You are on page 1of 5

Kumpulan puisi

Kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku


halus
kuusapkan telapak tanganku ke
wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan
akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam
nafasku
Kubelai rambutmu dengan
kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung
jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam
yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu
yang manangis pilu
telah terpatri janji pada
kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan
kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak
meragas

back to top

Kepada Jaranireng: Aku dan


Tulisanku

Koleksi photo Jim Henry

Adakah orang akan bertanya akan aku


ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika
aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil
adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi
dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang
haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah
mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku
berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh
yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam
tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat
yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang
bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku
yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke
dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang
sama
kepada tulisanku....

back to top

Koleksi Photo Jim Henry

Tanpa Judul
Maaf saya tidak dapat menemukan
judul yang tepat
untuk untaian kalimat yang hendak
saya tulis
hari-hariku dipenuhi oleh suarasuara tak bergetar seperti
kemarin ....
getaran itu semakin lama semakin
sayup... perlahan
getaran itu melemah dan berhenti
seperti denyut nadi anak-anak
ingusan
tak terdengar mereka oleh gesekan
angin
Jika demokrasi adalah judul
terindah bagi suatu bangsa
maka bangsaku hendak
menggunakannya pula
mereka mengorbankan jiwa dengan
sukarela atau dengan pesan
mereka sama-sama berdarah dan
bahkan hilang oleh dahaga tanah
aliran sari-sari makanan kebebasan
tak pernah sampai
tersebar ke seluruh tubuh
berhenti mereka di antara
lembaran-lembaran kertas
berstempel
Maaf jika hidupku adalah demokrasi
nampaknya ia tak punya judul lagi
kadang saya merasa sangat
berharga dan ingin hidup

seperti jiwa Chairil Anwar


namun kadang saya menemukan
ketidakbernilaian
yang mendorongku untuk
mengakhiri hidup
the object of my affection telah
mati
bersama judul tulisan-tulisan
tentang demokrasi yang semakin
kabur
back to top

Kepada Seorang Ayah yang


berbahagia,

Koleksi Photo Jim Henry

Kubayangkan butir air mata


memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris
kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air
mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia
menemani keharuanmu
Tak ada yang dapat kuucapkan
hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya
bisa membisu
coba kutulis beberapa kata

ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk
menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.
Adakah aku akan melihat orang
tuaku
sebahagia lantunan nyanyian
hatimu
yang hendak menempuh tahap
tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores
bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh
kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan
untuk air mataku
yang tak sanggup menahan
keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan
air matamu

You might also like