan yang dingin jika
Anda mual saat mencium aroma makanan
panas.
Ketika kita mulai merasa mual dan ingin
muntah, kita bisa mencegahnya dengan
minum minuman manis, seperti soda atau
jus buah. Tapi hindari minum jus buah yang
terlalu tinggi kadar asamnya, seperti jeruk
dan jeruk bali. Selain itu, mengurangi
aktivitas dan beristirahat dengan posisi
duduk setelah makan bisa mengurangi risiko
muntah.
Pada anak-anak, untuk mengurangi risiko
agar mereka tidak mual dan muntah,
usahakan agar mereka tidak makan sambil
bermain-main. Agar tidak mabuk perjalanan,
posisikan tempat duduk anak bisa melihat

kaca depan. Melihat gerakan cepat dari kaca


samping, membaca, atau bermain
permainan video di dalam mobil bisa
menyebabkan mabuk perjalanan.

You might also like