You are on page 1of 1

Notulensi Asistensi 1

Inkubasi Pengembangan Kota Cerdas di 5 Kota


Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Peserta
Acara
1.

:
:
:
:
:

Selasa, 30 Juni 2015


16:00 17:00 WIB
Ruang Rapat Kapus IV Lantai 4 Gedung BPIW Kementerian PUPR
Kementerian PUPR dan Tim Konsultan Virama Karya
Asistensi 1

Pelayanan satu atap di kota DKI Jakarta belum merupakan di sebut sebagai konsep smart
city.
2. Untuk setiap kota variabel/komponen yang digunakan untuk menilai tentunya berbeda
kota satu dengan kota yang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan kota tersebut.
3. Delapan kriteria yanga ada dikaitkan dengan evaluasi terhadap infrastruktur yang ada di
setiap kota, misalnya masalah persampahan. Sampai sejauhmana manajemen
persampahannya, cara penanganan sampai pada cara pembuangannya bagaimana mulai
dari teknologi yang sederhana sampai teknologi yang terkini.
4. Pengelolaan sampah yang smart dikaitkan dengan smart building
5. Sampai sejauhmana di setiap kota dalam pengembangan smart city-nya.
6. Delapan komponen tersebut pedomannya sudah ada di Kementerian PUPR
7. Delapan atribut/komponen tersebut dipetakan kondisinya agar lebih efektif dan efisien
dan nantinya keluarannya berupa matriks, jadi setiap atribut/komponen dibuatkan satu
matriks.
8. Prasarana dasarnya di bedah di 5 kota lalu inkubasinya di kota mana?
9. Induksi teknologi belum ada, teknologi greennya belum ada dan yang mana bisa
diintervensi dengan teknologi sederhana lalu dipetakan dan dibuatkan matriksnya
10. Hal yang perlu dilakukan untuk persiapan survei
Mendalami mengenai bagaimana karakter sesuai peruntukan suatu kota yang diarahkan
sebagai Smart City.
Sebagai upaya penilaian kota dapat dikatakan sebagai Smart City, perlu dikumpulkan
informasi dan dikaji,elemen apa saja yang mungkin dapat dijadikan untuk
mengevaluasi sebuah kota sebagai maksud penilaian kota yang dapat dikatakan sebagai
Smart City.
Selanjutnya elemen-elemen evaluasi penilaian yang diusulkan dilengkapi dengan
variabel-variabel sebagai sarana pembobotan penilaian
Pelaksanaan survei dapat sebagai upaya memetakan kondisi 8 atribut sesuai bahan
paparan asistensi. Upaya pemetaan dibekali dengan arahan cara mengukur kondisi
seperti misalnya pencapaian kondisi lebih efisien ataupun pencapaian kondisi lebih
efektif.
Survei juga mengumpulkan informasi setiap intervensi yang terjadi terhadap elemen
diusulkan di sebuah kota (intervensi terkait penilaian Smart City)
Penilaian akhir/penyimpulan sebuah kota dengan predikat Smart City sebagai penilaian
kondisi sebuah kota. Diberikan contoh dengan : sebuah kota pada level apa ? Level
sesuai dengan apa yang telah dicapai penerapan dari tiap elemen kondisi yang
dievaluasi terkait sasaran predikat kota sebagai Smart City.

You might also like